1. Struktur alat ukur kuparan putar
Alat ukur kumparan putar adalah alat pengukur, yang bekerja
atas dasar adanya suatu kumparan listrik, yang ditempatkan pada medan magnet,
yang berasal dari suatu magnet pemanen. Arus yang dialirkan melalui kumparan
akan menyebabakan kumparan tersebut berputar. Alat ukur kumparan putar adalah
alat ukur yang penting yang dipakai untuk bermacam arus, yaitu arus searah,
arus bolak-balik.
Pada dasarnya Alat kumparan putar ini terdiri dari dua bagian
yaitu bagian yang bergerak dan bagian yang diam. Bagian yang bergerak terdiri
dari kumparan putar, jarum penunjuk dan beban penyeimbang. Sedangkan bagian
yang diam terdiri dari medan karena magnet permanen, pegas atau per serta
penyangga.
Kumparan diletakkan di antara magnet permanent pada suatu
inti besi yang berbentuk silinder agar arah dari medan magnet selalu tegak
lurus terhadap kumparan putar. Kumparan diletakkan di antara magnet permanent
pada suatu inti besi yang berbentuk silinder agar arah dari medan magnet selalu
tegak lurus terhadap kumparan putar.
Beban penyeimbang diletakkan di belakang jarum penunjuk yang berfungsi sebagai
penyeimbang sehingga poros penyangga jarum penunjuk berada tepat di titik
beratnya.
Tujuan diberikannya beban penyeimbang ini adalah untuk
mengurangi gesekan serta goncangan pada jarum penunjuk ketika menyimpang atau
berdefleksi. Magnet permanent yang diberikan berguna untuk membangkitkan medan
magnet di sekitar kumparan putar dan akan menimbulkan momen gerak pada kumparan
putar apabila dialiri arus. Penyangga pada alat ukur kumparan putar ini
berfungsi untuk menahan berat kumparan putar beserta jarum penunjuknya. Gesekan
yang terjadi antara penyangga (jewel) dengan poros perputarannya (pivot) harus
diusahakan sekecil mungkin. Pegas atau per yang dipasang pada alat ukur kumparan
putar ini berfungsi untuk memberikan momen perlawanan terhadap momen gerak
sehingga didapat suatu keseimbangan momen atau gaya pada harga penunjuknya.
2. Prinsip Kerja
Prinsip kerja alat ukur kumparan ini adalah adanya gaya pada
penghantar berarus yang diletakkan pada medan magnet (berdasarkan percobaan
Lorentz). Pada alat ukur kumparan putar pada umumnya terdapat baterai yang
memungkinkan arus searah melalui alat ukur tersebut saat probe dihubungkan
sehingga kemudian jarum penunjuknya bergerak. Simpangan atau defleksi jarum
penunjuk terjadi karena adanya interaksi antara arus dan medan magnet pada
kumparan putar. Arus pada kumparan putar mengakibatkan gaya elektromagnetis
yang memiliki arah tertentu sehingga jarum menyimpang sebesar q.
Simpangan dinyatakan dengan momen gerak
Td = BnabI
Dengan
B = medan magnet di celah udara
a= panjang kumparan
b= lebar kumparan
n= banyaknya lilitan
Pegas yang dipasangkan pada jarum penunjuk akan memberikan
reaksi yang berbanding lurus dengan sudut rotasi sumbu dan berusaha untuk
menahan perputaran dengan momen control
Tc = τ θ
Apabila jarum penunjuk menyimpang dengan sudut
akhir q maka terjadi keadaan seimbang dimana Td = Tc.
3. Kelebihan dan Kelemahan
a. Kelebihan:
Memerlukan daya rendah
Dapat dimodifikasi dengan bantuan shunt dan
tahanan seri untuk memperbesar batas ukur arus dan tegangan
Peredaman dengan arus sangat efektif
Karena medan yang bekerja pada alat ukur sangat
kuat, alat ukur tidak banyak dipengaruhi oleh medan magnet luar.
b. Kelemahan:
Karena kontruksi yang bagus dan perlunya
kecermatan permesinan dan perakitan dari berbagai suku cadang, alat ukur ini
lebih mahal.
Beberapa kesalahan (error) terjadi karena pegas control dan magnet permanent
yang sudah tua atau lama pemakaiannya
Alat
ukur ini pada umumnya hanya digunakan rangkaian listrik searah tetapi
kadang-kadang juga digunakan dengan diberi penyearah atau sambungan thermo
untuk pengukuran listrik bolak-balik pada batas-batas frekuensi tertentu. Alat
ukur kumparan putar jenis magnet permanent ini dapat dipakai sebagai ammeter
dengan bantuan tahanan shunt atau sebagai voltmeter dengan bantuan tahanan
shunt atau dengan bantuan tahanan seri yang besar.
4.
Pengukur Arus (Ammeter) kumparan putar
Alat ukur kumparan putar pada dasarnya adalah alat pengukur
arus atau pengukur amper. Arus yang dapat dialirkan melalui kumparan putar
dibatasi lebih kurang di bawah 30 mA. Hal ini disebabkan alat-alat putarnya
tidak dapat terlalu berat sehingga kawat-kawat penghantar dari kumparan tidak
terlalu tebal. Harga maksimum yang dapat diukur oleh pengukur ampare ini lebih
kecil dari kira-kira 30 mA.
Agar pengukur ampare ini dapat melakukan pengukuran arus yang
lebih besar dari 30 mA, maka dapat dilakukan dengan menambahkan suatu hambatan
yang dihubungkan parallel pada kumparan putar. Jika tahanan
total pada kumparan putar dan pegas-pegas pengontrol disebut R1, sedangkan
arus yang diukur adalah I, kemudian arus yang masuk ke dalam kumparan disebut
dengan I” maka akan berlaku persamaan –persamaan berikut:
I = m I" 𝑚 = 𝑅1 + 𝑅2 𝑅2 m
adalah harga factor perkalian (multiplikasi) dari shunt.
Walaupun arus yang masuk sebenarnya ke dalam kumparan putar
adalah I’, tapi harga skala yang diberikan sesuai dengan arus I sehingga
memungkinkan untuk pengukur ampere dengan tahanan shunt ini untuk mengukur arus
sebesar m kali lebih besar. Sebagai contoh,
bila diberikan tahanan shunt sebesar 5,005 mW dan dipasang parallel dengan
suatu kumparan putar pengukur arus yang mempunyai harga skala maksimum 100 mA
dan tahanan dari alat putarnya (pegas) sebesar 5 kW maka faktor perkalian
yang diperoleh adalah sebesar
𝑚=
5.000+5,0055,005=1.000’
Sehingga arus yang diuukur adalah
I = m I '= 1.000x100 = 100mA.
5. Pengukur Tegangan (Voltmeter) kumparan putar
Konfigurasi dasarnya adalah dengan menghubungkan suatu
tahananan seri dengan kumparan putar alat ukur arus dimana arus secara langsung
masuk ke dalam kumparan putar.Jika tahanan dari kumparan putar adalah R1 dan
tahanan seri yang dipasang adalah R2, maka jika tegangan yang akan diukur
diletakkan di ujung dari alat ukur tegangan tersebut, maka arus I akan mengalir
melalui kumparan putar dan dipenuhi persamaan sebagai berikut:
V = (R1+R2) I
Jadi walaupun arus yang mengalir melalui kumparan putar
adalah I, namun jarum penunjuk akan menunjukkan skala berupa tegangan V.
Sebagai
contoh, jika terdapat suatu tahanan yang mempunyai harga 7,5 kW dihubungkan
secara seri dengan suatu kuparan putar yang mempunyai harga skala maksimal 4 mA
dan tahanan dalam sebesar 3 W maka diperoleh
V = (3 + 37.500)0,004 = 150 V pada I
= 4mA
Sehingga telah diperoleh pengukur tegangan dengan
skala maksimal 150 V.
No comments:
Post a Comment