Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia
yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif
membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan
peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam
menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup
lokal, nasional, regional maupun global.
Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pencapaian
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan.
Peran semua unsur sekolah, orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam.
Istilah
PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) mulai membumi dalam dunia
pembelajaran walaupun pelaksanaannya masih belum merata. Guru masih banyak yang belum mengetahui
bagaimana cara menerapkannya. Bisa jadi hal
tersebut diisebabkan sosilalisasi tentang PAIKEM itu sendiri belum tersentuh
oleh guru-guru. Dalam pembelajaran PAI tentu harus disesuaikan dengana
karakteritik PAI itu sendiri sehingga model pembelajaran PAIKEM menjadi PAIKEMI
(Pembelajaran
Pembelajaran
aktif adalah pendekatan pembelajaran yang lebih
banyak melibatkan aktivitas peserta didik. Peserta didik dimotivasi
untuk mengikuti pembelajaran dengan antusias dan motivasi yang tinggi, membangun
kerjasama. Tujuannya adalah untuk memperoleh pengalaman belajar, mengembangkan kemampuan berpikir, menganalisis, mensintesis, menilai, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran
Inovatif adalah pembelajaran yang memotivasi guru dan siswa untuk menciptakan
dan mengembangkan hal, gagasan, ide atau karya yang baru atau yang sudah ada,
sehingga pembelajaran dapat menghasilkan
hal-hal yang baru.
Pembelajaran kreatif merupakan
proses pembelajaran yang
mengharuskan guru dapat
memotivasi dan memunculkan kreativitas peserta didik selama pembelajaran
berlangsung, dengan membuat sesuatu, menciptakan sesuatu, mengubah, mengkreasi
sesuatu. Guru harus merancang model pembelajaran yang bervariasi.
Pembelajaran
efektif adalah apabila tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan berhasil
guna. Pembelajaran efektif dapat
tercapai jika mampu memberikan pengalaman baru, membentuk kompetensi peserta
didik dan mengantarkan mereka ke tujuan yang ingin dicapai secara optimal. Guru harus mampu merancang dan mengelola
pembelajaran dengan metode atau model yang tepat.
Pembelajaran yang menyenangkan
artinya pembelajaran yang dapat menciptakan suasana yang menggembirakan,
sehingga tercipta suasana yang kondusif. Pembelajaran yang menyenangkan ( Joyfull learning ) merupakan suatu
proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat sebuah kohesi yang kuat
antara pendidik dan peserta didik, tanpa ada perasaan terpaksa atau
tertekan, Guru menciptakan suasana
yang demokratis. Hernowo menjelaskan, bahwa belajar akan berlangsung sangat efektif jika berada dalam keaadaan yang
menyenangkan.
(Dave Maier dalam Hernowo: 2005), ‘ Kegembiraan berarti
bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh dan terciptanya makna, pemahaman
(penguasaan atas materi serta nilai yang membahagiakanpada diri pembelajar.”
No comments:
Post a Comment