Keterampilan
membaca adalah salah satu aspek keterampilan berbahasa. Oleh karena itu,
keterampilan membaca tidak terlepas dari keterampilan berbahasa lainnya seperti
dengan menyimak, berbicara dan menulis.
1 Hubungan Membaca Dengan Menyimak
Keterampilan menyimak merupakan dasar atau faktor penting
bagi suksesnya seseorang dalam belajar membaca secara efektif (Tarigan, 1986:2)
Sebagai salah
satu contoh hubungan erat antara membaca dengan menyimak adalah dalam proses
belajar mengajar di kelas. Sebelum membaca seorang siswa menyimak terlebih
dahulu petunjuk-petunjuk dari guru, bila petunjuk yang disimaknya salah, maka
akan salah pula dalam memperoleh informasi daribacaan. Selain itu, setelah
membaca mungkin siswa kurang memahami isi bacaan dan akan diperjelas melalui
hasil simakan dari penjelassan guru tersebut.
Seorang yang
terampil membaca akan mudah menyimak. Sebaiknya, bila dia terampil menyimak,
maka akan mudah pula memperoleh informasi dari bacaan.
Tarigan (1983:3)
menjelaskan bahwa keterampilan menyimak dan membaca erat hubungannya, maka
peningkatan pada satu turut pula meningkatkan yang lain. Kedua-duanya saling
mengisi.
2 Hubungan Membaca Dengan Berbicara
Keterampilan membaca berpengaruh
terhadap keterampilan berbicara. Seseorang yang banyak membaca akan memperoleh banyak pengetahuan, wawasan, dan informasi-informasi
baru. Seseorang yang mempunyai rasa percaya diri akan mampu untuk berkomunikasi
dengan orang lain ataupun berbicara didepan umum.
Selain itu, seseorang yang berwawasan
luas dan banyak membaca akan lebih mudah mengimbangi forum pembicaraan,
menanggapi percakapan, tukar pikiran, dan adu pendapat, dalam arti dia akan menjadi
pendengar setia saja.
Dengan bekal ilmu yang diperolehnya
dari bacaan, seseorang akan cakap dan tanggap diajak bebicara dan bisa menjadi teman bicara yang baik.
3 Hubungan Membaca Dengan menulis
Membaca bertujuan untuk memperoleh informasi. Tetapi meskipun demikian, keduanya mempunyai hubungan yang
erat.
Seseorang yang bermaksud menulis, maka dia akan berusaha menggali ilmu
dari buku terlebih dahulu. Dia betul-betul menyadari bahwa salah satu bekal untuk menulis
adalah membaca, dengan jalan membaca
seorang penulis memperoleh ilmu pengetahuan, wawasan yang luas, cara-cara
menulis yang baik, EYD yang baik dan benar, seta kosakata yang banyak. Untuk
memperoleh semua bekal itu, diperlukan kemampuan membaca yang baik dan efektif
agar dia tidak salah mengkomunikasikan,
mengekspresikan, dan menyampaikan informasi yang telah dibacanya kedalam tulisan.
Seorang pembaca yang baik, selain
dia memperoleh informasi dari bacaan, juga mampu mengolah, mencerna,
mengembangkan, lalu menyampaikan kembali kepada orang lain baik melalui lisan
ataupun tulisan. Jadi, bisa disimpulkan antara kemampuan membaca dan menulis
ada hubungan dan bersifat saling mengisi, saling melengkapi.
No comments:
Post a Comment