1.
Pengertian :
a.
Mengajar adalah :
-
Memungkinkan
terjadinya proses pengalaman belajar pada diri siswa dan menerapkan segala
sumber dan menggunakan strategi belajar mengajar yang tepat ( Appropiate
).
-
Suatu proses yang
sangat komplek guru berperan tidak hanya sekedar menyampaikan informasi kepada
siswa tetapi guru juga berusaha agar sisiwa mau belajar ( Drs. Yudha M
Saputra ).
-
Membimbing kegiatan
belajar siswa sehingga ia mau belajar
( William Burton ).
-
Suatu kegiatan yang
dilakukan dengan sengaja untuk mengubah dan mengontrol seseorang agar ia
bertingkah laku atau berinteraksi terhadap kondisi tertentu ( Meril dan
Gafur )
-
Suatu usaha
mengorganisasi lingkungan dalam hubungan dengan anak didik dan bahan pengajaran
yang menimbulkan proses belajar.
-
Suatu proses dimana
guru, pelajar, kurikulum dan variabel-variabel lainnya diorganisasi dalam suatu cara yang
sisitematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
b.
Mendidik adalah :
-
Membantu anak agar
cakap menyelesaikan tugas hidupnya atas tanggungan sendiri ( hoogveld ).
-
Membimbing anak
supaya menjadi dewasa ( longeveld ).
-
Suatu usaha orang
dewasa untuk mengubah prilaku dari sifat kekanak-kanakan menjadi sifat dewasa.
-
Membantu anak agar
mempunyai rasa tanggung jawab dan rasa kemanusiaan.
-
Mendewasakan
seseorang agar lebih mengerti dan memahami mana yang benar dan mana yang salah.
c.
Melatih adalah :
-
proses yang
sistematis dari bekerja secara berulang-ulang yang kian hari menambah beban
kerjanya.
-
Suatu upaya agar
siswa mau belajar dan mempunyai keinginan belajar terus-menerus.
d.
Movement adalah :
-
Sebagai serangkaian
tindakan motorik ekstensif yang dibentuk dengan tindakan ynag dikategorikan
sebagai ketermpilan, tetapi ditunjukan untuk mencapai tujuan yang eksternal.
-
Suatu prilaku yang
bersifat eluternal yang dapat dilihat dan diamati langsung secara objektif
dalam suatu dimensi ruang dan lingkungan yang terjadi dari luar tubuh.
e.
Motorik adalah :
-
Seperangkat proses
yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan kearah perubahan
permanenperilaku trampil ( Schmidt
)
-
Suatu rangkaian
peristiwa laten yang tidak diamati dari luar ( Rieder ).
-
Mengungkapkan
gejala gerak manusia yang berkaitan dengan sistem syaraf dan faal tubuh .
-
Suatu peristiwa
laten yang meliputi keseluruhan proses-proses pengendalian dan pengaturan
fungsi-fungsi organ tubuh baik secara fsikologis maupun fsikis yang menyebabkan
terjadinya suatu gerakan.
2.
Teori-teori belajar
:
a.
Teori kognitivisme
adalah :
-
Antara individu dan
lingkungan dengan adanya suatu interaksi
( Jean Praget ).
-
Proses perkembangan
individu yang dipengaruhi adanya suatu tujuan untuk berbuat sesuatu.
Aplikasi
dalam belajar motorik yaitu anak akan menitikberatkan pada masalah bagaimana
memanfaatkan fasilitas yang ada sehingga dapat dijadikan sebagai kegiatan
belajar mengajar yang hasilnya dapat dipengaruhi, dimanfaatkan serta
dikembangkan secara menyeluruh.
b.
Teori behaviorisme
adalah :
-
menurut J.B
Watson mengembangkan konsep belajar berdasarkan perilaku yang dapat
diamati, diukur dan diuji secara objektif. Konsep ini berorientasi pada gejala
perilaku yang diamati di luar, pada hakikatnya itu berpijak pada mekanisme
pembentukan dan penguatan stimulus dan respon.
