Friday, April 21, 2017

Kegiatan Ila Di Sekolah

Pagi hari cerah, diawali dengan ucapan bismilah menghadapi hari yang cerah ini. Sebagai guru kita harus berpakaian rapih dan bersih dan tampilan kita harus menarik dihadapan anak-anak. Tinggalkan sejenak persoalan di rumah kita siapkan senyum untuk menuju dunia anak-anak yang ceria.
            Kegiatan pagi ini kebetulan hari senin, semangat masih baruanak-anak berbaris di halaman dengan di pandu salah satu guru untuk pembacaan ikrar santriwan-santriwati  taman kanak-kanak Al-Qur’an, dilanjutkan dengan bernyanyi bersama, pemeriksaan kuku dilakukan tiap hari senin, kemudian anak-anak boleh masuk ke dalam kelas dengan sepatu  di buka dan di simpan di loker sepatu.
            Anak-anak masuk kelas dan duduk di kursi yang di inginkan anak-anak, di kelas di bagi 3 kelompok yaitu kelompok meja putih , biru dan merah. Anak-anak langsung duduk dan tidak di tentukan anak bebas memilih tempat duduk, kebetulan saya mengajar di kelas B.
            Kegiatan pertama di kelas yaitu berdoa dan selanjutnya klasikal, ketika klasikal anak di suruh duduk di atas karpet, perempuan di karpet biru, laki-laki di karpet merah. Dikelas B3 ini sangat istimewa, karena ada anak yang sangat istimewa yaitu dari bayi kena hidrosepalus dan dari kecil juga sudah dioperasi, selang di tanam di kepala sampai ke perut,  Nama anak ini namanya ila, dulu waktu di kelas A sangat suka dan sering menggigit temannya. Tiap hari ada aja yang dia gigit, ila juga suka sekali dengan barang orang, di kelas A ila di temani mamanya terus di dalam kelas. Sekarang saya bertemu kembali dengan ila di kelas B3 setidaknya saya sudah memahami karakter Ila.
            Kegiatan klasikal kali ini bercakap-cakap tentang tanaman, mulai dari bagian tanaman dan manfaatnya, selanjutnya menyanyi lagi “lihat kebunku” dan dilanjutkan dengan meniru gerakan tanaman yang tertiup angin kencang dan angin sepoi-sepoi. Anak-anak sangat senang sekali menirukan gerakan tanaman yang tertiup angin, namun Ila lain dari pada teman-temannya, Ila malah lebih senang keliling kelas,lalu makan,terus jailin teman nya dan banyak lagi yang dilakukan Ila sehingga Ila sama sekali tidak tertarik dengan apa yang dilakukan guru. Bahkan ketika melafadkan surat-surat pendek Ila cuek aja duduk makan lalu berdiri lagi muter-muter kelas dengan membawa buku yang ada di lokernya di ambilin, bu guru di kelas bukannya tidak bias mengendalikan Ila, tapi justru kalau dipaksa Ila malah sengaja tidak mau untuk ikutan kegiatan di kelas. Tapi daya ingat Ila sungguh bagus, walaupun Ila tidak pernah duduk manis ketika klasikal dan hapalan surat-surat pendek namun subhanallah Ila hapal semua surat-surat pendek, padahal secara logika dari mana Ila bias hapal di kelas tidak pernah ikut belajar ternyata dengan aktifnya itu otaknya bekerja dan apa yang ia dengar cepat masuk ke otak dan diserapnya. Sungguh suatu kelebihan dari seorang anak yang terkena hidrosepalus.
            Ketika klasikal selesai guru sudah menjelaskan kegiatan hari ini, anak-anak kembali duduk dikursi kegiatan hari ini kelompok biru  meniru menulis huruf hijaiyah, kelompok merah juga sama dan kelompok putih menggunting terlebih dulu kali ini menggunting nama-nama bagian tanaman misalkan akar, dahan, ranting, buah, bunga daun lalu di tempel pada gambar yang sesuai namanya. Dalam kegiatan ini Ila tertarik untuk menggunting terlebih dulu dari pada menulis dulu.
            Ketika menggunting ada salah satu anak yang tidak ada buku berbahasa dari erlangga untuk buku kegiatan menggunting amel namanya, amel mencari buku berbahasa di loker tapi tidak ada, saat itu saya sedang membantu Ila untuk memegangi gunting begitu saya bilang Ila bentar bu yeni mau mencari dulu buku punya amel, Ila tidak mau tuk di tinggal. Karna guru yang 3 mengajar baca maka saya yang pegang anak-anak, lalu say a terpaksa mencari buku amel dulu stelah ketemu lalu kembali lagi menemani anak-anak yang sedang menggunting dan ketika pandangan saya ke Ila ternyata Ila sedang Menggunting celana panjangnya bagian atas. Saya langsung berkata “ terusin Ila gunting aja semuanya” kenapa saya bukannya melarang Ila malah menyarankan untuk menggunting celana,karena memang seperti itu ucapan agar Ila mau berhenti menggunting celananya, kalau guru bilang Ila jangan Ila akan terus mengguntingnya. Sepertinya Ila kebal akan kata-kata “JANGAN”. Setelah selesai mengguntingwalaupun tidak sampai selesai Ila lalu meniru menulis hijaiyah. Dalam hal menulis Ila motoriknya sangat terganggu, Ila baru bias memegang pensil dengan baik di kelas B walaupun cuma memegang saja dan dalam menulis Ila sangat  kurang kurang walaupun Cuma menebalkan saja Ila juga sangat tidak menyukai menulis. Dalam mewarnai juga begitu kalau mewarnai pasti akan menolak dulu dan walaupun mau Ila pasti akan menyorat-nyoret dengan hanya satu warna saja yaitu warna ungu warna kesukaannya.
            Ketika baca Iqro kebetulan hari senin, selasa,rabu jadwal baca Iqro dan kamis baca abjad Ila di panggil untuk membaca Iqrotapi Ila sangat sulit untuk bias konsentrasibah Ila sedang bacaharus bias menyelesaikan bacaannya tapi itulah Ila, kadang kalau konsentrasinya lagi bagus membacanya lancer, makanya Ila sekarang sudah kibar c dan kalau kibar c selesai Ila ke Al-Qur’an dalam membaca abjad Ila juga tinggal melancarkan saja. Kebetulan saya guru lesnya Ila kalau dirumah Ila selalu lancer karna harus di temenin mamahnya di sampingnya kalau mamahnya ke dapur atau ke kamar Ila tidak mau baca Ila sangat ketergantungan dengan mamahnya kadang mamahnya sudah didekat Ila pun tidak konsentrasi dan tidak mau membaca jadi waktu untuk les itu terbuang setengahnya untuk merayu Ila. Kalau di katakana “ ya sudah Ila jangan baca ini “ mau lagi tapi sebentar tapi sebentar konsentrasinya kemana lagi, jadi kalau membaca di sekolah susah dan lama karena tidak ada mamahnya di kelas dan untuk konsentrasi di dalam kelas itu susah sekali karena banyak sekali gangguannya. Bahkan ada salah satu guru yang menyarankan agar Il abaca kibarnya dikembalikan lagi ke kibar B. saya bingung karena Ila itu bukannya tidak bias membacanya tapi bias untuk konsentrasi. Tapi guru yang satu lagi yaitu Ibu Iissebagai Wali kelas tahu keadaan Ila dan tidak menyetujuinya kalau Ila kembali lagi ke kibar B. karena  dikelas  juga kadang kalau konsentrasinya bagus Ila Ila bias membacanya. Jadi disinilah guru harus benar-benar dituntut untuk sabar menghadapi anak yang beragam dengan kelebihan dan kekurangannya.
            Alhamdulillah kegiatan pembelejaran sudah selesai, anak-anak duduk di karpet dengan tas digendong , semua anak sudah selesai mengerjakan tugasnya, Cuma Ila yang menulisnya tidak mau sampai selesai, dan guru menyarankan agar anak-anak belajar sabar. Do’a mau pulang pun selesai dibacakan, lalu anak perempuan boleh pulang duluan dan kemudian anak laki-laki.
            Ibu Iis sebagai Wali kelas meminta maaf ke mamah Ila mengenai celana yang digunting Ila, mamah Ila menyadari kekurangan anaknya. Ila memang anak Istimewa butuh kesabaran yang ekstra untuk menangani Ila karena jika tidak kita akan terbawa emosi.
            Dalam hal berbahasa dan berbicara sebenarnya Ila sudah sangat baik, Ila bias berinteraksi dengan orang tua lainnya. Bahasa Ila kadang seperti orang tua dan selalu membikin tertawa guru, kadang bahasanya kasar dan itu suka diucapkan dikelas.
            Oh iya pintu kelas B3 selalu dikunci karena kalau tidak di kunci Ila selalu mau keluar untuk mencari mamahnya. Ila sangat tergantung pada mamahnya, di kelas A dulu setahun mamahnya ikut di kelas menemani Ila karena kalau tidak Ila selalu mengamuk dan selalu mengamuk dan susah dibujuknya. Alhamdulillah sekarang Ila sudah bias di tinggal mamahnya tidak didalam kelas asal pintu kelas harus selalu terkunci.
            Kadang Ila pun masih suka marah/ngamuk kalau ada hal yang tidak menyenangkannya dan langsung lari ke pintu mendobrak-dobrak pintu sampai gorden di jendela sudah hancur karena di tarik-tarik Ila, padahal mamahnya sudah ada di luar kelas tapi Ila tetap mengamuk, bu guru membiarkan Ila untuk menemui mamahnya dulu tapi suatu hal terjadi ternyata mamahnya malah mengusir Ila dengan omongan yang kasar bahkan pukulan dan dorongan pernah disaksikan oleh guru, tapi setelah di bentak mamahnya Ila langsung diam dan mau masuk kelas lagi. Untuk menjaga Ila agar Ila tidak dibentak mamahnya lagi maka guru pun mengambil kesimpulan kalau Ila nangis dan ingin ke mamahnya lebih baik Ila nangis lama di kelas dari pada di keluarkan untuk menemui mamahnya.
            Sekarang saya sudah mulai memahami ternyata Ila di rumahnya tergantung mamahnya, dan kalau Ila suka marah atau ngamuk di rumah mamahnya sering dipukulin Ila atau sebaliknya mamahnya yang bentak-bentak Ila, sehingga mamahnya pernah bilang hanya dengan di kerasin Ila bias menuruti mamahnya dan bisa diam kalau mengamuk.
            Dirumah Ila tidak punya teman sepermainan yang sebaya,  Ila selalu minta main ke belakang rumah yaitu ke pekarangan Bu RT dibelakang juga tidak anak tetangga yang sebaya  karena itu Ila kesepian dirumahnya. Ternyata belakang rumah Ila juda ada pabrik kecil yang berupa rumah dengan karyawan 70 orang pabrik kabulator dan karyawannya perempuan semua. Karena Bu RT ini punya warung kecil-kecilan untuk tempat jajannya para karyawan pabrik jadi selalu ramai kalau pagi,siang, dan sore. Itulah kenapa Ila selalu ingin main di pekarangan Bu RT kadang Ila bisa masuk kedalam pabrik dan semua karyawan pabrik yang 70 itu Ila kenal semuanya dan tahu namanya satu persatunya.
            Dari sinilah maka saya buat kesimpulan kalau Ila suka berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang tua murid di luar karena Ila dirumah biasa bergaul dengan orang dewasa dan pembicaraan orang dewasa dengan mudah diserapnya dan di praktekan di sekolah. Lingkungan yang kurang baik sangat mempengaruhi anak, karena perkembangan otak dapat dilihat optimal sangat bergantung dari keadaan lingkungan tempatnya berada. Bagaimana lingkungan tersebut memberikan pengalaman-pengalaman, apakah pengalamannya itu positif atau negative terhadap anak-anak. Seadainya pengalaman yang dialami oleh Ila dirumahnya penuh kasih saying, penghormatan, dan keceriaan ini akan membuat limbik otak anak menjadi lebih aktif. Sebaliknya Ila malah mengalami pengalaman yang sanga menyedihkan orang tua mengasuh anak dengan pola yang sangat keras, dan mendominasi. Sehingga jika pengalaman Ila setiap hari selalu negatif, ini akan membuat Ila mempunyai sifat yang seperti sekarang ini yaitu selalu pemarah, pribadi yang agresif, dan penuh curiga, serta selalu menyerang, bertahan atau lari dari tanggung jawab.
            Saya selalu menasehati mamah Ila, mulai sekarang kalau Ila tidak mau membaca atau menulis sudah biarkan saja, jangan sampai menggunakan kekerasan lagi  jika Ila tidak mau belajar. Mudah-mudahan dengan berjalannya waktu Ila bisa berubah.

AMINNNN………!

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive