a. Definisi Metode Demonstrasi
Istilah demonstrasi dalam
pengajaran dipakai untuk menggambarkan suatu cara mengajar yang pada umumnya
penjelasan verbal dengan suatu kerja fisik atau pengoperasian peralatan barang
atau benda. Kerja fisik itu telah dilakukan atau peralatan itu telah dicoba
lebih dahulu sebelum didemonstrasikan. Orang yang mendemontrasikan (guru,
peserta didik, atau orang luar) mempertunjukkan sambil menjelaskan tentang
sesuatu yang didemonstrasikan (Ramayulis, 2004: 244).
Metode demonstrasi adalah cara
penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian. Metode demonstrasi
biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti
benda-benda miniatur, gambar, perangkat alat-alat laboratorium dan
lain-lain (Kustandi, 2005: 14). Metode demonstrasi adalah metode
mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan
melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan
(Syah, 2000: 52).
Metode demonstrasi adalah metode
yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda
yang berkenaan dengan bahan pelajaran (Djamarah, 2000: 15). Berdasarkan
pendapat di atas dapat dipahami bahwa metode demonstrasi merupakan tehnik
mengajar yang memperagakan suatu barang atau alat yang menggambarkan suatu
proses atau kejadian berkenaan dengan materi pelajaran yang dipelajari.
Dalam penggunaan metode ini guru
bisa menjadi demonstrator dan bisa juga orang lain yang ahli dalam bidang
pelajaran itu. Metode ini menggugah rasa ingin tahu siswa dan rangsangan
visual siswa. Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif
untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti ini
(contoh : Pembuatan Biodiesel, bagaimana cara membuatnya? terdiri dari
bahan apa? bagaimana proses mengerjakannya?)
Istilah demonstrasi dalam
pengajaran dipakai untuk menggambarkan suatu cara mengajar yang pada umumnya
penjelasan verbal dengan suatu kerja fisik atau pengoperasian peralatan barang
atau benda (Ramayulis, 2004:244). Kerja fisik itu telah dilakukan atau
peralatan itu telah dicoba lebih dahulu sebelum didemonstrasikan. Orang yang
mendemonstrasikan (guru, peserta didik atau orang luar) mempertunjukkan sambil
menjelaskan tentang sesuatu yang didemonstrasikan.
b. Kebaikan Metode Demonstrasi
1) Keaktifan peserta didik akan bertambah,
lebih-lebih kalau peserta didik diikutsertakan.
2) Pengalaman peserta didik bertambah karena
peserta didik turut membantu pelaksanaan suatu demonstrasi sehingga ia menerima
pengalaman yang bisa mengembangkan kecakapannya.
3) Pelajaran yang diberikan lebih tahan lama.
Dalam suatu demonstrasi, peserta didik bukan saja mendengar suatu uraian yang
diberikan oleh guru tetapi juga memperhatikannya bahkan turut serta dalam
pelaksanaan suatu demonstrasi .
4) Pengertian lebih cepat dicapai. Peserta didik
dalam menanggapi suatu proses adalah dengan mempergunakan alat pendengar,
penglihatan, dan bahkan dengan perbuatannya sehingga memudahkan pemahaman
peserta didik dan menghilangkan sifat verbalisme dalam belajar.
5) Perhatian peserta didik dapat dipusatkan dan
titik yang dianggap penting oleh guru dapat diamati oleh peserta didik
seperlunya. Sewaktu demonstrasi perhatian peserta didik hanya tertuju kepada
suatu yang didemonstrasikan sebab peserta didik lebih banyak diajak mengamati
proses yang sedang berlangsung dari pada hanya semata-mata mendengar saja.
6) Mengurangi kesalahan-kesalahan. Penjelasan
secara lisan banyak menimbulkan salah paham atau salah tafsir dari peserta
didik apalagi kalau penjelasan tentang suatu proses. Tetapi dalam demonstrasi,
di samping penjelasan lisan juga dapat memberikan gambaran konkrit.
7) Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan
atau masalah dalam diri peserta didik dapat terjawab pada waktu peserta didik
mengamati proses demonstrasi.
8) Menghindari ”coba-coba dan gagal” yang
banyak memakan waktu belajar, di samping praktis dan fungsional. Khususnya bagi
peserta didik yang ingin berusaha mengamati secara lengkap dan teliti atau
jalannya sesuatu.
9) Metode ini membutuhkan kemampuan yang optimal
dari pendidikan untuk itu perlu persiapan yang matang.
10) Sulit dilaksanakan kalau tidak ditunjang oleh
tempat, waktu dan peralatan.
c. Kelemahan Metode Demonstrasi
1)
Memerlukan
waktu yang cukup banyak
2)
Apabila
terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang efesien
3)
Memerlukan
biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli bahan-bahannya
4)
Memerlukan
tenaga yang tidak sedikit
5)
Apabila
siswa tidak aktif maka metode demonstrasi menjadi tidak efektif.
d. Mempersiapkan Suatu Demonstrasi
Suatu demonstrasi yang baik
membutuhkan persiapan yang teliti dan cermat. Sejauh mana persiapan itu
dilakukan amat banyak tergantung kepada pengalaman yang telah dilalui dan
kepada macam atau demonstrasi apa yang ingin disajikan. Secara umum dapatlah
dikatakan bahwa untuk melakukan demonstrasi yang diperlukan:
1) Perumusan tujuan instruksional khusus yang
jelas yang meliputi berbagai aspek, sehingga dapat diharapkan peserta didik itu
akan dapat melaksanakan kegiatan yang didemonstrasikan itu setelah pertemuan
berakhir. Untuk itu hendaknya guru mempertimbangkan:
a) Apakah metode itu wajar dipergunakan dan merupakan cara
paling efektif untuk mencapai tujuan intruksional khusus tersebut.
b) Apakah alat-alat yang diperlukan itu mudah diperoleh
dan sudah dibacakan terlebih dahulu atau apakah kegiatan-kegiatan fisik bisa
dilakukan dan telah dilatih kembali sebelum demonstrasi dilakukan.
c) Apakah jumlah peserta didik tidak terlalu besar
yang memerlukan tempat dan tata ruang khusus agar semua peserta didik dapat
berpartisipasi secara aktif.
2) Menetapkan garis besar langkah-langkah
demonstrasi yang akan dilaksanakan. Dan sebaiknya sebelum demonstrasi, guru
sudah mencobakannya lebih dahulu agar demonstrasi itu tidak gagal.
a) Apakah
guru terbiasa atau memahami benar terhadap semua langkah-langkah atau
tahap-tahap dari demonstrasi yang akan dilakukan.
b) Apakah
guru mempunyai pengalaman yang cukup untuk menjelaskan setiap langkah
demonstrasi itu.
c) Apakah
tidak membutuhkan latihan lanjutan untuk menguasai demonstrasi itu.
3) Mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan.
Hendaknya guru sudah merencanakan seluruh waktu yang dipakai maupun batas waktu
untuk langkah demonstrasi yang akan dilakukan sehingga pertanyaan-pertanyaan di
bawah ini terjawab.
a) Apakah
kendalanya juga sudah termasuk waktu untuk memberi kesempatan kepada peserta
didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan komentar selama dan sesudah
demonstrasi?
b) Berapa
lama waktu yang dipakai untuk memberi rangsangan atau motivasi agar peserta
didik berpartisipasi dan melakukan observasi ulang, baik sebagian maupun
keseluruhan?
c) Apakah
ke dalamnya juga termasuk waktu untuk mengadakan demonstrasi ulang, baik
sebagian maupun keseluruhan?
4) Selama demonstrasi berlangsung guru dapat
mempertanyakan kepada diri sendiri apakah:
a) Keterangan-keterangan itu dapat didengar jelas oleh peserta
didik.
b) Kedudukan alat atau kedudukan guru sendiri sudah cukup baik
sehingga semua peserta didik dapat melihatnya dengan jelas.
c) Terdapat cukup waktu dan kesempatan untuk membuat catatan
seperlunya bagi peserta didik.
5) Mempertimbangkan penggunaan alat bantu
pengajaran lainnya, sesuai dengan luasan makna dan isi dari demonstrasi. Untuk
itu dapat dipertanyakan hal-hal berikut:
a) Adakah
guru menyimpulkan kegiatan dari setiap langkah-langkah pokok demonstrasi itu.
b) Bagaimana
dan kapan dilakukan semua hal-hal itu, sebelum, sesudah atau selama demonstrasi
itu berlangsung.
6) Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan
siswa. Seringkali perlu telebih dahulu dilakukan diskusi-diskusi dan peserta
didik mencobakan kembali atau mengadakan demonstrasi ulang untuk memperoleh
kecakapan yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment