Wednesday, March 1, 2017

Peran keluarga dalam mengembangkan moral anak


Keluarga adalah tempat ideal penyemaian pendidikan budi pekerti. Didalam keluarga anak akan banyak belajar secara praktis melalui berlatih dan meniru budi pekerti orang disekitarnya, lebih-lebih meneladani orang tuanya. Seperti halnya dikemukakan  Geertz (1985:151) bahwa didalam keluarga jawa berkambang nila-nilai tatakrama penghormatan yang mengarah pada penampilan sosial yang harmonis. Nilai-nilai tata krama ini akan dipelajari anak secara alamiah dalam keluarga.
Melalui pendidikan moral dalam keluarga yang menjadi basis awal budi pekerti, anak akan semakin sadar terhadap kehadiran dirinya di dunia. Namun, menurut Supriyoko (2000:5) ada hal yang perlu dicermati yakni ihwal normalitas keluarga akan berpengaruh terhadap perilaku sosial anak. Dalam keluarga normal (harmonis) anak akan cenderung berperilaku positif, sebaliknya pada keluarga yang tidak normal (rusak) anak akan cenderung berperilaku sosial negatif. Karena itu, keluarga memang tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan sosial dan budi pekerti. Bahkan para pakar pendidikan juga banyak yang setuju, kalau pendidikan budi pekerti harus ditanamkan sejak anak memasuki masa peka (govoelige periode), antar 3,5 – 7 tahun.
Peran keluarga dalam mengembangkan moral anak sangatlah penting karena hal tersebut berpengaruh pada pembentukan moral dimasa depan. Orang tua sebagai peran utama dalam pembentukan moral. masing-masing orang tua berbeda cara dalam mengajarkan pendidikan moral. Sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari, orang tua mengikuti dan mengajaak anak-anaknya untuk datang ke pengajian bersama, supaya sang anak mendapatkan ilmu akhlak dan akidah tentang keagamaan karena hal ini dapat menciptakan etika dan budi pekerti yang baik. Orang tua memakai pakaian yang sopan dengan maksud mangajarkan kepada anak-anaknya untuk berpakain sopan didalam dan di luar rumah untuk memperlihatkan jati diri yang baik. Orang tua mengajarkan bersalaman kepada anak-anaknya sebelum mereka berangkat sekolah ataupun keluar rumah dengan maksud meminta izin (berpamitan) supaya dalam keluarga tercipta keteraturan.
Cara lain didalam mendidikan anak yang dilakukan oleh orang tua yaitu sering meluangkan waktu untuk berkumpul bersama, misalnya makan bersama, nonton TV bersama, dalam waktu yang bersama itu orang tua dapat memperingati anak-anaknya untuk berbuat dan berperilaku baik diluar dan didalam rumah selain itu sang anak juga dapat menceritakan keluh kesahnya ataupun hal-hal yang telah dialami di luar rumah kepada orang tua, sehingga anak merasa nyaman berada di rumah. Oarang tua terutama ayah sebagai kepala keluarga harus dapat menciptakan suasana rumah yang nyaman, baik, tenang, teraturan, dan saling hidup rukun. Supaya anak dapat merasakan kasih sayang didalam rumah dan menerima ajaran-ajaran moral yang telah diajarkan oleh orang tua dan dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari maupun kehidupan dimasyarat.

Orang tua tidak hanya memberikan pendidikan tata krama dan budi pekerti saja, melainkan harus memberi contoh kepada anak-anaknya supaya sang anak tidak hanya mendengar pesan-pesan dari orang tua tapi juga melihat dan memahami bahwa orang tua tidak hanya memerintah saja tetapi juga telah memberi contoh yang baik bagi dirinya. Hal ini diharapkan supaya anak dapat mengingat apa yang telah diajarkan orang tua kepada mereka sebagai anak.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive