Penyelenggaraan
Manajemen Personalia mengandung beberapa macam kegiatan yang harus dilaksanakan
untuk memperoleh gambaran kerja tentang pembagian kerja / fungsi dan aktivitas
Manajemen Personalia, sebagaimana pendapat beberapa ahli, yang diantaranya :
Flippo (1987 : 5), mengemukakan bahwa
fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah sebagai berikut :
1. Managerial
Function
a. Planning (Perencanaan)
b. Organizing
(Pengorganisasian)
c. Directing (Pengarahan)
d. Controlling (Pengendalian)
2. Operative
Function
a. Procurement (Pengadaan)
b. Development (Pengembangan)
c. Compensation (Pengaturan Balas Jasa)
d. Integration (Integrasi)
e. Maintenance (Pemeliharaan)
f. Separation (Pemberhentian)
Penerapan
dari fungsi manajerial tersebut dalam Manajemen Personalia dapat diuraikan
sebagai berikut :
a.
Planning
Untuk manajer
personalia perencanaan berarti bahwa menentukan lebih dulu program personalia
yang akan membantu pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
b.
Organizing
Setelah apa yang akan
dilakukan telah diputuskan, maka perlu dibuat organisasi untuk melaksanakannya.
Jika perusahaan telah menentukan fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh
karyawan, maka manajer personalia haruslah membentuk organisasi dengan
merancang susunan dari berbagai hubungan antara jabatan, personalia dan
faktor-faktor fisik.
c. Directing
Kalau kita sudah
mempunyai rencana dan sudah mempunyai organisasi untuk melaksanakan rencana
tersebut, maka sudah selayaknya kalau fungsi selanjutnya adalah melaksanakan
pekerjaan tersebut. Fungsi berarti mengusahakan agar karyawan mau bekerja sama
secara efektif.
d.
Controlling
Setelah fungsi-fungsi
personalia dilaksanakan maka fungsi selanjutnya yang harus dilaksanakan adalah
pengawasan, yaitu mengamati dan membandingkan pelaksanaan dengan rencana dan
mengoreksinya apabila terjadi penyimpangan, atau jika perlu menyesuaikan
kembali dengan rencana yang telah dibuat.
Selanjutnya
penerapan dari fungsi operatif dalam Manajemen Personalia dapat diuraikan
sebagai berikut :
a.
Procurement
Fungsi ini bertujuan
untuk memperoleh jumlah dan jenis karyawan yang tepat untuk mencapai tujuan
organisasi. Dalam fungsi ini tercakup penentuan bahan tenaga kerja dan
penarikannya, seleksi dan penempatannya.
b.
Development
Setelah pegawai
diperoleh, maka tugas selanjutnya adalah meningkatkan pengetahuan, keterampilan
serta kecakapannya melalui pendidikan dan latihan untuk melaksanakan
pekerjaan-pekerjaan sebaik mungkin. Kegiatan ini menjadi penting sehubungan dengan
perkembangan teknologi dan makin kompleksnya tugas manajer.
c.
Integration
Integrasi merupakan
suatu tindakan yang menyangkut penyesuaian keinginan dari para pegawai dengan
keinginan organisasi, untuk itu para manajer perlu memahami sikap dari karyawan
untuk mempertimbangkan dalam pembuatan berbagai kebijaksanaan organisasi.
d.
Maintenance
Fungsi ini bertujuan
untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi-kondisi yang telah ada, yang
meliputi pemeliharaan kesehatan dan keselamatan kerja serta komunikasi dengan
pegawai.
e.
Separation
Merupakan fungsi
terakhir, jika pada fungsi operasional yang pertama, perusahaan berusaha untuk
memperoleh / menarik tenaga kerja maka fungsi terakhir untuk meningkatkan
efektivitas kerja karyawan diperlukan penyempurnaan dalam pelaksanaan tugas,
apabila tindakan-tindakan lain dalam penyempurnaan tugas tidak efektif maka
pemutusan hubungan kerja (PHK) merupakan jalan terakhir setelah sebelumnya
diberi surat peringatan terlebih dahulu, yang pada akhirnya perusahaan harus
mengembalikamya lagi ke dalam kondisi yang sebaik mungkin.
Fungsi
Manajemen Personalia menurut Hadipoenyono
(1979 : 36-37) adalah
sebagai berikut :
1. Penyelidikan tugas
2. Penerimaan tenaga kerja
3. Pendidikan
4. Politik pengupahan
5. Hygiene perusahaan dan keselamatan kerja
6. Kesejahteraan dan rekreasi
7. Kenaikan gaji, pangkat dan pemindahan
8. Hubungan perburuhan
9.
Administrasi
dan personalia
Untuk
lebih jelasnya kutipan tersebut di atas penulis uraikan sebagai berikut :
1.
Penyelidikan tugas
Di sini termasuk
fungsi-fungsi mengenai tugas, menganalisis tugas, uraian tugas, penilaian
tugas, susunan tugas dan lain sebagainya, beserta struktur organisasi dan
informasi personalia.
2.
Penerimaan tenaga kerja
Termasuk fungsi-fungsi
penyelidikan pasaran tenaga kerja, seleksi tenaga
kerja, penempatan dan
perjanjian kerja, dan lain sebagainya.
3.
Pendidikan
Termasuk fungsi-fungsi
pendidikan calon, pendidikan dasar, pembinaan kader untuk semua jabatan,
pendidikan penyegar, latihan-latihan kerja, penyelenggaraan kursus-kursus,
ceramah-ceramah, mengadakan ujian mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
personil sejalan dengan perkembangan perusahaan.
4.
Politik pengupahan
Meliputi penyelidikan
konjungtur, penyelidikan kebutuhan hidup dan harga-harga pasar, penetapan dasar
dan tingkat upah, penetapan tunjangan, bonus, uang jasa lebih, dan lain
sebagainya.
5.
Hygiene perusahaan dan keselamatan kerja
Meliputi penetapan
waktu kerja dan istirahat, menyelidiki kerja, penerapan dan peralatan,
pemeriksaan kesehatan dan ulangan pemeriksaan kesehatan personil dan
keluarganya.
6.
Kesejahteraan dan rekreasi
Meliputi bantuan dan
tunjangan-tunjangan dalam hal luar biasa, tunjangan kecelakaan, jaminan hari
tua, asuransi, balai peristirahatan, balai pertemuan, balai bacaan, olah raga,
kesenian, dan lain sebagainya.
7.
Kenaikan gaji, pangkat dan pemindahan
Meliputi penilaian
kecakapan, catatan kemajuan, hadiah, dorongan (insentif) dan lain sebagainya.
8.
Hubungan perburuhan
Meliputi penasehat
perburuhan, bantuan pada organisasi buruh, penyusunan persetujuan dan
perjanjian kerja, penyelesaian dengan buruh, dan lain sebagainya.
9.
Administrasi dan personalia
Meliputi pencatatan dan
pengumpulan keterangan-keterangan personalia, pembuatan statistik,
peraturan-peraturan personalia dan perburuhan, dan lain sebagainya.
No comments:
Post a Comment