Raymond
Tambunan (http:/e-psikologi.com) menjelaskan bahwa perkembangan harga diri pada
seseorang akan menentukan keberhasilan maupun kegagalannya di masa mendatang.
Sedangkan arti harga diri itu sendiri menurutnya adalah hasil penilaian
individu terhadap dirinya yang diungkapkan dalam sikap-sikap yang dapat
bersifat positif dan negatif. Harga diri yang positif akan membangkitkan rasa
percaya diri, penghargaan diri, rasa yakin akan kemampuan diri, rasa berguna
serta rasa bahwa kehadirannya diperlukan di dunia ini.
Donna
L. Wong berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi harga diri anak
meliputi:
a)
Temperamen dan kepribadian anak
b)
Kemampuan dan kesempatan yang ada untuk
menyelesaikan tugas perkembangan sesuai usia
c)
Orang terdekat
d) Peran
sosial yang diemban dan pengharapan dalam peran tersebut.
Hal-hal
yang dapat meningkatkan harga diri seseorang menurut pendapat Coopersmith
(1967: 38) diantaranya adalah keberhasilan yang diperoleh selama dirinya
berinteraksi dengan lingkungan. Keberhasilan itu sendiri antara lain:
a)
Power,
kemampuan untuk mempengaruhi atau menguasai orang lain;
Keberhasilan
ini diukur oleh kemampuan individu untuk mempengaruhi aksinya dengan mengontrol
tingkah lakunya sendiri dan mempengaruhi orang lain. Dalam situasi t ertentu, power
tersebut muncul melalui pengakuan dan penghargaan yang diterima oleh
individu dari orang lain, dan melalui kualitas penilaian terhadap
pendapat-pendapat dan hak-haknya. Efek dari pengakuan tersebut adalah
menumbuhkan perasaan penghargaan (sense of appreciation) terhadap
pandangannya sendiri dan mampu melawan tekanan untuk melakukan konformitas
tanpa mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan dan pendapat-pendapatnya sendiri.
Masing-masing perlakuan tersebut bisa mengembangkan kontrol sosial,
kepemimpinan, dan kemandirian yang mampu memunculkan sikap asertif, energik,
tingkah laku, eksplorasi.
b)
Virtue,
kesesuaian diri dan kecemasan dalam mengemukakan tentang dirinya;
Menurut
Coopersmith (1967), keberhasilan
ini ditandai oleh tingkah laku patuh pada kode etik, moral, dan prinsip-prinsip
agama. Orang yang mematuhi kode etik dan agama dan kemudian
menginternalisasikannya, menampilkan sikap diri yang positif dengan
keberhasilan dalam pemenuhan terhadap tujuan-tujuan pengabdian terhadap
nilai-nilai luhur. Perasaan berharga muncul diwarnai dengan sentiment-sentiment
keadilan dan kejujuran, dan pemenuhan terhadap hal-hal yang bersifat spiritual.
c)
Significance,
kesuksesan dan perasaan ketidakpastian.
Keberhasilan
ini diukur oleh adanya penerimaan, perhatian, dan kasih sayang yang ditunjukkan
oleh orang lain. Ekspresi dari penghargaan dan minat terhadap individu tersebut
termasuk dalam pengertian penerimaan (acceptance) dan popularitas, yang
merupakan kebalikan dari penolakan dan isolasi. Penerimaan ditandai dengan
kehangatan, responsifitas, minat, dan menyukai individu apa adanya. Dampak
utama dari masing-masing perlakuan dan kasih sayang tersebut adalah menumbuhkan
perasaan berarti (tense of importance) dalam dirinya. Makin banyak orang
menunjukkan kasih sayang, maka makin besar kemungkinan memiliki penilaian diri
yang baik.
Sedangkan
Soepri Tjahyono menjelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan dalam upaya
meningkatkan harga diri diantaranya adalah :
a)
Mengenali diri sendiri dengan segala
kelebihan dan kekurangan dengan cara bercermin baik dengan kaca maupun melalui
tulisan di kertas dan menuliskan mana potensi-potensi yang bisa kita kembangkan
atau tunjukkan ke orang lain dan mana yang harus kita tinggalkan.
b)
Menerima diri seperti apa adanya. Orang
yang dapat menerima diri sendiri apa adanya tidak akan menyesali segala yang
terjadi dalam menghadapi kenyataan. Artinya, apa yang ada pada diri kita harus
diterima dan dikembangkan.
c)
Manfaatkan kelebihan dengan cara
mengenali kelebihan yang kita miliki, selanjutnya digunakan dan dimanfaatkan
seoptimal mungkin.
d)
Meningkatkan keahlian yang dimiliki.
Kemampuan, keahlian, dan keterampilan yang kita miliki memberikan sumbangan
untuk meningkatkan harga diri kita. Semakin banyak dan beragam keahlian yang kita
miliki, akan semakin besar kita menghargai diri kita.
e)
Memperbaiki kekurangan. Kita harus
mengenali kekurangan yang ada pada diri kita. Kalau kita tidak mengenalinya,
maka keinginan untuk memotivasi dan mengembangkan diri kita ke arah yang lebih
baik juga tidak ada. Kalau kita mengenali kekurangan kita, maka sebenarnya
kekurangan itu dapat juga kita manfaatkan untuk sesuatu yang berguna.
f)
Mengembangkan pemikiran bahwa kita sama
dan sederajat dengan orang lain. Setiap orang berbeda satu dengan yang lain. Perbedaan
itu bisa dari sudut ekonomi ataupun status social. Tetapi semuanya itu akan
sama haknya dalam setiap kesempatan. Pemikiran itulah yang harus selalu
dikembangkan bahwa setiap orang punya hak dan derajat yang sama.
No comments:
Post a Comment