Tata surya adalah suatu sistem di jagat raya yang terdiri
atas matahari sebagai pusatnya, dan planet-planet (termasuk Planet Bumi),
satelit-satelit alam (misalnya bulan), asteroid, komet, meteor, debu, kabut,
dan benda-benda lainnya sebagai anggotanya yang beredar mengelilingi pusatnya,
yakni matahari pada orbit atau garis edarnya masing-masing.
Berdasarkan pengertian tersebut,
dapatlah diduga bahwa bintang-bintang yang lainnya kemungkinan besar mempunyai
sistem seperti tata surya. Dengan kata lain, bukan tidak mungkin setiap bintang
mempunyai sistem bintang seperti matahari, sebab matahari hanya merupakan satu
dari milyaran bintang yang ada di jagat raya.
Teori-teori tentang proses
terbentuknya tata surya dapat dikelompokkan menjadi beberapa teori seperti
Teori Awan Debu (Weizsaecker dan Kuiper).
Weizsaecker dan Kuiper
berpendapat bahwa tata surya berasal dari awan yang sangat luas yang terdiri
atas debu dan gas (hidrogen dan helium). Ketidakteraturan dalam awan tersebut
menyebabkan terjadinya penyusutan karena gaya tarik menarik dan gerakan
berputar yang sangat cepat dan teratur, sehingga terbentuklah piringan seperti
cakram. Inti cakram yang menggelembung menjadi matahari, sedangkan
bagian pinggirnya berubah menjadi planet-planet.
Ahli astronomi lainnya yang
mengemukakan teori awan debu antara lain, F.L. Whippel dari Amerika
Serikat dan Hannes Alven dari Swedia. Menurutnya, tata surya berawal
dari matahari yang berputar dengan cepat dengan piringan gas di sekelilingnya
yang kemudian membentuk planet-planet yang beredar mengelilingi matahari.
Tata surya adalah suatu sistem di jagat raya yang terdiri
atas matahari sebagai pusatnya, dan planet-planet (termasuk Planet Bumi),
satelit-satelit alam (misalnya bulan), asteroid, komet, meteor, debu, kabut,
dan benda-benda lainnya sebagai anggotanya yang beredar mengelilingi pusatnya,
yakni matahari pada orbit atau garis edarnya masing-masing.
Berdasarkan
pengertian tersebut, dapatlah diduga bahwa bintang-bintang yang lainnya
kemungkinan besar mempunyai sistem seperti tata surya. Dengan kata lain, bukan
tidak mungkin setiap bintang mempunyai sistem bintang seperti matahari, sebab
matahari hanya merupakan satu dari milyaran bintang yang ada di jagat raya.
Teori-teori
tentang proses terbentuknya tata surya dapat dikelompokkan menjadi beberapa
teori seperti Teori Bintang Kembar (Lyttleton).
Teori
bintang kembar dikemukakan astronom Inggris bernama Lyttleton. Teori ini
menyatakan bahwa pada awalnya matahari merupakan bintang kembar yang satu
dengan lainnya saling mengelilingi, pada suatu masa melintas bintang lainnya
dan menabrak salah satu bintang kembar itu dan menghancurkannya menjadi
bagian-bagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi planet-planet
yang mengelilingi bintang yang tidak hancur, yaitu matahari.
No comments:
Post a Comment