Saturday, December 23, 2017

Jenis Pelatihan


Terdapat banyak pendekatan untuk pelatihan. Jenis-jenis pelatihan yang dapat digunakan di dalam organisasi menurut Simamora (1997 : 349-351) terdiri dari :
1.    Pelatihan Keahlian-Keahlian (skills training)
Merupakan pelatihan yang kerap dijumpai di dalam organisasi-organisasi. Program pelatihannya relatif sederhana ; kebutuhan atau kekurangan diidentifikasi melalui penilaian yang jeli. Kriteria penilaian efektivitas pelatihan juga didasarkan pada sasaran-sasaran yang diidentifikasi dalam tahap penilaian.
2.    Pelatihan Ulang (retraining)
Adalah subset pelatihan keahlian-keahlian. Pelatihan ulang berupaya memberikan kepada karyawan keahlian-keahlian yang mereka butuhkan untuk mengejar tuntutan-tuntutan yang berubah dari pekerjaan-pekerjaan mereka.
3.    Pelatihan Fungsional Silang (cross functional training)
Pada dasarnya, organisasi-organisasi telah mengembangkan fungsi-fungsi kerja yang terspesialisasi dan deskripsi-deskripsi pekerjaan yang rinci. Sungguhpun begitu organisasi-organisasi dewasa ini lebih baik menekankan keahlian banyak hal dari pada spesialisasi. Melatih karyawan dalam bermacam-macam fungsi, dengan demikian, menjadi semakin popular. Melibatkan pelatihan karyawan-karyawan untuk melakukan operasi-operasi dalam bidang-bidang lainnya selain dari pekerjaan yang ditugaskan. Terdapat banyak pendekatan untuk pelatihan fungsional silang, sebagai contoh :
a)        Rotasi pekerjaan dapat digunakan untuk memberikan suatu perspektif yang lebih luas kepada manajer dalam satu bidang fungsional.
b)        Departemen-departemen dapat saling bertukar pegawainya untuk periode waktu tertentu sehingga setiap pegawai mengembangkan suatu pemahaman mengenai kegiatan-kegiatan departemen lainnya.
c)        Pelatihan-pelatihannya adalah rekan sejawat, karyawan-karyawan berprestasi yang bertindak sebagai internal on-the-job trainers dapat membantu para karyawan mengembangkan keahlian-keahlian dalam bidang operasi lainnya.
4.    Pelatihan Tim
Dewasa ini terdapat tekanan menguat terhadap kinerja tim (team performance). Tim manajemen, tim riset, dan satuan tugas temporer merupakan karakteristik yang lazim dalam banyak organisasi. Tim adalah sekelompok individu yang bekerja bersama demi tujuan bersama. Tujuan
bersama inilah yang sesungguhnya menentukan sebuah tim, dan jika anggota tim mempunyai tujuan-tujuan yang bertentangan atau konflik, efisiensi keseluruhan unit kemungkinan akan terganggu. Terdapat dua prinsip umum mengenai komposisi tim.
Pertama, keseluruhan kinerja sebuah tim sangat tergantung pada keahlian individu-individu anggotanya. Oleh karenanya, pelatihan dan pengembangan individu tetaplah penting. Tetapi pelatihan individu hanyalah sebagai solusi, maka dari itu interaksi diantara anggota-anggota tim haruslah diberikan perhatian. Interaksi inilah yang membuat pelatihan tim menjadi unik, interaksi selalu menggunakan beberapa bentuk simulasi, dan ha1 ini selalu terfokus apada interaksi anggota tim, perlengkapan, dan prosedur kerja.
Kedua, manajer dari kelompok kerja yang efektif cenderung memantau kinerja anggota timnya secara teratur dan mereka memberikan umpan balik yang sering terhadapnya. Memuaskan kedua prinsip ini ke dalam pelatihan tim (team training) dan manajer mereka akan menyebabkan kinerja keseluruhan tim yang lebih baik.
5.    Pelatihan Kreativitas (creativity training)
Adalah didasarkan pada asumsi bahwa kreativitas dapat dipelajari. Terdapat beberapa cara untuk mengajarkan kreativitas, yang semuanya berusaha membantu orang-orang memecahkan masalah-masalah dengan kiat-kiat baru. Salah satu rancangan yang lazim dipakai adalah brainstorming, dimana para  partisipan diberikan peluang untuk mengeluarkan-gagasan-gagasan sebebas mungkin. Setelah jumlah gagasan dianggap cukup banyak, maka para partisipan tersebut diminta memberikan penilaian-penilaian rasional dari segi biaya dan kelaikan. Kreativitas biasanya dianggap mempunyai dua tahap ; imajinatif dan praktis. Teknik brainstorming yang diikuti oleh pertimbangan rasional dari opsi-opsi yang dihasilkannya adalah memenuhi kedua tahap tersebut.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive