Monday, December 25, 2017

Pertanyaan Seputar Konsep Kesehatan Anak Usia Dini

1.      Konsep kesehatan dasar anak
Menurut batasan WHO yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan fisik, mental dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan. Batasan kesehatan tersebut di atas sekarang telah diperbaharui bila batasan kesehatan yang terdahulu itu hanya mencakup tiga dimensi atau aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial, maka dalam Undang- Undang N0. 23 Tahun 1992, kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi :
Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual :
• Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
• Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya,  misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
• Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
Ciri Anak Sehat dilihat dari Fisik, Psikis dan Soialisasi
Menurut Dep Kes RI (1996 : 12) ciri-ciri anak sehat :
a.       Rambut bersih dan mengkilap, tidak kotor, tidak kusam, tidak berketombe, tidak ada kutu.
b.      Mata bersih dan bersinar, tidak merah, tidak bengkak, tidak gatal dan tidak nyeri/ sakit.
c.       Telinga bersih dan sehat tidak bau, tidak keluar cairan dari lubang telinga dan tidak ada keluhan sakit telinga.
d.      Hidung bersih, tidak ada ingus, tidak mudah berdarah (mimisan).
e.       Rongga mulut bersih, nafas tidak bau, gusi tidak murah berdarah, tidak ada sariawan.
f.       Gigi geligi bersih, tidak berlubang, tidak ada keluhan sakit gigi.
g.      Bibir dan lidah nampak segar, bersih, tidak pucat, tidak kering dan tidak pecah-pecah.
h.      Leher berkulit bersih, tidak bersisik, tidak ada benjolan, tidak ada bercak putih (gatal,panu,kadas).
i.        Tangan bersih, kuku pendek bersih, kulit bersih tidak bersisik. Tidak ada luka, tidak ada bisul tidak ada borok.
j.        Badan bersih, kulit bersih tidak bersisik, tidak ada bercak putih, tidak ada luka atau bisul, tidak ada benjolan.
k.      Kaki bersih, kuku pendek dan bersih, kulit tidak bersisik, tidak ada bercak putih, tidak ada luka atau borok.
Disamping itu ciri Fisik anak sehat yaitu:
a.       Tumbuh Proposional (berat badan , tinggi badan dan umur)tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus
b.      Tahapan perkembangan tidak terlambat kemampuan motorik,kognitif,afeksi, sosialisasi dan kemandirian anak sesuai dengan umurnya.
c.       Tampak anktif/ gesit dan gembira tidak lesu, tidak murung dan tidak pemarah.
d.      Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya, tidak cenggeng dan tidak rewel.Anak tidak mempunyai masalah kejiwaan.
e.       Tidak menderita penyakit seperti batuk, mencret, infeksi telinga, dan infeksi kulit.

2.      Anatomi dan fisiologi anak
A. Sistem Pernapasan
            Kuncup paru – paru (Lung buds) janin mula – mula terbentuk pada minggu ke 4 kehamilan. Perkembangan kuncup ( budding ) dan pembentukan cabang ( Branching ) membentuk batang uatam lobulus bronkopulmonal. Pembentukan cabang terus berlangsung sampai awal masa kanak – kanak, meskipun percabangan tersebut kurang proliferatif. Dari bulan ke-6, lobulus berkembang menjadi duktus alveolus. Dan duktus berkembang menjadi sakus alveolus, yang menjadi alveoli sebenarnya pada bulan ke 2 kehidupan postnatal.
            Karena sakus alveolus berkembang, epitel yang membatasi sakus tersebut menipis. Kapiler – kapiler paru menekan dinding sakus karena paru – paru dipersiapkan untuk pertukaran oksigen dan karbondioksida, menjelang akhir bulan ke 6 kehamilan. Selama minggu terakhir kehamilan, paru – paru mengeluarkan surfaktan yang mencegah sakus alveolus kolaps selama ekspirasi, menyebabkan atelektasis diantara gangguan – gangguan lain. Saat lahir, paru – paru berisi cairan. Cairan ini dengan cepat dihalau dan di absorbsi karena paru – paru terisi udara.
            Struktur tulang toraks ( Thoracic cage ) bayi yang baru lahir agak bundar. Secara bertahap diameter transversal bertambah sampai menjadi bentuk elips seperti dada orang dewasa, kira – kira umur 6 tahun. Struktur tulang toraks bayi juga agak lunak, yang memungkinkan kerangka dada tertarik selama pernapasan yang memerlukan usaha besar ( Labored breathing ). Bayi mempunyai sedikit jaringan dan kartilago pada trakea dan bronkus yang memungkinkan struktur ini lebih mudah kolaps.
            Jalan napas berkembang lebih cepat daripada kolumna vertebra. Pada bayi bifurkasi trakea adalah setinggi vertebra torakal ke 4.
            Bayi hanya bernapas melalui hidung, dan rongga hidung yang dilewati lebih sempit. Pernapasan kurang ritmik dibandingkan anak. Pada bayi dan anak usia dibawah 6 atau 7 tahun, jenis pernapasan adalah pernapasan diagfragma atau pernapasan abdomen.volume oksigen yang di ekspirasi oleh bayi dan anak – anak lebih besar daripada yang di ekspirasikan oleh orang dewasa.pada usia 12 tahun anak mempunyai 9x jumlah alveoli dibandingkan ketika lahir.
B. Sistem Kardiovaskuler
            Pada tahap awal perkembangannya, jantung merupakan tuba lurus. Antara minggu ke 2 dan ke 10 kehamilan jantung mengalami serangkaian perubahan menjadi organ yang mempunyai 4 ruangan. Jantung mulai berdenyut pada minggu ke 3 kehamilan. Selama kehidupan janin, jantung mendistribusikan oksigen dan nutrient yang disuplai melalui plasenta. Paru – paru janin di pintas oleh pirau yang ada selama kehidupan janin. Pada saat lahir pirau ini mulai menutup karena tahanan pembuluh darah pulmonal turun. Tahanan pembuluh darah kira – kira sama dengan orang dewasa pada umur 6 minggu. Tahanan pembuluh darah pulmonal relatif lebih tinggi pada bulan pertama kehidupan bayi, dan kelainan jantung seperti defek sputum ventrikel ( VSD ) mungkin tidak dapat di deteksi.
            Jantung adalah besar dalam hubungan nya dengan ukuran tubuh pada bayi. Jantung terletak agak horizontal dan menempati sebagian besar cavum thoraks. Perkembangan paru – paru menyebabkan jantung terdesak ke posisi yang lebih rendah dan pada umur 7 tahun jantung dianggap seperti posisi jantung orang dewasa yang lebih oblik dan lebih rendah. Ukuran jantung meningkat pada remaja karena pertumbuhan yang cepat.
            Pada saat lahir dinding ventrikel mempunyai ketebalan yang sama, tetapi dengan kebutuhan sirkulasi ventrikel kiri akan lebih tebal. Dinding ventrikel yang tipis menghasilkan tekanan sistolik yang rendah pada bayi baru lahir. Tekanan sistolik meningkat setelah lahir hingga sampai mendekati tekanan sistolik orang dewasa pada saat pubertas. Pembuluh darah memanjang dan menebal dalam berespons terhadap tekanan yang meningkat.

C. Sistem Integumen
            Kulit, yang mualai berkembang selama minggu ke 11 kehamilan, terdiri dari 3 lapisan ( Epidermis, Dermis dan jaringan subkutan ). Kulit mempunyai 4 fungsi utama : perlindungan terhadap cedera, termoregulasi, impermeabilitas, dan sensor terhadap sentuhan, nyeri, panas, dan dingin.
            Ph kulit yang normal adalah asam, berguna untuk melindungi kulit dari invasi bakteri. Pada bayi Ph kulit bayi lebih tinggi, kulit lebih tipis, dan sekresi keringat dan sebum sedikit. Akibatnya, bayi lebih rentan terhadap infeksi kulit daripada anak yang lebih besar dan orang dewasa. Selanjutnya, karena pelekatan yang longgar antara dermis dan epidermis, kulit bayi dan anak – anak cenderung mudah melepuh.

D. Sistem Pendengaran
            Tiga bagian telinga berkembang pada masa embrio dalam waktu yang bersamaan dengan perkembangan organ – organ vital lainnya, oleh karena itu deformitas pada telinga dapat memberikan petunjuk terhadap penyimpangan organ lain dalam tubuh. Perkembangan telinga luar dimulai kira – kira pada minggu ke lima kehamilan dan perkembangan telinga tengah sekitar minggu ke 6. telinga terutama sekali rentan terhadap penyimpangan pada minggu ke 9 kehamilan.
            Neonatus mampu membedakan suara saat lahir dan lebih mudah berespon terhadap suara dengan nada yang tinggi. Adanya mucus pada tuba eustachius dapat membatasi pendengaran ketika bayi pertama kali dilahirkan tetapi segera jelas setelah lahir. Verniks kaseosa pada saluran telinga luar dapat menyulitakan visualisasi membrane timpani.
            Bayi yang lebih muda berespon terhadap kebisingan yang keras dengan refleks terkejut, berkedip, atau menghentikan gerakan. Bayi, yang berumur 6 bulan atau lebih mencoba mencari sumber suara.

E. Sistem Penglihatan
            Mata mulai terbentuk pada 22 hari kehamilan, dan pada 8 minggu kehamilan dianggap dalam bentuk yang lazim. Struktur dan bentuk mata terus berkembang sampai anak mencapai usia sekolah. Pada saat lahir Mielinisasi serat – serat saraf sudah lengkap dan respon pupil dapat diperoleh. Bayi baru lahir, bagaimanapun juga mempunyai penglihatan yang terbatas. Neonatus mampu mengenali bentuk ibunya dan mengenali cahaya dan gerakan, ditandai dengan refleks berkedip. Nistagmus yang tajam umum terjadi. Kemampuan untuk mengikuti objek tidak berkembang sampai umur 4  minggu, ketika bayi mampu mengikuti cahaya dan objek kegaris tengah. Pada umur 8 minggu bayi mampu mengikuti cahaya melewati garis tengah, walaupun strabismus menjadi jelas.
            Strabismus konvergen intermiten umum terjadi sampai umur 6 bulan, kemudian menghilang. Otot – otot dianggap berfungsi dengan sempurna pada umur 1 tahun. Macula dan fovea sentralis secara structural mengalami diferensiasi pada umur 4 bulan. Maturasi makula dicapai saat umur 6 tahun. Perbedaan warna ada antara umur 3 dan 5 bulan. Bayi normalnya berpenglihatan jauh. Seperti anak kecil, bayi melihat dengan baik pada rentang yang sempit. Ketajaman penglihatan jauh. Seperti anak kecil, bayi melihat dengan baik pada rentang yang sempit. Ketajaman penglihatan pada bayi mempunyai rentang dari 20/300 sampai 20/50. iris biasanya dianggap berwarna permanent saat umur 6 bulan, tetapi pada beberapa anak tidak sampai 1 tahun. Lakrimasi mulai ada saat berumur 6 – 12 minggu.
3.      Tumbuh kembang anak prenatal
Masa ini dibagi menjadi tiga periode, yaitu:
a.       Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu.
b.       Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 12 minggu. Ovum yang telah dibuahi dengan cepat akan menjadi suatu organisme, terjadi deferensiasi yang berlangsung dengan cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh.
c.       Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 12 minggu sampai akhir kehamilan. Masa fetus terbagi atas 2 periode, yaitu:
1)     Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester ke-2 kehidupan intera uterin. Pada masa ini terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna. Alat tubuh telah terbentuk serta mulai berfungsi.
2)     Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir persalinan. Pada masa ini pertumbuhan berlangsung pesat disertai perkembangan fungsi-fungsi. Terjadi transfer Imunoglobin G (Ig G) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak esensial seri omega 3 (decosa hexanic acid) dan omega 6 (arachidonic acid) pada otak dan retina.
Periode yang paling penting dari masa prenatal adalah trimester pertama kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap pengaruh lingkungan janin. Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi, merokok dan asap rokok, minuman beralkhohol, obat-obatan, bahan-bahan toksik, pola asuh, depresi berat, faktor psikologis seperti kekerasan terhadap ibu hamil, dapat menimbulkan pengaruh buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada setiap ibu hamil, dianjurkan untuk selalu mem[erhatikan gerakan janin setelah kehamilan 5 bulan.
Agar janin dalam kandungan tumbuh dan berkenbang menjadi anak sehat, maka selama masa intra uterin, seorang ibu diharapkan:
a.         Menjaga kesehatan dengan baik
b.         Selalu dalam lingkungan yang menyenangkan
c.          Mendapt nutrisi yang sehat untuk janin yang dikandungnya
d.         Memeriksa kesehatannya secara teratur kesarana kesehatan
e.          Memberi stimulasi dini terhadap janin
f.           Tidak mengalami kekurangan kasih sayang dari suami dan keluarganya
g.         Menghindari stress baik fisik maupun psikis
h.         Tidak bekerja berat yang dapat membahayakan kondisi kehamilannya

4.      Tumbuh kembang anak 0-6 tahun
Adapun tahap-tahap perkembangan anak sesuai dengan usianya sebagai berikut:
Perkembangan motorik merupakan perkembangan unsur kematangan dan pengandalian gerak tubuh. Ada hubungan yang saling mempengaruhi antara kebugaran tubuh,keterampilan motorik,dan kontrol motorik.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak prasekolah adalah keturunan, makanan bergizi, masa pra lahir, pola asuh atau peran ibu, kesehatan, perbedaan jenis kelamin, rangsangan dari lingkungan, dan pendidikan jasmani.
Karakteristik Perkembangan Motorik umur  0 - 1 tahun
·         Bermain dengan tangan
·         Menahan barang yang di pegangnya
·         Mengangkat kaki dan memainkan jari tangan di depan mata
·         Mencoba merangkak
·         Berjalan jika di pegang/berpegangan
Karakteristik Perkembangan Motorik Anak Umur 1-2 Tahun
·         Berjalan tanpa di bantu
·         Memegang krayon secara fungsional
·         Berlari dengan baik hanya sesekali jatuh
·         Bermain jongkok dengan seimbang tanpa di bantu tangan
·         Mendorong dan menarik benda yang cukup besar sambil berjalan
Karakteristik Perkembangan Motorik Anak Umur 2-3 Tahun
·         Menggunting secara fungsional tapi tidak lurus benar
·         Mulai memegang krayon atau pensil dengan jari telunjuk dan ibu jari
·         Mengayuh sepeda roda tiga
·         Memanjat berbagai benda dan rintangan
Karakteristik Perkembangan Motorik Anak Umur 3-4 Tahun
·         Mengaduk air dengan sendok
·         Melompat turun dari ketinggian 6-8 inci
·         Melempar bola dari jarak 2 meter
·         Mampu memutar/membelok menghindari rintangan sambil berlari atau bersepeda roda tiga
·         Membuat suatu bangunan dengan berbagai macam balok
·         Berdiri tanpa jatuh dengan satu kaki selama 4-5 detik
B. Perkembangan Emosi
Emosi merupakan suatu keadaan atau perasaan yang bergejolak pada diri seseorang yang disadari dan diungkapkan melalui wajah atau tindakan, yang berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan
Karakteristik Perkembangan Emosi umur 0 - 1 tahun
·         Menunjukkan kenyamanan , minat dan kesenangan
·         Menanggapi orang lain selain pada orang tuanya
·         Mempunyai pola tidur yang teratur
·         Mulai berinisiatif untuk berintraksi dengan orang dewasa
·         Menunjukkan emosi yang beragam sepanjang harinya, biasanya berkaitan dengan stimulasi dari lingkungan
Karakteristik Perkembangan Emosi Umur 1-2 Tahun
·         Menggunakan berbagai emosinya sendiri untuk mendatangkan reaksi emosi tertentu dari orang dewasa
·         Mulai menunjukkan usaha berkomunikasi untuk memelihara rasa amannya
·         Tersenyum terhadap bayangannya sendiri di cermin
·         Menggunakan kata-kata atau bahasa tubuh yang kompleks untuk mengungkapkan keinginan untuk berdekatan psikologis
·         Mulai suka bermain pura-pura sendian
·         Mulai secara terbuka menunjukkan gaya emosional
·         Mengungkapkan emosi melalui mimik  wajah
Karakteristik Perkembangan Emosi Anak Umur 2-3 Tahun
·         Secara suka rela mau untuk tidur siang atau istirahat
·         Mulai menunjukkan kemampuan untuk mengendalikan diri
·         Mulai menggunakan kata-kata atau gerakan yang kompleks untuk mengungkapkan perasaan atau keinginan
·         Mengungkapkan emosi melalui bermain pura-pura
·         Berintraksi dengan orang dewasa  secara hangat dan positif tetapi tidak terlalu tergantung
 Karakteristik Perkembangan Emosi Anak Umur 3-4 Tahun
·         Mampu mengungkapkan perasaan atau emosinya secara verbal
·         Mampu memulihkan amarah atau mengamuk manjadi kooperetif dan tertata
·         Cenderung mengungkapkan ketidak sukaan secara verbal dari pada dengan tindakan agresif
·         Tidak takut berpisah dengan orang tuanya
·         Mengenali berbagai perasaan atau emosi orang lain
·         Pada sebagian besar waktunya mampu menunjukkan temperamen yang stabil dan patut
C. Perkembangan Sosial
Perilaku sosial merupakan aktivitas dalam berhubungan dengan orang lain, baik dengan teman sebaya, orang tua maupun saudara-saudaranya. Sejak kecil anak telah belajar cara berperilaku sosial sesuai dengan harapan orang-orang yang paling dekat dengannya, yaitu dengan ibu, ayah, saudara, dan anggota keluarga yang lain.
Apa yang telah dipelajari anak dari lingkungan keluarga turut mempengaruhi pembentukan perilaku sosialnya.
Ada empat faktor yang berpengaruh pada kemampuan anak bersosialisasi, yaitu :
·         Adanya kesempatan untuk bergaul dengan orang-orang di sekitarnya dari berbagai usia dan latar belakang.
·         Adanya minat dan motivasi untuk bergaul
·         Adanya bimbingan dan pengajaran dari biasanya menjadi “model” bagi anak.. 
·         Adanya kemampuan berkomunikasi yang baik yang dimiliki anak.
Karakteristik Perkembangan Sosial Anak Umur 0-1 Tahun
·         Mulai merespon dengan senyum
·         Memperhatikan wajah dan/atau suara orang dewasa
·         Secara visual memilih seseorang dari pada benda diam saat melihat wajah atau mendengar suara seseorang
·         Mulai menyesuaikan tanggapannya pada orang lain
·         Tersenyum dengan selektif, punya senyuman khusus untuk orang tua atau orang yang di kenalnya
Karakteristik Perkembangan Sosial Anak Umur 1-2 Tahun
·         Berpartisipasi dalam permainan, misalnya mendorong mobil atau menggelindingkan bola bersama orang dewasa
·         Bermain dengan lebih terfokus dan terorganisir
·         Mulai dapat menerima aturan dari orang dewasa
·         Meminta perhatian  orang dewasa, menarik-narik orang dewasa untuk menunjukkan sesuatu
·         Memberi salam pada orang dewasa atau anak yang dikenalnya ketika di ingatkan
Karaktristik Perkembangan Sosial Anak Umur 2-3 Tahun
·         Mulai mengerti bagaimana perilaku berhubungan konsekuensi
·         Berbagi benda-benda dengan anak lain ketika di minta
·         Membuat salah satu pilihan yang di tawarkan
·         Berpartisipasi dalam kegiatan tertentu pada sebagian besar waktunya
Karakkteristik Perkembangan Sosial Anak Umur 3-4 Tahun
·         Suka bersajak , memainkan jari, menyanyi lagu sederhana bersama teman-temannya
·         Berusaha membantu kegiatan bersih-bersih
·         Bermain permainan dalam kelompok kecil
·         Suka dengan cerita  pendek
Karakteristik Perkembangan Sosial Anak Umur 4-5 Tahun
·         Dapat bermain sedikitnya satu permainan di atas meja dengan pengawasan orang dewasa
·         Dapat menunggu giliran dalam bermain tanpa pengawasan
·         Dapat mempertunjukkan suruhan sederhana
·         Tidak mengganggu teman dengan sengaja
·         Dapat memilih kegiatan sendiri
Karaktertistik Perkembangan Sosial Anak Umur 5-6 Tahun
·         Dapat bermain 2 atau 3 permainan di atas meja
·         Dapat bermain bersama dengan 2 atau 3 anak sedikitnya selama 20menit
·         Senang menyelesaikan pekerjaan yang dipilihkan dengan giat
·         Ingin mengerjakan sesutu sendiri
·         Dapat bermain pura-pura tentang profesi tertentu
D. Perkembangan Bahasa
Bahasa adalah bentuk aturan atau sistem lambang yang digunakan anak dalam berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungannya yang dilakukan untuk bertukar gagasan, pikiran dan emosi. Bahasa bisa diekspresikan melalui bicara mengacu pada simbol verbal. 
Selain itu bahasa dapat juga diekspresikan melalui tulisan, tanda gestural dan musik. Bahasa juga dapat mencakup aspek komunikasi nonverbal seperti gestikulasi, gestural atau pantomim. Gestikulasi adalah ekspresi gerakan tangan dan lengan untuk menekankan makna wicara. Pantomim adalah sebuah cara komunikasi yang mengubah komunikasi verbal dengan aksi yang mencakup beberapa gestural (ekspresi gerakan yang menggunakan setiap bagian tubuh) dengan makna yang berbeda beda.
Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 0 - 1 Tahun
·         Lebih banyak bersuara dari pada nangis
·         Mulai mengucapkan hurup-hurup hidup saat menengis
·         Menirukan suara saat di timang dengan mendekut
·         Bersuara atau berteriak tidak senang sebagai cara lain dari pada menangis
Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 1-2 Tahun
·         Menirukan suara celotehan atau kata-kata yang di kenalnya
·         Menyampaikan keinginan/kebutuhan dengan bersuara
·         Mempunyai 20 kosa kata funsional menggunakan kata depan
·         Menggunakan 2 kombinasi kata untuk membentuk kalimat
Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 2-3 Tahun
·         Menggunakan kata-kata jamak yang taratur
·         Menggunakan kombinasi 3 kata untuk membentuk kalimat
·         Menjawab pertanyaan sederhana “apa”
·         Mengulang kalimat yang terdiri dari lima kata
·         Mengidentifikasi kejadian sederhana saat di tanya
·         Menggunakan kalimat dengan 4 kata
Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 3-4 Tahun
·         Menyebutkan nama depan dan nama belakangkangnya
·         Menyebutkan 3 kejadian/peristiwa umum
·         Menceritakan pengalaman sederhana
·         Mulai mengajukan pertanyaan yang terencana
·         Konsisten dalam menggunakan kalimat lengkap
·         Bertanya dengan menggunakan variasi kata: siapa, apa, di mana dsb
·         Berderita dengan menggunakan gambar
·         Mampu menjawab pertanyaan”jika....lalu apa?”
Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 4-5 Tahun  
·         Dapat menggunakan kata sambung tapi
·         Dapat mendefinisikan kata-kata yang sederhana
·         Dapat menceritakan perbedaan suatu benda
·         Dapat menyebutkan kota asalnya
Karakteristik Perkembangan Anak Umur 5-6 Tahun
·         Dapat berbicara lancar dengan menggunakan kalimat yang kompleks terdiri dari 5-6 kata
·         Dapat melakukan percakapan tanpa memonopoli pembicaraan
·         Dapat menggunakan kata-kata yang menunjukkan keurutan
·         Dapat menerima pesan sederhana dan menyampaikan pesan tersebut
·         Dapat menyebutkan nam orang tuanya.

E. Perkembangan Kognitif
Di dalam kehidupan, anak dihadapkan kepada persoalan yang menuntut adanya pemecahan. Menyelesaikan suatu persoalan merupakan langkah yang lebih kompleks pada diri anak. Sebelum anak mampu menyelesaikan persoalan, anak perlu memiliki kemampuan untuk mencari cara penyelesaiannya.
Faktor kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar, karena sebagian besar aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah mengingat dan berfikir.
Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Usia 0-1 Tahun
·         Mengetahui secara visual objek objek yang di letakka 8-10 inci di depan matanya
·         Melihat cahaya
·         Menghitung 3  buah benda
·         Mengikuti isyarat tubuh orang dewasa
Karakteristik Perkembangan Kognisi Anak Umur 1-2 Tahun
·         Menirukan isyarat-isyarat yang baru
·         Mengenai dan menamai atau menunjukkan pada gambar yang mewakili benda tertentu
·         Memahami 2 kata depan
·         Mangingat tempat mainan di letakkan
·         Memperlihatkan ketertarikan dan ingin tahu pada sekitarnya dengan dengan membongkar sesuatu
Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Umur 2-3 Tahun
·         Dapat menunjuk dan menyebut gambar sederhana
·         Tertarik untuk dibacakan cerita
·         Dapat menunjuk anggota tubuh
·         Dapat mengelompokkan warna
·         Dapat mengerti konsep besar/kecil,sedikit/banyak
Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Umur 3-4 Tahun
·         Dapat mengenal fungsi benda dengan benar
·         Dapat mengelompokkan benda berdasarkan bentuk,warna,ukuran dan fungsi secara sederhana
·         Ikut dalam kegiatan membaca dengan mengisi kata-kata atau kalimat yang kosong
·         Dapat menunjukkan dan menyebutkan anggota tubuhnya
·         Dapat mencocokkan hingga sebelas warna
Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Umur 4-5 Tahun
·         Dapat memperoleh informasi tentang sesuatu yang nyata melalui buku
·         Dapat mencoba untuk menceritakan kembali suatu cerita berdasarkan ingatannya
·         Dapat menunjukkan bentuk lingkaran,bujur sangkar,segitiga,persegi panjang.
Karakteristik perkembangan kognitif anak umur 5-6 tahun
·         Berusaha membaca dengan memperhatikan gambar
·         Dapat membaca beberapa kata-kata yang dilihatnya
·         Dapat membaca cerita sederhana dengan bersuara
·         Dapat membedakan fantasi dan realita
5.      Jenis-jenis penyakit menular dan cara pencegahannya
1. Influenza
Influenza atau yang lebih umum dikenal dengan flu adalah penyakit menular yang paling umum diderita oleh orang-orang. Influenza ini disebabkan oleh virus. Virus influenza adalah virus yang setiap waktunya bermutasi, sehingga sistem imunitas tubuh sulit mendeteksi virus yang satu ini. Karena sulitnya sistem imun tubuh mendeteksi virus influenza ini, maka tubuh cenderung lebih mudah terkena flu. Bahkan tubuh dapat beberapa kali terkena flu dalam waktu yang berdekatan.
Cara Pencegahan 
Menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang virus. Misalnya dengan makan teratur, istirahat yang cukup, minum air putih sesuai kebutuhan, berolah raga, dan memiliki gaya hidup yang sehat.Selain itu, menjaga daya tahan tubuh juga dapat juga didukung dengan asupan vitamin terutama Vitamin C yang bisa didapatkan di buah-buahan maupun vitamin yang dijual di toko-toko.
Pencegahan lainnya adalah dengan menggunakan masker ditempat umum, terutama bagi yang menderita influenza.

2. Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri basil. Bakteri basil yang menginfeksi adalah bakteri basil yang sangat kuat. Akibtanya, akan membutuhkan waktu yang lama untuk mengobati penyakit ini. Bakteri ini 90% cenderung menginfeksi paru-paru jika dibandingkan dengan organ-organ lainnya pada tubuh manusia. Penyakit ini biasanya ditandai dengan batuk terus menerus.
Cara Pencegahan
Mengurangi kotak dengan penderita TBC aktif. Jika akan kontak pun, gunakanlah masker untuk melindungi pernapasan kita. Serta hindari penggunaan barang pribadi yang bergantian dengan penderita TBC aktif.
Pemberian Vaksin BCG (diberikan pada saat balita)
Menjaga pola hidup yang baik dengan asupan makanan yang bergizi dan olah raga teratur.
3. Muntaber
Muntaber adalah penyakit peradangan usus yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun parasit lain seperti jamur, protozoa dan cacing. Selain karena itu, muntaber juga dapat disebabkan oleh keracunan makanan atau minuman yang mengandung bakteri atau zat kimia.  Bakteri yang biasanya merupakan penyebab dari muntaber adalah bakteri Escherichia Coli.
Kondisi lingkungan, terutama sanitasi air yang tidak bersih merupakan salah satu faktor besar dalam penyebaran penyakit ini.
Cara Pencegahan
·         Menjaga asupan makanan yang dikonsumsi secara cukup dan seimbang
·         Penggunaan air bersih untuk kegiatan sehari-hari terutama air minum
·         Mencuci tangan secara teratur untuk menghindari bakteri menempel pada tangan. Terutama sebelum dan setelah makan
·         Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar
·         Membuang tinja pada tempatnya dan membersihkan dengan baik
·         Mencuci seluruh bahan makanan sebelum masuk proses pemasakan
·         Menjaga kebersihan peralatan makan dan minum
4. Cacar Air
Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zosteryang menimbulkan bintik kemerahan di kulit yang menggelembung maupun tidak, melepuh, dan terasa gatal. Masa inkubasi virus penyebab cacar ini sekitar 2-3 minggu. Biasanya awal gejala ditandai dengan naiknya suhu tubuh.
Cara Pencegahan
·         Melakukan vaksinasi cacar air
·         Menjaga kebersihan diri sendiri, pakaian, dan lingkungan
·         Mengkonsumsi makanan bergizi
·         Menghindari sumber penularan cacar air
5. Campak
Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang termasuk ke dalam golongan paramixovirus. Campak sangat menular. Biasanya gejalanya berupa naiknya suhu tubuh, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri otot, hingga ruam pada kulit. Gejala ini muncul sekitar 7-14 hari setelah terinfeksi virus.
Cara Pencegahan
Melakukan vaksinasi ketika masih usia balita.

6.      Ilmu gizi
Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari hubungan antara makanan yang dimakan dengan kesehatan tubuh yang diakibatkannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dampak globalisasi menuntut tenaga gizi yang handal dan profesional serta tanggap dalam mengantisipasi perkembangan masalah gizi baik nasional maupun internasional. Oleh karena itu diperlukan pengembangan sumberdaya manusia sebagai ahli gizi professional di Indonesia yang berkesinambungan dan mempunyai daya saing internasional.
Klasifikasi status gizi digunakan untuk memilah–milah nilai status gizi sedangkan garis pembatas (cut off points) digunakan untuk membedah(indikator) nilai status gizi. Klasifikasi status gizi bermacam – macam :
1.  Klasifikasi dengan satu indeks antropometri, yaitu B/U, T/U, LLA/U, dan LLA/T untuk gizi kurang ; serta B/T untuk seluruh spektrum keadaan gizi.
2. Klasifikasi dengan gabungan indeks antropometri, yaitu menurut Waterloo ( B/T dan B/U ) dan WHO     ( B/T, B/U, dan T/U ).
3. Klasifikasi dengan gabungan indeks antropometri dengan pemeriksaan fisis dan/ atau laboratorium, yaitu tatacara klasifikasi menurut Wellcome Trust Party     (B/U, edema) dan menurut Mc Larren (B/U, edema, serum protein).
4. Klasifikasi dengan indeks antropometri dalam bentuk rasio dan pangkat/ akar, yaitu indeks massa tubuh ( BMS = Body Mass Index) rasio berat (kg) terhadap tinggi (m) pangkat dua.(Arif mansjoer, Dkk : 576 – 577, 2000).
Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi
1.         Faktor Eksternal
a.       Pendapatan, masalah gizi karena kemiskinan indikatornya adalah taraf ekonomi keluarga, yang hubungannya dengan daya beli yang dimiliki keluarga tersebut (Santoso, 1999).
b.      Pendidikan, pendidikan gizi merupakan suatu proses merubah pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua atau masyarakat untuk mewujudkan dengan status gizi yang baik.
c.       Pekerjaan, pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupan keluarganya. Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga.
d.      Budaya, budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku dan kebiasaan.
2.         Faktor Internal
a.       Usia, usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang tua dalam pemberian nutrisi anak balita.
b.      Kondisi Fisik, mereka yang sakit, yang sedang dalam penyembuhan dan yang lanjut usia, semuanya memerlukan pangan khusus karena status kesehatan mereka yang buruk. Bayi dan anak-anak yang kesehatannya buruk, adalah sangat rawan, karena pada periode hidup ini kebutuhan zat gizi digunakan untuk pertumbuhan cepat.
c.       Infeksi, infeksi dan demam dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan atau menimbulkan kesulitan menelan dan mencerna makanan.

7.      Makanan
Zat makanan disebut juga biomolekul karena merupakan senyawa atau molekul kimia yang dibutuhkan untuk dapat hidup dengan baik (bio = hidup; molekul = senyawa). Zat makanan tersebut dapat dikelompokkan menurut jumlah yang dibutuhkan oleh makhluk hidup yaitu zat makanan makro dan zat makanan mikro. Zat makanan makro,yaitu zat makanan yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar, antara lain berupa karbohidrat, protein, lemak, dan air. Zat makanan mikro, yaitu zat makanan yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit, antara lain berupa vitamin dan mineral.
Karbohidrat (Hidrat Arang)
Karbohidrat merupakan salah satu zat makanan penghasil tenaga.
FUNGSI KARBOHIDRAT
Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi bagi tubuh antara lain sebagai berikut.
a. Sumber energi utama dan tidak dapat diganti dengan sumber energi yang lain pada beberapa organ, yaitu otak,  lensa mata, dan sel saraf.
b.Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
c.Membantu proses penyerapan kalsium.
d.Bahan pembentuk senyawa kimia yang lain, misalnya lemak dan protein.
e.Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan atom C lima buah merupakan komponen        asam nukleat (DNA, RNA).
Jika diuraikan, ternyata karbohidrat hanya terdiri dari 3 unsur, yaitu karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Senyawa yang termasuk karbohidrat sangat banyak mulai dari senyawa sederhana hingga senyawa dengan berat molekul 500.000 atau lebih. Senyawa-senyawa tersebut dapat digolongkan menurut jumlah senyawa penyusunnya yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat akan menimbulkan rasa kenyang dan menghasilkan tenaga untuk beraktivitas.Setiap 1 gram karbohidrat akan dioksidasi di dalam tubuh menghasilkan energi 4,2 kalori. Konsumsi karbohidrat yang berlebihan akan diubah oleh hati menjadi glikogen dan lemak. Lemak inilah yang kemudian disimpan dalam tubuh sehingga mengakibatkan kegemukan atau obesitas.

2.Protein
Protein merupakan unsur penting dalam tubuh karena sebagai komponen utama pembentukan enzim yang berfungsi sebagai biokatalis.Protein juga merupakan komponen penyusun tubuh, seperti kuku dan rambut.
Fungsi  protein
a.Untuk pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan sel-sel tubuh.
b.Merupakan sumber energi, setiap 1 gram protein menghasilkan energi sebesar 4,1 kalori.
c.Penyusun hormon, zat antibodi, dan organela lainnya.
d.Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh.
Pada dasarnya protein tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan kadang-kadang mengandung belerang (S) atau fosfor (P). Unsur-unsur ini tersusun dalam struktur dasar penyusun protein. Protein dapat diperoleh dari berbagai sumber bahan makanan.
Berdasarkan asalnya, protein dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
a.Protein hewani,
berasal dari hewan. Umumnya mengandung protein yang lengkap, terdapat pada ikan, daging, susu, telur, larva serangga, lebah, belalang, laron, kepompong, dan lain-lain.
b.Protein nabati,
berasal dari tumbuh-tumbuhan. Protein nabati terdapat pada kacang-kacangan, sayuran, dan biji-bijian. Pada umumnya protein nabati mengandung protein yang tidak lengkap, kecuali pada kacang-kacangan yaitu kedelai.
Secara umum, protein merupakan senyawa yang kurang stabil mudah dipengaruhi oleh suhu tinggi, pH, dan pelarut organik. Dengan cara hidrolisis menggunakan asam atau enzim, protein akan menghasilkan asam amino.Ada 20 jenis asam amino yang terdapat dalam molekul protein. Asam-asam amino yang berjumlah 20 tadi dapat dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan pada kemampuan tubuh dalam mensintesisnya.
Asam amino yang diperlukan tubuh dan tubuh tidak dapat memproduksinya disebut asam amino esensial. Asam amino ini diperoleh dari makanan. Sementara itu, asam amino yang dapat disintesis tubuh disebut asam amino nonesensial.
Protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh sehingga bila kelebihan akan segera dibuang atau diubah menjadi zat lain. Zat sisa hasil penguraian protein yang mengandung nitrogen akan dibuang bersama air seni dan yang tidak mengandung nitrogen akan diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Oksidasi 1 gram protein dapat menghasilkan energi 4,2 kalori.
Kelebihan protein dalam tubuh dapat mengakibatkan pembengkakan hati dan ginjal karena beban kerja organ-organ tersebut lebih berat dalam menguraikan protein dan mengeluarkannya melalui air seni.Kekurangan protein pun tidak baik bagi tubuh. Gangguan kekurangan protein biasanya terjadi bersamaan dengan kekurangan karbohidrat. Gangguan tersebut dinamakan busung lapar atau Hunger Oedema (HO).Ada dua bentuk busung, yaitu kwashiorkor dan marasmus.

3.Lemak (Lipid)
Lemak merupakan penghasil energi terbesar. Dalam setiap 1 gram lemak yang dioksidasi akan menghasilkan ± 9,3 kalori.
Fungsi lemak  adalah
1. sebagai pelarut vitamin (A, D, E, dan K),
2. pelindung alat-alat  tubuh                    
3. penahan rasa lapar karena lemak membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna dan sebagai penyedap makanan.
Seperti halnya karbohidrat, lemak tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan kadangkala ditambah fosfor (P) serta nitrogen (N). Tidak seperti karbohidrat dan protein, lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik.
Lemak merupakan makromolekul. Jika dipecah (dihidrolisis), lemak akan menghasilkan 3 molekul asam lemak dan 1 molekul gliserol sehingga lemak juga dikenal sebagai trigliserida (3 asam lemak dan 1 gliserol).
Bentuk inilah yang diserap jonjot usus dan mengalami proses metabolisme. Satu molekul gliserol, selain mengikat 3 asam lemak juga dapat mengikat satu atau dua molekul asam lemak masing-masing disebut dengan monogliserida dan digliserida. Namun, pada lemak gliserol mengikat 3 asam lemak.
Asam lemak juga dapat dibedakan berdasarkan ikatan atom C penyusunnya. Berdasarkan ikatan atom C pada asam lemaknya, terdapat asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.

4.Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang sangat diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, tidak menghasilkan energi dan berperan sebagai zat pengatur dalam tubuh. Bahan makanan yang merupakan sumber utama vitamin, antara lain buah-buahn. Salah satu vitamin yangterdapat dalam buah-buahan adalah vitamin C.
Berdasarkan kelarutannya, vitamin dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) dan larut dalam air (vitamin B dan C). walaupun sedikit tubuh kita membutuhkan vitamin. Secara umum vitamin berfungsi sebagai pengatur proses-proses kimia dalam tubuh.
5.Mineral
Seperti halnya vitamin, tubuh kita memerlukan sejumlah kecil mineral. Mineral yang diperlukan tubuh dalam bentuk garam atau unsur. Garam mineral mudah larut dan mudah diserap tubuh tanpa proses pencernaan. Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makroelemen dan mikroelemen.
a.Makroelemen adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Makroelemen meliputi kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg), belerang (S), dan klor (Cl).
b.Mikroelemen yaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit. Misalnya besi (Fe), mangan (Mn), kobalt (Co), molebdenum (Mo), dan selenium (Se).
Mineral terdapat dalam berbagai bahan makanan dari hewan dan tumbuhan

Kebutuhan gizi anak usia dini
Di usia 0 hingga 6 bulan, sumber gizi bayi adalah air susu ibu (ASI). ASI mengandung gizi yang sangat lengkap sehingga sudah mencukupi standar kebutuhan gizi bayi. Sementara bagi bayi di usia lebih dari 6 bulan memerlukan asupan makanan pendamping ASI sebagai tambahan sumber gizi bayi. Ada tiga komponen pokok dalam pemenuhan kebutuhan gizi bayi, yaitu sumber kalori, vitamin dan mineral. Hingga usia 12 bulan, bayi mengalami pertumbuhann yang sangat pesat. Kalori merupakan gizi untuk bayi yang sangat vital di masa ini. Kalori sangat diperlukan oleh tubuh bayi sebagai tenaga untuk melakukan aktifitas hariannya juga untuk menjaga metabolisme tubuhnya.
Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (AKG) didefinisikan sebagai tingkat komsumsi energi dan zat-zat esensial, yang berdasarkan ilmu pengetahuan mutakhir dinilai cukup memenuhi kebutuhan gizi untuk pemeliharaan hampir semua penduduk sehat di suatu populasi. AKG ditetapkan untuk berbagai kelompok umur, gender, dan kondisi fisiologis tubuh tertentu, yaitu hamil dan menyusui.
AKG ditetapkan berdasarkan perkiraan kebutuhan normal rata-rata zat-zat gizi sesudah diabsorpsi; kemudian ditetapkan faktor penyesuaian untuk menutupi penggunaan (utilisasi) tidak sempurna, serta untuk menampung perbedaan-perbedaan dalam kebutuhan perorangan dan ketersediaan biologis (bioavailability) zat-zat gizi yang berasal dari bahan pangan berbeda.

Beberapa fungsi dari gizi yang berperan dalam kesehatan tubuh makhluh hidup adalah berfungsi untuk memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan atau perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak, untuk memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari, mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh yang lain, berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit (protein).
Beberapa kelompok makanan yang bergizi untuk anak usia dini adalah seperti: Karbohidrat yang termasuk kelompok ini adalah produk roti, sereal (termasuk mie dan beras) serta kentang. Kelompok ini memberikan energi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang. Berikan seporsi karbohidrat di setiap makan dan saat makan makanan selingan.
Buah-buahan dan sayuran yang termasuk kelompok ini adalah buah-buahan dan sayuran. Baik yang segar, dibekukan, dalam kaleng dan yang dikeringkan. Idealnya Ibu memberikan minimal lima porsi setiap hari dengan variasi warna berbeda. Buah dan sayuran dengan warna berbeda mengandung semua ragam vitamin dan mineral yang penting.