-
Suatu prilaku
manusia dengan hasil pembentukan melalui kondisi dengan rangkaian stimulus yang
berasal dari lingkungan itu sendiri.
Aplikasi dalam
belajar motorik adalah hadiah atau ganjaran dapat bermanfaat hanya bila
menyebabkan kesinambungan kegiatan dalam situasi belajar yang diharapkan upaya
pembinaan motivasi belajar hanya diterapkan bila individu segan berpartisipasi
dalam situasi belajar yang diharapkan. Dan aplikasi lainnya lagi seperti
kondisi belajar hendaknya menyerupai keadaan sebenarnya sehingga respon yang
telah dipelajari dapat mengatasi stimulus yang baru secara efektif.
c.
Teori Humanisme
adalah :
-
Pandangan teori ini
menyatakan asfek kognitif dan asfek sikap dalam pengalaman belajar, selain
belajar itu sama-sama penting adalah isi ( pengetahuan bahan ), perasaan
tentang isi dan emosi. Pengajar membantu siswa belajar dan pengajar hanya
sebagai fasilitator belajar sehingga kelas tumbuh dan berkembang.
Aplikasi dalam
belajar motorik adalah melibatkan unsur intelektual dan emosional seseorang dan
merupakan fungsi pribadi secara keseluruhan.
3.
Hukum-hukum belajar
Thorndike dengan contoh penerapannya dalam belajar mengajar pendidikan jasmani
sebagai berikut :
a.
Law of readness / kesiapan berbunyi :
-
ketika suatu
konduksi siap untuk berkonduksi, maka
konduksi itu akan memuaskan
-
jika unit konduksi
itu siap untuk berkonduksi, tidak adanya konduksi akan mengganggu
-
ketika suatu unit
konduksi tidak siap untuk berkonduksi, pemaksaan untuk berkonduksi akan
mengganggu
kita bisa melihat bahwa
istilah yang digunakan thorndike dalam menerangkan hukumnya agak sulit
dimengerti, dangan menggunakan istilah sekarang maka kita dapat menyatakan
hukum kesiapan tersebut sebagai berikut :
-
ketika seseorang
siap untuk melakukan aksi, melakukannya akan memuaskan
-
ketika seseorang
siap melakukan aksi, tidak melakukannya akan mengganggu
-
ketika seseorang
tidak siap melakukan aksi, dipaksa melakukannya akan mengganggu
Jadi proses belajar akan berlangsung
efektif jika siswa telah siap untuk memberikan respon.
b.
Law of exercise / latihan mempunyai dua bagian sebagai berikut :
-
hubungan antara
stimulus dan respon dikuatkan ketika keduanya dipergunakan. Dalam katalain
hanya dengan melatih hubungan antara situasi-situasi yang merangsang dan respon
akan menguatkan hubungan dari keduanya. Ini merupakan bagian dari hukum latihan
yang disebut law of use.
-
hubungan antara
situasi-situasi dan respon dilemahkan ketika latihan tidak dilanjutkan atau
jika ikatan syarap tidak digunakan, ini merupakan bagian dari hukum latihan
yang disebut law of disuse.
Jadi kegiatan berlatih akan membuat hasil
belajar makin dikuasai.
c.
Law of effect / akibat
Adalah koneksi antara elemen stimulus dan
respon akan diperkuat jika dialami pengalaman yang menyenangkan sebaliknya
koneksi antara stimulus dan respon akan melemah jika suatu respon diikuti
pengalaman yang tidak menyenangkan.
d.
Low of multiple
response / respon berganda
Adalah dalam situasi problematis seseorang
melakukan berbagai percobaan yang mula-mula tidak berhasil, namun akhirnya bisa
jadi memberikan respon yang tepat atau “ Trial and Error”.
e.
