Dengan
begitu sangat pentingnya peranan guru di sekolah dalam proses belajar anak,
maka guru menyadarinya bahwa di sekolah banyak beraneka ragam perilaku, tingkah
laku anak seperti : anak pendiam, anak pemalu, anak hiperaktif, dan ada pula
anak yang autis. Sebagai guru yang berprofesional harus memperhatikan setiap
kepribadian masing-masing anak dan harus lebih cermat dalam menghadapi anak
tersebut. Seperti yang terjadi di Taman Kanak-kanak yang dikelola penulis
sendiri kaitannya anak yang mengalami kelainan dalam perkembangannya khususnya
anak autisme. Dengan ini penulis mencoba menyusun strategi untuk anak autis di
sekolah Taman Kanak-kanak :
- Hendaknya
guru mempunyai wawasan pengetahuan tentang permasalahan autisme.
- Sebelum
diterima di sekolah Taman Kanak-kanak hendaknya anak tersebut sudah atau
sedang menjalani terapi.
- Pada
waktu proses belajar mengajar berlangsung hendaknya ada helper
(pendamping) baik oleh orang tua ataupun pihak lain yang dipercaya.
- Dalam
setiap kegiatan belajar seorang anak autis harus mengikuti layaknya
seperti anak normal dan guru harus lebih dekat dan banyak mengadakan
pendekatan.
- Apabila
seorang anak autis berontak (melakukan tindakan kasar) maka bawalah ia ke dalam
suatu ruangan dalam hal ini hanya ada pendamping, guru dan anak itu
sendiri.
- Pada
waktu pemberian tugas di kelas hendaknya seorang guru sebaiknya dalam
penyediaan bahan pekerjaan agar jumlah yang tersedia dilebihkan jumlahnya
sepeti tugas menggunting, mencocok, menarik garis dan sebagainya untuk
diulang di rumah.
- Dalam
penggunaan bahasa, untuk berkomunikasi hendaknya guru menggunakan bahasa yang
jelas dan tegas dalam pengucapannya, singkat dalam bentuk kalimatnya
kemudian agar selalu terjadi kontak mata langsung saat berbicara agar
mudah dipahami tentang kalimat yang maksimal oleh anak tersebut.
- Adanya
kerjasama antara guru, pendamping atau orang tua atau orang lain yang
dipercaya serta terapis untuk mengkomunikasikan program-program apa yang
sedang dilaksanakan serta program-program yang akan dilaksanakan.
- Dalam
setaip kejadian yang dilakukan anak autis di sekolah hendaknya guru
berusaha untuk menjelaskan mengarahkan teman-temannya untuk dapat menerima
keberadaan anak tersebut agar dijadikan teman yang baik dan untuk menyayangi
dan melindunginya.
- Dalam
kesempatan waktu guru berusaha mengadakan pendekatan kepada orang tua lain
yang ada di sekolah untuk memberikan penjelasan pengarahan, pengertian
tentang anak yang mengalami kelainan tersebut agar tidak terjadi
kecemburuan,kesenjangan sosial di sekolah dan dapat menerima tentang
keberadaan anak tersebut.
- Dalam
kesempatan waktu hadirkan terapis untuk melihat secara langsung apa yang
sedang dilakukan anak tersebut di dalam kelas, agar supaya baik pihak
guru, dan terapis untuk saling memberikan informasi tentang apa yang
sedang terjadi pada anak tersebut.
No comments:
Post a Comment