Tujuan dari pendidikan akhlak
dalam Islam adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras kemauan,
sopan dalam berbicara dan perbuatan, mulia dalam tingkah laku perangai,
bersifat bijaksana, sempurna, sopan dan beradab, ikhlas, jujur dan suci. Dengan
kata lain pendidikan akhlak bertujuan untuk melahirkan manusia yang memiliki
keutamaan (al-fadhilah). Berdasarkan tujuan ini, maka setiap saat, keadaan,
pelajaran, aktifitas, merupakan sarana pendidikan akhlak. Dan setiap pendidik
harus memelihara akhlak dan memperhatikan akhlak di atas segala-galanya.[1]
Barmawie Umary dalam bukunya
materi akhlak menyebutkan bahwa tujuan berakhlak adalah hubungan umat Islam
dengan Allah SWT dan sesama makhluk selalu terpelihara dengan baik dan
harmonis.[2]
Sedangkan Omar M. M. Al-Toumy
Al-syaibany, tujuan akhlak adalah menciptakan kebahagian dunia dan akhirat,
kesempurnaan bagi individu dan menciptakan kebahagian, kemajuan, kekuataan dan
keteguhan bagi masyarakat.[3]
Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa tujuan akhlak pada prinsipnya adalah untuk mencapai
kebahagian dan keharmonisan dalam berhubungan dengan Allah SWT, di samping
berhubungan dengan sesama makhluk dan juga alam sekitar, hendak menciptakan
manusia sebagai makhluk yang tinggi dan sempurna serta lebih dari makhluk
lainnya.
Pendidikan agama berkaitan erat
dengan pendidikan akhlak, tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa pendidikan
akhlak dalam pengertian Islam adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
pendidikan agama. Sebab yang baik adalah yang dianggap baik oleh agama dan yang
buruk adalah apa yang dianggap buruk oleh agama. Sehingga nilai-nilai akhlak,
keutamaan akhlak dalam masyarakat Islam adalah akhlak dan keutamaan yang
diajarkan oleh agama.
No comments:
Post a Comment