PURWAKARTA WORLD FESTIVAL
Pemkab Purwakarta hibur ribuan warga dengan pagelaran
Festival Budaya Dunia Purwakarta. Pagelaran tersebut diikuti 13 negara dunia
dan sebagai peringatan hari jadi Kota Purwakarta ke 184 dan Kabupaten ke 47.
Dalam siaran pers kepada detikcom, Sabtu (29/8/2015),
warga sangat puas dengan pagelaran tersebut. Hal itu nampak dari berjubelnya
warga yang ingin menyaksikan iring - iringan maupun pagelarannya.
Start dari Taman Pembaharuan dari sore hari warga
sudah menunggu bahkan banyak dari luar Purwakarta pun hadir turut menyaksikan.
Festival sendiri diawali dengan opening art dari padepokan tari suci Purwakarta
yang dilanjutkan dengan iring - iringan pasukan berkuda yang dipimpin oleh
Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, yang diikuti oleh Muspida.
"Dari tadi siang, sudah di Purwakarta, kepengin
lihat Festival Dunia di Purwakarta, bahkan dari awal start hingga sekarang
sampai Finish di Bale Maya Datar saya ikuti," ujar seorang warga bermana
Dani.
Purwakarta World Festival sendiri, diikuti oleh 1.000
seniman, termasuk 14 negara yang mengikuti, ke 14 negara tersebut, diantaranya,
Italia, Jepang, Meksiko, Turki, Mesir, Afrika Selatan, Korea Selatan, India,
China, Filipina dan Malaysia. Dedi menuturkan, bahwa Purwakarta World
Festival,merupakan bagian dari membangun khasanah dan transformasi kebudayaan
yang tujuannya untuk mempersatukan budaya dari berbagai bangsa bahwa setiap
budaya di dunia kedudukannya sama.
"Kita ingin memperlihatkan kepada dunia,
bagaimana kayanya negeri ini karena sebagai khasanah kebudayaan sebagai dasar
kekuatan bangsa. Selain itu kita ingin mengenalkan Purwakarta sebagai daerah
yang ramah dan daerah yang selalu menjaga kesundaannya. Saya juga ingin
mengenalkan Purwakarta sebagai icon kebudayaan sunda pada dunia, ingin
meningkatkan kepercayaan diri orang sunda bahwa kebudayan sunda itu sama
derajatnya dengan kebudayaannya, selain memperkenalkan Purwakarta sebagai
daerah yang ramah masyarakatnya juga ramah investasinya karena dari itu semua
sebagai modal dalam membangun peradaban.", jelasnya.
Selain diikuti dari berbagai negara, Purwakarta World
Festival juga diikuti oleh setiap daerah di Indonesia ada, seperti Bali,
Jakarta, Banten, Jawa Timur bahkan Maluku selain beberapa kota di Jawa Barat,
hal itu sebagai kolaborasi dan satu kesatuan nilai luhur sebagai bangsa.
Sedangkan menurut Lem Pias salah satu peserta asal Afrika Selatan, menuturkan
bahwa dirinya terpukau dengan kegiatan festival ini bahkan menurutnya kesenian
ini baru pertama kali ditampilkan diluar Afrika Selatan.
"Pertama kalinya menampilkan kami, karena membawa
pesan khusus, bahwa tarian ini tentang pembebasan perbudakan," ucap Lem
Pias dari Afsel.
Karnaval budaya itu dimulai dari Taman Pembaharuan dan
berakhir di Alun-alun Maya Datar. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sendiri telah
membuka even perayaan HUT Purwakarta ke-184 dan Kabupaten Purwakarta ke-47.
Pembukaan
karnaval itu sendiri dibuka dengan tarian jaipong. Kemudian, Dedi yang saat
karnaval mengendarai kuda juga sempat memberikan penghargaan kepada sejumlah
peserta festival.
Pawai
karnaval sendiri diikuti oleh seniman asal Indonesia, Italia, Turki, Afrika
Selatan, Mesir, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Thailand, India, dan Malaysia.
Selain
itu, empat kereta kencana yang diberi nama Nyai Melati, Ki Jaga Rasa, Ki Jaga
Raga dan Ki Jaka Sunda diikut sertakan dalam pawai tersebut. Berjubelnya warga
di jalanan membuat pawai berjalan lambat.
Di
akhir karnaval, para seniman itu akan menyajikan berbagai pertunjukkan kesenian
dari masing-masing negara
No comments:
Post a Comment