Berdasarakan
pengertian dari motivasi-motivasi di atas, seharusnya siswa merasa adanya
kebutuhan untuk belajar. Siswa yang
termotivasi untuk belajar dapat dilihat dari minat, ketajaman, perhatian,
konsentrasi, dan ketekunan. Sedangkan
siswa yang kurang termotivasi menunjukan ketidakmauan dalam belajar, merasa
cepat bosan dalam belajar, dan mungkin menghindar dari kegiatan belajar
mengajar.
Good
dan Brophy (Hidayat, 2010:56) ada tiga alasan pentingnya motivasi dalam proses
belajar
1)
Motivasi merupakan
generator penggerak internal di dalam diri individu untuk menimbulkan aktivitas;
2)
Motivasi dapat
menjamin kelangsungan aktivitas;
3) Motivasi berperan dalam menentukan arah aktivitas yang
dilakukan terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Lebih
luas, Ormond dan Slavin (Hidayat, 2010:57) menyebutkan bahwa motivasi merupakan
salah satu faktor yang menentukan keberhasilan belajar dan perilaku. Hal ini dapat mempengaruhi berbagai hal yang
terkait dengan proses belajar dan perilaku, yaitu:
1)
Mengarahkan
perilaku terhadap pencapaian tujuan tertentu;
2)
Menggerakan
siswa untuk meningkatkan intensitas usaha dan tenaga selama proses belajar
berlangsung kearah pemenuhan kebutuhan
dan pencapaian tujuan;
3)
Meningkatkan insiansi dan presistensi aktivitas;
4)
Meningkatkan
kemampuan proses kognitif. Maksudnya mempengaruhi apa dan bagaimana informasi
di proses;
5)
Menigkatkan
pemberian penguatan (reinforcement);
6)
Karena motivasi mempengaruhi perilaku yang terarah pada
tujuan, mempengaruhi usaha dan tenaga, inisiasi dan persistensi, proses
kognitif, dan mempengaruhi pemberian penguatan, maka motivasi dapat
meningkatkan penampilan.
Berdasarkan
pemaparan diatas jelas bahwa motivasi sangat penting didalam proses
pembelajaran karena motivasi dapat mengarahkan tujuan pembelajaran, dapat meningkatkan
aktivitas siswa. Oleh karena itu, motivasi dapat dipandang sangat berperan
dalam proses pembelajaran karena motivasi mengandung nilai-nilai sebagai
berikut Hamalik (Riduwan, 2011:201-202):
1)
Motivasi
menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan siswa. Belajar tanpa
motivasi sulit untuk mencapai keberhasilan secara optimal.
2)
Pembelajaran
yang bermotivasi pada hakekatnya adalah pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada diri siswa.
3)
Pembelajarn
yang bermotivasi menuntut kreativitas dan imajinitas guru untuk berupaya secara
sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan serasi guna membangkitkan
dan memelihari motivasi belajar siswa.
4)
Berhasil
atau gagalnya dalam membangkitkan atau memperdayagunakan motivasi dalam proses
pembelajaran berkaitan dengan upaya pembinaan disiplin kelas. Masalah
disiplin kelas dapat timbul karena kegagalan dalam pergerakan motivasi belajar.
Penggunaan azas motivasi merupakan sesuatu yang
esensial dalam proses belajar dan pembelajaran. Motivasi menjadi salah satu faktor yang turut
menentukan pembelajaran yang efektif.
No comments:
Post a Comment