Pengaruh
keragaman terhadap kehidupan beragama, bermasyarakat, bernegara, dan kehidupan
global yang dimiliki oleh masyarakat majemuk yang dijelaskan oleh Van de Berghe
Yaitu:
1.
Terjadinya segmentasi kedalam kelompok-kelompok
yang sering kali memiliki kebudayaan yang berbeda.
2.
Memiliki struktur social yang terbagi-bagi ke
dalam lembaga-lembaga yang bersifat non-komplementer.
3.
Kurang mengembangkan consensus diantara para
anggota masyarakat tentang nilai-nuilai sosial yang bersifat dasar.
4.
Secara relatif sering kali terjadi konflik di
antara kelompok yang satu dengan yang lainnya.
5.
Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas
paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi.
6.
Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok
terhadap kelompok yang lain.
Realitas di
atas harus diakui dengan sikap terbuka, logis dan dewasa karena dengannya,
kemajemukan yang ada dapat dipertumpul. Jika keterbukaan dan kedewasaan
sikap dikesampingkan besar kemungkinan tercipta masalah-masalah yang
dapat menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Seperti halnya sebagai berikut:
1.
Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia
dengan dunia lingkungannya. Disharmonisasi dibawa oleh virus paradox yang ada
dalam globalisasi. Paket globalisasi yang begitu memikat masyarakat dengan
tawarannya akan keseragaman global untuk maju bersama dengan komunikasi gaya
hidup manusia yang bebas dan harmonis dalam tatanan dunia, dengan menyampaikan
keunikan dan keragaman manusia sebagai pelaku utamanya.
2.
Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan
memunculkan maslah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang
tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
3.
Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat
bermacam-macam, antara lain: keyakinan bahwa secara kodrati ras/ sukunya
kelompoknya lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain.
No comments:
Post a Comment