Low of analogy / analogi
Adalah bahwa seseorang memberikan respon
yang sesuai terhadap situasi baru yang agak berlainan dengan yang lalu namun
mengandung unsur-unsur yang identik.
Penerapan dalam proses belajar mengajar pendidikan
jasmani sebagai berikut :
-
Guru hendaknya
memilih dan menyediakan pengalaman belajar yang sesuai dengan kesiapan siswa,
agar proses belajar mengajar berlangsung maksimal
-
Latihan harus
dilaksanakan dalam kondisi yang menguntungkan adanya perencanaan yang baik dan
hadiah yang diberikan pada saat yang tepat
-
Drill atau latihan
yang diulang-ulang tidak menjamin tujuan yang diharapkan
-
Guru harus
memperhatikan tata urut pengalaman belajar dari sederhana kekomflek
-
Transfer hanya
mungkin terjadi bila ada unsur yang identik
-
Hadiah atau
ganjaran dapat digunakan mempermulus proses belajar karena cenderung memperkuat
koneksi stimulus dan respon , namun terlalu banyak insentif external tidak
efektif mendorong kecepatan belajar
-
Pada cabang atletik
siswa sudah siap untuk menerima dan melakukan gerakan berlari
4.
Metode mengajar
keterampilan gerak beserta contohnya sebagai berikut :
a.
Metode Global
-
maksudnya metode
keseluruhan ( whole method )
-
adalah cara
mengajar yang beranjak dari yang umum ke yang khusus
-
bentuk utuh
diajarkan terlebih dahulu kemudian dipecahkan menjadi bagian-bagian
-
metode ini didasari
metode Gestal yang berpendirian bahwa hakekat belajar adalah menggabungkan
bermacam-macam unsur
contoh : dalam melatih passing bola voli,
guru atau pelatih menyuruh siswanya untuk melakukan passing secara umum dulu
baru setelah itu guru atau pelatih mengajarkan secara khusus dari passing
bawah, lalu passing atas dan sampai siswa bisa melakukan passing itu secara
baik dan benar.
b.
Metode Bagian ( Part
Method )
Adalah suatu cara mengajar yang beranjak
dari yang bagian kemudian ke yang keseluruhan.
Contoh : dalam mengajar renang gaya bebas
siswa diajarkan terlebih dahulu diajarkan meluncur lalu diajarkan gerakan kaki setelah itu gerakan tangan dan
yang terakhir diajarkan cara bernapas.
c.
Metode Campuran ( Mixed
Methode )
Adalah terdiri dari metode global dan
metode bagian atau whole and part.
Contoh : dalam mengajarkan gerakan senam
alat semuanya menggunakan metode keduanya.
d.
Metode Progresif
Adalah cara mengajar bahan latihan dibagi
beberapa unit. Jadi siswa harus mempelajari unit I kemudian unit I dan II,
demikian seterusnya sehingga bentuk keseluruhan dikuasai.
Contoh : dalam melatih gerakan senam SKJ
siswa dilatih gerakan pemanasan terlebih dahulu baru keinti dan yang terakhir
bagian pendinginan.
e.
Metode Demonstrasi
Digunakan apabila mengajarkan keterampilan
gerak yang baru dan apabila membutuhkan koordinasi yang komflek.
Contoh : guru dalam mengajarkan gerak plik
plak pada senam lantai sebelumnya memberikan contoh gerakan oleh dirinya atau
siswa yang bisa melakukan plik plak.
f.
Metode Drill
( pengulangan )
Metode yang didalamnya proses pengulangan
gerakan sering dilakukan.
Contoh : guru dalam melatih gerakan apa
saja dalam semua cabang olahraga, dalam sesi terakhir siswa dituntut harus
mengulang kembali gerakan yang telah
diberikan sebelumnya. Efektifnya diberikan dalam sesi yang mengandung unsur
pertandingan.
No comments:
Post a Comment