BAB
III
OBYEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Obyek
Penelitian
Adapun lokasi penelitian yang akan
dilakukan adalah di TK Negeri Pembina, yang terletak di…………..
3.2 Metode
Penelitian
Penelitian ini bersifat melakukan perbaikan pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan dengan
menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)
yang merupakan upaya kolaboratif antara guru dengan siswanya yaitu satuan kerja
sama dengan perspektif yang berbeda.
Penelitian Tindakan Kelas yakni studi sistematis yang dilakukan dalam upaya
memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis
serta refleksi dari tindakan tersebut (Kasbolah, 1999:14). Sedangkan
pendekatannya digunakan pendekatan kualitatif yakni suatu penelitian yang mendasarkan diri
kepada fakta dan analisis perbandingan yang bertujuan untuk mengadakan
generalisasi empirik, menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori dan
mengembangkannya serta pengumpulan data dan analisis datanya berjalan pada waktu
yang bersamaan (Nazar, 1999:68).
Gambar
3.1 Siklus PTK (Ekawarna,
2011:16)
Penelitian ini bersifat situasional yaitu berkaitan dengan mendiagnosis masalah dengan konteks tertentu.
Penelitian Tindakan Kelas ini bersifat self-evaluative yaitu kegiatan
modifikasi fraksis yang dilakukan secara kontinyu dievaluasi dalam situasi yang
terus berjalan yang tujuan akhirnya ialah untuk peningkatan perbaikan dalam
praktik nyatanya.
Penelitian tindakan kelas
adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di
kelas dengan melaksanakan tindakan tepat sesuai dengan kebutuhan untuk mencari
jawaban permasalahan, yang diangkat dari kegiatan sehari-hari. Desain penelitian
yang dirancang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi. Berikut bagan dari desain penelitian yang akan
dilakukan.
Menurut Suaidin (dalam Asmani, 2011:25) penelitian tindakan kelas (PTK)
dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh
pelaku tindakan (guru), yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional
dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman
terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi di
mana praktik-praktik pembelajaran tersebut dilakukan.
Perbaikan pembelajaran yang
dimaksud adalah metode pembelajaran seni khususnya seni tari dalam upaya meningkatkan kemampuan
motorik kasar siswa taman
kanak-kanak. Karena bersifat perbaikan, tentu saja pelaksanaan pembelajarannya
tidak hanya dilakukan satu kali saja, melainkan diperlukan perbaikan-perbaikan
sehingga hasil pembelajaran tersebut dapat optimal.
Karakteristik PTK secara umum adalah 1) masalah yang dijadikan objek
penelitian muncul dari dunia kerja peneliti, 2) bertujuan memecahkan masalah
guna peningkatan kualitas, 3) menggunakan data yang beragam, 4)
langkah-langkahnya merupakan siklus, dan 5) menggunakan kerja kelompok (Aryani,
2011:3).
Dalam bidang pendidikan, penelitian tindakan kelas dianggap sebagai
alternatif dari penelitian tradisional (penelitian yang biasa dilakukan). Modal
utamadari peneliti PTK adalah pengalamannya dalam bidang yang digeluti dan
pengetahuan yang ia miliki. PTK merupakan metode yang andal untuk menjembatani
teori dan praktik (dalam pendidikan), karena dengan PTK para guru dianjurkan
menemukan dan mengembangkan teorinya sendiri dari praktiknya sendiri (Uno dkk,
2011:52).
Di dalam prakteknya, rencana
perbaikan pembelajaran menggunakan seni tari dalam upaya meningkatkan motorik kasar pada siswa taman kanak-kanak dilakukan melalui
tiga siklus, yang pada setiap siklusnya mengandung unsur : a) Perencanaan, b)
Pelaksanaan, c) Evaluasi, d) Refleksi.
1. Siklus Pertama
Tahapan
perlakuan pada siklus pertama, meliputi: a) tahap perencanaan, b) tahap pelaksanaan tindakan,
c) tahap pengamatan atau
observasi, dan d) tahap refleksi.
a. Tahap Perencanaan
Tahapan
perencanaan tindakan, kegiatannya meliputi : 1) Pembuatan persiapan pembelajaran,
2) persiapan peralatan/perlengkapan yang diperlukan seperti tape recorder dan CD, 3) pembuatan format observasi siswa.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada
tahapan pelaksanaan tindakan, kegiatannya meliputi : 1) Pelaksanaan rencana
pembelajaran atau SKH yang sudah disiapkan sebelumnya, 2) Mengkondisikan
siswa ke dalam bentuk barisan, 3) Membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan seni tari, dan 5) melakukan evaluasi.
c. Tahap observasi
Pada
tahapan ini, dilakukan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan, yang di
dalamnya meliputi : 1) Penjelasan terhadap pertanyaan yang diajukan oleh siswa,
2) Perhatian khusus terhadap siswa yang kurang memperhatikan proses
pembelajaran dan kaku dalam mengikuti program pembelajaran.
d. Tahap Refleksi
Pada
tahapan refleksi, dilakukan mencari alternatif sebagai bahan evaluasi dalam
perlakuan tindakan berikutnya. Ini dilakukan berdasarkan : 1) hasil observasi
dan evaluasi terhadap siswa yang kurang cermat dalam pembelajaran seni
tari, 2) siswa yang kurang memahami gerakan
tarian, dan 3) siswa yang kurang dalam gerakan
tari yang dilakukan.
2. Siklus Kedua
Sebagaimana
pada siklus pertama, tahapan perlakuan pada siklus kedua pun meliputi a) tahap
perencanaan, b) tahap pelaksanaan tindakan, c) tahap pengamatan atau observasi,
dan d) tahap evaluasi.
a. Tahap Perencanaan
Tahapan
perencanaan tindakan, kegiatannya meliputi : 1) Pembuatan persiapan
pembelajaran, 2) persiapan peralatan/perlengkapan yang diperlukan
seperti tape recorder dan CD, 3)
pembuatan format observasi
siswa.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada
tahapan pelaksanaan tindakan, kegiatannya meliputi : 1) Pelaksanaan rencana
pembelajaran atau SKH yang sudah disiapkan sebelumnya, 2) Mengkondisikan
siswa ke dalam bentuk barisan, 3) Membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan seni tari, dan 5) melakukan evaluasi.
c. Tahap observasi
Pada
tahapan ini, dilakukan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan, yang di
dalamnya meliputi : 1) Penjelasan terhadap pertanyaan yang diajukan oleh siswa,
2) Perhatian khusus terhadap siswa yang kurang memperhatikan proses
pembelajaran dan kaku dalam mengikuti program pembelajaran.
d. Tahap Refleksi
Pada
tahapan refleksi, dilakukan mencari alternatif sebagai bahan evaluasi dalam
perlakuan tindakan berikutnya. Ini dilakukan berdasarkan : 1) hasil observasi
dan evaluasi terhadap siswa yang kurang cermat dalam pembelajaran seni
tari, 2) siswa yang kurang memahami gerakan
tarian, dan 3) siswa yang kurang dalam gerakan
tari yang dilakukan.
3. Siklus Ketiga
Sebagaimana
pada siklus pertama dan kedua, tahapan perlakuan pada siklus ketiga pun
meliputi a) tahap perencanaan, b) tahap pelaksanaan tindakan, c) tahap pengamatan atau observasi, dan d)
tahap evaluasi.
a. Tahap Perencanaan
Tahapan perencanaan
tindakan, kegiatannya meliputi : 1) Pembuatan persiapan pembelajaran, 2) persiapan
peralatan/perlengkapan yang diperlukan seperti tape recorder dan CD, 3) pembuatan format observasi siswa.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada
tahapan pelaksanaan tindakan, kegiatannya meliputi : 1) Pelaksanaan rencana
pembelajaran atau SKH yang sudah disiapkan sebelumnya, 2) Mengkondisikan
siswa ke dalam bentuk barisan, 3) Membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan seni tari, dan 5) melakukan evaluasi.
c. Tahap observasi
Pada
tahapan ini, dilakukan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan, yang di
dalamnya meliputi : 1) Penjelasan terhadap pertanyaan yang diajukan oleh siswa,
2) Perhatian khusus terhadap siswa yang kurang memperhatikan proses
pembelajaran dan kaku dalam mengikuti program pembelajaran.
d. Tahap Refleksi
Pada
tahapan refleksi, dilakukan mencari alternatif sebagai bahan evaluasi dalam
perlakuan tindakan berikutnya. Ini dilakukan berdasarkan : 1) hasil observasi
dan evaluasi terhadap siswa yang kurang cermat dalam pembelajaran seni
tari, 2) siswa yang kurang memahami gerakan
tarian, dan 3) siswa yang kurang dalam gerakan
tari yang dilakukan.
3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian
ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data Primer
berasal dari hasil penelitian tindakan yang dilakukan langsung pada obyek
penelitian yaitu anak Kelompok A TK Negeri Pembina……………. Sedangkan data sekunder berasal dari
catatan harian guru, laporan perkembangan guru dan lain-lain
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data
Sudjana (2003:13) menggunakan
bahwa pengamatan adalah teknik upaya menghimpun data atau informasi tentang gejala atau peristiwa dengan upaya
mengamati dan mencatat, bukan melalui perkataan. Instrumen ini dapat terdiri
atas:
1) Pengamatan partisipasi (Participant
observation) dengan cara melibatkan diri dalam suatu kegiatan atau
peristiwa.
2) Pengamatan dengan tidak melibatkan diri (Non-Participant
observation). Sedangkan alat bantu dalam observasi terdiri atas check
list, rating scale, denah, kamera foto, tape recorder, dan lainnya.
Di dalam melakukan observasi,
guru yang sekaligus peneliti terlibat secara langsung yang dibantu oleh teman
sejawat. Berikut adalah instrumen yang digunakan dalam Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) pada pendekatan kualitatif adalah sebagai berikut :
a) Tes praktek awal berupa tes
gerakan-gerakan kepada siswa
b) Observasi adalah cara pengumpulan data
untuk mendapatkan informasi dengan cara pengamatan langsung terhadap sikap dan
perilaku anak.
c) Percakapan yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi tentang pengetahuan atau penalaran anak tentang sesuatu
hal.
d) Unjuk Kerja merupakan penilaian yang
menuntut anak didik untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati.
3.4 Instrumen
Penelitian
Instrumen penelitian adalah
alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
penelitian dan untuk memudahkan pekerjaan peneliti untuk memperoleh hasil yang
lebih baik yakni lebih lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah untuk
diolah. Data yang diperlukan penelitian ini diperoleh melalui penyebaran
instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Variabel
|
Sub Variabel
|
Indikator
|
Responden
|
Teknik
|
Butir soal
|
Motorik
kasar
|
(1)
Berjalan
(2)
|
-
Berjalan pada garis lurus
-
Berjalan maju dan mundur dengan berjinjit sejauh 6
kaki
-
Berjalan maju sejauh 2,5 m di atas balok selebar
7,5 cm
-
Berjalan mundur sejauh 1,5 m
-
Menaiki tangga dengan kaki bergantian tetapi tetap
turun dengan kaki yang sama pada tiap injakan
|
Anak
|
Observasi
|
1,2,3,4,5
|
|
(3)
Berlari
(4)
|
- Berlari di tempat
- Berlari dengan cepat
- Berlari berputar membentuk
1 lingkaran
|
Anak
|
Observasi
|
6,7,8
|
|
(5)
Melompat
(6)
|
-
Melompat dengan
dua kaki
-
Melompat dengan
satu kaki dengan seimbang
-
Mampu melompat
dengan dua kaki sebanyak 4 kali
-
Melompat dengan
salah satu kaki sebanyak 5 kali
-
Melompat-lompat
dengan kaki bergantian
|
Anak
|
Observasi
|
9,10,11, 12,13
|
|
Berjingkrak
|
- melangkah
berjingkrak dalam irama yang tidak sama
- melangkah
berjingkrak mengikuti irama yang sama
|
Anak
|
Observasi
|
14,15
|
Seni
tari Fantasi
|
Kelenturan
|
- Menirukan gerakan binatang
peliharaan, binatang yang dapat terbang
- Menirukan gerakan pohon
sepoi-sepoi, pohon tertiup angin kencang
- Menirukan gerakan pesawat
terbang
- Menirukan gerakan yang
contohkan guru
|
Anak
|
Observasi
|
1,2,3,4
|
|
Kelincahan
|
- Membuat gerakan sesuai
dengan imajinasinya
|
Anak
|
Observasi
|
5
|
1. Format observasi terhadap proses
pembelajaran Seni Tari pada anak Kelompok A TK Negeri Pembina …………………
tahun ajaran…………………..
2. Pedoman observasi terhadap hasil belajar
dalam belajar
Seni Tari pada anak Kelompok A TK Negeri Pembina……………… (sikap selama dan sesudah pembelajaran)
3. Catatan lapangan
3.5 Teknik Analisis Data
Data
berupa hasil pembelajaran seni tari dalam upaya meningkatkan kemampuan motorik kasar siswa taman kanak-kanak, dianalisis dengan teknik
perhitungan persentase. Ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa dalam menguasai materi bahan ajar. Rumus yang digunakan untuk mencari persentase,
yakni :
P =
100, dalam
arti :
P
= Persentase
f
= Jumlah frekuensi yang dijadikan sampel
n
= Jumlah responden yang dijadikan sampel penelitian, dan
100 = Bilangan konstanta
Dengan
teknik perhitungan persentase di atas, setiap jawaban yang diperoleh dapat
diketahui kriteria pemahaman siswa di dalam penguasaan pembelajaran seni
tari dalam upaya meningkatkan kemampuan
motorik kasar siswa taman kanak-kanak.
Heryanto
dan Hamid (2005 : 13) mengungkapkan bahwa untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pembelajaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
90
% - 100 % = Baik Sekali
89
% - 90 % = Baik
70
% - 79 % =
Sedang
70 % =
Kurang
3.6 Pengujian Kredibilitas Data
Pengujian
kredibilitas data dilakukan untuk membuktikan kesesuaian antara yang telah
diamati peneliti dengan yang sesungguhnya ada dalam dunia nyata. Pengujian
tersebut dilakukan melalui teknik :
1)
Member check, yakni memeriksa
kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama proses
observasi atau wawancara dari nara sumber, apakah keterangan atau informasi/penjelasan
itu tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya,
dan data itu terperiksa kebenarannya.
2)
Expert Opinion, yaitu pengecekan
terakhir terhadap temuan-temuan penelitian oleh pakar yang profesional di
bidang ini, yakni Dosen Pembimbing. Pada tahapan akhir ini dapat dilakukan
perbaikan, modifikasi atau penghalusan berdasarkan arahan atau opini pakar
(pembimbing), selanjutnya analisis yang dilakukan akan meningkatkan derajat
kepercayaan penelitian yang dilakukan.
3)
Key Responden Review, yakni meminta salah
seorang atau beberapa mitra peneliti atau orang yang banyak mengetahui tentang
Penelitian Tindakan Kelas, untuk membaca draft awal laporan penelitian dan
meminta pendapatnya.
No comments:
Post a Comment