1.
Konsep kesehatan dasar anak
Menurut batasan
WHO yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan
fisik, mental dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan
kelemahan. Batasan kesehatan tersebut di atas sekarang telah diperbaharui bila
batasan kesehatan yang terdahulu itu hanya mencakup tiga dimensi atau aspek,
yakni: fisik, mental, dan sosial, maka dalam Undang- Undang N0. 23 Tahun 1992,
kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan
ekonomi :
Kesehatan fisik
terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya
keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh
berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
Kesehatan mental
(jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual :
• Pikiran sehat
tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
• Emosional
sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya,
misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
• Spiritual
sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian,
kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan
Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat
dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat
spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua
aturan-aturan agama yang dianutnya.
Ciri Anak Sehat
dilihat dari Fisik, Psikis dan Soialisasi
Menurut Dep Kes
RI (1996 : 12) ciri-ciri anak sehat :
a. Rambut
bersih dan mengkilap, tidak kotor, tidak kusam, tidak berketombe, tidak ada
kutu.
b. Mata
bersih dan bersinar, tidak merah, tidak bengkak, tidak gatal dan tidak nyeri/
sakit.
c. Telinga
bersih dan sehat tidak bau, tidak keluar cairan dari lubang telinga dan tidak
ada keluhan sakit telinga.
d. Hidung
bersih, tidak ada ingus, tidak mudah berdarah (mimisan).
e. Rongga
mulut bersih, nafas tidak bau, gusi tidak murah berdarah, tidak ada sariawan.
f. Gigi
geligi bersih, tidak berlubang, tidak ada keluhan sakit gigi.
g. Bibir
dan lidah nampak segar, bersih, tidak pucat, tidak kering dan tidak
pecah-pecah.
h. Leher
berkulit bersih, tidak bersisik, tidak ada benjolan, tidak ada bercak putih
(gatal,panu,kadas).
i.
Tangan bersih, kuku pendek bersih, kulit bersih
tidak bersisik. Tidak ada luka, tidak ada bisul tidak ada borok.
j.
Badan bersih, kulit bersih tidak bersisik, tidak
ada bercak putih, tidak ada luka atau bisul, tidak ada benjolan.
k. Kaki
bersih, kuku pendek dan bersih, kulit tidak bersisik, tidak ada bercak putih,
tidak ada luka atau borok.
Disamping itu
ciri Fisik anak sehat yaitu:
a. Tumbuh
Proposional (berat badan , tinggi badan dan umur)tidak terlalu gemuk dan tidak
terlalu kurus
b. Tahapan
perkembangan tidak terlambat kemampuan motorik,kognitif,afeksi, sosialisasi dan
kemandirian anak sesuai dengan umurnya.
c. Tampak
anktif/ gesit dan gembira tidak lesu, tidak murung dan tidak pemarah.
d. Mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, tidak cenggeng dan tidak rewel.Anak
tidak mempunyai masalah kejiwaan.
e. Tidak
menderita penyakit seperti batuk, mencret, infeksi telinga, dan infeksi kulit.
2.
Anatomi dan fisiologi anak
A. Sistem
Pernapasan
Kuncup paru – paru (Lung buds) janin mula – mula terbentuk pada minggu ke 4
kehamilan. Perkembangan kuncup ( budding ) dan pembentukan cabang ( Branching )
membentuk batang uatam lobulus bronkopulmonal. Pembentukan cabang terus
berlangsung sampai awal masa kanak – kanak, meskipun percabangan tersebut
kurang proliferatif. Dari bulan ke-6, lobulus berkembang menjadi duktus
alveolus. Dan duktus berkembang menjadi sakus alveolus, yang menjadi alveoli
sebenarnya pada bulan ke 2 kehidupan postnatal.
Karena sakus alveolus berkembang, epitel yang membatasi sakus tersebut menipis.
Kapiler – kapiler paru menekan dinding sakus karena paru – paru dipersiapkan
untuk pertukaran oksigen dan karbondioksida, menjelang akhir bulan ke 6
kehamilan. Selama minggu terakhir kehamilan, paru – paru mengeluarkan surfaktan
yang mencegah sakus alveolus kolaps selama ekspirasi, menyebabkan atelektasis
diantara gangguan – gangguan lain. Saat lahir, paru – paru berisi cairan.
Cairan ini dengan cepat dihalau dan di absorbsi karena paru – paru terisi
udara.
Struktur tulang toraks ( Thoracic cage ) bayi yang baru lahir agak bundar.
Secara bertahap diameter transversal bertambah sampai menjadi bentuk elips
seperti dada orang dewasa, kira – kira umur 6 tahun. Struktur tulang toraks
bayi juga agak lunak, yang memungkinkan kerangka dada tertarik selama
pernapasan yang memerlukan usaha besar ( Labored breathing ). Bayi mempunyai
sedikit jaringan dan kartilago pada trakea dan bronkus yang memungkinkan
struktur ini lebih mudah kolaps.
Jalan napas berkembang lebih cepat daripada kolumna vertebra. Pada bayi
bifurkasi trakea adalah setinggi vertebra torakal ke 4.
Bayi hanya bernapas melalui hidung, dan rongga hidung yang dilewati lebih
sempit. Pernapasan kurang ritmik dibandingkan anak. Pada bayi dan anak usia
dibawah 6 atau 7 tahun, jenis pernapasan adalah pernapasan diagfragma atau
pernapasan abdomen.volume oksigen yang di ekspirasi oleh bayi dan anak – anak
lebih besar daripada yang di ekspirasikan oleh orang dewasa.pada usia 12 tahun
anak mempunyai 9x jumlah alveoli dibandingkan ketika lahir.
B. Sistem
Kardiovaskuler
Pada tahap awal perkembangannya, jantung merupakan tuba lurus. Antara minggu ke
2 dan ke 10 kehamilan jantung mengalami serangkaian perubahan menjadi organ
yang mempunyai 4 ruangan. Jantung mulai berdenyut pada minggu ke 3 kehamilan.
Selama kehidupan janin, jantung mendistribusikan oksigen dan nutrient yang
disuplai melalui plasenta. Paru – paru janin di pintas oleh pirau yang ada
selama kehidupan janin. Pada saat lahir pirau ini mulai menutup karena tahanan
pembuluh darah pulmonal turun. Tahanan pembuluh darah kira – kira sama dengan
orang dewasa pada umur 6 minggu. Tahanan pembuluh darah pulmonal relatif lebih
tinggi pada bulan pertama kehidupan bayi, dan kelainan jantung seperti defek
sputum ventrikel ( VSD ) mungkin tidak dapat di deteksi.
Jantung adalah besar dalam hubungan nya dengan ukuran tubuh pada bayi. Jantung
terletak agak horizontal dan menempati sebagian besar cavum thoraks.
Perkembangan paru – paru menyebabkan jantung terdesak ke posisi yang lebih
rendah dan pada umur 7 tahun jantung dianggap seperti posisi jantung orang
dewasa yang lebih oblik dan lebih rendah. Ukuran jantung meningkat pada remaja
karena pertumbuhan yang cepat.
Pada saat lahir dinding ventrikel mempunyai ketebalan yang sama, tetapi dengan
kebutuhan sirkulasi ventrikel kiri akan lebih tebal. Dinding ventrikel yang
tipis menghasilkan tekanan sistolik yang rendah pada bayi baru lahir. Tekanan
sistolik meningkat setelah lahir hingga sampai mendekati tekanan sistolik orang
dewasa pada saat pubertas. Pembuluh darah memanjang dan menebal dalam berespons
terhadap tekanan yang meningkat.
C. Sistem
Integumen
Kulit, yang mualai berkembang selama minggu ke 11 kehamilan, terdiri dari 3
lapisan ( Epidermis, Dermis dan jaringan subkutan ). Kulit mempunyai 4 fungsi
utama : perlindungan terhadap cedera, termoregulasi, impermeabilitas, dan
sensor terhadap sentuhan, nyeri, panas, dan dingin.
Ph kulit yang normal adalah asam, berguna untuk melindungi kulit dari invasi
bakteri. Pada bayi Ph kulit bayi lebih tinggi, kulit lebih tipis, dan sekresi
keringat dan sebum sedikit. Akibatnya, bayi lebih rentan terhadap infeksi kulit
daripada anak yang lebih besar dan orang dewasa. Selanjutnya, karena pelekatan
yang longgar antara dermis dan epidermis, kulit bayi dan anak – anak cenderung
mudah melepuh.
D. Sistem
Pendengaran
Tiga bagian telinga berkembang pada masa embrio dalam waktu yang bersamaan
dengan perkembangan organ – organ vital lainnya, oleh karena itu deformitas
pada telinga dapat memberikan petunjuk terhadap penyimpangan organ lain dalam
tubuh. Perkembangan telinga luar dimulai kira – kira pada minggu ke lima
kehamilan dan perkembangan telinga tengah sekitar minggu ke 6. telinga terutama
sekali rentan terhadap penyimpangan pada minggu ke 9 kehamilan.
Neonatus mampu membedakan suara saat lahir dan lebih mudah berespon terhadap
suara dengan nada yang tinggi. Adanya mucus pada tuba eustachius dapat
membatasi pendengaran ketika bayi pertama kali dilahirkan tetapi segera jelas
setelah lahir. Verniks kaseosa pada saluran telinga luar dapat menyulitakan
visualisasi membrane timpani.
Bayi yang lebih muda berespon terhadap kebisingan yang keras dengan refleks
terkejut, berkedip, atau menghentikan gerakan. Bayi, yang berumur 6 bulan atau
lebih mencoba mencari sumber suara.
E. Sistem
Penglihatan
Mata mulai terbentuk pada 22 hari kehamilan, dan pada 8 minggu kehamilan
dianggap dalam bentuk yang lazim. Struktur dan bentuk mata terus berkembang
sampai anak mencapai usia sekolah. Pada saat lahir Mielinisasi serat – serat
saraf sudah lengkap dan respon pupil dapat diperoleh. Bayi baru lahir,
bagaimanapun juga mempunyai penglihatan yang terbatas. Neonatus mampu mengenali
bentuk ibunya dan mengenali cahaya dan gerakan, ditandai dengan refleks
berkedip. Nistagmus yang tajam umum terjadi. Kemampuan untuk mengikuti objek
tidak berkembang sampai umur 4 minggu, ketika bayi mampu mengikuti cahaya
dan objek kegaris tengah. Pada umur 8 minggu bayi mampu mengikuti cahaya
melewati garis tengah, walaupun strabismus menjadi jelas.
Strabismus konvergen intermiten umum terjadi sampai umur 6 bulan, kemudian
menghilang. Otot – otot dianggap berfungsi dengan sempurna pada umur 1 tahun.
Macula dan fovea sentralis secara structural mengalami diferensiasi pada umur 4
bulan. Maturasi makula dicapai saat umur 6 tahun. Perbedaan warna ada antara
umur 3 dan 5 bulan. Bayi normalnya berpenglihatan jauh. Seperti anak kecil, bayi
melihat dengan baik pada rentang yang sempit. Ketajaman penglihatan jauh.
Seperti anak kecil, bayi melihat dengan baik pada rentang yang sempit.
Ketajaman penglihatan pada bayi mempunyai rentang dari 20/300 sampai 20/50.
iris biasanya dianggap berwarna permanent saat umur 6 bulan, tetapi pada
beberapa anak tidak sampai 1 tahun. Lakrimasi mulai ada saat berumur 6 – 12
minggu.
3.
Tumbuh kembang anak prenatal
Masa ini dibagi
menjadi tiga periode, yaitu:
a.
Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu.
b.
Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 12 minggu. Ovum yang telah
dibuahi dengan cepat akan menjadi suatu organisme, terjadi deferensiasi yang
berlangsung dengan cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh.
c.
Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 12 minggu sampai akhir kehamilan. Masa
fetus terbagi atas 2 periode, yaitu:
1)
Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester ke-2
kehidupan intera uterin. Pada masa ini terjadi percepatan pertumbuhan,
pembentukan jasad manusia sempurna. Alat tubuh telah terbentuk serta mulai
berfungsi.
2)
Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir persalinan. Pada masa ini pertumbuhan
berlangsung pesat disertai perkembangan fungsi-fungsi. Terjadi transfer
Imunoglobin G (Ig G) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak
esensial seri omega 3 (decosa hexanic acid) dan omega 6 (arachidonic acid) pada
otak dan retina.
Periode yang
paling penting dari masa prenatal adalah trimester pertama kehamilan. Pada
periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap pengaruh lingkungan
janin. Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi, merokok dan asap rokok, minuman
beralkhohol, obat-obatan, bahan-bahan toksik, pola asuh, depresi berat, faktor
psikologis seperti kekerasan terhadap ibu hamil, dapat menimbulkan pengaruh
buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada setiap ibu hamil, dianjurkan
untuk selalu mem[erhatikan gerakan janin setelah kehamilan 5 bulan.
Agar janin dalam
kandungan tumbuh dan berkenbang menjadi anak sehat, maka selama masa intra
uterin, seorang ibu diharapkan:
a.
Menjaga kesehatan dengan baik
b.
Selalu dalam lingkungan yang menyenangkan
c.
Mendapt nutrisi yang sehat untuk janin yang dikandungnya
d.
Memeriksa kesehatannya secara teratur kesarana kesehatan
e.
Memberi stimulasi dini terhadap janin
f.
Tidak mengalami kekurangan kasih sayang dari suami dan keluarganya
g.
Menghindari stress baik fisik maupun psikis
h.
Tidak bekerja berat yang dapat membahayakan kondisi kehamilannya
4.
Tumbuh kembang anak 0-6 tahun
Adapun
tahap-tahap perkembangan anak sesuai dengan usianya sebagai berikut:
Perkembangan
motorik merupakan perkembangan unsur kematangan dan pengandalian gerak tubuh.
Ada hubungan yang saling mempengaruhi antara kebugaran tubuh,keterampilan
motorik,dan kontrol motorik.
Beberapa faktor
yang mempengaruhi perkembangan motorik anak prasekolah adalah keturunan,
makanan bergizi, masa pra lahir, pola asuh atau peran ibu, kesehatan, perbedaan
jenis kelamin, rangsangan dari lingkungan, dan pendidikan jasmani.
Karakteristik
Perkembangan Motorik umur 0 - 1 tahun
·
Bermain dengan tangan
·
Menahan barang yang di pegangnya
·
Mengangkat kaki dan memainkan jari tangan di depan
mata
·
Mencoba merangkak
·
Berjalan jika di pegang/berpegangan
Karakteristik
Perkembangan Motorik Anak Umur 1-2 Tahun
·
Berjalan tanpa di bantu
·
Memegang krayon secara fungsional
·
Berlari dengan baik hanya sesekali jatuh
·
Bermain jongkok dengan seimbang tanpa di bantu
tangan
·
Mendorong dan menarik benda yang cukup besar
sambil berjalan
Karakteristik
Perkembangan Motorik Anak Umur 2-3 Tahun
·
Menggunting secara fungsional tapi tidak lurus
benar
·
Mulai memegang krayon atau pensil dengan jari
telunjuk dan ibu jari
·
Mengayuh sepeda roda tiga
·
Memanjat berbagai benda dan rintangan
Karakteristik
Perkembangan Motorik Anak Umur 3-4 Tahun
·
Mengaduk air dengan sendok
·
Melompat turun dari ketinggian 6-8 inci
·
Melempar bola dari jarak 2 meter
·
Mampu memutar/membelok menghindari rintangan
sambil berlari atau bersepeda roda tiga
·
Membuat suatu bangunan dengan berbagai macam
balok
·
Berdiri tanpa jatuh dengan satu kaki selama 4-5
detik
B. Perkembangan
Emosi
Emosi merupakan
suatu keadaan atau perasaan yang bergejolak pada diri seseorang yang disadari
dan diungkapkan melalui wajah atau tindakan, yang berfungsi sebagai inner
adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai
kesejahteraan dan keselamatan
Karakteristik
Perkembangan Emosi umur 0 - 1 tahun
·
Menunjukkan kenyamanan , minat dan kesenangan
·
Menanggapi orang lain selain pada orang tuanya
·
Mempunyai pola tidur yang teratur
·
Mulai berinisiatif untuk berintraksi dengan
orang dewasa
·
Menunjukkan emosi yang beragam sepanjang
harinya, biasanya berkaitan dengan stimulasi dari lingkungan
Karakteristik
Perkembangan Emosi Umur 1-2 Tahun
·
Menggunakan berbagai emosinya sendiri untuk
mendatangkan reaksi emosi tertentu dari orang dewasa
·
Mulai menunjukkan usaha berkomunikasi untuk
memelihara rasa amannya
·
Tersenyum terhadap bayangannya sendiri di cermin
·
Menggunakan kata-kata atau bahasa tubuh yang
kompleks untuk mengungkapkan keinginan untuk berdekatan psikologis
·
Mulai suka bermain pura-pura sendian
·
Mulai secara terbuka menunjukkan gaya emosional
·
Mengungkapkan emosi melalui mimik wajah
Karakteristik
Perkembangan Emosi Anak Umur 2-3 Tahun
·
Secara suka rela mau untuk tidur siang atau
istirahat
·
Mulai menunjukkan kemampuan untuk mengendalikan
diri
·
Mulai menggunakan kata-kata atau gerakan yang
kompleks untuk mengungkapkan perasaan atau keinginan
·
Mengungkapkan emosi melalui bermain pura-pura
·
Berintraksi dengan orang dewasa secara
hangat dan positif tetapi tidak terlalu tergantung
Karakteristik
Perkembangan Emosi Anak Umur 3-4 Tahun
·
Mampu mengungkapkan perasaan atau emosinya
secara verbal
·
Mampu memulihkan amarah atau mengamuk manjadi
kooperetif dan tertata
·
Cenderung mengungkapkan ketidak sukaan secara
verbal dari pada dengan tindakan agresif
·
Tidak takut berpisah dengan orang tuanya
·
Mengenali berbagai perasaan atau emosi orang
lain
·
Pada sebagian besar waktunya mampu menunjukkan
temperamen yang stabil dan patut
C. Perkembangan
Sosial
Perilaku sosial
merupakan aktivitas dalam berhubungan dengan orang lain, baik dengan teman
sebaya, orang tua maupun saudara-saudaranya. Sejak kecil anak telah belajar
cara berperilaku sosial sesuai dengan harapan orang-orang yang paling dekat
dengannya, yaitu dengan ibu, ayah, saudara, dan anggota keluarga yang lain.
Apa yang telah
dipelajari anak dari lingkungan keluarga turut mempengaruhi pembentukan
perilaku sosialnya.
Ada empat faktor
yang berpengaruh pada kemampuan anak bersosialisasi, yaitu :
·
Adanya kesempatan untuk bergaul dengan
orang-orang di sekitarnya dari berbagai usia dan latar belakang.
·
Adanya minat dan motivasi untuk bergaul
·
Adanya bimbingan dan pengajaran dari biasanya
menjadi “model” bagi anak..
·
Adanya kemampuan berkomunikasi yang baik yang
dimiliki anak.
Karakteristik
Perkembangan Sosial Anak Umur 0-1 Tahun
·
Mulai merespon dengan senyum
·
Memperhatikan wajah dan/atau suara orang dewasa
·
Secara visual memilih seseorang dari pada benda
diam saat melihat wajah atau mendengar suara seseorang
·
Mulai menyesuaikan tanggapannya pada orang lain
·
Tersenyum dengan selektif, punya senyuman khusus
untuk orang tua atau orang yang di kenalnya
Karakteristik
Perkembangan Sosial Anak Umur 1-2 Tahun
·
Berpartisipasi dalam permainan, misalnya
mendorong mobil atau menggelindingkan bola bersama orang dewasa
·
Bermain dengan lebih terfokus dan terorganisir
·
Mulai dapat menerima aturan dari orang dewasa
·
Meminta perhatian orang dewasa,
menarik-narik orang dewasa untuk menunjukkan sesuatu
·
Memberi salam pada orang dewasa atau anak yang
dikenalnya ketika di ingatkan
Karaktristik
Perkembangan Sosial Anak Umur 2-3 Tahun
·
Mulai mengerti bagaimana perilaku berhubungan
konsekuensi
·
Berbagi benda-benda dengan anak lain ketika di
minta
·
Membuat salah satu pilihan yang di tawarkan
·
Berpartisipasi dalam kegiatan tertentu pada
sebagian besar waktunya
Karakkteristik
Perkembangan Sosial Anak Umur 3-4 Tahun
·
Suka bersajak , memainkan jari, menyanyi lagu
sederhana bersama teman-temannya
·
Berusaha membantu kegiatan bersih-bersih
·
Bermain permainan dalam kelompok kecil
·
Suka dengan cerita pendek
Karakteristik
Perkembangan Sosial Anak Umur 4-5 Tahun
·
Dapat bermain sedikitnya satu permainan di atas
meja dengan pengawasan orang dewasa
·
Dapat menunggu giliran dalam bermain tanpa
pengawasan
·
Dapat mempertunjukkan suruhan sederhana
·
Tidak mengganggu teman dengan sengaja
·
Dapat memilih kegiatan sendiri
Karaktertistik
Perkembangan Sosial Anak Umur 5-6 Tahun
·
Dapat bermain 2 atau 3 permainan di atas meja
·
Dapat bermain bersama dengan 2 atau 3 anak
sedikitnya selama 20menit
·
Senang menyelesaikan pekerjaan yang dipilihkan
dengan giat
·
Ingin mengerjakan sesutu sendiri
·
Dapat bermain pura-pura tentang profesi tertentu
D. Perkembangan
Bahasa
Bahasa adalah
bentuk aturan atau sistem lambang yang digunakan anak dalam berkomunikasi dan
beradaptasi dengan lingkungannya yang dilakukan untuk bertukar gagasan, pikiran
dan emosi. Bahasa bisa diekspresikan melalui bicara mengacu pada simbol
verbal.
Selain itu
bahasa dapat juga diekspresikan melalui tulisan, tanda gestural dan musik.
Bahasa juga dapat mencakup aspek komunikasi nonverbal seperti gestikulasi,
gestural atau pantomim. Gestikulasi adalah ekspresi gerakan tangan dan lengan untuk
menekankan makna wicara. Pantomim adalah sebuah cara komunikasi yang mengubah
komunikasi verbal dengan aksi yang mencakup beberapa gestural (ekspresi gerakan
yang menggunakan setiap bagian tubuh) dengan makna yang berbeda beda.
Karakteristik
Perkembangan Bahasa Anak Umur 0 - 1 Tahun
·
Lebih banyak bersuara dari pada nangis
·
Mulai mengucapkan hurup-hurup hidup saat
menengis
·
Menirukan suara saat di timang dengan mendekut
·
Bersuara atau berteriak tidak senang sebagai
cara lain dari pada menangis
Karakteristik
Perkembangan Bahasa Anak Umur 1-2 Tahun
·
Menirukan suara celotehan atau kata-kata yang di
kenalnya
·
Menyampaikan keinginan/kebutuhan dengan bersuara
·
Mempunyai 20 kosa kata funsional menggunakan
kata depan
·
Menggunakan 2 kombinasi kata untuk membentuk
kalimat
Karakteristik
Perkembangan Bahasa Anak Umur 2-3 Tahun
·
Menggunakan kata-kata jamak yang taratur
·
Menggunakan kombinasi 3 kata untuk membentuk
kalimat
·
Menjawab pertanyaan sederhana “apa”
·
Mengulang kalimat yang terdiri dari lima kata
·
Mengidentifikasi kejadian sederhana saat di
tanya
·
Menggunakan kalimat dengan 4 kata
Karakteristik
Perkembangan Bahasa Anak Umur 3-4 Tahun
·
Menyebutkan nama depan dan nama belakangkangnya
·
Menyebutkan 3 kejadian/peristiwa umum
·
Menceritakan pengalaman sederhana
·
Mulai mengajukan pertanyaan yang terencana
·
Konsisten dalam menggunakan kalimat lengkap
·
Bertanya dengan menggunakan variasi kata: siapa,
apa, di mana dsb
·
Berderita dengan menggunakan gambar
·
Mampu menjawab pertanyaan”jika....lalu apa?”
Karakteristik
Perkembangan Bahasa Anak Umur 4-5 Tahun
·
Dapat menggunakan kata sambung tapi
·
Dapat mendefinisikan kata-kata yang sederhana
·
Dapat menceritakan perbedaan suatu benda
·
Dapat menyebutkan kota asalnya
Karakteristik
Perkembangan Anak Umur 5-6 Tahun
·
Dapat berbicara lancar dengan menggunakan
kalimat yang kompleks terdiri dari 5-6 kata
·
Dapat melakukan percakapan tanpa memonopoli
pembicaraan
·
Dapat menggunakan kata-kata yang menunjukkan
keurutan
·
Dapat menerima pesan sederhana dan menyampaikan
pesan tersebut
·
Dapat menyebutkan nam orang tuanya.
E. Perkembangan
Kognitif
Di dalam
kehidupan, anak dihadapkan kepada persoalan yang menuntut adanya pemecahan.
Menyelesaikan suatu persoalan merupakan langkah yang lebih kompleks pada diri
anak. Sebelum anak mampu menyelesaikan persoalan, anak perlu memiliki kemampuan
untuk mencari cara penyelesaiannya.
Faktor kognitif
mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar, karena sebagian
besar aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah mengingat dan
berfikir.
Karakteristik
Perkembangan Kognitif Anak Usia 0-1 Tahun
·
Mengetahui secara visual objek objek yang di
letakka 8-10 inci di depan matanya
·
Melihat cahaya
·
Menghitung 3 buah benda
·
Mengikuti isyarat tubuh orang dewasa
Karakteristik
Perkembangan Kognisi Anak Umur 1-2 Tahun
·
Menirukan isyarat-isyarat yang baru
·
Mengenai dan menamai atau menunjukkan pada
gambar yang mewakili benda tertentu
·
Memahami 2 kata depan
·
Mangingat tempat mainan di letakkan
·
Memperlihatkan ketertarikan dan ingin tahu pada
sekitarnya dengan dengan membongkar sesuatu
Karakteristik
Perkembangan Kognitif Anak Umur 2-3 Tahun
·
Dapat menunjuk dan menyebut gambar sederhana
·
Tertarik untuk dibacakan cerita
·
Dapat menunjuk anggota tubuh
·
Dapat mengelompokkan warna
·
Dapat mengerti konsep besar/kecil,sedikit/banyak
Karakteristik
Perkembangan Kognitif Anak Umur 3-4 Tahun
·
Dapat mengenal fungsi benda dengan benar
·
Dapat mengelompokkan benda berdasarkan
bentuk,warna,ukuran dan fungsi secara sederhana
·
Ikut dalam kegiatan membaca dengan mengisi
kata-kata atau kalimat yang kosong
·
Dapat menunjukkan dan menyebutkan anggota
tubuhnya
·
Dapat mencocokkan hingga sebelas warna
Karakteristik
Perkembangan Kognitif Anak Umur 4-5 Tahun
·
Dapat memperoleh informasi tentang sesuatu yang
nyata melalui buku
·
Dapat mencoba untuk menceritakan kembali suatu
cerita berdasarkan ingatannya
·
Dapat menunjukkan bentuk lingkaran,bujur
sangkar,segitiga,persegi panjang.
Karakteristik
perkembangan kognitif anak umur 5-6 tahun
·
Berusaha membaca dengan memperhatikan gambar
·
Dapat membaca beberapa kata-kata yang dilihatnya
·
Dapat membaca cerita sederhana dengan bersuara
·
Dapat membedakan fantasi dan realita
5.
Jenis-jenis penyakit menular dan cara
pencegahannya
1. Influenza
Influenza atau
yang lebih umum dikenal dengan flu adalah penyakit menular yang paling umum diderita
oleh orang-orang. Influenza ini disebabkan oleh virus. Virus influenza adalah
virus yang setiap waktunya bermutasi, sehingga sistem imunitas tubuh sulit
mendeteksi virus yang satu ini. Karena sulitnya sistem imun tubuh mendeteksi
virus influenza ini, maka tubuh cenderung lebih mudah terkena flu. Bahkan tubuh
dapat beberapa kali terkena flu dalam waktu yang berdekatan.
Cara
Pencegahan
Menjaga daya
tahan tubuh agar tidak mudah terserang virus. Misalnya dengan makan teratur,
istirahat yang cukup, minum air putih sesuai kebutuhan, berolah raga, dan
memiliki gaya hidup yang sehat.Selain itu, menjaga daya tahan tubuh juga dapat
juga didukung dengan asupan vitamin terutama Vitamin C yang bisa didapatkan di
buah-buahan maupun vitamin yang dijual di toko-toko.
Pencegahan
lainnya adalah dengan menggunakan masker ditempat umum, terutama bagi yang
menderita influenza.
2. Tuberkulosis
(TBC)
Tuberkulosis
adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri basil.
Bakteri basil yang menginfeksi adalah bakteri basil yang sangat kuat.
Akibtanya, akan membutuhkan waktu yang lama untuk mengobati penyakit ini.
Bakteri ini 90% cenderung menginfeksi paru-paru jika dibandingkan dengan
organ-organ lainnya pada tubuh manusia. Penyakit ini biasanya ditandai dengan
batuk terus menerus.
Cara Pencegahan
Mengurangi kotak
dengan penderita TBC aktif. Jika akan kontak pun, gunakanlah masker untuk
melindungi pernapasan kita. Serta hindari penggunaan barang pribadi yang
bergantian dengan penderita TBC aktif.
Pemberian Vaksin
BCG (diberikan pada saat balita)
Menjaga pola
hidup yang baik dengan asupan makanan yang bergizi dan olah raga teratur.
3. Muntaber
Muntaber adalah
penyakit peradangan usus yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun parasit
lain seperti jamur, protozoa dan cacing. Selain karena itu, muntaber juga dapat
disebabkan oleh keracunan makanan atau minuman yang mengandung bakteri atau zat
kimia. Bakteri yang biasanya merupakan penyebab dari muntaber adalah
bakteri Escherichia Coli.
Kondisi
lingkungan, terutama sanitasi air yang tidak bersih merupakan salah satu faktor
besar dalam penyebaran penyakit ini.
Cara Pencegahan
·
Menjaga asupan makanan yang dikonsumsi secara
cukup dan seimbang
·
Penggunaan air bersih untuk kegiatan sehari-hari
terutama air minum
·
Mencuci tangan secara teratur untuk menghindari
bakteri menempel pada tangan. Terutama sebelum dan setelah makan
·
Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar
·
Membuang tinja pada tempatnya dan membersihkan
dengan baik
·
Mencuci seluruh bahan makanan sebelum masuk
proses pemasakan
·
Menjaga kebersihan peralatan makan dan minum
4. Cacar Air
Cacar air adalah
penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zosteryang menimbulkan
bintik kemerahan di kulit yang menggelembung maupun tidak, melepuh, dan terasa
gatal. Masa inkubasi virus penyebab cacar ini sekitar 2-3 minggu. Biasanya awal
gejala ditandai dengan naiknya suhu tubuh.
Cara Pencegahan
·
Melakukan vaksinasi cacar air
·
Menjaga kebersihan diri sendiri, pakaian, dan
lingkungan
·
Mengkonsumsi makanan bergizi
·
Menghindari sumber penularan cacar air
5. Campak
Campak adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang termasuk ke dalam golongan
paramixovirus. Campak sangat menular. Biasanya gejalanya berupa naiknya suhu
tubuh, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri otot, hingga ruam pada kulit. Gejala ini
muncul sekitar 7-14 hari setelah terinfeksi virus.
Cara Pencegahan
Melakukan
vaksinasi ketika masih usia balita.
6.
Ilmu gizi
Ilmu gizi
didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari hubungan antara
makanan yang dimakan dengan kesehatan tubuh yang diakibatkannya serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dampak globalisasi menuntut tenaga gizi
yang handal dan profesional serta tanggap dalam mengantisipasi perkembangan
masalah gizi baik nasional maupun internasional. Oleh karena itu diperlukan
pengembangan sumberdaya manusia sebagai ahli gizi professional di Indonesia
yang berkesinambungan dan mempunyai daya saing internasional.
Klasifikasi
status gizi digunakan untuk memilah–milah nilai status gizi sedangkan garis pembatas
(cut off points) digunakan untuk membedah(indikator) nilai status gizi.
Klasifikasi status gizi bermacam – macam :
1. Klasifikasi
dengan satu indeks antropometri, yaitu B/U, T/U, LLA/U, dan LLA/T untuk gizi
kurang ; serta B/T untuk seluruh spektrum keadaan gizi.
2. Klasifikasi
dengan gabungan indeks antropometri, yaitu menurut Waterloo ( B/T dan B/U ) dan
WHO ( B/T, B/U, dan T/U ).
3. Klasifikasi
dengan gabungan indeks antropometri dengan pemeriksaan fisis dan/ atau
laboratorium, yaitu tatacara klasifikasi menurut Wellcome Trust
Party (B/U, edema) dan menurut Mc Larren (B/U, edema,
serum protein).
4. Klasifikasi
dengan indeks antropometri dalam bentuk rasio dan pangkat/ akar, yaitu indeks
massa tubuh ( BMS = Body Mass Index) rasio berat (kg) terhadap tinggi (m)
pangkat dua.(Arif mansjoer, Dkk : 576 – 577, 2000).
Faktor yang Mempengaruhi
Status Gizi
1.
Faktor Eksternal
a.
Pendapatan, masalah gizi karena kemiskinan indikatornya adalah taraf ekonomi keluarga,
yang hubungannya dengan daya beli yang dimiliki keluarga tersebut (Santoso,
1999).
b.
Pendidikan, pendidikan gizi merupakan suatu proses merubah pengetahuan, sikap
dan perilaku orang tua atau masyarakat untuk mewujudkan dengan status gizi yang
baik.
c.
Pekerjaan, pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupan keluarganya. Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang
menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
keluarga.
d.
Budaya, budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku dan
kebiasaan.
2.
Faktor Internal
a.
Usia, usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang tua
dalam pemberian nutrisi anak balita.
b.
Kondisi Fisik, mereka yang sakit, yang sedang dalam penyembuhan dan yang lanjut
usia, semuanya memerlukan pangan khusus karena status kesehatan mereka yang
buruk. Bayi dan anak-anak yang kesehatannya buruk, adalah sangat rawan, karena
pada periode hidup ini kebutuhan zat gizi digunakan untuk pertumbuhan cepat.
c.
Infeksi, infeksi dan demam dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan atau
menimbulkan kesulitan menelan dan mencerna makanan.
7.
Makanan
Zat makanan disebut juga biomolekul karena
merupakan senyawa atau molekul kimia yang dibutuhkan untuk dapat hidup
dengan baik (bio = hidup; molekul = senyawa). Zat makanan tersebut
dapat dikelompokkan menurut jumlah yang dibutuhkan oleh makhluk
hidup yaitu zat makanan makro dan zat makanan mikro. Zat makanan
makro,yaitu zat makanan yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar,
antara lain berupa karbohidrat, protein, lemak, dan air. Zat makanan
mikro, yaitu zat makanan yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit,
antara lain berupa vitamin dan mineral.
Karbohidrat (Hidrat Arang)
Karbohidrat merupakan salah satu zat
makanan penghasil tenaga.
FUNGSI KARBOHIDRAT
Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi bagi
tubuh antara lain sebagai berikut.
a. Sumber energi utama dan tidak dapat
diganti dengan sumber energi yang lain pada beberapa organ, yaitu otak,
lensa mata, dan sel saraf.
b.Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam
tubuh.
c.Membantu proses penyerapan kalsium.
d.Bahan pembentuk senyawa kimia yang lain,
misalnya lemak dan protein.
e.Berperan penting dalam penurunan sifat,
misalnya karbohidrat dengan atom C lima buah merupakan komponen
asam nukleat (DNA, RNA).
Jika diuraikan, ternyata karbohidrat hanya
terdiri dari 3 unsur, yaitu karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Senyawa yang termasuk karbohidrat sangat banyak mulai dari senyawa
sederhana hingga senyawa dengan berat molekul 500.000 atau lebih.
Senyawa-senyawa tersebut dapat digolongkan menurut jumlah senyawa
penyusunnya yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan
polisakarida.
Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat
akan menimbulkan rasa kenyang dan menghasilkan tenaga untuk beraktivitas.Setiap
1 gram karbohidrat akan dioksidasi di dalam tubuh menghasilkan energi 4,2
kalori. Konsumsi karbohidrat yang berlebihan akan diubah oleh hati menjadi
glikogen dan lemak. Lemak inilah yang kemudian disimpan dalam tubuh
sehingga mengakibatkan kegemukan atau obesitas.
2.Protein
Protein merupakan unsur penting dalam tubuh
karena sebagai komponen utama pembentukan enzim yang berfungsi sebagai
biokatalis.Protein juga merupakan komponen penyusun tubuh, seperti kuku
dan rambut.
Fungsi protein
a.Untuk pertumbuhan, perbaikan, dan
pemeliharaan sel-sel tubuh.
b.Merupakan sumber energi, setiap 1 gram
protein menghasilkan energi sebesar 4,1 kalori.
c.Penyusun hormon, zat antibodi, dan
organela lainnya.
d.Menjaga keseimbangan asam basa dalam
tubuh.
Pada dasarnya protein tersusun atas unsur
karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan kadang-kadang
mengandung belerang (S) atau fosfor (P). Unsur-unsur ini tersusun dalam struktur dasar
penyusun protein. Protein dapat diperoleh dari berbagai sumber bahan
makanan.
Berdasarkan asalnya, protein dapat
dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
a.Protein hewani,
berasal dari hewan. Umumnya mengandung
protein yang lengkap, terdapat pada ikan, daging, susu, telur,
larva serangga, lebah, belalang, laron, kepompong, dan lain-lain.
b.Protein nabati,
berasal dari tumbuh-tumbuhan. Protein
nabati terdapat pada kacang-kacangan, sayuran, dan biji-bijian.
Pada umumnya protein nabati mengandung protein yang tidak
lengkap, kecuali pada kacang-kacangan yaitu kedelai.
Secara umum, protein merupakan senyawa yang
kurang stabil mudah dipengaruhi oleh suhu tinggi, pH, dan pelarut organik.
Dengan cara hidrolisis menggunakan asam atau enzim, protein akan menghasilkan
asam amino.Ada 20 jenis asam amino yang terdapat dalam molekul
protein. Asam-asam amino yang berjumlah 20 tadi dapat
dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan pada kemampuan tubuh dalam
mensintesisnya.
Asam amino yang diperlukan tubuh dan tubuh
tidak dapat memproduksinya disebut asam amino esensial. Asam amino ini
diperoleh dari makanan. Sementara itu, asam amino yang dapat disintesis
tubuh disebut asam amino nonesensial.
Protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh
sehingga bila kelebihan akan segera dibuang atau diubah menjadi zat lain.
Zat sisa hasil penguraian protein yang mengandung nitrogen akan dibuang
bersama air seni dan yang tidak mengandung nitrogen akan diubah menjadi
karbohidrat dan lemak. Oksidasi 1 gram protein dapat menghasilkan energi
4,2 kalori.
Kelebihan protein dalam tubuh dapat
mengakibatkan pembengkakan hati dan ginjal karena beban kerja organ-organ
tersebut lebih berat dalam menguraikan protein dan mengeluarkannya melalui
air seni.Kekurangan protein pun tidak baik bagi tubuh. Gangguan kekurangan
protein biasanya terjadi bersamaan dengan kekurangan karbohidrat. Gangguan
tersebut dinamakan busung lapar atau Hunger Oedema (HO).Ada dua bentuk
busung, yaitu kwashiorkor dan marasmus.
3.Lemak (Lipid)
Lemak merupakan penghasil energi terbesar.
Dalam setiap 1 gram lemak yang dioksidasi akan menghasilkan ± 9,3 kalori.
Fungsi lemak adalah
1. sebagai pelarut vitamin (A, D, E, dan
K),
2. pelindung alat-alat tubuh
3. penahan rasa lapar karena lemak
membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna dan sebagai penyedap makanan.
Seperti halnya karbohidrat, lemak tersusun
atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan kadangkala ditambah
fosfor (P) serta nitrogen (N). Tidak seperti karbohidrat dan protein, lemak
tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik.
Lemak merupakan makromolekul. Jika dipecah
(dihidrolisis), lemak akan menghasilkan 3 molekul asam lemak dan 1 molekul
gliserol sehingga lemak juga dikenal sebagai trigliserida (3 asam lemak
dan 1 gliserol).
Bentuk inilah yang diserap jonjot usus dan
mengalami proses metabolisme. Satu molekul gliserol, selain mengikat 3
asam lemak juga dapat mengikat satu atau dua molekul asam lemak
masing-masing disebut dengan monogliserida dan digliserida. Namun, pada
lemak gliserol mengikat 3 asam lemak.
Asam lemak juga dapat dibedakan berdasarkan
ikatan atom C penyusunnya. Berdasarkan ikatan atom C pada asam
lemaknya, terdapat asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.
4.Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang
sangat diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, tidak menghasilkan
energi dan berperan sebagai zat pengatur dalam tubuh. Bahan makanan yang
merupakan sumber utama vitamin, antara lain buah-buahn. Salah satu vitamin
yangterdapat dalam buah-buahan adalah vitamin C.
Berdasarkan kelarutannya, vitamin dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu
Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A,
D, E, dan K) dan larut dalam air (vitamin B dan C). walaupun sedikit tubuh kita
membutuhkan vitamin. Secara umum vitamin berfungsi sebagai pengatur
proses-proses kimia dalam tubuh.
5.Mineral
Seperti halnya vitamin, tubuh kita
memerlukan sejumlah kecil mineral. Mineral yang diperlukan
tubuh dalam bentuk garam atau unsur. Garam mineral mudah larut dan
mudah diserap tubuh tanpa proses pencernaan. Berdasarkan jumlah kebutuhan
dalam tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makroelemen
dan mikroelemen.
a.Makroelemen adalah mineral yang
diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Makroelemen meliputi kalium (K),
kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg), belerang (S), dan
klor (Cl).
b.Mikroelemen yaitu mineral yang diperlukan
tubuh dalam jumlah sedikit. Misalnya besi (Fe), mangan (Mn), kobalt (Co),
molebdenum (Mo), dan selenium (Se).
Mineral terdapat dalam berbagai bahan
makanan dari hewan dan tumbuhan
Kebutuhan gizi
anak usia dini
Di usia 0 hingga
6 bulan, sumber gizi bayi adalah air susu ibu (ASI). ASI mengandung gizi yang
sangat lengkap sehingga sudah mencukupi standar kebutuhan gizi bayi. Sementara
bagi bayi di usia lebih dari 6 bulan memerlukan asupan makanan pendamping ASI
sebagai tambahan sumber gizi bayi. Ada tiga komponen pokok dalam pemenuhan
kebutuhan gizi bayi, yaitu sumber kalori, vitamin dan mineral. Hingga usia 12
bulan, bayi mengalami pertumbuhann yang sangat pesat. Kalori merupakan gizi
untuk bayi yang sangat vital di masa ini. Kalori sangat diperlukan oleh tubuh
bayi sebagai tenaga untuk melakukan aktifitas hariannya juga untuk menjaga
metabolisme tubuhnya.
Angka Kecukupan
Gizi yang Dianjurkan (AKG) didefinisikan sebagai tingkat komsumsi energi dan
zat-zat esensial, yang berdasarkan ilmu pengetahuan mutakhir dinilai cukup
memenuhi kebutuhan gizi untuk pemeliharaan hampir semua penduduk sehat di suatu
populasi. AKG ditetapkan untuk berbagai kelompok umur, gender, dan kondisi
fisiologis tubuh tertentu, yaitu hamil dan menyusui.
AKG ditetapkan
berdasarkan perkiraan kebutuhan normal rata-rata zat-zat gizi sesudah
diabsorpsi; kemudian ditetapkan faktor penyesuaian untuk menutupi penggunaan
(utilisasi) tidak sempurna, serta untuk menampung perbedaan-perbedaan dalam
kebutuhan perorangan dan ketersediaan biologis (bioavailability) zat-zat gizi
yang berasal dari bahan pangan berbeda.
Beberapa fungsi
dari gizi yang berperan dalam kesehatan tubuh makhluh hidup adalah berfungsi
untuk memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan atau perkembangan serta
mengganti jaringan tubuh yang rusak, untuk memperoleh energi guna melakukan
kegiatan sehari-hari, mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan
air, mineral dan cairan tubuh yang lain, berperan dalam mekanisme pertahanan
tubuh terhadap berbagai penyakit (protein).
Beberapa
kelompok makanan yang bergizi untuk anak usia dini adalah seperti: Karbohidrat
yang termasuk kelompok ini adalah produk roti, sereal (termasuk mie dan beras)
serta kentang. Kelompok ini memberikan energi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh
dan berkembang. Berikan seporsi karbohidrat di setiap makan dan saat makan
makanan selingan.
Buah-buahan dan
sayuran yang termasuk kelompok ini adalah buah-buahan dan sayuran. Baik yang
segar, dibekukan, dalam kaleng dan yang dikeringkan. Idealnya Ibu memberikan
minimal lima porsi setiap hari dengan variasi warna berbeda. Buah dan sayuran
dengan warna berbeda mengandung semua ragam vitamin dan mineral yang penting.
Susu dan produk
olahan susu yang termasuk kelompok ini adalah susu, keju, dan yoghurt yang kaya
akan protein, kalsium, beberapa vitamin dan mineral. Bayi Ibu memerlukan
kelompok makanan ini minimal tiga kali saji sehari, diminum maupun dimakan.
Protein yang
termasuk kelompok ini adalah daging, ikan, telur, kacang-kacangan seperti
buncis, dan kacang polong. Sebaiknya diberikan sekali atau dua kali sehari bagi
yang makan daging atau dua atau tiga kali bagi vegetarian. Kelompok makanan ini
kaya akan protein, zat besi dan omega 3 yang sangat penting bagi bayi.
Lemak dan Minyak
kelompok ini sebaiknya diberikan untuk melengkapi, bukan menggantikan makanan
dari kelompok lain. Yang termasuk kelompok ini adalah sumber lemak yang berupa
minyak seperti minyak zaitun, minyak sayur, minyak kedelai, mentega serta
margarin. Lemak dan minyak memberikan energi, asam lemak omega 3 dan 6, dan
vitamin A, E dan D. Kelebihan lemak dan minyak bisa menyebabkan obesitas, jadi
gunakan dengan bijaksana.
Status
gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang
diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga
didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara
kebutuhan dan masukan nutrien. Penelitian status gizi merupakan pengukuran yang
didasarkan pada data antropometri serta biokimia.
Penilaian status gizi merupakan penjelasan yang berasal dari data yang
diperoleh dengan menggunakan berbagai macam cara untuk menemukan suatu populasi
atau individu yang memiliki risiko status gizi kurang maupun gizi lebih.
Sedangkan status gizi adalah keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel
tertentu atau perwujudan dari nutriture (keadaan gizi) dalam bentuk variabel
tertentu. Contoh : Gondok endemik merupakan keadaaan tidak seimbangnya pemasukan
dan pengeluaran yodium dalam tubuh
Menurut
Supariasa (2001) penilaian status gizi dapat dilakukan melalui empat cara,
yaitu :
1.
Secara Klinis
Penilaian Status
Gizi secara klinis sangat penting sebagai langkah pertama
untuk mengetahui
keadaan gizi penduduk. Teknik penilaian status gizi juga dapat dilakukan secara
klinis. Pemeriksaan secara klinis penting untuk menilai status gizi masyarakat.
Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan
dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel
seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat
dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
Penggunaan
metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical surveys).
Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari
kekurangan salah satu atau lebih zat gizi.
Pemeriksaan klinis terdiri dari dua bagian, yaitu:
a.
Medical history (riwayat medis), yaitu catatan mengenai perkembangan penyakit.
b.
Pemeriksaan fisik, yaitu melihat dan mengamati gejala gangguan gizi baik sign
(gejala yang apat diamati) dan syimptom (gejala yang tidak dapat diamati tetapi
dirasakan oleh penderita gangguan gizi).
2.
Secara Biokimia
Penilaian status
gizi secara biokimia adalah pemeriksaan specimen yang diuji secara laboratoris
yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang
digunakan antara lain : darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh
seperti hati dan otot. Salah satu ukuran yang sangat sederhana dan sering
digunakan adalah pemeriksaan haemoglobin sebagai indeks dari anemia. Metode ini
digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan
malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik,
maka penentuan kimia faal dapat lebih banyak menolong untuk menentukan
kekurangan gizi yang spesifik.
3.
Secara Biofisik
Penilaian status
gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat
kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari
jaringan. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk melihat tanda dan gejala kurnag
gizi. Pemeriksaan dengan memperhatikan rambut, mata, lidah, tegangan otot dan
bagian tubuh lainnya.
4.
Secara antropometri
Merupakan
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur antara
lain : Berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah
kulit. Antropometri telah lama di kenal sebagai indikator sederhana untuk
penilaian status gizi perorangan maupun masyarakat. Antropometri sangat umum di
gunakan untuk mengukur status gizi dari berbagai ketidakseimbangan antara
asupan energi dan protein.
8.
Permasalahan gizi anak usia dini
Masalah gizi pada
anak usia dini bisa terjadi bukan hanya karena anak susah makan, tetapi jika
orang tua menyediakan makanan bagi anak dengan gizi yang salah, apalagi
kekurangan asupan makanan, maka masalah lebih besar bisa terjadi pada anak di
kemudian hari. Tidak hanya menyulitkan sang anak, tetapi juga keluarga, bangsa
dan negara.
Karena itu
makanan bagi anak, terutama pada usia pertumbuhan di bawah lima tahun merupakan
faktor yang sangat penting untuk diperhatikan para ibu. Bukan hanya dari segi
kuantitas jumlah makanan yang diberikan, juga dari segi kualitasnya. Makanan
yang banyak memang bisa mengenyangkan perut, tetapi lebih penting adalah gizi
yang cukup agar dapat menjamin pertumbuhan anak secara sempurna.
Anak-anak di
usia dini membutuhkan makanan yang bergizi bermanfaat untuk mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangannya. Selain itu kebutuhan asupan nutrisi jenis
tertentu bermanfaat untuk mencegah berbagai serangan penyakit mengingat
anak-anak masih sangat rentan terhadap invasi beragam virus dan kuman yang berasal
dari luar.
Pendidikan gizi di Lembaga
PAUD menjadi upaya penting untuk pembentukan kebiasaan dan perilaku makan yang
baik dan ini akan dapat menetap seumur hidup anak tersebut. Berbagai hasil
penelitian telah menunjukan bahwa pendidikan gizi dapat dilakukan di lembaga
PAUDPendidikan gizi di Lembaga PAUD menjadi upaya penting untuk pembentukan
kebiasaan dan perilaku makan yang baik dan ini akan dapat menetap seumur hidup
anak tersebut. Berbagai hasil penelitian telah menunjukan bahwa pendidikan gizi
dapat dilakukan di lembaga PAUD
Menghindari
Masalah Gizi Pada Anak Usia Dini
Berikut adalah
kebutuhan gizi anak usia dini yang perlu diperhatikan agar anak dapat tumbuh
dan berkembang secara sempurna.
1. Energi
protein
Kekurangan
energi protein ditandai dengan kondisi berat badan kurang dari berat yang
seharusnya. Jika kondisi ini dibiarkan maka dapat membawa akibat tingkah laku
yang tidak normal pada anak, yaitu: Anak menjadi tidak responsif, sulit
berkomunikasi dan tidak energik.
2. Vitamin A
Asupan lain
untuk si kecil yang perlu diperhatikan adalah jenis makanan yang cukup
mengandung Vitamin A. Kekurangan vitamin A dapat berdampak pada terganggunya
perkembangan organ penglihatan anak. Penyakit mata paling sering dialami anak
akibat kurang vitamin A disebut Xeroptalmia, penyakit ini merupakan penyebab
kebutaan paling banyak pada anak usia 2-3 tahun. Untuk pencegahannya pastikan
anak memperoleh asupan dari berbagai jenis makanan yang kaya dengan kandungan
vitamin A seperti wortel, tomat, alpukat, mangga, keju dan telur.
Pentingnya
asupan makanan yang mengandung vitamin A bagi anak, meskipun tidak secara
langsung pembentukan tulang juga membutuhkan vitamin A. Sel epitel dapat tumbuh
dengan bantuan vitamin A yang mensintesis protein untuk mengisi pembentukan tulang
dan gigi dengan sempurna. Akibat kekurangan vitamin A bisa menimbulkan penyakit
jaringan ikat, akibat kolagen yang dibentuk oleh tubuh berkurang jumlahnya,
sehingga fungsi dari pembentukan tulang tidak optimal.
3. Zat besi (Fe)
Asupan lain yang
juga dibutuhkan anak pada masa tumbuh kembangnya adalah zat Besi (Fe).
Kekurangan zat besi pada anak bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan,
salah satunya yang paling serius adalah anemia. Selain itu beberapa penelitian
menyimpulkan bahwa kekurangan zat besi berhubungan dengan rendahnya kemampuan
memusatkan perhatian dan mengingat pada anak. Untuk menghindari kemungkinan
terjadinya akibat yang tak diinginkan tersebut, para ibu harus rajin
menyediakan berbagai jenis makanan yang banyak mengandung zat besi terutama
sayur-sayuran yang berdaun hijau gelap, kacang-kacangan dan daging.
Penyelenggaraan
program makan bersama di PAUD
Pentingnya
pengetahuan gizi dan kualitas kesehatan anak usia dini secara langsung
berpengaruh pada perkembangan dan kebutuhan anak.Salah satu kebutuhan anak
adalah kebutuhan gizi atau asupan makanan bergizi,karena faktor gizi sangat
menentukan perkembangan dan pertumbuhan anak.Dalam sebuah penelitian yang
dilakukan dinyatakan bahwa pemberian makanan yang sehat dan berprotein akan mempengaruhi
perkembangan kognitif anak selanjutnya menurut broom(2005) apa yang anak makan
juga ikut mempengaruhi irama pertumbuhan ukuran badan dan ketahanan terhadap
penyakit.Dengan pentingnya kesehatan dan gizi bagi anak maka PAUD Pembina amen
mengadakan program makan bersama di PAUD dengan menggunakan metode deskriptif
naturalistik.Program ini dilaksanakan seminggu sekali dengan sajian menu yang
berbeda.makanan yang diberikan merupakan makanan yang ditelah di nilai,nilai
gizinya.