Susu dan produk olahan susu yang termasuk kelompok ini adalah susu, keju, dan yoghurt yang kaya akan protein, kalsium, beberapa vitamin dan mineral. Bayi Ibu memerlukan kelompok makanan ini minimal tiga kali saji sehari, diminum maupun dimakan.
Protein yang termasuk kelompok ini adalah daging, ikan, telur, kacang-kacangan seperti buncis, dan kacang polong. Sebaiknya diberikan sekali atau dua kali sehari bagi yang makan daging atau dua atau tiga kali bagi vegetarian. Kelompok makanan ini kaya akan protein, zat besi dan omega 3 yang sangat penting bagi bayi.
Lemak dan Minyak kelompok ini sebaiknya diberikan untuk melengkapi, bukan menggantikan makanan dari kelompok lain. Yang termasuk kelompok ini adalah sumber lemak yang berupa minyak seperti minyak zaitun, minyak sayur, minyak kedelai, mentega serta margarin. Lemak dan minyak memberikan energi, asam lemak omega 3 dan 6, dan vitamin A, E dan D. Kelebihan lemak dan minyak bisa menyebabkan obesitas, jadi gunakan dengan bijaksana.
  Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrien. Penelitian status gizi merupakan pengukuran yang didasarkan pada data antropometri serta biokimia.
        Penilaian status gizi merupakan penjelasan yang berasal dari data yang diperoleh dengan menggunakan berbagai macam cara untuk menemukan suatu populasi atau individu yang memiliki risiko status gizi kurang maupun gizi lebih. Sedangkan status gizi adalah keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture (keadaan gizi) dalam bentuk variabel tertentu. Contoh : Gondok endemik merupakan keadaaan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran yodium dalam tubuh
Menurut Supariasa (2001) penilaian status gizi dapat dilakukan melalui empat cara, yaitu :
1.      Secara Klinis
Penilaian Status Gizi secara klinis sangat penting sebagai langkah pertama
untuk mengetahui keadaan gizi penduduk. Teknik penilaian status gizi juga dapat dilakukan secara klinis. Pemeriksaan secara klinis penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical surveys). Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi.     
        Pemeriksaan klinis terdiri dari dua bagian, yaitu:
a.         Medical history (riwayat medis), yaitu catatan mengenai perkembangan penyakit.
b.         Pemeriksaan fisik, yaitu melihat dan mengamati gejala gangguan gizi baik sign (gejala yang apat diamati) dan syimptom (gejala yang tidak dapat diamati tetapi dirasakan oleh penderita gangguan gizi).
2.      Secara Biokimia
Penilaian status gizi secara biokimia adalah pemeriksaan specimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Salah satu ukuran yang sangat sederhana dan sering digunakan adalah pemeriksaan haemoglobin sebagai indeks dari anemia. Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faal dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
3.      Secara Biofisik
Penilaian status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk melihat tanda dan gejala kurnag gizi. Pemeriksaan dengan memperhatikan rambut, mata, lidah, tegangan otot dan bagian tubuh lainnya.
4.      Secara antropometri
Merupakan pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur antara lain : Berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit. Antropometri telah lama di kenal sebagai indikator sederhana untuk penilaian status gizi perorangan maupun masyarakat. Antropometri sangat umum di gunakan untuk mengukur status gizi dari berbagai ketidakseimbangan antara asupan  energi dan protein.
8.      Permasalahan gizi anak usia dini
Masalah gizi pada anak usia dini bisa terjadi bukan hanya karena anak susah makan, tetapi jika orang tua menyediakan makanan bagi anak dengan gizi yang salah, apalagi kekurangan asupan makanan, maka masalah lebih besar bisa terjadi pada anak di kemudian hari. Tidak hanya menyulitkan sang anak, tetapi juga keluarga, bangsa dan negara.
Karena itu makanan bagi anak, terutama pada usia pertumbuhan di bawah lima tahun merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan para ibu. Bukan hanya dari segi kuantitas jumlah makanan yang diberikan, juga dari segi kualitasnya. Makanan yang banyak memang bisa mengenyangkan perut, tetapi lebih penting adalah gizi yang cukup agar dapat menjamin pertumbuhan anak secara sempurna.
Anak-anak di usia dini membutuhkan makanan yang bergizi bermanfaat untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya. Selain itu kebutuhan asupan nutrisi jenis tertentu bermanfaat untuk mencegah berbagai serangan penyakit mengingat anak-anak masih sangat rentan terhadap invasi beragam virus dan kuman yang berasal dari luar.

Pendidikan gizi di Lembaga PAUD menjadi upaya penting untuk pembentukan kebiasaan dan perilaku makan yang baik dan ini akan dapat menetap seumur hidup anak tersebut. Berbagai hasil penelitian telah menunjukan bahwa pendidikan gizi dapat dilakukan di lembaga PAUDPendidikan gizi di Lembaga PAUD menjadi upaya penting untuk pembentukan kebiasaan dan perilaku makan yang baik dan ini akan dapat menetap seumur hidup anak tersebut. Berbagai hasil penelitian telah menunjukan bahwa pendidikan gizi dapat dilakukan di lembaga PAUD

Menghindari Masalah Gizi Pada Anak Usia Dini
Berikut adalah kebutuhan gizi anak usia dini yang perlu diperhatikan agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara sempurna.
1. Energi protein
Kekurangan energi protein ditandai dengan kondisi berat badan kurang dari berat yang seharusnya. Jika kondisi ini dibiarkan maka dapat membawa akibat tingkah laku yang tidak normal pada anak, yaitu: Anak menjadi tidak responsif, sulit berkomunikasi dan tidak energik.

2. Vitamin A
Asupan lain untuk si kecil yang perlu diperhatikan adalah jenis makanan yang cukup mengandung Vitamin A. Kekurangan vitamin A dapat berdampak pada terganggunya perkembangan organ penglihatan anak. Penyakit mata paling sering dialami anak akibat kurang vitamin A disebut Xeroptalmia, penyakit ini merupakan penyebab kebutaan paling banyak pada anak usia 2-3 tahun. Untuk pencegahannya pastikan anak memperoleh asupan dari berbagai jenis makanan yang kaya dengan kandungan vitamin A seperti wortel, tomat, alpukat, mangga, keju dan telur.
Pentingnya asupan makanan yang mengandung vitamin A bagi anak, meskipun tidak secara langsung pembentukan tulang juga membutuhkan vitamin A. Sel epitel dapat tumbuh dengan bantuan vitamin A yang mensintesis protein untuk mengisi pembentukan tulang dan gigi dengan sempurna. Akibat kekurangan vitamin A bisa menimbulkan penyakit jaringan ikat, akibat kolagen yang dibentuk oleh tubuh berkurang jumlahnya, sehingga fungsi dari pembentukan tulang tidak optimal.

3. Zat besi (Fe)
Asupan lain yang juga dibutuhkan anak pada masa tumbuh kembangnya adalah zat Besi (Fe). Kekurangan zat besi pada anak bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, salah satunya yang paling serius adalah anemia. Selain itu beberapa penelitian menyimpulkan bahwa kekurangan zat besi berhubungan dengan rendahnya kemampuan memusatkan perhatian dan mengingat pada anak. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya akibat yang tak diinginkan tersebut, para ibu harus rajin menyediakan berbagai jenis makanan yang banyak mengandung zat besi terutama sayur-sayuran yang berdaun hijau gelap, kacang-kacangan dan daging.

Penyelenggaraan program makan bersama di PAUD

Pentingnya pengetahuan gizi dan kualitas kesehatan anak usia dini secara langsung berpengaruh pada perkembangan dan kebutuhan anak.Salah satu kebutuhan anak adalah kebutuhan gizi atau asupan makanan bergizi,karena faktor gizi sangat menentukan perkembangan dan pertumbuhan anak.Dalam sebuah penelitian yang dilakukan dinyatakan bahwa pemberian makanan yang sehat dan berprotein akan mempengaruhi perkembangan kognitif anak selanjutnya menurut broom(2005) apa yang anak makan juga ikut mempengaruhi irama pertumbuhan ukuran badan dan ketahanan terhadap penyakit.Dengan pentingnya kesehatan dan gizi bagi anak maka PAUD Pembina amen mengadakan program makan bersama di PAUD dengan menggunakan metode deskriptif naturalistik.Program ini dilaksanakan seminggu sekali dengan sajian menu yang berbeda.makanan yang diberikan merupakan makanan yang ditelah di nilai,nilai gizinya.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive