Sunday, April 9, 2017

Konsepsi Islam tentang Alam Semesta


            Konsepsi Islam tentang alam semesta merupakan konsepsi tauhid. Islam membawakan tauhid dalam bentuknya yang paling murni. Dari sudut pandang Islam, tidak ada yang seperti Allah, dan tidak ada yang menyamai-Nya:
            Tidak ada yang serupa dengan-Nya (QS. asy-Syûrâ: 11)
            Independensi Allah mutlak sifatnya. Segala sesuatu bergantung pada-Nya, namun Dia tak bergantung pada apa dan siapa pun:
            Kamulah yang membutuhkan Allah. dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (QS. Fâthir: 15)
            Allah melihat dan mengetahui segala sesuatu. Dia mampu melakukan apa pun yang dikehendaki-Nya:
            Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. asy- Syûrâ: 12) Dia mampu melakukan segala sesuatu (QS. Al-Hajj: 26)  
            Allah ada dimana-mana. Setiap tempat, entah di atas langit atau di kedalaman bumi, memiliki hubungan yang sama dengan-Nya. Ke arah mana pun kita menghadap, kita menghadap Allah:
            Ke mana pun kamu berpaling, di situlah wajah Allah. (QS. al-Baqarah: 115)
            Allah mengetahui isi hati kita. Dia mengetahui segala niat dan tujuan kita.
            Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya. (QS. Qâf: 16)
            Allah lebih dekat dengan manusia daripada urat lehernya:
            Kami lebih dekat dengannya daripada urat nadinya.(QS. Qâf: 16)
            Allah memiliki segala sifat yang baik dan bebas dari segala kekurangan:
            Allah memiliki Nama-nama Teragung. (QS. Al-A’râf: 180)
            Allah bukanlah organisme material, dan tak dapat dilihat dengan mata:
            Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedangkan Dia dapat melihat segala yang penglihatan itu. (QS. Al-An’am: 103)
            Dari sudut pandang tauhid dan konsepsi Islam tentang alam semesta, alam semesta merupakan ciptaan dan diurus oleh kehendaknya dan perhatian Allah. Jika Allah sekejap saja tidak memberikan perhatian, maka seluruh alam semesta pasti binasa seketika itu juga. Alam semesta ini diciptakan tidak sia-sia atau bukan untuk senda-gurau. Dalam penciptaan manusia dan dunia tersirat banyak keuntungan. Segala yang diciptakan tidak sia-sia. Sistem yang ada pada alam semesta adalah sistem yang paling baik dan paling sempurna. Sistem ini memanifestasikan keadilan dan kebenaran, dan didasarkan pada serangkaian sebab dan akibat. Setiap akibat merupakan konsekuensi logis dari sebab, dan setiap sebab melahirkan akibat yang khusus. Takdir Allah mewujudkan sesuatu melalui sebab khususnya saja, dan serangkaian sebablah yang merupakan takdir Allah untuk sesuatu.
            Kehendak Allah selalu beekerja di alam semesta dengan bentuk hukum atau prinsip umum. Hukum Allah tidak berubah. Bila terjadi perubahan, maka selalu sesuai dengan hukum. Baik dan buruk di alam semesta ini berkaitan dengan perilaku manusia sendiri dan perbuatannya sendiri. Perbuatan baik dan buruk, selain mendapat balasan di akhirat, mendapat reaksi juga di alam semesta ini. Evolusi bertahap merupakan hukum Allah. Alam semesta ini merupakan tempat bagi perkembangan manusia.
            Takdir Allah berlaku untuk alam semesta. Manusia ditakdirkan oleh takdir Allah untuk merdeka dan bertanggung jawab. Manusia adalah tuan bagi nasibnya sendiri. Manusia memiliki martabat khususnya. Manusia tepat untuk menjadi khalifah Allah. Dunia ini dan akhirat hanya merupakan dua tahap yang saling berkaitan seperti menanam benih dan panen, karena yang dipanen adalah yang ditanam. Dua tahap tersebut dapat pula disamakan dengan dua periode: periode anak-anak dan periode usia lanjut. Karena periode usia lanjut merupakan akibat dari periode anak-anak.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive