Dalam
proses pembelajaran di kelas guru atau pendidik sangat berperan aktif dan
penting menentukan pencapaian tujuan pendidikan atau pengajaran. Pendidik atau
guru adalah orang dewasa baik secara kodrati (orang tua) maupun secara profesi
(guru) bertanggung jawab dalam menumbuhkembangkan anak didik dan menghantarkan
menuju ke arah kedewasaan.
Orang
tua sebagai pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Guru sebagai pendidik
kedua di kelas menjadi pendidik sekaligus orang tua di kelasnya untuk mendidik
anak didiknya (siswa).
Langelveld
(1980) mengemukakan tiap-tiap pergaulan antara orang dewasa (orang tua, guru
dan lain-lain) dengan anak merupakan lapangan atau tempat dimana perbuatan
mendidik berlangsung.
Guru
adalah pendidik kedua setelah orang tua menjadi pendidik karena profesinya.
Dalam Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen:
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik, pada pendidikan usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar dan pendidikan menengah.
Guru
sebagai pendidik harus memenuhi persyaratan khusus untuk mengajar yaitu
berbagai ilmu kependidikan dan keguruan sebagai dasar, seperangkat latihan
keterampilan keguruan (Praktek mengajar) beberapa sikap keguruan dan
kependidikan yang diperlukan.
Dalam
kenyataan khususnya guru TK dan SD secara fungsional dianggap oleh anak
didiknya sebagai pendidik, yaitu orang yang dapat menjelaskan segala sesuatu
yang sifatnya bukan pengajaran saja tetapi sekaligus penasihat dalam membentuk
kepribadian siswa.
Untuk
menjadi seorang pendidik ada beberapa hal yang harus dimiliki seorang guru :
a.
Guru harus memiliki
kedewasaan.
b.
Guru harus mampu
menjadikan dirinya sebagai teladan. Dia tidak perlu menganggap dirinya sebagai
manusia super, manusia yang tidak melakukan kesalahan.
c.
Guru harus mampu
menghayati kehidupan anak, serta bersedia membantunya.
d.
Guru harus mengikuti
keadaan kejiwaan dan perkembangan anak didik.
e.
Guru harus mengenal
masing-masing anak sebagai pribadi yang berbeda satu sama lain.
f.
Guru harus menjadi
seorang pribadi.
Ada suatu ungkapan
“Kita tidak dapat mendidik dengan apa yang kita miliki, akan tetapi kita dapat
mendidik dengan apa dan siapakah kita ini”.
No comments:
Post a Comment