Wednesday, April 19, 2017

Hasil Observasi Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini

A.    Deskripsi Data Anak
Nama Anak                             : Wulan Nusaha
Tempat Tanggal lahir              : Jakarta, 07 Juli 2010
Latar Belakang Orang Tua      : Ayah bekerja di perusahaan swasta sedangkan ibunya bekerja sebagai guru. Sehari-hari dari mulai hari Senin sampai dengan Jum’at diasuh oleh neneknya. Anak tersebut bersama dengan ayah dan ibu hanya terjadi pada hari Sabtu dan Minggu atau hari pada saat libur kerja atau libur sekolah.

TABEL DATA DAN PENILAIAN
KEMAMPUAN BERBAHASA
No
Kemampuan Berbahasa
Penilaian
1
2
3
4
Jumlah
1.
Pelafalan Huruf :
Hanya beberapa huruf yang pelafalannya cukup bagus diantaranya : huruf a, b, c, d, e, i, j,k,l,m,n,o,p,s
Semua huruf tersebut di atas, pelafalan huruf dan pengucapannya masih memerlukan bimbingan


Ö


2.
Pengucapan Kata Dasar
Misalnya : makan, minum, main dsb (cukup bagus)
Tinggal beberapa kata dasar yang masih memerlukan bimbingan seperti :
mau jadi au
pergi jadi peygi


Ö


3.
Pengucapan Kata Jadian
Misal : masuk – masukin
            buat – buatin
Kemampuan anak sudah cukup bagus 


Ö


4.
Pengucapan kalimat tunggal
misal : ibu masak – dede makan


Ö



5.
Pengucapan kalimat majemuk
Misal: ibu masak – dede makan
          Ibu masak sedangkan dede makan (kalimat majemuk
Kemampuan anak belum mampu
Ö




6.
Mengomentari Objek
Misal : anak mampu menyebut & menunjukkan bagian-bagian tubuh hewan (Kucing) secara acak
Contoh : mata, kepala, hidung, ekor, telinga, mulut dan kaki



Ö


JUMLAH SKOR
1
2
9
4
16


B.     Deskripsi Data Penilaian
-          Perkembangan Kemampuan Berbahasa
Pada dasarnya anak sudah mempunyai kemampuan dalam berbahasa walaupun dalam pelafalan huruf dan pengucapannya masih belum sesuai dengan pelafalan maupun pengucapan huruf ataupun kalimat yang sebenarnya.

-          Hasil wawancara-observasi
Dari hasil wawancara & observasi menunjukkan bahwa anak tersebut masih banyak memerlukan bimbingan & pengarahan untuk meningkatkan kemampuan berbahasanya.

-          Pelafalan Huruf:
Dari hasil pengamatan dan penilaian tentang kemampuan anak dalam melafalkan huruf menunjukkan bahwa kemampuan anak tersebut sudah cukup bagus hanya ada diantara beberapa huruf yang pelafalannya masih memerlukan bimbingan

-          Pengucapan Kata Dasar
Dari hasil pengamatan dan penilaian tentang mengucapkan kata-kata dasar menunjukkan bahwa kadang-kadang dalam pengucapannya belum sesuai dengan kata-kata dasar yang sebenarnya. Misalnya : mau jadi au, pergi jadi peygi

-          Pengucapan Kata Jadian
Dari hasil pengamatan dan penilaian pada pengucapan kata jadian menunjukkan bahwa kemampuan anak tersebut sudah cukup bagus, hanya dalam beberapa kata jadian anak masih kesulitan dalam pengucapannya. Misalnya : masuk jadi masukin, buat jadi buatin

-          Pengucapan Kalimat Tunggal
Dari hasil pengamatan dan penilaian terhadap kemampuan mengucapkan kalimat tunggal menunjukkan bahwa umumnya anak ini mampu mengucapkan kalimat tunggal secara sederhana. Misalnya : ibu masak, dede makan dsb.


-          Pengucapan Kalimat Majemuk
Dari hasil pengamatan dan penilaian terhadap kemampuan mengucapkan kalimat majemuk menunjukkan bahwa anak belum mampu mengucapkan kalimat majemuk dengan baik. Hal ini dikarenakan anak belum dapat menggabungkan lebih dari 2 kalimat tunggal untuk dibentuk menjadi sebuah kalimat majemuk.
Misalnya :
Ibu masak, dede makan
Diubah menjadi kalimat majemuk yaitu
Ibu masak sedangkan dede makan

-          Mengomentari Objek
Dari hasil pengamatan dan penilaian terhadap kemampuan mengomentari objek menunjukkan bahwa anak sudah mempunyai dapat melakukannya walaupun dalam pengucapannya belum sepenuhnya benar sesuai dengan objek yang ditunjukkan, misalnya : menyebutkan bagian – bagian anggota tubuh hewan misalnya kucing. Anak dapat menyebutkan bagian-bagian seperti mata, kepala, hidung, ekor, telinga, mulut dan kaki.

C.    Penafsiran Data
Berdasarkan pendeskripsian data dari hasil wawancara & observasi disimpulkan bahwa pada dasarnya kemampuan berbahasa anak tersebut secara umum sudah cukup baik. Dari jumlah skor yang diperoleh yaitu 16 menunjukkan anak tersebut sudah cukup berkembang kemampuan berbahasanya. Berdasarkan hasil penilaian diketahui bahwa terdapat satu komponen dimana anak tersebut telah cukup bagus dalam berbahasanya yaitu komponen mengomentari objek.  Anak dapat mengungkapkan bahasa melalui sesuatu yang dilihatnya. Komponen pelafalan huruf, kata dasar dan kata jadian, anak sudah dapat melakukannya dengan cukup baik. Sedangkan komponen yang masih harus ditingkatkan dengan bimbingan adalah pengucapan kalimat tunggal dan pengucapan kalimat majemuk.
Anak akan dapat mengembangkan kemampuan bahasa dalam pengucapan bunyi, menulis, membaca yang sangat mendukung kemampuan keaksaraan di tingkat yang lebih tinggi. Anak yang banyak bicara, kadang merupakan cerminan anak yang cerdas. Bahasa merupakan landasan bagi seorang anak untuk mempelajari hal-hal lain. Sebelum dia belajar pengetahuan-pengetahuan lain, dia perlu menggunakan bahasa agar dapat memahami dengan baik.
Kegiatan berbicara ini sebenarnya merupakan kegiatan yang menarik dan ‘ramai’ dalam kelas bahasa. Akan tetapi sering terjadi sebaliknya, kegiatan berbicara sering tidak menarik, tidak merangsang partisipasi siswa, suasana menjadi kaku dan akhirnya macet. Ini terjadi mungkin karena penguasaan kosa kata dan pola kalimat oleh anak masih sangat terbatas. Namun demikian, kunci keberhasilan kegiatan tersebut sebenarnya ada pada guru. Apabila guru dapat secara tepat memilih topik pembicaraan sesuai dengan tingkat kemampuan anak, dan memiliki kreativitas dalam mengembangkan model-model pembelajaran berbicara yang banyak sekali variasinya, tentu kemacetan tidak akan terjadi.
Faktor lain yang penting dalam menghidupkan kegiatan berbicara ialah keberanian anak dan perasaan tidak takut salah. Oleh karena itu guru harus dapat memberikan dorongan kepada anak agar berani berbicara kendatipun dengan resiko salah. Kepada anak hendaknya ditekankan bahwa takut salah adalah kesalahan yang paling besar.




No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive