Dalam kamus bahasa Indonesia peran mempunyai arti perangkat tingkah yang
diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat, peran yang
terutama ditentukan oleh ciri-ciri individual yang sifatnya khas dan istimewa
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008 : 751). Pendidik adalah komponen yang
sangat penting dalam system kependidikan, karena ia yang akan mengantarkan anak
didik pada tujuan yang telah ditentukan, bersama komponen yang lain terkait dan
lebih bersifat komplementatif.
Al-Ghazali mempergunakan istilah pendidik dengan bebagai kata seperti, al-mualim
(guru), al-mudarris (pengajar), al-muaddib (pendidik), dan al-walid
(orang tua). Dalam Islam yang paling bertanggung jawab terhadap perkembangan
anak didik adalah orang tua (ayah-ibu) anak didik (Muhaimin, 2003: 210). Sebagai
tenaga pengajar guru harus mempunyai kemampuan profesional dalam bidangnya maka
guru dapat melaksanakan perannya yakni (Hamalik, 2004: 9) :
1)
Sebagai fasilitator yang memudahkan siswa untuk melaksanakan
kegiatan belajar.
2)
Sebagai pembimbing yang membantu siswa mangatasi kesulitan.
3)
Sebagai penyedia lingkungan yang menciptakan lingkungan yang menantang
bagi siswa agar malakukan kegiatan belajar.
4)
Sebagai komunikator yang melakukan komunikasi dengan siswa.
5)
Sebagai inovator yang turut menyebarkan usaha-usaha pembaruan
kepada masyarakat.
6)
Sebagai model yang mampu memberi contoh baik kepada siswa.
7)
Sebagai agen kognitif yang menyebarkan ilmu pengetahuan.
8)
Sebagai agen moral dan politik yang membina moral peserta
didik dan menunjang upaya pembelajaran.
Di samping guru sebagai sumber belajar ternyata masih banyak peran yang
harus dilaksanakan dalam upaya membelajarkan siswa (Sanjaya, 2005: 148):
1).
Guru sebagai fasilitator
2).
Guru sebagai pengelola
3).
Guru sebagai demonstrator
4).
Sebagai evaluator
Al-Ghazali mengemukakan bahwa pendidik atau guru mempunyai kewajiban
(Ridla, 2002: 129-132):
1).
Menyayangi peserta didik.
2).
Mau menyampaikan atau mengajarkan ilmunya dengan ikhlas.
3).
Dalam memberi pelajaran mengikuti tuntunan Rosululloh SAW.
4).
Memberi nasihat kepada peserta didik.
5).
Mencegah siswa agar tridak jatuh kepada akhlak tercela.
6).
Menyampaikan materi sesuai kemapuan siswa.
7).
Tidak memandang rendah keilmuan yang lain.
b.
Upaya guru dalam meningkatkan motivasi.
1)
Memberikan contoh atau teladan
2)
Membiasakan ibadah
3)
Menegakan disiplin
4)
Memberikan motivasi atau dorongan
Bentuk-bentuk motivasi yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa (Djamarah, 2006 : 149) :
a).
Memberi Angka
b).Hadiah
c).Pujian
d).Gerakan
Tubuh
e).
Memberi Tugas
f).
Memberi Ulangan
g).
Mengetahui Hasil
h).
Hukuman
No comments:
Post a Comment