Thursday, January 30, 2020

Tinjauan Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Meminjam di Bank



Dalam ilmu ekonomi, ada dua jenis konsumen yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu adalah konsumen yang membeli suatu produk untuk kepentingannya sendiri atau dikonsumsi sendiri. Konsumen organisasi, yang meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, serta lembaga lainnya seperti sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit dan lain sebagainya.
Organisasi-organisasi tersebut harus membeli produk untuk kepentingan organisasinya. Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan meghabiskan produk dan jasa. Serta merupakan proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Sedangkan menurut Loudon dan Della-Bitta, perilaku  konsumen  adalah  proses  pengambilan  keputusan dan aktivitas fisik dalam mengevaluasi, memperoleh, dan menghabiskan barang atau jasa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi.
Dalam hal pemasaran, para marketer wajib memahami keragaman dan kesamaan konsumen atau perilaku konsumen agar mereka mampu memasarkan produknya dengan baik. Para marketer harus memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan konsumsi sehingga para marketer dapat membuat strategi pemasaran dengan lebih baik marketer yang memahami perilaku konsumen akan mampu memperkirakan bagaimana kecenderungan konsumen untuk bereaksi terhadap informasi yang diterima, tidak dapat diragukan lagi bahwa marketer yang memahami konsumen akan memiliki kemampuan bersaing dengan baik. Mempengaruhi perilaku konsumen adalah mempengaruhi pilihan konsumen agar mereka mau meilih produk dan merk yang ditawarkan oleh marketer tersebut.
Tujuan mempelajari perilaku konsumen hampir sama dengan tujuan mempelajari perilaku manusia secara umum, baik perilaku individu secara perseorangan, perilaku individu dalam kelompok, maupun perilaku kelompok dalam suatu organisasi.[1] Dengan memprediksi perilaku konsumen perusahaan bisa merancang pola komunikasi yang tepat melalui kegiatan promosi dalam rangka memengaruhi konsumen sehingga mereka tertarik untuk membeli produk perusahaan.
Proses ini, biasanya dilakukan melalui strategi pemasaran yang tepat dan baik. Setiap konsumen melakukan berbagai macam keputusan tentang pencarian, pembelian, merk dan juga penggunaan pada produk disetiap periode tertentu. Dengan banyaknya macam keputusan mengenai aktivitas kehidupan sering kali harus dilakukan oleh setiap konsumen pada setiap harinya. Konsumen melakukan keputusan pada setiap periode atau setiap harinya tanpa menyadari bahwa mereka telah mengambil sebuah keputusan. Disiplin perilaku konsumen berusaha mempelajari tentang bagaimana konsumen mengambil keputusan dan juga memahami faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan tersebut.
Perilaku konsumen melibatkan interaksi antara pemikiran seseorang, perasaan, dan tindakan serta lingkungan. Meskipun demikian, para pemasar harus memahami produk serta merek yang berarti bagi konsumen, hal yang harus dilakukan konsumen untuk membeli dan menggunakannya, dan hal yang memengaruhi pembelanjaan, pembelian serta konsumsi.[2]
Seorang konsumen yang hendak melakukan sebuah pilihan maka, ia harus memiliki pilihan alternatif. Jika konsumen tidak memiliki pilihan alternatif, maka ini bukanlah suatau situasi konsumen melakukan keputusan. Suatu keputusan tanpa pilihan disebut sebagai sebuah “hobson’s choice”. Proses keputusan konsumen dalam membeli atau mengonsumsi produk dan jasa akan dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu, kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh produsen atau lembaga lainnya, faktor perbedaan individual konsumen, serta faktor lingkungan konsumen. Proses keputusan konsumen akan terdiri atas tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, serta kepuasan konsumen.
Manajer pemasaran yang mempelajari perilaku masyarakat selaku konsumen (perilaku konsumen) akan mengetahui kegiatan pemasaran yang telah ada maupun kesempatan yang yang belum terpenuhi kebutuhannya serta dapat mengidentifikasikan untuk mengadakan segmentasi pasar. Perilaku konsumen yang berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya perlu dipelajari sehingga perusahaan dapat menentukan harga, mengembangkan produk, menentukan distribusi dan sarana promosi yang tepat. Perilaku konsumen yang berbeda-beda itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kultural, sosial, pribadi, dan psikologis.[3]
Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dibutuhkan bidang ilmu perilaku konsumen (consumer behavior). Menganalisis perilaku konsumen akan lebih mendalam dan lebih berhasil didasari oleh pemahaman aspek-aspek psikologi manusia secara keseluruhan, kekuatan faktos sosial budaya, dan prinsip-prinsip ekonomis serta strategi pemasaran. Kemampuan dalam menganalisis konsumen berarti keberhasilan dalam menyelami jiwa konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.[4]
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dapat dilihat dari segi eksternal dan internal. Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan eksternal individu yang sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Yang termasuk faktor eksternal adalah budaya, sosial, dan pemasaran.
a. Faktor Budaya
Pada setiap kelompok masyarakat pasti memiliki budaya, dimana budaya tersebut bisa digunakan sebagai aturan, kebiasaan dan ciri khas dari suatu kelompok masyarakat. Faktor budaya terdiri dari budaya meliputi, sub budaya dan kelas sosial merupakan hal yang sangat penting dalam perilaku konsumen.
1).  Budaya
Budaya adalah kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari dari anggota suatu masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.
2). Sub Budaya
Setiap kebudayaan mengandung sub-kebudayaan yang lebih kecil atau kelompok orang-orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras dan daerah geografis. Sub-Budaya adalah sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi.
3)   Kelas Sosial
Adalah bagian-bagian yang relatif homogen dan tetap dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hirarki dan anggota-anggotanya memiliki tata nilai, minat dan perilaku serupa.[5]
b. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial, antara lain :
1). Kelompok Acuan
Perilaku konsumen umumnya dipengaruhi oleh individu lainnya, individu yang mempengaruhi tersebut dapat dimasukkan sebagai kelompok primer yang terdiri atas kelompok terdekat dari individu tersebut. Misalnya ; keluarga, teman dan tetangga, sedangkan kelompok kedua adalah kelompok sekunder yang mempunyai interaksi yang lebih formal dan memiliki sedikit interaksi. Kelompok sekunder meliputi kelompok keagamaan, serikat buruh.
2). Keluarga
Keluarga adalah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan ataupun adopsi dan tinggal bersama. Anggota keluarga sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian terhadap individu, keluarga mempunyai peran penting dimana setiap anggota keluarga saling mempengaruhi.
3). Peran dan Status
Dalam kehidupan bermasyarakat, peran dan status selalu mengikuti perjalanan setiap individu. Peran dan status seorang individu dalam kelompok tertentu misalnya keluarga sangat mempengaruhi individu tersebut dalam perilaku pembelian.[6]
c. Faktor Pemasaran
1). Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pengertian produk secara umum juga dikemukakan oleh beberapa para ahli. Menurut Philip Kotler produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada sebuah pasar agar diperhatikan, diminta, dipakai, atau dikonsumsi sehingga memuaskan keinginan atau kebutuhan.
2). Pemasaran
Pemasaran adalah keinginan manusia yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan langganan melalui proses pertukaran dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemasaran adalah kegiatan perusahaan dalam membuat rencana, menentukan harga, promosi, serta mendistribusikan barang dan jasa.
3). Promosi
Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan konsumen atas produk yang ditawarkan produsen atau penjual. Tujuan promosi adalah
a.    Memodifikasi tingkah laku konsumen,
b.    Memberitahukan/menginformasikan produk kepada konsumen,
c.    Membujuk dan memotivasi konsumen agar mau membeli produk yang ditawarkan, dan
d.   Mengingatkan konsumen tentang produk agar tidak beralih ke produk lain. Promosi dalam sistem ekonomi syariah harus memperhatikan nilai-nilai kejujuran dan menjauhi penipuan. Media atau sarana dan metode yang digunakan harus sesuai dengan pinsip syariah.[7]
Sedangkan dari faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan internal berpengaruh terhadap perilaku konsumen terdiri dari :
a. Faktor Pribadi
Dalam perilaku pembelian, faktor pribadi juga memengaruhi seorang individu. Faktor tersebut terdiri dari:
1). Usia
Dalam kehidupan, perjalanan usia tidak dapat dihindarkan. Dengan berjalannya usia maka terjadi perubahan pola konsumsi masing-masing usia.
2). Pekerjaan
Pekerjaan juga dapat memengaruhi seorang individu dalam perilaku konsumsinya, misalkan seorang pekerja kasar maka akan cenderung membeli pakaian untuk pekerjaan kasar, sedangkan pekerja kantoran akan cenderung untuk membeli stelan kemeja atau jas.
3). Situasi Ekonomi
Dalam perilaku pembelian, sedikit banyak juga dipengaruhi oleh situasi ekonomi, dengan berubahnya situasi ekonomi maka biasanya akan merubah perilaku konsumen dalam melakukan pembelian.
4). Gaya Hidup
Individu dengan latar belakang gaya hidup yang berbeda memiliki kecenderungan berbeda pula dalam perilaku pembeliannya. Gaya hidup dapat dipengaruhi oleh keluarga, situasi pekerjaan, hobi, dan yang lainnya. Gaya hidup pada prinsipnya adalah cara seseorang menghabiskan waktu dan uangnya.[8]
5). Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan tetap terhadap lingkungannya. kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis perilaku konsumen, asalkan jenis kepribadian tersebut dapat diklasifikasikan dengan akurat dan terdapat korelasi yang kuat antara jenis kepribadian tertentu dengan pilihan produk atau merek. Yang juga berkaitan dengan kepribadian adalah konsep diri seseorang. Konsep diri adalah cara pandang konsumen terhadap dirinya sendiri. Dengan mengetahui konsep diri seseorang pemasar akan mengetahui tujuan pembelian bagi konsumen.
b. Faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah salah satu faktor yang cukup dominan dalam menentukan proses keputusan pembelian, sebab pola konsumsi seseorang juga dipengaruhi oleh daur hidup keluarga dan kepribadiannya. Faktor psikologis mencakup persepsi, motivasi, pembelajaran, sikap dan kepribadian. Sikap dan kepercayaan merupakan faktor psikologis yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama:[9]
1). Motivasi
Seorang individu dalam kehidupan bermasyarakat juga memerlukan motivasi untuk menjalani hidupnya, motivasi sendiri juga dapat mempengaruhi seorang individu dalam melakukan perilaku pembelian.
2). Persepsi
Setiap hari individu mempunyai motivasi untuk melakukan pembelian, tetapi faktor lain yang mempengaruhi seorang individu tersebut adalah persepsi. Persepsi merupakan rangsangan yang tereliminer, terorganisir dan teranalisa. Sering kali seorang individu dihadapkan pada suatu pilihan, dalam pemilihan suatu barang misalnya, dengan adanya persepsi maka seorang individu dapat memilih sesuai dengan persepsi yang tertanam dalam dirinya.
3). Proses belajar
Dalam melakukan tindakan seorang individu tidak lepas dari pembelajaran, perubahan perilaku individu dalam pembelian juga dipengaruhi oleh pengalaman dan pembelajaran dari pembelian sebelumnya. Ahli teori ilmu pengetahuan mengatakan bahwa pengetahuan seseorang dihasilkan melalui suatu proses yang paling mempengaruhi dari dorongan, rangsangan, petunjuk, tanggapan dan penguatan.
4). Keyakinan dan sikap
Seorang pemasar biasanya memerhatikan keyakinan konsumennya akan produknya, sering kali seorang pemasar harus merubah iklannya untuk membentuk keyakinan individu dalam pemilihan suatu produk.[10]


[1] Etta M. Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen, Pendekatan Praktis. 3.
[2] J. Paul Peter dan Jerry C. Olson. Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran.6.
[3] Philip Kotler dan Kevin Lane. Manajemen Pemasaran. (Jakarta: Erlangga, 2009), 222.
[4] Vinna Sri Yuniarti. Perilaku Konsumen, Teori dan Praktik. (Bandung: Pustaka Setia,2015), 45.
[5] Philip Kotler dan gary Amstrong. Dasar-dasar Pemasaran. (Jakarta: Pren Hallindo, 2007), 223.
[6] Philip Kotler dan gary Amstrong. Dasar-dasar Pemasaran. 226.
[7] Tatik Suryani, Perilaku Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), 95.
[8] Vinna Sri Yuniarti. Perilaku Konsumen, Teori dan Praktik. (Bandung: Pustaka Setia,2015), 154.
[9] Etta M. Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen, Pendekatan Praktis. 24.
[10] Etta M. Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen, Pendekatan Praktis. 25.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive