Wednesday, March 13, 2019

RESUME PEMBARUAN ISLAM DI TURKI

BAB I : SULTAN MAHMUD II

            Mahmud lahir pada tahun 1785 dan mempunyai didikan tradisional, antara lain pengetahuan agama, pengetahuan pemerintahan, sejarah dan sastra Arab, Turki, dan Persia. Ia diangkat menjadi Sultan di tahun 1807 dan meninggal di tahun 1839.
            Dibagian pertama dari masa Kesultanannya ia disibukkan oleh peperangan dengan Rusia dan usaha menundukkan daerah –daerah yang mempunyai kekuasaan otonomi besar. Peperangan dengan Rusia selesai di tahun 1812.
            Di tahun 1826 ia membentuk suatu korp tentara baru yang diasuh oleh pelatih-pelatih yang dikirim oleh Muhammad Ali Pasya dari Mesir. Sultan Mahmud II, dikenal sebagai Sultan yang tidak mau terikat pada tradisi dan tidak segan-segan melanggar adat kebiasaan lama.
            Sultan Mahmud II juga mengadakan perubahan dalam organisasi pemerintahan Kerajaan Usmani. Menurut tradisi Kerajaan Usmani dikepalai oleh seorang Sultan yang mempunyai kekuasaan temporal atau duniawi dan kekuasaan spiritual atau rohani. Sebagai penguasa duniawi ia memakai titel Sultan dan sebagai kepala rohani umat Islam ia memakai gelar Khalifah. Dengan demikian Raja Usmani mempunyai dua bentuk kekuasaan, kekuasaan memerintah negara dan kekuasaan menyiarkan dan membela Islam.
            Dalam melaksanakan kedua kekuasaan di atas Sultan dibantu oleh dua pegawai tinggi, Sadrazam untuk urusan pemerintahan dan Syaikh Al-Islam untuk urusan keagamaan. Sultan Mahmud II-lah yang pertama kali di kerajaan Usmani yang dengan tegas mengadakan perbedaan antara urusan agama dan urusan dunia. Urusan agama diatur oleh syari’at dan urusan dunia diatur oleh hukum bukan syari’at yang dalam masa selanjutnya membawa kepada adanya hukum sekuler di samping hukum syari’at.
Di masa pemerintahaannya orang juga telah kurang giat memasukkan anak-anak mereka ke madrasah dan mengutamakan mengirim mereka belajar ketrampilan secara praktis di perusahaan-perusahaan industri tangan. Kebiasaan ini membuat bertambah meningkatnya jumlah buta huruf di Kerajaan Usmani. Untuk mengatasi problema ini, Sultan Mahmud II mengeluarkan perintah supaya anak sampai umur dewasa jangan dihalangi masuk madrasah.
Tiada lama sesudah itu Sultan Mahmud II mendirikan pula Sekolah Militerm Sekolah Tehnik, Sekolah Kedokteran dan Sekolah Pembedahan. Lulusan Madrasah banyak meneruskan pelajaran di sekolah-sekolah yang baru didirikan ini. Di tahun 1838 Sekolah Kedokteran dan Sekolah Pembedahan digabungkan menjadi satu dengan nama Darul Ulum-u Hikemiye ve Mekteb-i Tibbiye-i Sahane. Bahasa pengantar yang dipakai di Sekolah Kedokteran dalam bentuk baru ini ialah Perancis.


BAB II : TANZIMAT

            Tanzimat berasal dari bahasa Arab dan mengandung arti mengatur, menyusun, dan memperbaiki, dan di zaman itu memang banyak diadakan peraturan dan undang-undang baru.
            Pemuka utama dari pembaharuan di zaman Tanzimat ialah Mustafa Rasyid Pasya. Ia lahir di Istambul di tahun 1800 dan pada mulanya mempunyai didikan madrasah. Kemudian ia menjadi pegawai pemerintah, meningkat-ningkat dalam kedudukan di tahun 1834 dikirim sebagai Duta Besar ke Paris.
            Mustafa Sami, yang sebagai Mustafa Rasyid Pasya pernah berkunjung ke Eropa, merupakan pemikir yang juga mempunyai pengaruh pada pembaharuan di zaman Tanzimat.
Seorang pemuka Tanzimat lain yang pemikirannya lebih banyak diketahui adalah Mehmed Sadik Rifat Pasya (1807-1856). Setelah selesai dari pendidikan madrasah ia melanjutkan pelajaran di Sekolah Sastra, yang khusus diadakan untuk calon-calon pegawai istana. Ia cepat meningkat dalam jabatan-jabatan yang dipegangnya. Di tahun 1834 ia diangkat menjadi Pembantu Menteri Luar Negeri. Tiga tahun kemudian ia dikirim sebagai Duta Besar ke Wina. Kekmudian ia menjadi Menteri Luar Negeri, dan selanjutnya Menteri Keuangan. Untuk pelaksanaan pembaharuan diadakan Dewan Tanzimat, dan ia pernah menjadi ketua dari dewan itu.
Pokok-pokok pemikiran yang dimajukan Sadik Rifat adalah yang berikut. Peradaban dan kemajuan modern Barat dapat diwujudkan karena adanya suasana damai dan hubungan baik antara negara-negara Eropa. Kemakmuran sesuatu negara bergantung pada kemakmuran rakyat, dan kemakmuran rakyat dapat diperoleh dengan menghilangkan pemerintahan absolut. Dalam pemerintahan sewenang-wenang rakyat merasa tidak aman dan tenteram. Hal ini akan membuat mereka kurang giat berusaha dan bekerja. Kejujuran dalam pekerjaan hilang, korupsi banyak dijalankan dan orang lebih mengutamakan kepentingan pribadi dari pada kepentingan umum. Produktivitas menurun dan ini akhirnya akan membawa kepada kejatuhan negara. Hal inilah tidak adanya rasa ketenteraman baik di kalangan rakyat maupun di kalangan pegawai, yang menjadi sebab utama bagi kemunduran dan kelemahan Kerajaan Usmani.


BAB III : USMANI MUDA

            Golongan intelegensia Kerajaan Usmani yang banyak menentang kekuasaan absolut Sultan dikenal dengan nama Usmani Muda (Yeni Usmanlilar – Young Ottoman). Pemikiran-pemikiran yang dimajukan pemuka-pemuka Usmani mudalah yang mempengaruhi pembaharuan yang didakan sesudah zaman Tanzimat. Zaman Tanzimat berakhir dengan wafatnya Ali Pasya di tahun 1871.
            Usmani Muda pada asalnya merupakan perkumpulan rahasia yang didirikan di tahun 1865 dengan tujuan untuk merubah pemerintahaan absolut Kerajaan Usmani menjadi pemerintahan konstitusional. Setelah rahasia terbuka pemuka-pemukanya lari ke Eropa di tahun 1867 dan disanalah gerakan mereka memperoleh nama Usmani Muda. Sebagian dari mereka kembali ke Istambul setelah Ali Pasya tiada lagi.
            Salah satu pemikir Usmani Muda adalah Ziya Pasya (1825-1880) anak seorang pegawai Kantor Cukai di Istambul. Setelah menyelesaikan pelajaran pada Sekolah Suleymaniye yang didirikan Sultan Mahmud II ia diangkat menjadi pegawai pemerintah selagi masih berusia muda

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive