Sunday, April 9, 2017

SULTAN MAHMUD II



            Mahmud lahir pada tahun 1785 dan mempunyai didikan tradisional, antara lain pengetahuan agama, pengetahuan pemerintahan, sejarah dan sastra Arab, Turki, dan Persia. Ia diangkat menjadi Sultan di tahun 1807 dan meninggal di tahun 1839.
            Dibagian pertama dari masa Kesultanannya ia disibukkan oleh peperangan dengan Rusia dan usaha menundukkan daerah –daerah yang mempunyai kekuasaan otonomi besar. Peperangan dengan Rusia selesai di tahun 1812.
            Di tahun 1826 ia membentuk suatu korp tentara baru yang diasuh oleh pelatih-pelatih yang dikirim oleh Muhammad Ali Pasya dari Mesir. Sultan Mahmud II, dikenal sebagai Sultan yang tidak mau terikat pada tradisi dan tidak segan-segan melanggar adat kebiasaan lama.
            Sultan Mahmud II juga mengadakan perubahan dalam organisasi pemerintahan Kerajaan Usmani. Menurut tradisi Kerajaan Usmani dikepalai oleh seorang Sultan yang mempunyai kekuasaan temporal atau duniawi dan kekuasaan spiritual atau rohani. Sebagai penguasa duniawi ia memakai titel Sultan dan sebagai kepala rohani umat Islam ia memakai gelar Khalifah. Dengan demikian Raja Usmani mempunyai dua bentuk kekuasaan, kekuasaan memerintah negara dan kekuasaan menyiarkan dan membela Islam.
            Dalam melaksanakan kedua kekuasaan di atas Sultan dibantu oleh dua pegawai tinggi, Sadrazam untuk urusan pemerintahan dan Syaikh Al-Islam untuk urusan keagamaan. Sultan Mahmud II-lah yang pertama kali di kerajaan Usmani yang dengan tegas mengadakan perbedaan antara urusan agama dan urusan dunia. Urusan agama diatur oleh syari’at dan urusan dunia diatur oleh hukum bukan syari’at yang dalam masa selanjutnya membawa kepada adanya hukum sekuler di samping hukum syari’at.
Di masa pemerintahaannya orang juga telah kurang giat memasukkan anak-anak mereka ke madrasah dan mengutamakan mengirim mereka belajar ketrampilan secara praktis di perusahaan-perusahaan industri tangan. Kebiasaan ini membuat bertambah meningkatnya jumlah buta huruf di Kerajaan Usmani. Untuk mengatasi problema ini, Sultan Mahmud II mengeluarkan perintah supaya anak sampai umur dewasa jangan dihalangi masuk madrasah.
Tiada lama sesudah itu Sultan Mahmud II mendirikan pula Sekolah Militerm Sekolah Tehnik, Sekolah Kedokteran dan Sekolah Pembedahan. Lulusan Madrasah banyak meneruskan pelajaran di sekolah-sekolah yang baru didirikan ini. Di tahun 1838 Sekolah Kedokteran dan Sekolah Pembedahan digabungkan menjadi satu dengan nama Darul Ulum-u Hikemiye ve Mekteb-i Tibbiye-i Sahane. Bahasa pengantar yang dipakai di Sekolah Kedokteran dalam bentuk baru ini ialah Perancis.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive