Wednesday, April 19, 2017

Metode Demonstrasi


a. Definisi Metode Demonstrasi
Istilah demonstrasi dalam pengajaran dipakai untuk menggambarkan suatu cara mengajar yang pada umumnya penjelasan verbal dengan suatu kerja fisik atau pengoperasian peralatan barang atau benda. Kerja fisik itu telah dilakukan atau peralatan itu telah dicoba lebih dahulu sebelum didemonstrasikan. Orang yang mendemontrasikan (guru, peserta didik, atau orang luar) mempertunjukkan sambil menjelaskan tentang sesuatu yang didemonstrasikan (Ramayulis, 2004: 244).
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian.  Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti benda-benda miniatur, gambar, perangkat alat-alat laboratorium dan lain-lain (Kustandi, 2005: 14).  Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Syah, 2000: 52). 
Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran (Djamarah, 2000: 15).  Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa metode demonstrasi merupakan tehnik mengajar yang memperagakan suatu barang atau alat yang menggambarkan suatu proses atau kejadian berkenaan dengan materi pelajaran yang dipelajari.
Dalam penggunaan metode ini guru bisa menjadi demonstrator dan bisa juga orang lain yang ahli dalam bidang pelajaran itu.  Metode ini menggugah rasa ingin tahu siswa dan rangsangan visual siswa. Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti ini (contoh :  Pembuatan Biodiesel, bagaimana cara membuatnya? terdiri dari bahan apa? bagaimana proses mengerjakannya?)
Istilah demonstrasi dalam pengajaran dipakai untuk menggambarkan suatu cara mengajar yang pada umumnya penjelasan verbal dengan suatu kerja fisik atau pengoperasian peralatan barang atau benda (Ramayulis, 2004:244). Kerja fisik itu telah dilakukan atau peralatan itu telah dicoba lebih dahulu sebelum didemonstrasikan. Orang yang mendemonstrasikan (guru, peserta didik atau orang luar) mempertunjukkan sambil menjelaskan tentang sesuatu yang didemonstrasikan.
b. Kebaikan Metode Demonstrasi
1)      Keaktifan peserta didik akan bertambah, lebih-lebih kalau peserta didik diikutsertakan.
2)      Pengalaman peserta didik bertambah karena peserta didik turut membantu pelaksanaan suatu demonstrasi sehingga ia menerima pengalaman yang bisa mengembangkan kecakapannya.
3)      Pelajaran yang diberikan lebih tahan lama. Dalam suatu demonstrasi, peserta didik bukan saja mendengar suatu uraian yang diberikan oleh guru tetapi juga memperhatikannya bahkan turut serta dalam pelaksanaan suatu demonstrasi .
4)      Pengertian lebih cepat dicapai. Peserta didik dalam menanggapi suatu proses adalah dengan mempergunakan alat pendengar, penglihatan, dan bahkan dengan perbuatannya sehingga memudahkan pemahaman peserta didik dan menghilangkan sifat verbalisme dalam belajar.
5)      Perhatian peserta didik dapat dipusatkan dan titik yang dianggap penting oleh guru dapat diamati oleh peserta didik seperlunya. Sewaktu demonstrasi perhatian peserta didik hanya tertuju kepada suatu yang didemonstrasikan sebab peserta didik lebih banyak diajak mengamati proses yang sedang berlangsung dari pada hanya semata-mata mendengar saja.
6)      Mengurangi kesalahan-kesalahan. Penjelasan secara lisan banyak menimbulkan salah paham atau salah tafsir dari peserta didik apalagi kalau penjelasan tentang suatu proses. Tetapi dalam demonstrasi, di samping penjelasan lisan juga dapat memberikan gambaran konkrit.
7)      Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan atau masalah dalam diri peserta didik dapat terjawab pada waktu peserta didik mengamati proses demonstrasi.
8)      Menghindari ”coba-coba dan gagal”  yang banyak memakan waktu belajar, di samping praktis dan fungsional. Khususnya bagi peserta didik yang ingin berusaha mengamati secara lengkap dan teliti atau jalannya sesuatu.
9)      Metode ini membutuhkan kemampuan yang optimal dari pendidikan untuk itu perlu persiapan yang matang.
10)  Sulit dilaksanakan kalau tidak ditunjang oleh tempat, waktu dan peralatan.

c. Kelemahan Metode Demonstrasi
1)                                                        Memerlukan waktu yang cukup banyak
2)        Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang efesien
3)        Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli bahan-bahannya
4)        Memerlukan tenaga yang tidak sedikit
5)        Apabila siswa tidak aktif maka metode demonstrasi menjadi tidak efektif.

d. Mempersiapkan Suatu Demonstrasi
Suatu demonstrasi yang baik membutuhkan persiapan yang teliti dan cermat. Sejauh mana persiapan itu dilakukan amat banyak tergantung kepada pengalaman yang telah dilalui dan kepada macam atau demonstrasi apa yang ingin disajikan. Secara umum dapatlah dikatakan bahwa untuk melakukan demonstrasi yang diperlukan:
1)      Perumusan tujuan instruksional khusus yang jelas yang meliputi berbagai aspek, sehingga dapat diharapkan peserta didik itu akan dapat melaksanakan kegiatan yang didemonstrasikan itu setelah pertemuan berakhir. Untuk itu hendaknya guru mempertimbangkan:
a)   Apakah metode itu wajar dipergunakan dan merupakan cara paling efektif untuk mencapai tujuan intruksional khusus tersebut.
b)   Apakah alat-alat yang diperlukan itu mudah diperoleh dan sudah dibacakan terlebih dahulu atau apakah kegiatan-kegiatan fisik bisa dilakukan dan telah dilatih kembali sebelum demonstrasi dilakukan.
c)    Apakah jumlah peserta didik tidak terlalu besar yang memerlukan tempat dan tata ruang khusus agar semua peserta didik dapat berpartisipasi secara aktif.
2)      Menetapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan. Dan sebaiknya sebelum demonstrasi, guru sudah mencobakannya lebih dahulu agar demonstrasi itu tidak gagal.
a)    Apakah guru terbiasa atau memahami benar terhadap semua langkah-langkah atau tahap-tahap dari demonstrasi yang akan dilakukan.
b)   Apakah guru mempunyai pengalaman yang cukup untuk menjelaskan setiap langkah demonstrasi itu.
c)   Apakah tidak membutuhkan latihan lanjutan untuk menguasai demonstrasi itu.
3)      Mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan. Hendaknya guru sudah merencanakan seluruh waktu yang dipakai maupun batas waktu untuk langkah demonstrasi yang akan dilakukan sehingga pertanyaan-pertanyaan di bawah ini terjawab.
a)  Apakah kendalanya juga sudah termasuk waktu untuk memberi kesempatan kepada peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan komentar selama dan sesudah demonstrasi?
b)  Berapa lama waktu yang dipakai untuk memberi rangsangan atau motivasi agar peserta didik berpartisipasi dan melakukan observasi ulang, baik sebagian maupun keseluruhan?
c)  Apakah ke dalamnya juga termasuk waktu untuk mengadakan demonstrasi ulang, baik sebagian maupun keseluruhan?
4)      Selama demonstrasi berlangsung guru dapat mempertanyakan kepada diri sendiri apakah:
a)  Keterangan-keterangan itu dapat didengar jelas oleh peserta didik.
b)  Kedudukan alat atau kedudukan guru sendiri sudah cukup baik sehingga semua peserta didik dapat melihatnya dengan jelas.
c)  Terdapat cukup waktu dan kesempatan untuk membuat catatan seperlunya bagi peserta didik.
5)      Mempertimbangkan penggunaan alat bantu pengajaran lainnya, sesuai dengan luasan makna dan isi dari demonstrasi. Untuk itu  dapat dipertanyakan hal-hal berikut:
a)  Adakah guru menyimpulkan kegiatan dari setiap langkah-langkah pokok demonstrasi itu.
b)  Bagaimana dan kapan dilakukan semua hal-hal itu, sebelum, sesudah atau selama demonstrasi itu berlangsung.

6)      Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa. Seringkali perlu telebih dahulu dilakukan diskusi-diskusi dan peserta didik mencobakan kembali atau mengadakan demonstrasi ulang untuk memperoleh kecakapan yang lebih baik.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive