Friday, April 21, 2017

TEKNIK-TEKNIK MEMAHAMI PERKEMBANGAN ANAK




A. TEKNIK MEMAHAMI PERKEMBANGAN ANAK DENGAN TES
Teknik tes atau sistem testing merupakan usaha pemahaman murid dengan menggunakan alat-alat yang bersifat mengungkap atau mentes. Sedangkan tes adalah sebagai suatu prosedur yang sistematis untuk mengobservasi (mengamati) tingkah laku individu melalui skala angka atau sistem kategori. Selain itu tes mengandung pengertian alat untuk menentukan atau menguji sesuatu. Penggunaan teknik dari tes bertujuan untuk:
1.      Menilai kemampuan belajar murid
2.      Memberikan bimbingan belajar kepada murid
3.      Mengecek kemampuan belajar
4.      Memahami kesulitan-kesulitan belajar
5.     Menilai efektivitas (keberhasilan) mengajar (Shertzer & Stone; 1971:235)
Berdasarkan atas aspek yang diukur, tes dibedakan atas beberapa aspek , diantaranya yaitu sebagai berikut :
a.    Tes intelegensi Yaitu suatu teknik atau alat yang digunakan untuk mengungkapkan tarap kemampuan dasar seseorang yaitu kemampuan dalam berpikir, bertindak dan menyesuaikan dirinya secara efektif. Tes intelegensi ini dapat bermanfaat bagi tenaga pendidik untuk menganalisis berbagai masalah yang dialami murid, membantu memahami sebab terjadinya masalah, membantu memahami murid yang mempunyai kemampuan yang tinggi, dan menafsirkan kesulitan kesulitan belajar yang dihadapi siswa. Adapun tes intelegensi ini terbagi lagi menjadi beberapa macam tes intelegensi, yaitu :
1)      Tes intelegensi umum, bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang taraf  kemampuan seseorang.
2)      Tes intelegensi khusus, menggambarkan taraf kemampuan seseorang secara spesifik.
3)      Tes intelegensi differensial, memberikan gambaran tentang kemampuan seseorang dalam berbagai bidang yang memungkinkan didapatnya profil kemempuan tersebut.
b.    Tes bakat Yaitu suatu teknik atau alat yang digunakan untuk mengetahui kecakapan, kemampuan atau keterampilan seseorang dalam bidang tertentu. Tes bakat berguna untuk membantu seseorang dalam membuat rencana dan keputusan yang bijaksana berkenaan dengan pendidikan dan pekerjaan. Untuk mengetahui bakat seseorang, telah dikembangkan berbagai macam tes seperti, Rekonik untuk mengukur fungsi motorik, persepsi dan berpikir mekanis. Tes bakat musik, tes yang mengukur kemampuan dalam aspek-aspek nada, suara, ritme, warna bunyi dan memori. Tes bakat artistik, yaitu kemampuan menggambar, melikis dan meripa. Tes bakat krelikal (perkantoran), yaitu tes mengukur kecepatan dan ketelitian. Tes bakat multifaktor, tes yang mengukur berbagai kemampuan khusus. 
c.    Tes kepribadian Yaitu suatu tes untuk mengetahui kepribadian seseorang yang terorganisasi secara dinamis dan sistem-sistem psikologis dalam sisi individu yang menentukan penyesuaian-penyesuain yang unik dengan lingkungan. Kepribadian dapat diukur dengan jalan melihat:
Ø  Apa yang seseorang katakan tentang keadaan dirinya sendiri.
Ø  Apa yang orang lain katakan tentang keadaan diri seseorang.
Ø  Apa yang seseorang lakukan dalam situasi tertentu.
d.    Tes prestasi belajar Yaitu suatu alat (tes) yang disusun untuk mengukur hasil-hasil pengajaran. Tujuan utama penggunaan tes prestasi  belajar adalah agar guru dapat membuat keputusan-keputusan seleksi dan klasifikasi serta menentukan keefektifan pengajaran. Tes ini meliputi:
1.      Tes diagnostik,yang dirancang agar guru dapat mengetahui letak kesulitan murid, terutama dalam berhitung dan membaca.
2.      Tes prestasi belajar kelompok yang baku.
3.      Tes prestasi belajar yang disusun guru.

B. TEKNIK MEMAHAMI PERKEMBANGAN ANAK DENGAN NON TES
Teknik non-tes merupakan prosedur mengumpulkan data untuk memahami pribadi siswa pada umumnya bersifat kualitatif. Beberapa macam teknik non-tes diantaranya yaitu:
1. Observasi (pengamatan) Yaitu teknik atau cara mengamati suatu keadaan atau suatu kegiatan (tingkah laku). Yang paling berperan disini adalah panca indra atau pengindraan terutama indra penglihatan, dan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Ø  dilakukan sesuai dengan tujuan yang dirumuskan terlebih dahulu
Ø  direncanakan secara sistematis
Ø  hasilnya dicatat dan diolah sesuai tujuan
Ø  perlu diperiksa ketelitiannya.
2. Catatan anekdot yaitu catatan otentik hasil observasi yang menggambarkan tingkah laku murid atau kejadian dalam situasi khusus, bisa menyangkut individu juga kelompok. Dengan menggunakan catatan anekdot guru dapat:
Ø  memperoleh pemahaman yang lebih tepat tentang perkembangan anak
Ø  memperoleh pemahaman tentang sebab-sebab dari gejala tingkah laku murid
Ø  memudahkan dalam menyesuaikan diri dengan murid.
3. Wawancara, wawancara merupakan teknik untuk mengumpulkan informasi melalui komunikasi langsung dengan responden atau orang yang diminta informasi. Kelebihan dan kekurangan wawancara Kelebihannya yaitu:
Ø  merupakan teknik yang paling tepat untuk mengungkap keadaan pribadi murid
Ø  dapat dilakukan terhadap setiap tingkatan umur
Ø  dapat dilaksanakan serempak dengan kegiatan observasi
Ø  digunakan untuk pelengkap data yang dikumpulkan dengan teknik lain Kekuranganya yaitu, tidak efisien (tidak dapat menghemat waktu), sangat bergantung terhadap kesediaan kedua belah pihak, dan menuntut penguasaan bahasa dari pihak pewawancara.
4. Angket Angket (kuesioner) merupakan alat pengumpul data melalui komunikasi tidak langsung, yaitu melalui tulisan. Angket ini berisi daftar pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan responden. Beberapa petunjuk untuk menyusun angket:
Ø  gunakan kata-kata yang tidak mempunyai arti lengkap
Ø  susun kalimat sederhana tapi jelas
Ø  hindari kata-kata yang sulit dipahami
Ø  pertanyaan jangan bersifat memaksa untuk dijawab
Ø  hindarkan kata-kata yang negatif dan menyinggung perasaan responden.
5. Autobiografi Yaitu sebuah karangan pribadi seseorang (siswa) yang murni hasil dirinya sendiri tanpa dimasuki pikiran dari orang lain, ini lebih menjurus tentang pengalaman hidup, cita-cita dan lain sebgainya. Autobiografi bagi guru bertujuan untuk mengetahui keadaan murid yang berhubungan dengan minat, cita-cita, sikap terhadap keluarga, guru atau sekolah dan pengalaman hidupnya
6. Sosiometri Teknik ini bertujuan untuk memperoleh informasi dengan menghubungkan atau interasksi sosial diantara murid. Dengan sosiometri guru dapat mengetahui tentang  murid yang populer (banyak disenangi teman), dan murid yang terisolir (tidak dipilih/disukai teman).
7. Studi kasus. Dalam melaksanakan studi kasus ini dapat ditempuh langkah-langkah :
a.       Menemukan murid yang bermasalah, contih: prestasi belajarnya sangat rendah, nakal, sering bertengkar dan sering bolos.
b.      Memperoleh data Cara untuk memperoleh data yaitu melalui wawancara dengan guru lain, home visit, yaitu kunjungan kerumah orang tua murid, wawancara  langsung dengan siswa yang bersangkutan.
c.       Menganalisis data Berbagai faktor yang mungkin terjadi penyebab anak mengalami kelainan yang disebabkan oleh kondisi keluarga yang tidak harmonis, tingkat kecerdasan rendah, motivasi belajar rendah, sering sakit-sakitan, kurang mengetahui konsep-konsep dasar atau pengetahuan tentang mata pelajaran tertentu
d.      Memberikan layanan bantuan Apabila berdasarkan analisis ternyata faktor penyebabnya itu kurang menguasai konsep-konsep dasar dalam mata pelajaran tertentu, maka caranya yaitu dengan mengajar kembali tentang konsep-konsep dasar mata pelajaran tertentu.





No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive