Saturday, December 9, 2017

Proses Pembelajaran Tari Kreatif


Di dalam proses pembelajaran tari, guru harus dapat menciptakan suasana kebebasan bergerak kepada siswa didiknya. Guru diharapkan membimbing siswa dapat mengungkapkan cara bergerak mereka sendiri yang unik sesuai dan cara bergerak sesuai dengan perasaannya. Bentuk kegiatan guru dalam membimbing siswa didiknya belajar menari, adalah: (1) latihan mempersiapkan tubuh sebagai alat ekspresi, (2) latihan gerak kepala, tangan, badan, dan kaki untuk menumbuhkan kesadaran kepada siswa didiknya bahwa seluruh anggota badan merupakan sumber gerak tari, (3) latihan bergerak dengan ritme untuk tujuan memperkenalkan dan membiasakan siswa menanggapi birama, tempo dan frase dalam musik iringan tarinya, (4) latihan bergerak dengan arah untuk tujuan membiasakan siswa dapat cepat menyesuaikan dengan tempat menari, (5) latihan bergerak dengan membentuk formasi untuk tujuan melatih konsentrasi, dapat cepat menyesuaikan dengan tempat menari dan melatih kemampuan bekerja sama dalam kelompok. Kemampuan guru tari kreatif lebih cenderung berkaitan dengan visi misi sekolah yang dikembangkan sehingga tari kreatif lebih menyesuaikan dengan sekolah masing-masing ;
Pelajaran seni tari kreatif merupakan pelajaran yang mengacu pada visi dan misi sekolah, sehingga Input pelajaran tari mengikuti tema atau sub tema yang berlaku di sekolah anggapan terhadap pelajaran seni tari yang tidak penting disekolah. Padahal, dengan memberikan pelajaran tentang seni tari akan memberikan pengaruh positif bagi siswa, yaitu mengembangkan kreativitas siswa dan melatih sosialisasi siswa. Agar Output kreativitas siswa lebih berkembang dan bentuk karya tari yang sesuai dengan harapan meningkatkan kecerdasan siswa, maka kreativitas yang dapat dimunculkan dengan cara memotivasi siswa menciptakan gerak-gerak kreatif.
Proses pemunculan kreativitas tidak dapat diwujudkan secara sekonyong-konyong atau instan. Pemunculan kreativitas diperlukan sebuah proses melalui pemberian kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif. Bahwa pada siswa sekolah hendaknya kreativitas sebagai proses yang diutamakan, dan jangan terlalu cepat mengharapkan produk kreatif yang bermakna dan bermanfaat. Jika pendidik terlalu cepat menuntut produk kreatif yang memenuhi standar mutu tertentu, hal ini akan mengurangi kesenangan dan keasyikan anak untuk berkreasi.

Treatment tari kreatif Menurut Smith (1989 : 20) ada beberapa rangsangan yang dapat memotivasi siswa bergerak kreatif, yaitu rangsang auditif, visual, kinestetik, gagasan, dan peraba. Rangsang auditif meliputi berbagai suara dan bunyi-bunyian, seperti manusia, suara binatang, suara angin, bunyi alat atau instrumen musik, dsb. Rangsang visual dapat ditimbulkan dari gambar, patung, obyek alam, topeng, dsb. Rangsang kinestetik adalah rangsang yang muncul dari gerak tari/gerak yang indah, atau menampilkan pameran gerak saja. Rangsang gagasan berupa cerita, dongeng, cerpen, atau peristiwa tertentu. Rangsang peraba adalah rangsang yang menghasilkan respon yang kemudian menjadi motivasi untuk gerak tari.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive