Sunday, January 15, 2017

Teori Montessori

Teori Montessori
Karena hanya dalam nuansa atau iklim yang bebaslah anaka dapat menunjukkan dirinya kepada kita. Karena kita bertanggung jawab dalam membantu perkembangan fisik mereka, oleh karena itu kita harus menyediakan ruang yang bebas dan terbuka. Alasan kedua, kunci terjadinya perkembangan yang optimal adalah kebebasan. Montessori mengatakan, “Real freedom …. Is a concequence of development”. Kebebasan sejati adalah suatu konsekuensi dari perkembangan. Montessori mengatakan, “Jika anak di hadapkan pada lingkungan yang tepat, dan memberikan peluang kepada mereka unuk secara bebas merespon secara individual terhadap lingkungan tersebut, maka pertumbuhan alami anak terbuka dalam kehidupan mereka”. (dalam David Gettman (1987), “Basic Montessori: Learning Activities for Under-Fives” (New York: St. Martin’ Press), hal 30.)
Oleh karena itu, perkembangan anak harus kita Bantu dengan cara-cara sebagai berikut:
Mereka harus dibantu memperoleh kemandirian melalui lingkungannya. Mereka§ harus diberikan kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong kemandirian. Mereka tidak boleh dibantu orang lain untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya mereka sendiri dapat melakukan.. Mereka harus diajarkan untuk mampu membantu dirinya sendiri seperti memasang kancing, membuka menutup retsleting, menyimpan sepatu dan lain-lain yang dapat membantu dirinya untuk menjadi mandiri. Semua alat bermain dan furniture harus memiliki ukuran yang sesuai dengan anak. Hal ini akan membuat mereka dapat mengendalikan alat bermain tersebut. Sehingga mereka akan merasa nyaman dan aman melakukan segala aktifitas yang emreka inginkan.
Anak
§ harus dibantu untuk mengembangkan kemauan (tekad dan daya juang) dengan cara melatih mereka mengkoordinasikan tindakannya untuk mencapai suatu tujuan yang tertentu yang harus mereka capai.
Anak harus dibantu mengembangkan disiplin
§ dengan cara memberikan kesempatan/peluang kepada mereka untuk melakukan aktifitas konstruktif.
Anak harus dibantu mengembangkan pemahaman mereka
§ tentang baik dan buruk.
Montessori juga mengingatkan kita untuk memahami bahwa hanya tindakan yang bersifat destruktif yang harus kita batasi. Semua aktifitas lain yang konstruktif, apapun itu, dengan cara apapun mereka melakukannya, hendaknya kita perbolehkan dan kita amati dan arahkan. Secara lebih jauh Montessori menyebutkan beberapa hal yang harus kita batasi atau arahkan dalam membeirkan aktifitas kepada meraka antara lain sebgai berikut:
Menghormati orang lain; anak bebas untuk melakukan aktifitas apa saja§ sejauh tidak melanggar/merampas hak orang lain dalam kelas;
Menghormati
§ barang mainan; anak kita dorong untuk dapat melakukan aktifitas dengan semua alat bermain sejauh mereka menggunakannya dengan cara yang benar. Mereka dapat menggunakan alat bermain apa saja sejauh tidak merusak barang tersebut atau benda lain disekitarnya. Adalah tugas kita sebagai guru untuk mengarahkan hal-hal seperti ini.
Menghormati lingkungan; anak juga harus kita arahkan
§ untuk dapat memperlakukan semua aspek dengan penuh kasih sayang, perhatian dan penghargaan. Mereka harus diarahkan memperlakukan teman lain dan guru dengan lembut, sopan dan penuh penghargaan.
Menghargai/menghormati diri sendiri;
§ mereka kita ajarkan untuk tidak hanya menghargai orang lain, benda lain tapi juga diri sendiri.
Kalau di atas membahas batasan yang sebaiknya tidak boleh terjadi dalam lingkungan bebas, maka kebebasan apa saja yang harus kita berikan kepada anak dalam lingkungan? Montessori menyarankan beberapa hal sebagai beirkutL
§
Kebebasan bergerak; anak diberi kebebasan untuk bergerak kemana saja baik di dalam maupun di luar ruangan.
Kebebasan memilih; anak bebas untuk memilih
§ aktifitasnya sendiri dalam kelas. Kebebasan memilih ini akan membantu mereka mengembangkan kebiasaan kerja dan meningkatkan konsentrasi. Konsekuensinya, kita harus menyediakan beragam aktifitas yang telah derancang dan disiapkan sedemikian rupa untk kebutuhan perkembangan mereka;
Kebebasan berbicara;
§ pendidikan montessore berbeda dengan pendidikan tradisional. Dalam pendidikan tradisional guru lebih dominan berbicara. Dalam pendidikan Montessori sebaliknya, anaka memperoleh kebebasan berbicara dengan siapa saja yang mereka mau. Bagi yang belum siap, tidak dipaksa, tapi diarahkan untuk bergabung dengan kelompok untuk saling berbagi. Anak tidak didorong untuk bersaing satu sama lain. Karenanya, keinginan alami mereka untuk membantu orang lain berkembang secara spontan. Dalam pendidikan Montessori anak-anak diarahkan untuk mengamati dan memahami aturan dasar kesopanan dengan tidak mengganggu orang lain.
Kebebasan untuk tumbuh; dalam pendidikan Montessori anak memiliki
§ kebebasan untuk tumbuh dan membangun kemampuan mental mereka dalam lingkungan yang dirancang. Semua benda atau alat bermain dalam kelas Montessori diranncang untuk membantu mereka tumbuh kembang secara alami.
Bebas untuk menyayangi
§ dan disayangi; anak memiliki hak untuk disayangi dan menyayangi tanpa pandang bulu (pilih kasih). Jika mereka merasa diperhatikan sama dengan yang lain, dimana guru tanpa ada pilih kasih, maka mereka akan menghargai orang lain dan lingkungannya dengan cara yang sama.
Bebas dari bahaya; anaka memiliki hak
§ untuk tumbuh dari bahaya. Maksudnya, anak diberikan pengetahuan melalui pelatihan yang sistematis tentang keterampilan hidup seperti bagai mana membawa barang mainan dengan cara yang benar yang jika tidak maka akan membahayakan dirinya.
Bebas dari persaingan; Agar tidak mengganggu kebebasan anak untuk
§ memilih, maka tidak ada kompetisi, reward atau hukuman dalam pendidikan Montessori. Keberhasilan anak tidak dinilai menurut sudut pandang orang dewasa, seperti melalui nilai, atau perolehan tanda bintang. Motivasi instrinsik merekalah yang mendorong mereka untuk melakukan aktifitas terbaik mereka, bukan reward atau hukuman. Kepuasan mereka karena tela dapat melakukan sesuatu sudah cukup sebagai reward bagi mereka sendiri.
Bebas dari tekanan; anak diberikan
§ kebebasan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kecepatan dan perkembangan mereka sendiri. Mereka tidak diharuskan dapat mencapai sesuatu yang disamakan dengan orang lain.

Melalui kebebasan-kebebasan dalam kelas Montessori seperti dijelaskan di atas, maka anak akan memperoleh kesempatan-kesempatan unik terhadap tindakannya sendiri. Mereka akan menyadari segala konsekuensi atas apa yang ia lakukan baik terhadap dirinya maupun orang lain, mereka belajar membuktikan atau menguji dirinya terhadap batasan-batasan realistiss, mereka akan belajar tentang apa saja yang membuat ia atau orang lain merasa puas atau sebaliknya merasa kosong dan tidak puas atau kecewa. Peluang untuk mengembangkan pengetahuan diri (self-knowledge) inilah yang merupakan hasil penting dari kebebasan yang kita ciptakan dalam kelas Montessori

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive