Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada populasi, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil
dari populasi tersebut. Kesimpulannya apa yang dipelajari dari sampel itu akan
diberlakukan untuk populasi. Oleh karena itu sampel yang akan diambil dari
populasi harus betul-betul, representatif (dapat mewakili). Terdapat berbagai
teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sampling
pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan non
probability sampling.
1.
Probability sampling adalah teknik sampling
yang memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi:
a.
Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
b.
Sampling Acak Stratifikasi (Proportionate Stratified Random Sampling)
c.
Sampling Acak Tak Berstrata
d.
Sampling Klaster (Cluster Sampling)
2.
Non Probability Sampling adalah teknik yang
tidak memberikan peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini terdiri dari:
a.
Sampling sistematis, yaitu teknik penentuan
sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
b.
Sampling kuota, adalah teknik untuk menentukan
sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota)
yang diinginkan.
c.
Sampling aksidental, adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan, maksudnya peneliti mengumpulkan data langsung
dari setiap orang dewasa yang dijumpainya, sampai jumlah yang diharapkan.
d.
Sampling purposive, adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang
disiplin pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang
kepegawaian saja.
e.
Sampling jenuh, adalah teknik penentuan sampel
bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
f.
Snowball sampling, adalah teknik penentuan
sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih
teman-temannya untuk dijadikan sampel.
Menentukan ukuran sampel merupakan bagian dari teknik
sampling, dimana jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel.
Jumlah sampel yang mana mewakili populasi adalah sama dengan populasi. Makin
besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi
semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka
makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).
Terdapat dua rumus yang dapat digunakan untuk menghitung
besarnya sampel yang diperlukan dalam penelitian. Selain itu juga diberikan
cara menentukan ukuran sampel yang sangat praktis yaitu dengan menggunakan
tabel dan nomogram. Tabel yang digunakan adalah tabek Krejcie dan Nomogram
harryking. Dengan kedua cara tidak perlu dilakukan perhitungan rumit.
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam
yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
obyek/subyek tersebut. Bahkan satu orang pun dapat digunakan sebagai populasi,
karena satu orang itu mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicara,
disiplin, pribadi, hobi, dll.
No comments:
Post a Comment