A. TEKNIK MEMAHAMI PERKEMBANGAN
ANAK DENGAN TES
Teknik tes atau sistem testing
merupakan usaha pemahaman murid dengan menggunakan alat-alat yang bersifat
mengungkap atau mentes. Sedangkan tes adalah sebagai suatu prosedur yang
sistematis untuk mengobservasi (mengamati) tingkah laku individu melalui skala
angka atau sistem kategori. Selain itu tes mengandung pengertian alat untuk
menentukan atau menguji sesuatu. Penggunaan teknik dari tes bertujuan untuk:
1.
Menilai kemampuan belajar murid
2.
Memberikan bimbingan belajar kepada
murid
3.
Mengecek kemampuan belajar
4.
Memahami kesulitan-kesulitan belajar
5.
Menilai efektivitas (keberhasilan) mengajar
(Shertzer & Stone; 1971:235)
Berdasarkan atas aspek yang diukur,
tes dibedakan atas beberapa aspek , diantaranya yaitu sebagai berikut :
a. Tes intelegensi Yaitu suatu teknik
atau alat yang digunakan untuk mengungkapkan tarap kemampuan dasar seseorang
yaitu kemampuan dalam berpikir, bertindak dan menyesuaikan dirinya secara
efektif. Tes intelegensi ini dapat bermanfaat bagi tenaga pendidik untuk menganalisis
berbagai masalah yang dialami murid, membantu memahami sebab terjadinya
masalah, membantu memahami murid yang mempunyai kemampuan yang tinggi, dan
menafsirkan kesulitan kesulitan belajar yang dihadapi siswa. Adapun tes
intelegensi ini terbagi lagi menjadi beberapa macam tes intelegensi, yaitu :
1)
Tes intelegensi umum, bertujuan
untuk memberikan gambaran umum tentang taraf kemampuan seseorang.
2)
Tes intelegensi khusus,
menggambarkan taraf kemampuan seseorang secara spesifik.
3)
Tes intelegensi differensial,
memberikan gambaran tentang kemampuan seseorang dalam berbagai bidang yang
memungkinkan didapatnya profil kemempuan tersebut.
b. Tes bakat Yaitu suatu teknik atau
alat yang digunakan untuk mengetahui kecakapan, kemampuan atau keterampilan
seseorang dalam bidang tertentu. Tes bakat berguna untuk membantu seseorang
dalam membuat rencana dan keputusan yang bijaksana berkenaan dengan pendidikan
dan pekerjaan. Untuk mengetahui bakat seseorang, telah dikembangkan berbagai
macam tes seperti, Rekonik untuk mengukur fungsi motorik, persepsi dan berpikir
mekanis. Tes bakat musik, tes yang mengukur kemampuan dalam aspek-aspek nada,
suara, ritme, warna bunyi dan memori. Tes bakat artistik, yaitu kemampuan menggambar,
melikis dan meripa. Tes bakat krelikal (perkantoran), yaitu tes mengukur
kecepatan dan ketelitian. Tes bakat multifaktor, tes yang mengukur berbagai
kemampuan khusus.
c. Tes kepribadian Yaitu suatu tes
untuk mengetahui kepribadian seseorang yang terorganisasi secara dinamis dan
sistem-sistem psikologis dalam sisi individu yang menentukan
penyesuaian-penyesuain yang unik dengan lingkungan. Kepribadian dapat diukur
dengan jalan melihat:
Ø Apa yang
seseorang katakan tentang keadaan dirinya sendiri.
Ø Apa yang
orang lain katakan tentang keadaan diri seseorang.
Ø Apa yang
seseorang lakukan dalam situasi tertentu.
d. Tes prestasi belajar Yaitu suatu
alat (tes) yang disusun untuk mengukur hasil-hasil pengajaran. Tujuan utama
penggunaan tes prestasi belajar adalah agar guru dapat membuat
keputusan-keputusan seleksi dan klasifikasi serta menentukan keefektifan pengajaran.
Tes ini meliputi:
1. Tes
diagnostik,yang dirancang agar guru dapat mengetahui letak kesulitan murid, terutama
dalam berhitung dan membaca.
2.
Tes prestasi belajar kelompok yang
baku.
3. Tes prestasi
belajar yang disusun guru.
B. TEKNIK MEMAHAMI PERKEMBANGAN
ANAK DENGAN NON TES
Teknik non-tes merupakan prosedur
mengumpulkan data untuk memahami pribadi siswa pada umumnya bersifat
kualitatif. Beberapa macam teknik non-tes diantaranya yaitu:
1. Observasi (pengamatan) Yaitu teknik atau cara
mengamati suatu keadaan atau suatu kegiatan (tingkah laku). Yang paling
berperan disini adalah panca indra atau pengindraan terutama indra penglihatan,
dan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Ø dilakukan
sesuai dengan tujuan yang dirumuskan terlebih dahulu
Ø direncanakan
secara sistematis
Ø hasilnya
dicatat dan diolah sesuai tujuan
Ø perlu
diperiksa ketelitiannya.
2. Catatan anekdot yaitu catatan otentik hasil
observasi yang menggambarkan tingkah laku murid atau kejadian dalam situasi
khusus, bisa menyangkut individu juga kelompok. Dengan menggunakan catatan
anekdot guru dapat:
Ø memperoleh
pemahaman yang lebih tepat tentang perkembangan anak
Ø memperoleh
pemahaman tentang sebab-sebab dari gejala tingkah laku murid
Ø memudahkan
dalam menyesuaikan diri dengan murid.
3. Wawancara, wawancara merupakan teknik untuk
mengumpulkan informasi melalui komunikasi langsung dengan responden atau orang
yang diminta informasi. Kelebihan dan kekurangan wawancara Kelebihannya yaitu:
Ø merupakan
teknik yang paling tepat untuk mengungkap keadaan pribadi murid
Ø dapat
dilakukan terhadap setiap tingkatan umur
Ø dapat
dilaksanakan serempak dengan kegiatan observasi
Ø digunakan
untuk pelengkap data yang dikumpulkan dengan teknik lain Kekuranganya yaitu,
tidak efisien (tidak dapat menghemat waktu), sangat bergantung terhadap
kesediaan kedua belah pihak, dan menuntut penguasaan bahasa dari pihak
pewawancara.
4. Angket Angket (kuesioner) merupakan alat pengumpul
data melalui komunikasi tidak langsung, yaitu melalui tulisan. Angket ini
berisi daftar pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan responden. Beberapa petunjuk untuk menyusun
angket:
Ø gunakan
kata-kata yang tidak mempunyai arti lengkap
Ø susun
kalimat sederhana tapi jelas
Ø hindari
kata-kata yang sulit dipahami
Ø pertanyaan
jangan bersifat memaksa untuk dijawab
Ø hindarkan
kata-kata yang negatif dan menyinggung perasaan responden.
5. Autobiografi Yaitu sebuah karangan pribadi
seseorang (siswa) yang murni hasil dirinya sendiri tanpa dimasuki pikiran dari
orang lain, ini lebih menjurus tentang pengalaman hidup, cita-cita dan lain
sebgainya. Autobiografi bagi guru bertujuan untuk mengetahui keadaan murid yang
berhubungan dengan minat, cita-cita, sikap terhadap keluarga, guru atau sekolah
dan pengalaman hidupnya
6. Sosiometri Teknik ini bertujuan untuk memperoleh
informasi dengan menghubungkan atau interasksi sosial diantara murid. Dengan
sosiometri guru dapat mengetahui tentang murid yang populer (banyak
disenangi teman), dan murid yang terisolir (tidak dipilih/disukai teman).
7. Studi kasus. Dalam melaksanakan studi kasus ini dapat
ditempuh langkah-langkah :
a. Menemukan
murid yang bermasalah, contih: prestasi belajarnya sangat rendah, nakal, sering
bertengkar dan sering bolos.
b.
Memperoleh data Cara untuk
memperoleh data yaitu melalui wawancara dengan guru lain, home visit, yaitu kunjungan
kerumah orang tua murid, wawancara langsung
dengan siswa yang bersangkutan.
c.
Menganalisis data Berbagai faktor
yang mungkin terjadi penyebab anak mengalami kelainan yang disebabkan oleh kondisi
keluarga yang tidak harmonis, tingkat kecerdasan rendah, motivasi belajar
rendah, sering sakit-sakitan, kurang mengetahui konsep-konsep dasar atau
pengetahuan tentang mata pelajaran tertentu
d. Memberikan
layanan bantuan Apabila berdasarkan analisis ternyata faktor penyebabnya itu
kurang menguasai konsep-konsep dasar dalam mata pelajaran tertentu, maka
caranya yaitu dengan mengajar kembali tentang konsep-konsep dasar mata
pelajaran tertentu.
No comments:
Post a Comment