Saturday, December 23, 2017

Konsep Dasar Produktivitas Kerja


1. PengertianProduktivitas Kerja
Dalam usaha peningkatan produktivitas dewasa ini harus dimulai dengan memusatkan perhatian pada sekelompok masalah saling berkaitan termasuk teknologi, struktur organisasi, budaya organisasi, perubahan sikap pekerjaan dan karyawan, kebutuhan akan produksi yang lebih besar dan pergantian kekuasaan dalam manajerial dan wewenang. Terjadinya kelambanan pertumbuhan produktivitas disebabkan oleh suatu kegagalan moral organisasi dan merupakan cermin dari bagaimana manager / pimpinan dan para pekerja / karyawan memandang organisasi mereka. Perhatian yang serius terhadap masalah produktivitas tersebut dapat dipahami karena produktivitas berkaitan erat dengan tingkat efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran yang diharapkan.
Istilah produktivitas diartikan secara beragam. Ada yang mengindentikkan makna produktivitas dengan produktif, memandang produktivitas sebagai ukuran besarnya biaya sumber daya, produktivitas merupakan kombinasi dari efektivitas dan efisiensi, dan menyamakan produktivitas dengan prestasi kerja (Putti, 1986 :1-2), (Vincent, 1998 : 18-19). Makna produktivitas, tidak hanya terbatas pada produksi, besar biaya, dan prestasi kerja, melainkan lebih luas dan menyeluruh.
Dalam Kohlers Dictionary for Accountants (1983), produktivitas didefinisikan sebagai hasil yang didapat dari setiap proses produksi yang menggunakan satu atau lebih faktor produksi. Produktivitas ini biasanya dihitung sebagai indeks atau ratio output dibanding input dan dapat dinyatakan dalam ukuran fisik (physical productivity) dan ukuran finansial (financial productivity).
Makna produktivitas dapat diartikan secara bervariasi oleh setiap organisasi tergantung kepada tujuan dan fungsi organisasi yang bersangkutan. Selain sebagai ratio output, para ahli ada yang mengartikan produktivitas dengan melihatnya dari dimensi lain. Dalam kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas, Putti (1986 : 10), Vincent (1998 : 18-19) menyimpulkan bahwa produktivitas adalah seberapa baik berbagai sumber daya itu kita olah bersama dan kita gunakan untuk mencapai suatu tingkat hasil ataupun sasaran yang spesifik. Dengan kata lain, bagaimana mengerjakan sesuatu dengan lebih baik dan bekerja lebih cerdik, tidak semata-mata lebih keras.
Akhir-akhir ini, pemikiran tentang produktivitas lebih menekankan kepada aspek manusiawi dalam sistem produksi. Penjabaran dari pemikiran ini dapat dilakukan melalui pendekatan koordinasi di dalam bentuk kultur kerja produktif dengan motto "bekerja sama" dan "sama-sama bekerja" berdasarkan hukum yang sesuai dengan pola budaya yang berlaku. Bertolak dari pemikiran itu, kemudian muncul falsafah dari produktivitas dengan pendekatan perilaku sumber daya manusia yang mengacu kepada motivasi terhadap mutu kehidupan masa depan yang lebih baik. Pandangan ini kemudian berkembang menjadi konsep produktivitas yang berdasarkan pada pendekatan ekonomi dan bisnis, pendekatan teknologi industri, dan pendekatan sumber daya manusia (Muljono, 1993 : 11).
Berdasarkan hal tersebut, maka makna produktivitas mengacu kepada mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini, sebagaimana konsep Suprihanto (1986 : 18).
Batasan produktivitas yang dikemukakan tersebut diatas, yang berkaitan dengan keperluan penelitian ini, maka produktivitas akan mengacu kepada pemikiran yang terakhir, yaitu pengkajian produktivitas lebih menekankan kepada sikap mental yang selalu optimis untuk senantiasa hidup lebih baik.

Dalam kaitannya dengan produktivitas kerja karyawan, makna produktivitas dalam penelitian ini tidak hanya sekedar rasio antara output dan input, melainkan merupakan suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa suatu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Berdasarkan hasil penelitian, Ranftl (Timpe, 1989 : 110-112) berhasil menjaring karakteristik kunci profil karyawan yang produktif. Karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1.    Lebih dari sekedar memenuhi kualifikasi pekerjaan;
2.    Bermotivasi tinggi;
3.    Mempunyai orientasi pekerjaan;
4.    Dewasa; dan
5.    Dapat bergaul dengan efektif.
Pendapat lain tentang ciri-ciri karyawan yang juga produktif juga telah berhasil di jaring oleh Mali (Putti, 1986 : 23-25) pengarang buku Improving Total Productivity. Ciri-ciri yang dimaksud adalah :
1.    Secara konstan selalu mencari gagasan-gagasan yang lebih baik dan cara penyelesaian tugas yang lebih baik lagi;
2.        Selalu memberikan saran-saran untuk perbaikan secara sukarela;
3.        Mengetahui untuk menggunakan waktunya secara efektif;
4.        Selalu merencanakan terlebih dahulu tentang apa-apa yang akan dilakukannya dengan tidak lupa mnyertakan jadwal waktunya;
5.        Mempunyai sikap yang positif terhadap pekerjaannya;
6.        Dapat berlaku sebagai anggota kelompok yang baik sebagaimana juga menjadi seorang pemimpin yang baik;
7.        dapat memotivasi dirinya sendiri melalui dorongan dari dalam;
8.        Memahami pekerjaannya dengan baik;
9.        Mendengar ide-ide yang lebih baik dan selalu membuka telinganya lebar-lebar;
10.    Hubungan antara pribadinya dengan semua tingkatan berlangsung dengan baik;
11.    Sangat menyadari masalah pemborosan dan biaya-biaya;
12.    Selalu mencari insentif berupa nilai-nilai ekonomis dan juga insentif yang bersifat non-ekonomis;
13.    Selalu berusaha menyukai pekerjaannya dan tidak justru mencari-cari pekerjaan yang disukainya;
14.    Mempunyai tingkatan kehadiran yang baik;
15.    Lebih mempercayai untuk mengerjakan suatu pekerjaan dengan lebih cerdik daripada mengerjakannya dengan lebih keras;
16.    Bukan merupakan tipe yang suka mengeluh secara kronis;
17.    Seringkali melebihi standar;
18.    Mempunyai kebiasaan kerja yang baik
19.    Mempunyai jalur catatan prestasi kerja yang baik dan bukan tipe orang yang penuh dengan kejutan; dan
20.    Selalu mempelajari sesuatu yang baru dengan cepat.
Thoby dan Vincent (1994 : 131) merumuskan lima belas (15) karakteristik individu yang produktif, yakni :
1.        Secara konstans selalu mencari gagasan-gagasan yang lebih baik dan cara penyelesaian tugas yang lebih baik lagi;
2.        Selalu memberi saran-saran untuk perbaikan secara sukarela;
3.        Menggunakan waktu secara baik dan efisien;
4.        Selalu merencanakan perencanaan dan menyertakan jadwal waktu;
5.        Bersikap positif terhadap pekerjaannya;
6.        Dapat berlaku sebagai anggota kelompok yang baik sebagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik;
7.        Dapat memotivasi dirinya sendiri melalui dorongan dari dalam;
8.        Memahami pekerjaan orang lain yang lebih baik;
9.        Mau mendengar ide-ide orang lain yang lebih baik;
10.    Hubungan antar pribadi dengan semua tingkatan dalam organisasi berlangsung dengan baik;
11.    Sangat menyadari dan memperhatikan masalah pemborosan dan biaya-biaya;
12.    Mempunyai tingkat kehadiran yang baik (tidak banyak absent dalam pekerjaannya;
13.    Seringkali melampui standar yang telah ditetapkan;
14.    Selalu mempelajari sesuatu yang baru dengan cepat; dan
15.    Bukan merupakan tipe orang yang selalu mengeluh dalam bekerja.

Dari pendapat tersebut di atas tentang indikator yang dapat dipakai untuk menandai produktivitas, maka indikator produktivitas yang diungkapkan oleh Ranftl merupakan rangkuman dari sejumlah hasil penelitian yang relevan. Atas pertimbangan tersebut, maka pendapat Ranftl tentang ciri-ciri profil seorang karyawan yang produktif dijadikan indikator produktivitas kerja dalam penelitian ini.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive