Tanzimat berasal dari bahasa Arab
dan mengandung arti mengatur, menyusun, dan memperbaiki, dan di zaman itu
memang banyak diadakan peraturan dan undang-undang baru.
Pemuka utama dari pembaharuan di
zaman Tanzimat ialah Mustafa Rasyid Pasya. Ia lahir di Istambul di tahun 1800
dan pada mulanya mempunyai didikan madrasah. Kemudian ia menjadi pegawai
pemerintah, meningkat-ningkat dalam kedudukan di tahun 1834 dikirim sebagai
Duta Besar ke Paris.
Mustafa Sami, yang sebagai Mustafa
Rasyid Pasya pernah berkunjung ke Eropa, merupakan pemikir yang juga mempunyai
pengaruh pada pembaharuan di zaman Tanzimat.
Seorang pemuka Tanzimat lain yang pemikirannya lebih banyak diketahui
adalah Mehmed Sadik Rifat Pasya (1807-1856). Setelah selesai dari pendidikan
madrasah ia melanjutkan pelajaran di Sekolah Sastra, yang khusus diadakan untuk
calon-calon pegawai istana. Ia cepat meningkat dalam jabatan-jabatan yang
dipegangnya. Di tahun 1834 ia diangkat menjadi Pembantu Menteri Luar Negeri.
Tiga tahun kemudian ia dikirim sebagai Duta Besar ke Wina. Kekmudian ia menjadi
Menteri Luar Negeri, dan selanjutnya Menteri Keuangan. Untuk pelaksanaan
pembaharuan diadakan Dewan Tanzimat, dan ia pernah menjadi ketua dari dewan
itu.
Pokok-pokok pemikiran yang dimajukan Sadik Rifat adalah yang berikut.
Peradaban dan kemajuan modern Barat dapat diwujudkan karena adanya suasana
damai dan hubungan baik antara negara-negara Eropa. Kemakmuran sesuatu negara
bergantung pada kemakmuran rakyat, dan kemakmuran rakyat dapat diperoleh dengan
menghilangkan pemerintahan absolut. Dalam pemerintahan sewenang-wenang rakyat
merasa tidak aman dan tenteram. Hal ini akan membuat mereka kurang giat
berusaha dan bekerja. Kejujuran dalam pekerjaan hilang, korupsi banyak dijalankan
dan orang lebih mengutamakan kepentingan pribadi dari pada kepentingan umum.
Produktivitas menurun dan ini akhirnya akan membawa kepada kejatuhan negara.
Hal inilah tidak adanya rasa ketenteraman baik di kalangan rakyat maupun di
kalangan pegawai, yang menjadi sebab utama bagi kemunduran dan kelemahan
Kerajaan Usmani.
Sekolah Kedokteran dan Sekolah
Pembedahan. Lulusan Madrasah banyak meneruskan pelajaran di sekolah-sekolah
yang baru didirikan ini. Di tahun 1838 Sekolah Kedokteran dan Sekolah
Pembedahan digabungkan menjadi satu dengan nama Darul Ulum-u Hikemiye ve
Mekteb-i Tibbiye-i Sahane. Bahasa pengantar yang dipakai di Sekolah
Kedokteran dalam bentuk baru ini ialah Perancis.
No comments:
Post a Comment