Saturday, March 25, 2017

Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD


1.    Pengertian Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
            Beberapa istilah yang digunakan dalam pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) antara lain: civics, Civics Educations. Socials Studies, Socials Sciences, dan Social Education  sering digunakan scara bergantian, “Socials Sciences” sebagai organisasi dari “bodies of knowledge” mengenai hubungan antar manusia. (Wesley dalam Muchtar, 2007: 829). Marsh dan Print (Muchtar, 2007: 829) menggunakan “Social Science” untuk kelompok mata pelajaran sosial dalam kurikulum sekolah. Sedangkan istilah “Social Studies” didefinisikan sebagai porsi dari ilmu sosial untuk pendidikan “a portion of social science” (Estvan dalam Muchtar, 2007:  830).
            Istilah studi sosial muncul sebagai sebutan konseptual bagi ilmu-ilmu sosial, yang merupakan terjemahan dari  Social Studies yang telah lama digunakan di Amerika untuk mata pelajaran dalam kurikulum di sekolah. Di Indonesia diperkenalkan istilah ini pada tahu 1971 pada seminar Nasional Civics Education di Tawangmangu Solo, yang didasari hasil survey pelajaran ilmu-ilmu sosial pada tahun 1969, yang kemudian disusul oleh muncul naskah yang berjudul Tantangan dalam Pengajaran Ilmu-ilmu Sosial yang di tulis oleh Hartshon dan Soemantri pada tahun 1970. (Muchtar, 2007:829).
            Dari uraian di atas menunjukan bahwa penggunaan istilah “studi sosial”  kendatipun tidak dijadikan nama bagi pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), namun terus berkembang sebagai sebutan konseptual dalam pembaharuan pendidikan  Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang secara operasional lebih berperan sebagai “pendekatan dalam pengembangan kurikulum” pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
            Scounce (Muchtar, 2007: 829) menekankan bahwa “program pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial harus mampu memberikan pengalaman-pengalaman belajar yang berorientasi kepada aktivitas belajar peserta didik (siswa)”. Pelibatan peserta didik secara penuh  dalam serangkaian aktivitas dan pengalaman belajar mampu memberikan kesempatan yang luas pada peserta didik untuk terlibat di dalam proses memecahkan masalah di dalam lingkungan belajar yang dibuat sebagaimana realitas yang sesungguhnya.
            Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah suatu program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya sosialnya yang bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik dan psikologi sosial. Nasution (Sumaatmaja. N, 2002:12.3).
            Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan pengajaran yang selalu berkenaan dengan kehidupan nyata di masyarakat dalam upaya memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dan memajukan kehidupannya.
Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. (Kurikulum 2006)

2.    Model Pembelajaran Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD
            Model dalam kajian ini diartikan sebagai kerangka konseptual yang dikembangkan dan digunakan sebagai pedoman sistematik dalam melaksanakan dan mengembangkan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sesuai dengan tujuan dan kepentingannya. Di Indonesia ada sejumlah model yang dikembangkan dalam pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), yaitu dengan menggunakan pendekatan integrated, correlated dan separated. Untuk pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD menggunakan model integrated yaitu pendekatan model pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang dijadikan satu dari ilmu-ilmu sosial, seperti; sejarah, geografi, ekonomi dan antropologi (Muchtar,2007:831).
3.    Tujuan Pembelajaran Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD
            Tujuan pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di persekolahan adalah untuk menumbuhkan warga negara yang baik. Pembelajaran di sekolah merupakan upaya membentuk sifat warga negara yang baik akan mudah ditumbuhkan pada siswa apabila guru mendidik mereka dengan jalan menempatkannya dalam kebudayaannya daripada memusatkan perhatian pada disiplin ilmu yang terpisah-pisah. Pengorganisasian bahannya harus secara ilmiah dan psikologis. (Sapriya, dkk., 2006:11).
            Djahiri (Sapriya,dkk., 2006:13) mengemukakan 5 (lima) tujuan pokok dalam pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), yaitu:
a.    Membina siswa agar mampu mengembangkan pengertian/pengetahuan berdasarkan data, generalisasi serta konsep ilmu tertentu maupun yang bersifat interdisipliner/komprehensif dari berbagai cabang ilmu sosial.
b.    Membina siswa agar mampu mengembangkan dan mempraktikan keanekaragaman keterampilan studi, kerja dan keterampilan intelektualnya secara pantas dan tepat sebagaimana diharapkan ilmu-ilmu sosial.
c.    Membina dan mendorong siswa untuk memahami, menghargai dan menghayati adanya keanekaragaman dan kesamaan kultural maupun individual.
d.   Membina siswa ke arah turut mempengaruhi nilai-nilai kemasyarakatan serta mengembangkan dalam menyempurnakan nilai-nilai yang ada pada dirinya.
e.    Membina siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan baik sebagai individu maupun sebagai warga negara.

            Di dalam kurikulum 2006 dijelaskan tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD agar siswa sebagai peserta didik memilki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
a.    Mengenal  konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan  masyarakat dan lingkungannya.
b.    Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,  inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
c.    Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
d.   Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

4.    Ruang Lingkup Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar
            Pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar dimaksudkan untuk membina generasi penerus usia dini untuk memahami potensi dan peran dirinya dalam berbagai tata kehidupannya, menghayati tuntutan keharusan dan pentingnya bermasyarakat dengan penuh kebersamaan, dan mahir berperan serta di lingkungannya sebagai insan sosial dan warga negara yang baik.
            Berdasarkan pada kajian di atas, seyogianya dalam kegiatan pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) siswa dapat diberikan materi dengan materi yang diberikan dengan terjun langsung mengamati dalam lingkungan di luar kelas sebagai sumber pembelajaran.
Pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar dimaksudkan untuk membina generasi penerus usia dini guna memahami potensi dan peran dirinya dalam berbagai tata kehidupannya, menghayati tuntutan keharusan dan pentingnya bermasyarakat dengan penuh kebersamaan, dan mahir berperan serta di lingkungannya sebagai insan sosial dan warga negara yang baik. Berdasarkan pada kajian di atas, seyogianya dalam kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) siswa dapat diberikan materi dengan mengamati lingkungan /objek wisata yang dapat menjadi sumber belajar, agar materi yang diberikan lebih jelas dan dipahami ke dalam lingkungan alam dan masyarakat.          

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive