Bagi
pendidik, istilah ini pasti sudah tidak asing lagi, dan ilmunya menjadi sebuah
acuan dalam praktek mendidik anak. Jika dilihat dari segi istilah, pedagogik
sendiri berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu paedos (anak) dan agogos
(mengantar, membimbing, memimpin).
Dari
dua istilah diatas timbul istilah baru yaitu paedagogos dan pedagog, keduanya
memiliki pengertian yang hampir serupa, yaitu sebutan untuk pelayan pada zaman
Yunani kuno yang mengantarkan atau membimbing anak dari rumah ke sekolah
setelah sampai di sekolah anak dilepas, dalam pengertian pedagog intinya adalah
mengantarkan anak menuju pada kedewasaan.
Istilah
lainnya yaitu Paedagogia yang berarti pergaulan dengan anak, Pedagogi yang
merupakan praktek pendidikan anak dan kemudian muncullah istilah Pedagogik yang berarti ilmu mendidik anak.
Menurut Prof.Dr.J.Hoogeveld (Belanda), Pedagogik ialah ilmu yang
mempelajari masalah membimbing anak ke arah tujuan tertentu, yaitu supaya kelak
ia mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya (Fachrudin
Saudagar;2009,32).
Langeveld (1980) membedakan istilah pedagogik dengan istilah pedagogi.
Pedagogik diartikannya sebagai ilmu pendidikan yang lebih menekankan pada
pemikiran dan perenungan tentang pendidikan (Fachrudin Saudagar;2009,32).
Istilah pedagogi
artinya pendidikan yang lebih menekankan kepada praktek,
yang menyangkut kegiatan mendidik, membimbing anak. Sedangkan
pedagogik merupakan suatu teori yang secara teliti, kritis dan objektif
mengembangkan konsep-konsepnya mengenai hakikat manusia, hakikat anak, hakikat
tujuan pendidikan serta hakikat proses pendidikan.
Berdasarkan pengertian seperti tersebut di atas maka yang dimaksud
dengan pedagogik adalah ilmu tentang pendidikan anak yang ruanglingkupnya
terbatas pada interaksi edukatif antara pendidik dengan siswa.
Kadang
sebagian orang mengartikan bahwa pedagogik merupakan ilmu pendidikan, pemaknaan
ini tidak berarti salah namun juga tidak sepenuhnya benar, mengapa? Karena jika
ditinjau dari makna pendidikan secara luas maka Pendidikan adalah hidup.
Lebih tepatnya segala pengalaman di berbagai lingkungan yang berlangsung
sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi perkembangan individu.
Dari
pengertian diatas maka bisa dipahami ada beberapa tingkatan dalam pendidikan,
sehingga menimbulkan cabang ilmu pendidikan yang dikembangkan para ahli yaitu
pendidikan pada anak yang disebut Pedagogik, ilmu pendidikan bagi orang dewasa
yang disebut Andragogi serta pendidikan bagi ilmu pendidikan manula yang
disebut Gerogogi.
Jelaslah
bahwa Pedagogik terbatas pada ilmu pendidikan anak atau ilmu mendidik anak. Maka
timbul pertanyaan lain, kapankah seorang anak masuk dalam kawasan pedagogik?
Menurut M.J. Langeveld, pendidikan baru terjadi ketika anak telah mengenal kewibawaan,
syaratnya yaitu terlihat pada kemampuan anak memahami bahasa, karena sebelum
itu dalam pedagogik anak tidak disebut telah dididik yang ada adalah
pembiasaan. Sedang batas atasnya yaitu ketika anak telah mencapai kedewasaan
atau bisa disebut orang dewasa.
Jadi,
pengertian bahwa pedagogik adalah ilmu pendidikan berarti benar dalam
pengertian pendidikan pedagogik, namun berarti salah jika mengacu pada makna
pendidikan secara luas.
Kemudian,
mengapa Pedagogik diperlukan? Padahal pedagogik yang merupakan rangkaian teori
kadang berlainan dengan praktek di lapangan? Ada dua alasan yang melandasinya,
yaitu bahwa pedagogik sebagai suatu sistem pengetahuan tentang pendidikan anak
diperlukan, karena akan menjadi dasar bagi praktek mendidik anak. Selain itu
bahwa pedagogik akan menjadi standar atau kriteria keberhasilan praktek
pendidikan anak. Kedua, manusia memiliki motif untuk mempertanggungjawabkan
pendidikan bagi anak-anaknya, karena itu agar dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah, praktek pendidikan anak memerlukan pedagogik sebagai landasannya
agar tidak jadi sembarangan.
Untuk
meyakinkan lebih jauh, pedagogik secara jelas memiliki kegunaan diantaranya
bagi pendidik untuk memahami fenomena pendidikan secara sistematis, memberikan
petunjuk tentang yang seharusnya dilaksanakan dalam mendidik, menghindari
kesalahan-kesalahan dalam praktek mendidik anak juga untuk ajang untuk mengenal
diri sendiri dan melakukan koreksi demi perbaikan bagi diri sendiri.
Menurut
saya sendiri, pedagogik memang perlu dipelajari bahkan jika bisa untuk setiap
orang, tanpa terbatas pada identitas sebagai calon guru. Karena sebenarnya kita
semua akan atau mungkin anda yang telah memiliki keluarga telah menjadi seorang
pendidik. Saya menyadari dan mengetahui pada dasarnya manusia mempunyai naluri
untuk mendidik tanpa mempelajari teori, buktinya banyak orang tua berhasil
mendidik anak mereka sampai kesuksesan, tanpa mempelajari pedagogik, namun
teoripun lahir dari praktek di lapangan.
Lalu
apakah dengan mempelajari pedagogik dan mempraktekannya dapat mendidik anak
sehingga anak dapat mencapai kesuksesan? Jawabannya adalah bisa, karena tujuan
pedagogik adalah memanusiakan manusia, menjadikan seseorang dewasa demi
kebahagiaan dalam menjalani kehidupan. Kesuksesan ini jangan terus dikurung
dalam artian pada kemapanan materi dari pandangan kita sebagai seorang pendidik
sejati, tapi hakikatnya adalah menjadikan kesuksesan itu sebagai keberhasilan
dalam menanamkan pada diri seseorang kebahagiaan dalam menjalani hidup dengan
mengaplikasikan seperti misalnya mematuhi norma-norma yang ada pada masyarakat.
Intinya, menjadikan seseorang menjalani hidup dengan bahagia.
terima kasih kembali
ReplyDelete