Sunday, April 23, 2017

Cara Penyajian dan Analisis Data


I.Pendahuluan


            Tugas seorang peneliti tidak hanya sampai pada selesainya penelitian, tetapi ia mempunyai tugas selanjutnya yaitu mengolah data, menganalisis data, menginterpretasikan data, yang kemudian menulisnya dalam bentuk laporan penelitian, mempresentasikan dan mempublikasikan penelitian. Tugas ini sangat mulia, karena karena dengan dipublikasikan hasil penelitiannya, akan bermanfaat bagi masyarakat luas.
            Setelah selesai penelitian, data (kasar) yang diperoleh harus diolah terlebih dahulu. Pilihlah data yang menjawab hipotesis, permasalahan dan tujuan penelitian, sedangkan data lainnya dapat disimpan untuk keperluan lain. Data kasar dapat  disederhanakan, ditabulasikan atau bentuk-bentuk lain agar mudah dianalisis. Data yang telah diolah dan disederhanakan kemudian dianalisis. Analisis data yang dipilih tentunya jenis analisis yang mampu menjawab hipotesis, permasalahan dan tujuan penelitian. Data yang telah dianalisis kemudian disajikan bisa dalam bentuk tabel, gambar, ilustrasi atau bentuk-bentuk lainnya.
            Dalam penelitian sosial, data yang diperoleh pada umumnya berupa data kualitatif, sehingga dalam pengolahannya sedikit berbeda dengan penelitian eksakta. Data atau informasi yang diperoleh dipilih. Data atau informasi yang dipilih adalah data atau informasi menjawab hipotesis, perumusan masalah, pertanyaan penelitian atau tujuan penelitian. Pilih analisis data yang tepat untuk menjawab hal di atas.

            Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisislah, data tersebut  dapat diberi arti dan makna yang bberguna dalam memecahkan masalah penelitian (Nazir, 1988). Data mentah yang telah dikumpulkan selama penelitian perlu dipecah-pecah dalam kelompok-kelompok, diadakan katagorisasi, dilakukan manipulasi serta diperas sedemikian rupa sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk menguji hipotesis. Manipulasi terhadap data mentah berarti mengubah data mentah tersebut dari bentuk awalnya menjadi suatu bentuk yang dapat dengan mudah memperlihatkan hubungan-hubungan antara fenomena.
            Setelah data disusun dalam kelompok-kelompok serta hubungan-hubungan yang terjadi dianalisis, perlu dibuat penafsiran-penafsiran terhadap hubungan antara fenomena yang terjadi dan membandingkannya dengan fenomena lain di luar penelitian.
            Ada beberapa langkah dalam pengolahan data yaitu: a) editing, b) mengkode data: kode dan jenis pertanyaan/pernyataan, tempat kode; c) membuat tabulasi, d) menganalisis data.

a. Editing
            Sebelum data diolah, data tersebut perlu diedit lebih dahulu. Data atau keterangan yang telah dikumpulkan dalam buku catatan, daftar pertanyaan atau pada pedoman wawancara perlu dibaca sekali lagi dan diperbaiki. Jika masih terdapat yang salah atau yang masih meragukan perlu dilakukan revisi. Artinya,  pada tahap ini anda meningkatkan kualitas data.
            Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a)      apakah data sudah lengkap dan sempurna?
b)      Apakah data sudah cukup jelas tulisannya untuk dapat dibaca?
c)      Apakah semua catatan dapat dipahami?
d)      Apakah semua data sudah cukup konsisten?
e)      Apakah data cukup seragam?
f)        Apakah ada data yang tidak sesuai?

b. Mengkode data
          
  Data yang dikumpulkan dapat berupa angka, kalimat pendek atau panjang, ataupun hanya ”ya” atau ”tidak”. Untuk memudahkan analisis, maka jawaban-jawaban tersebut perlu diberi kode. Pemberian kode-kode kepada jawaban sangat penting artinya, jika pengolahan data dilakukan dengan komputer.
            Pemberian kode dapat dilakukan dengan melihat jenis pernyataan, jawaban atau pertanyaan. Dalam hal ini dapat dibedakan: a) jawaban yang berupa angka, b) jawaban dari pertanyaan tertutup, c) jawaban pertanyaan semiterbuka, d) jawaban pertanyaan terbuka, e) jawaban pertanyaan kombinasi.

c. Membuat tabulasi
            Membuat tabulasi termasuk dalam kerja memproses data. Membuat tabulasi tidak lain dari memasukkan data ke dalam tabel-tabel dan mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai kategori.

d. Menganalisis data
           
 Analisis adalah mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca. Jenis analisis data yang dipilih hendaknya yang mampu menjawab hipotesis, pertanyaan penelitian, perumusan masalah atau tujuan penelitian.
 Anda dapat menganalisis data dengan bantuan statistik atau alat analisis lainnya. Pada prinsipnya, semuanya itu hanyalah alat untuk membantu anda dalam menganalisis. Jika anda salah dalam memilih jenis analisis data, maka besar kemungkinan tujuan penelitian anda tidak akan tercapai.

Penyajian Data
Bagian hasil penelitian berfungsi untuk menjelaskan hasil penelitian anda, tanpa interpretasi, dalam  rangkaian yang logis dan urut. Penjelasan ini disajikan dalam bentuk tabel, gambar atau ilustrasi atau foto dan teks. Bentuk mana yang harus anda pilih? Ini bergantung kepada tingkat kompleksitas data, efisiensi penyajian, dan kemudahan data itu dibaca.
 Data atau informasi kualitatif biasanya disajikan dalam bentuk teks – yang disajikan secara deskriftif. Sementara, data kuantitatif yang sangat sederhana akan lebih efisien jika disajikan dalam bentuk teks. Sebagai contoh,  data yang hanya menginformasikan satu variabel – dengan hanya satu baris dalam tabel– akan lebih efisien jika disajikan dalam bentuk teks.
Ada data atau informasi yang akan lebih efisien dan lebih mudah dibaca jika data atau informasi tersebut disajikan dalam bentuk foto. Sebagai misal, data  hasil analisis jaringan yang menginformasikan jaringan yang abnormal dan yang normal lebih baik disajikan dalam bentuk foto. Foto ini tentu saja harus dilengkapi dengan keterangan yang memadai. Sajian dalam bentuk foto ini harus dijelaskan secara  rinci dalam teks.
Teks dalam hasil penelitian harus mampu memberikan petunjuk kepada pembaca. Caranya anda harus menekankan kunci-kunci hasil penelitian anda untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis. Fungsi utama teks adalah memberikan penjelasan  tentang informasi yang disajikan dalam tabel dan gambar atau ilustrasi.
            Tidak semua data yang dihasilkan selama penelitian ditampilkan dalam bagian hasil ini. Hanya data yang  menjawab hipotesis yang perlu disajikan. Hipotesis mengisyaratkan cara memilih bahan untuk penyajian. Hipotesis menjelaskan mengenai lingkup tulisan kita. Oleh sebab itu, sajikan hasil penelitian anda dalam rangkaian yang logis untuk menjawab hipotesis, atau pertanyaan penelitian yang biasanya ditulis dalam pendahuluan.

a. Pembuatan Tabel

Dalam penerbitan jurnal internasional, tabel selalu ditulis dalam halaman terpisah dari teks, biasanya setelah daftar pustaka. Tabel diberi nomor urut mengikuti angka arab, dan setiap tabel diketik dalam halaman terpisah. Sebelum membuat tabel perhatikan dulu format yang ada pada contoh artikel terbaru.
            Umumnya garis horisontal sepanjang halaman yang diperbolehkan hanya tiga, yaitu pada bagian atas (judul kolom) dan satu pada penutup tabel. Garis vertikal sama sekali tidak diperbolehkan. Setiap tabel yang ada harus dirujuk atau dibahas di dalam kalimat. Tabel biasanya dibaca dari atas ke bawah.
            Judul tabel biasanya ditempatkan di atas tabel. Perhatian format penulisan judul tabel. Judul tabel hendaknya mencerminkan isi tabel, jelas, singkat, menarik dan akurat. Judul tabel merupakan kalimat pernyataan secara ringkas yang berdiri sendiri dan dapat menerangkan arti tabel. Judul ”Rataan berat badan broiler selama penelitian” tidak memberikan informasi yang lengkap.
 Pembaca tidak akan mengetahui tentang penelitian apa yang telah dilakukan oleh peneliti. Padahal sebuah tabel harus bisa berdiri sendiri. Lain halnya jika judul di atas diubah menjadi ”Pengaruh pemberian ekstrak daun katuk terhadap berat badan broiler selama penelitian”. Judul ini memberikan informasi tentang perlakuan apa yang diteliti. Hindari penggunaan dalam singkatan dalam judul tabel. Judul tabel diletakkan di atas tabel dengan diawali huruf kapital tanpa diakhiri dengan tanda titik.
            Judul kolom dan baris dalam tabel juga perlu anda perhatikan susunannya. Buat judul kolom dan baris yang dapat dengan mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca. Singkatan dalam bagian ini sangat tidak dianjurkan. Akan tetapi jika terpaksa harus menggunakan singkatan maka perlu dijelaskan dalam catatan kaki.  Umumnya judul kolom merupakan judul tentang perlakuan dari sebuah penelitian, misalnya level protein, level energi dll., sedangkan judul dalam baris biasanya diisi dengan variabel yang diteliti. Judul variabel hendaknya dilengkapi dengan satuannya.
Sistem penulisan satuan variabel yang ditabulasikan juga perlu diperhatikan dengan cermat. Tabel dibaca dari atas ke bawah. Syarat yang selalu ditekankan dalam pembuatan tabel adalah bahwa pembaca bisa memahami dan menginterpretasikan tabel itu sendiri tanpa harus membaca teks. Susunlah data pada tabel sesuai dengan urutan penyajian dan pembahasan dalam teks. Kelompokkan data sejenis dalam satu tabel.
Catatan kaki pada tabel merupakan simbol non numerik seperti *, †, ‡ .. Petunjuk catatan kaki diletakkan pada bagian tabel yang memerlukan informasi tambahan tersebut.
            Tabel dengan mudah dapat dibuat dengan menggunakan word processor untuk fungsi tabel (microsoft word) dan juga dengan excel atau program yang lainnya. Berikut adalah contoh tabel untuk jurnal ilmiah.
            Untuk membuat tabel dalam artikel dengan menggunakan fungsi tabel dari microsoft word, pertama-tama setiap data dalam tabel harus dalam sel yang terpisah.
Berikut langkah-langkahnya:
1.                  Tentukan jumlah kolom dan baris yang dibutuhkan.
2.      Buka insert table dialog box dengan mengklim icon atau menggunakan table drop-down menu. Maka akan terdapat tampilan tentang jumlah kolom dan baris.
3.      Masukkan jumlah kolom dan baris dan pilih ”autofit to contents”. Tambahan baris dapat dengan mudah dilakukan dengan Table > Insert > Row Below, tetapi lebih sulit untuk menentukan kolom kemudian.  Berikut ini tampilannya.


Spanner head

Stub head  (↓)
Column head
Column head
Column head
Column head
Row head




   Sub head




   Sub head




Row head




Contoh tabel.
Table 1. Effects of fermented chub mackerel extract on activities of lipogenic
related enzymes in the liver of diabetic rats.

Enzymes
0% FCME
1% FCME
2% FCME
Acetyl-CoA carboxylase (nmol/min/mg protein
Fatty acid synthetase (nmol/min/mg protein
HMG-CoA reductase (pmol/min/mg protein
Cholesterol 7a-hydroxylase (nmol/hr/mg protein
1.61 + 0.511

1.15 + 0.44
13.72 + 4.25

10.07+ 1.23
1.08 + 0.23**

0.71 0.29*
11.76 + 2.08

11.69 + 0.65**
1.07+ 0.58*

0.69 + 0.45*
12.64 3.05

17.09 + 4.29**
1Mean + SD for 7 rats.
*Significantly different (p<0.05) from the control group.
** Significantly different (p<0.01) from the control group.

b. Gambar
            Biasanya judul gambar dilampirkan setelah tabel. Tuliskan judul gambar dalam halaman terpisah dari gambarnya. Jika ada beberapa gambar, bisa diberi nomor dan judulnya dan mengetiknya dalam satu halaman. Perhatikan format penulisan judul gambar pada artikel contoh.
            Gambar digunakan untuk menyajikan data yang sangat banyak. Setiap gambar dicetak pada halaman terpisah. Untuk tidak membingunkan, tuliskan nomor gambar dan nama penulis dibalik (halaman belakang) gambar tersebut. Selain itu, untuk gambar yang tidak langsung kelihatan mana bawah dan atas, harus ditunjukkan di margin gambar tersebut dengan pensil. Karena gambar tidak disertai dengan judulnya, jangan sampai salah memberikan nomor di belakang gambar atau salah mengurutnya dalam teks.
            Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan gambar atau ilustrasi.
         Gambar selalu ditulis dalam halaman terpisah dari teks.
         Gambar diberi nomor urut mengikuti angka arab.
         Setiap gambar diketik dalam halaman terpisah.
         Perhatikan dulu format yang ada pada contoh artikel terbaru.
         Judul gambar dapat berupa satu kalimat atau lebih.
         Judul gambar diletakkan di bawah gambar dan diawali oleh huruf kapital serta diakhiri dengan tanda titik.
         Judul gambar biasanya ditulis terpisah dari gambar.
         Gambar biasanya dibaca dari bawah ke atas.
         Setiap gambar biasanya mempunyai simbol. Untuk itu, setiap simbol harus diberikan keterangan. Ukuran simbol dan keterangannya harus proporsional dengan ukuran gambar dan dapat dibaca dengan jelas.

         Setiap gambar yang terdapat dalam tulisan harus dirujuk di dalam teks.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive