A. Metode yang digunakan pada
pengembangan kognitif
Metode adalah cara menyampaikan/mentransfer ilmu yang
tepat sesuai dengan anak usia dini sehingga menghasilkan pemahaman yang
maksimal bagi anak didik (Sujiono 2008:7.3).
Metode merupakan bagian dari strategi dan dipilih
berdasarkan strategi kegiatan yang ditetapkan. Setiap guru menggunkan metode
yng sesuai dengan tujuan dan gaya melaksanakan kegiatan.
Berikut ini adalah macam-macam metode yang dapat
digunakan untuk pengembangan kognitif anak (Sujiono 2008:7.5) :
1. Metode Bermain
Bermain merupakan bermacam bentuk kegiatan yang
memberikan kepuasan pada diri anak yang bersifat nonserius, lentur, dan bahan
mainan yang terkandung dalam kegiatan dan yang secara imajinatif.
Berikut ini pengertian bermain dari beberapa ahli
(Sujiono 2008:7.6) :
a. Menurut
pendidik dan ahli psikologi(Gordon dan Browne), bermain merupakan pekerjaan
masa kanak-kanak dan cermin pertumbuhan anak
b. Dearden bermian
merupakan kegiatan nonserius dan segalanya ada dalam kegiatan itu sendiri yang
dapat memberikan kepuasan bagi anak.
c. Hildebrand
bermain berarti berlatih, mengeksploitasi, merekayasa, mengulang latihan apa
pun yang dapat dilakukan untuk mentransformasi secara imajinatif hal-hal yang
sama dengan dunia orang dewasa.
d. Dworetsky, Bermain
merupakan kagiatan yang memberikan kesenangan dan dilaksanakan untuk kegiatan
itu sendiri, yang lebih ditekankan pada caranya daripada hasil yang diperoleh
dari kegiatan itu. Dikemukakan sedikitnya ada lima kriteria dalam bermain
(Moeslichatoen 2004:31).
1. Motivasi insrintik,
tingkah laku bermain dimotivasi dari dalam diri anak, dilakukan demi kegitan
itu sendiri dan bukan tututan dari masyarakat atau fungsi-fungsi tubuh.
2. Pengaruh positif.
Tingkah laku itu menyenangkan atau menggembirakan untuk dilakukan.
3. Bukan dikerkalan
sambil lalu. Tingkah laku itu bukan dilakukan sambil lalu, karena itu tidak
mengikuti pola atau urutan yang sebenarnya.
4. Cara/tujuan. Cara
bermain lebih diutamakn daripada tujuannya. Anak lebih tertarik pada tingkah
laku itu sendiri daripada keluaran yang dihasilkan.
5. Kelenturan. Bermain
itu perilaku yang lentur, kelenturan ditunjukkan baik dalam bentuk maupun dalam
hubunganserta berlaku pada setiap situasi.
Jika kita menggunakan kelima kriteria dari Dworetsky,
maka kita dapat mengatakan bahwa bila seseorang anak menggunakan mainan
hewan-hewanan dengan cara yang lentur tanpa tujuan yang jelas dalam pikirannya,
kegiatan berpura-pura menyenangkan bagi dirinya sendiri, dan melakukan kegiatan
hanya untuk bergiat, maka dapat ia katakana ia sedang bermain.
Bermain juga merupakan tututan dan kebutuhan yang
esensial bagi anak di TK. melalui kegiatan bermain anak dapat berlatih
menggunakan kemampuan kognitif dan kemampuan yang lainya untuk memecahkan
masalah seperti kegiatan mengukur isi, mengukur berat, membandingkan, mencari
jawaban yang berbeda dan sebagainya.
Jadi bermian anak akan memperoleh kesempatan memilih
kegiatan ysng disukainya, bereksperimen dengen bermacam bahan dan alat dan
nilai bermain begitu besar dalam kehidupan anak, maka pemanfaatan kegiatan
bermain dalam pelaksanakan kegiatan anak TK merupakan syarat mutlak yang sama
sekali tidak bisa diabaikan. Bagi anak TK belajar adalah bermain dan bermain
sambil belajar.
2. Metode pemberian
tugas
Metode pemberian tugas adalah metode yang memberikan
kesempatan kepada anak melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung dari
guru, apa yang harus dikerjakan, sehingga anak dapat memahami tugasnya secra
nyata dan dilaksanakan secara tuntas (Sujiono 2008:7.7)
Metode pemberian tugas dapat diberikan secara
kelompok dan perorangan. Yang harus diperhatikan dalam pemberian tugas adalah
kejelasan tugas yang harus dilaksanakan dan pembatasan memberian tugas.
Pemberian batasan tugas merupakan syarat mutlak pada metode ini dan harus
menjadi perhatian guru TK.
Sering kali anak mengalami hambatan untuk memperoleh
kemajuan belajar karena tidak menentukan batasan yang harus dikerjakannya. Hal
lain yang harus jadi perhatian adalah penjelasan guru kepada anak, mengapa ia
harus mengerjakan tugas tersebut.
3. Metode demonstrasi
Adalah cara memperagakan atau mempertunjukkan sesuatu
atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa (Sujiono 2008:7.8). guru
dituntut mendemonstrasikan sesuatu harus jelas, alat peraga harus dipersiapkan
terlebih dahulu, agar pada saat mendemonstrasikan sesuatu tidak terhamabat atau
terganggu.
Metode demonstrasi dapat dipergunakan untuk memenuhi
2 fungsi.
1) Dapat digunakan
untuk memberikan ilustrasi dalam menjelaskna informasi kepada anak. Melalui
metode ini kegiatan menjadi lebih menarik, mereka dapat melihat langsung
bagaimana suatu proses berlangsung.
2) Metode demonstrasi
dapt membantu meningkat daya pikir anak TK terutama daya pikir dalam
peningkatan kemampuan mengenal, mengingat, berfikir konvergen, dan berfikir
evaluasif.
4. Metode Tanya
jawab/bercakap-cakap
Metode Tanya jawab adalah metode dengan cara Tanya
jawab, guru memberi pertanyaan terbuka, sehingga anak dapat menjawab beberapa
kemungkinan, berdasarkan pengalaman anak, guru harus berusaha agar anak aktif
memberi jawaban atau keterangan.
Bercakap-cakap dapat berarti komunikasi lisan antara
anak dan guru, anatara anak dengan anak secara monolog dan dialog. Kegiatan
menology dilaksanakan di kelas dengan cara menology dan dialog. Kegiatan
monolog dilaksanakan di kelas dengan cara seorang anak berdiri di depan kelas serta
mengungkapkan sesuatu kepada teman dan gurunya.
Metode bercakap-cakap ini sangat bermanfaat bagi anak
berani mengungkapkan pendapat serta berani berbicara di depan umum. Selain itu
metode ini mengandung manfaat belajar yaitu mewujudkan kemampuan berbahasa
secara reseprif dan ekspresif.
5. Metode mengucapkan
syair
Metode mengucapkan syair adalah suatu cara
menyampaikan sesuatu melalui syair yang menarik, yang dibuat guru untuk
sesuatu, agar dapat dipahami anak.
6. Metode percobaan
atau eksperimen
Adalah cara anak melakukan berbagai percbaan yang
dapat dilakukan anak sesuai dengan usianya, guru sebagi fasilitator, alat untuk
berbagai percobaan sudah dipersiapkan guru. Melalui metode ini anak dapat
menemukan seseuatu berdasarkan pengalamannya.
7. Metode bercerita
Metode bercerita adalah cara menyampaikan sesuatu
dengan bertutur atau memberikan penerangan/penjelasan secara lisan melalui
cerita. Guru bukan memberi ceramah pada anak di TK (Sujiono 2008:7.9).
Metode bercerita merupakan salah satu pemberian
pengalaman belajar bagi anak TK dengan membawakan cerita kepada anak secara
lisan (Moeslichatoen 2004:157).
Cerita harus menarik, dengan tujuan yang ingin di
capai, dengan gerak-gerak yang wajar dan intonasi yang bervariasi. Anak deberi kesempatan
untuk bertanya memberikan tanggapan atau kesimpulan.
8. Metode karyawisata
Yaitu kunjungan secara langsung ke objek-objek di
sejitar anak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Guru menjelaskan sesuatu
dengan benda/objeknya, anak diberi kesempatan seluas-luasnya untuk
memperhatiakan, meneliti objek tersebut.
Dengan metode ini anak mendapatkan pengalaman baru
berdasarkan pengamatan langsung. Berkaryawisata mempunyai makna penting bagi
perkembangan anak usia TK karena dapat membangkitkan minat kepada sesuatu hal,
memperkuas informasi dan dapat memperkaya program kegiatan yang tidak mungkin
hadir di kelas.
No comments:
Post a Comment