Gen adalah unit
terkecil bahan sifat menurun atau dapat diturunkan (hereditas). Besarnya
diperkirakan 4-50mm. Istilah gen pertama kali diperkenalakan oleh W.Johansen
(1909), sebagai pengganti istilah faktor keturunan atau elemen yang dikemukakan
oleh Gregor Mendel. Gregor Mendel telah berasumsi tentang adanya suatu bahan
yang terkait dengan suatu sifat atau karakter yang dapat diwariskan. Ia
menyebutnya 'faktor'. Pada 1910, Thomas Hunt Morgan menunjukkan bahwa gen
terletak di kromosom. Selanjutnya, terjadi 'perlombaan' seru untuk menemukan
substansi yang merupakan gen. Banyak penghargaan Nobel yang kemudian jatuh pada
peneliti yang terlibat dalam subjek ini.
Gen menumbuhkan
serta mengatur berbagai jenis karakter dalam tubuh baik fisik maupun psikis.
Pengaturan karakteristik ini melalui proses sintesa protein, seperti: kulit
dibentuk oleh keratin, otot dari aktin dan miosin, darah dari Hb, globulin, dan
fibrinogen, jaringan pengikat dari kolagen dan elastin, tulang dari Ossein,
tulang rawan dari kondrin.
Gen sebagai
faktor keturunan tersimpan di dalam kromosom, yaitu di dalam manik-manik yang
disebut kromomer atau nukleusom dari kromonema. Morgan seorang ahli genetika
dari Amerika Serikat menyebut kromomer itu dengan lokus. Lokus adalah lokasi
yang diperuntukan bagi gen dalam kromosom. Jadi menurut Morgan, gen tersebut
tersimpan di dalam setiap lokus yang khas dalam kromosom.
Gen sebagai
zarah kompak yang mengandung satuan informasi genetik dan mengatur sifat-sifat
menurun tertentu memenuhi lokus suatu kromosom. Setiap kromosom mengandung
banyak gen. Oleh sebab itu, dalam setiap kromosom khususnya di dalam kromonema
terdapat deretan lokus. Batas antar lokus yang satu dengan lokus yang
lain tidak jelas seperti deretan kotak-kotak.
Pada saat itu
DNA yang sudah ditemukan dan diketahui hanya berada pada kromosom (1869), tetapi
orang belum menyadari bahwa DNA terkait dengan gen. Melalui penelitian Oswald
Avery terhadap bakteri Pneumococcus (1943), serta Alfred Hershey dan Martha
Chase (publikasi 1953) dengan virus bakteriofag T2, barulah orang mengetahui
bahwa DNA adalah bahan genetik. Gen terdiri dari DNA yang diselaputi dan
diikat oleh protein. Jadi secara kimia dapat disebut bahwa bahan genetis itu
adalah DNA.
Sebagai substansi hereditas, gen
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a)
Mengatur perkembangan dan proses metabolisme
individu
b)
Menyampaikan informasi genetis dari generasi ke
generasi berikutnya
c)
Sebagai zarah tersendiri dalam kromosom. Zarah
adalah zat terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
d)
Setiap gen mendapat tempat khusus dalam
kromosom.
Gen bersifat antara lain :
a)
Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam
kromosom
b)
Mengandung informasi genetika
c)
Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa
pembelahan sel
Alel berasal
dari kata allelon singkatan dari allelomorf yang artinya bentuk lain. Alel
merupakan sepasang gen yang terletak pada lokus yang sama pada kromosom yang
homolog, yang bertugas membawa suatu sifat/karakter. Tidak semua gen mempunyai
2 alel ada juga yang lebih dari 2 disebut beralel banyak (alel ganda), misalnya
: gen yang mengatur protein darah.
Contoh alel ganda:
Homozygot : alel dengan pasangan
kedua gen pada suatu individu sama (simbolnya sam /genotipenya sama)
Heterozygot : alel dengan pasangan
kedua gen tidak sama ( simbolnya berbeda/genotipenya sama).
Dari sudut
pandang genetika klasik, alel (dari bahasa Inggris allele) merupakan bentuk
alternatif dari gen dalam kaitan dengan ekspresi suatu sifat (fenotipe).
Sebagai ilustrasi, suatu lokus dapat ditempati gen yang mengatur warna kelopak
bunga merah (alel untuk bunga merah) dan juga alel untuk warna kelopak bunga
putih (alel untuk bunga putih). Pada individu, pasangan alel menentukan
genotipe dari individu yang bersangkutan.
Sejalan dengan
perkembangan genetika, pengertian alel menjadi lebih luas dan umum. Dalam arti
modern, alel adalah berbagai ekspresi alternatif dari gen atau seberkas DNA,
tergantung tingkat ekspresi genetik yang diamati.
Pada tingkat
fenotipe, pengertian alel adalah seperti yang dikemukakan di atas. Pada tingkat
enzim (dalam analisis isoenzim), alel sama dengan isoenzim. Pada tingkat genom,
alel merupakan variasi-variasi yang diperoleh pada panjang berkas DNA
(polimorfisme DNA). Pada tingkat transkriptom, alel adalah bentuk-bentuk
alternatif dari RNA yang dihasilkan oleh suatu oligo.
Kariotype
berasal dari dua kata karyon = inti dan typhos = bentuk. Kariotype adalah
susunan kromosom yang berurutan menurut panjang, jumlah dan bentuk dari sel
somatis suatu individu. Untuk mempelajari kromosom ini telah digunakan
bermacam-macam jaringan, tetapi yang paling umum digunakan adalah kulit, sumsum
tulang atau darah perifer. Penemuan penting dan mutakhir adalah dengan
pembuatan kultur jaringan. Bahan untuk penelitian adalah darah vena.
Cara kerja :
1.
Darah vena diambil sebanyak 5 cc.
2.
Sel-sel darah dipisahkan dan dicampur dengan
medium kultur yang mengandung zat phytohaemaglutinin (PHA):
a.
Sel-sel darah merah menggumpal, dan sel – sel darah putih dapat terpisah
b.
Sel-sel darah putih terpacu untuk membelah
3.
Sel-sel darah putih dipelihara dalam keadaan
steril pada suhu 370C untuk kira-kira 3 hari.
4.
Setelah terjadi pembelahan, dibutuhkan zat
kolkhisin sedikit, sehingga pembelahan terhenti pada stadium metaphase
(kromosom mengalami kontraksi maksimal dan terlihat jelas).
5.
Satu jam kemudian ditambah larutan hipotonik
salin, sehingga sel-sel membesar dan kromosom kromosom menyebar letaknya pada
satu bidang datar.
6.
Kromosom-kromosom dipotret dengan sebuah kamera
yang dipasang pada mikroskop.
7.
Kromosom hasil pemotretan kemudian digunting,
diatur dalam pasangan homolog, mulai dari yang paling besar sampai ke yang
paling kecil.
8.
Terdapat 22 pasang autosom dan sepasang kromosom
kelamin. Seringkali sulit membedakan kromosom satu dengan yang lain. Karenanya
kromosom dikelompokkan menjadi kelompok A – G berdasarkan ukuran kromosom serta
letak dari sentromer.
Sedangkan untuk
membedakan kromosom perempuan dan laki- laki terlihat pada kromosom X dan Y.
Pada perempuan kromosom ke 23 merupakan pasangan XX dan laki-laki XY.
Kromosom-X mirip dengan kromosom-kromosom pada kelompok C, dan kromosom-Y mirip
dengan kromosom-kromosom dari kelompok G.
Setiap species
mahkluk hidup memiliki bentuk dan jumlah kromosom sendiri-sendiri, dengan
demikian kariotypenya pun tentu sendiri-sendiri pula. Peranan kariotype dalam
pengamatan sifat keturunan besar sekali. Dengan kariotype dapat diketahui
kelainan kromosom pada manusia.
No comments:
Post a Comment