Monday, December 25, 2017

METODE YANG DIGUNAKAN PADA PENGEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI


A.    Metode yang digunakan pada pengembangan kognitif
Metode adalah cara menyampaikan/mentransfer ilmu yang tepat sesuai dengan anak usia dini sehingga menghasilkan pemahaman yang maksimal bagi anak didik (Sujiono 2008:7.3).
Metode merupakan bagian dari strategi dan dipilih berdasarkan strategi kegiatan yang ditetapkan. Setiap guru menggunkan metode yng sesuai dengan tujuan dan gaya melaksanakan kegiatan.
Berikut ini adalah macam-macam metode yang dapat digunakan untuk pengembangan kognitif anak (Sujiono 2008:7.5) :
1.      Metode Bermain
Bermain merupakan bermacam bentuk kegiatan yang memberikan kepuasan pada diri anak yang bersifat nonserius, lentur, dan bahan mainan yang terkandung dalam kegiatan dan yang secara imajinatif.
Berikut ini pengertian bermain dari beberapa ahli (Sujiono 2008:7.6)      :
a.       Menurut pendidik dan ahli psikologi(Gordon dan Browne), bermain merupakan pekerjaan masa kanak-kanak dan cermin pertumbuhan anak
b.      Dearden bermian merupakan kegiatan nonserius dan segalanya ada dalam kegiatan itu sendiri yang dapat memberikan kepuasan bagi anak.
c.       Hildebrand bermain berarti berlatih, mengeksploitasi, merekayasa, mengulang latihan apa pun yang dapat dilakukan untuk mentransformasi secara imajinatif hal-hal yang sama dengan dunia orang dewasa.
d.      Dworetsky, Bermain merupakan kagiatan yang memberikan kesenangan dan dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri, yang lebih ditekankan pada caranya daripada hasil yang diperoleh dari kegiatan itu. Dikemukakan sedikitnya ada lima kriteria dalam bermain (Moeslichatoen 2004:31).
1.      Motivasi insrintik, tingkah laku bermain dimotivasi dari dalam diri anak, dilakukan demi kegitan itu sendiri dan bukan tututan dari masyarakat atau fungsi-fungsi tubuh.
2.      Pengaruh positif. Tingkah laku itu menyenangkan atau menggembirakan untuk dilakukan.
3.      Bukan dikerkalan sambil lalu. Tingkah laku itu bukan dilakukan sambil lalu, karena itu tidak mengikuti pola atau urutan yang sebenarnya.
4.      Cara/tujuan. Cara bermain lebih diutamakn daripada tujuannya. Anak lebih tertarik pada tingkah laku itu sendiri daripada keluaran yang dihasilkan.
5.      Kelenturan. Bermain itu perilaku yang lentur, kelenturan ditunjukkan baik dalam bentuk maupun dalam hubunganserta berlaku pada setiap situasi.
Jika kita menggunakan kelima kriteria dari Dworetsky, maka kita dapat mengatakan bahwa bila seseorang anak menggunakan mainan hewan-hewanan dengan cara yang lentur tanpa tujuan yang jelas dalam pikirannya, kegiatan berpura-pura menyenangkan bagi dirinya sendiri, dan melakukan kegiatan hanya untuk bergiat, maka dapat ia katakana ia sedang bermain.
Bermain juga merupakan tututan dan kebutuhan yang esensial bagi anak di TK. melalui kegiatan bermain anak dapat berlatih menggunakan kemampuan kognitif dan kemampuan yang lainya untuk memecahkan masalah seperti kegiatan mengukur isi, mengukur berat, membandingkan, mencari jawaban yang berbeda dan sebagainya.
Jadi bermian anak akan memperoleh kesempatan memilih kegiatan ysng disukainya, bereksperimen dengen bermacam bahan dan alat dan nilai bermain begitu besar dalam kehidupan anak, maka pemanfaatan kegiatan bermain dalam pelaksanakan kegiatan anak TK merupakan syarat mutlak yang sama sekali tidak bisa diabaikan. Bagi anak TK belajar adalah bermain dan bermain sambil belajar.
2.      Metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung dari guru, apa yang harus dikerjakan, sehingga anak dapat memahami tugasnya secra nyata dan dilaksanakan secara tuntas (Sujiono 2008:7.7)
Metode pemberian tugas dapat diberikan secara kelompok dan perorangan. Yang harus diperhatikan dalam pemberian tugas adalah kejelasan tugas yang harus dilaksanakan dan pembatasan memberian tugas.  Pemberian batasan tugas merupakan syarat mutlak pada metode ini dan harus menjadi perhatian guru TK.
Sering kali anak mengalami hambatan untuk memperoleh kemajuan belajar karena tidak menentukan batasan yang harus dikerjakannya. Hal lain yang harus jadi perhatian adalah penjelasan guru kepada anak, mengapa ia harus mengerjakan tugas tersebut.
3.      Metode demonstrasi
Adalah cara memperagakan atau mempertunjukkan sesuatu atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa (Sujiono 2008:7.8). guru dituntut mendemonstrasikan sesuatu harus jelas, alat peraga harus dipersiapkan terlebih dahulu, agar pada saat mendemonstrasikan sesuatu tidak terhamabat atau terganggu.
Metode demonstrasi dapat dipergunakan untuk memenuhi 2 fungsi.
1)      Dapat digunakan untuk memberikan ilustrasi dalam menjelaskna informasi kepada anak. Melalui metode ini kegiatan menjadi lebih menarik, mereka dapat melihat langsung bagaimana suatu proses berlangsung.
2)      Metode demonstrasi dapt membantu meningkat daya pikir anak TK terutama daya pikir dalam peningkatan kemampuan mengenal, mengingat, berfikir konvergen, dan berfikir evaluasif.
4.      Metode Tanya jawab/bercakap-cakap
Metode Tanya jawab adalah metode dengan cara Tanya jawab, guru memberi pertanyaan terbuka, sehingga anak dapat menjawab beberapa kemungkinan, berdasarkan pengalaman anak, guru harus berusaha agar anak aktif memberi jawaban atau keterangan.
Bercakap-cakap dapat berarti komunikasi lisan antara anak dan guru, anatara anak dengan anak secara monolog dan dialog. Kegiatan menology dilaksanakan di kelas dengan cara menology dan dialog. Kegiatan monolog dilaksanakan di kelas dengan cara seorang anak berdiri di depan kelas serta mengungkapkan sesuatu kepada teman dan gurunya.
Metode bercakap-cakap ini sangat bermanfaat bagi anak berani mengungkapkan pendapat serta berani berbicara di depan umum. Selain itu metode ini mengandung manfaat belajar yaitu mewujudkan kemampuan berbahasa secara reseprif dan ekspresif.
5.      Metode mengucapkan syair
Metode mengucapkan syair adalah suatu cara menyampaikan sesuatu melalui syair yang menarik, yang dibuat guru untuk sesuatu, agar dapat dipahami anak.
6.      Metode percobaan atau eksperimen
Adalah cara anak melakukan berbagai percbaan yang dapat dilakukan anak sesuai dengan usianya, guru sebagi fasilitator, alat untuk berbagai percobaan sudah dipersiapkan guru. Melalui metode ini anak dapat menemukan seseuatu berdasarkan pengalamannya.

7.      Metode bercerita
Metode bercerita adalah cara menyampaikan sesuatu dengan bertutur atau memberikan penerangan/penjelasan secara lisan melalui cerita. Guru bukan memberi ceramah pada anak di TK (Sujiono 2008:7.9).
Metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan (Moeslichatoen 2004:157).
Cerita harus menarik, dengan tujuan yang ingin di capai, dengan gerak-gerak yang wajar dan intonasi yang bervariasi. Anak deberi kesempatan untuk bertanya memberikan tanggapan atau kesimpulan.
8.      Metode karyawisata
Yaitu kunjungan secara langsung ke objek-objek di sejitar anak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Guru menjelaskan sesuatu dengan benda/objeknya, anak diberi kesempatan seluas-luasnya untuk memperhatiakan, meneliti objek tersebut.

Dengan metode ini anak mendapatkan pengalaman baru berdasarkan pengamatan langsung. Berkaryawisata mempunyai makna penting bagi perkembangan anak usia TK karena dapat membangkitkan minat kepada sesuatu hal, memperkuas informasi dan dapat memperkaya program kegiatan yang tidak mungkin hadir di kelas.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive