Friday, March 17, 2017

Kegiatan Pembelajaran Menyimak

2.1  Fungsi Menyimak
Menyimak pada hakikatnya adalah mendengarkan atau memahami bahan simakan. Karena itu, dapatlah disimpulkan bahwa tujuan utama menyimak adalah menangkap, memahami atau menghayati pesan, ide, gagasan, yang tersirat dalam bahan simakan. (Tarigan, 2008).
Secara praktis menyimak berfungsi antara lain :
a.         Untuk memperoleh informasi yang ada hubungan atau sangkut-pautnya dengan pekerjaan atau profesi.
b.        Agar saya menjadi lebih efektif dalam hubungan-hubungan antarpribadi dalam kehidupan sehari-hari di rumah, di tempat kerja, dan dalam kehidupan bermasyarakat.
c.         Untuk mengumpulkan data agar saya dapat membuat keputusan-keputusan yang masuk akal.
d.        Agar dapat memberikan responsi yang tepat terhadap segala sesuatu yang saya dengar. (Hunt dalam Tarigan, 2008)
  Menurut Sutari (Tarigan, 2008) tujuan menyimak adalah :
(1)     Mendapatkan fakta
Banyak cara yang dapat ditempuh oleh seseorang untuk memperoleh fakta. Cara yang pertama adalah dengan mengadakan eksperimen, penelitian, membaca buku, surat kabar, majalah dan sebagainya. Cara yang kedua adalah dengan mendengarkan radio, melihat televisi, berdiskusi, menghadiri seminar dan sebagainya.
(2)     Menganalisis fakta
Proses menganalisis fakta adalah proses menaksir kata-kata atau informasi sampai pada tingkat unsur-unsurnya dan menaksir sebab akibat yang terkandung dalam fakta-fakta tersebut.


 
 


(3)     Mengevaluasi fakta
Setelah menganalisis fakta, dalam benak penyimak yang kritis akan muncul beberapa pertanyaan sehubungan dengan hasil analisisnya terhadap suatu bahan simakan. Dalam mengevaluasi fakta, penyimak perlu mempertimbangkan bahan simakan dengan menggunakan segala pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya.
(4)     Mendapatkan inspirasi
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering dihadapkan pada beberapa masalah dalam hidup mereka. Kadang-kadang kegiatan menyimak dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut dengan cara mencari insprasi. Kegiatan menyimak yang dapat menimbulkan inspirasi adalah seperti menyimak pengajian seminar dan sebagainya. 
(5)     Mendapatkan hiburan
Pada dasarnya manusia dalam hidup ini memerlukan hiburan. Hiburan dapat diperoleh melalui berbagai kegiatan, salah satunya adalah kegiatan menyimak. Manusia jaman sekarang sering menyimak radio, televisi, film, dan sebagainya untuk memperoleh hiburan.
(6)     Memperbaiki kemampuan berbicara
Dengan menyimak pembicaraan yang terpilih kita dapat memperbaiki kemampuan berbicara. Hal ini sering digunakan dalam pengajaran bahasa asing karena dengan menyimak penutur asing, maka penyimak akan dapat memperbaiki kesalahan-kesalahannya dalam pengucapan kata-kata asing.
Di samping tujuan umum itu terdapat pula berbagai tujuan khusus yang menyebabkan adanya aneka ragam menyimak, yaitu :
1.        Menyimak ekstensif
Menyimak ekstensif adalah sejenis kegiatan menyimak mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu dibawah bimbingan langsung dari seorang guru. Penggunaan paling dasar adalah untuk menangkap atau mengingat kembali bahan yang telah dikenal atau diketahui dalam suatu lingkungan baru dengan cara baru.  Menyimak ekstensif terdiri atas menyimak sosial, menyimak sekunder, menyimak estetik, dan menyimak pasif.
2.        Menyimak intensif
Menyimak intensif diarahkan pada suatu kegiatan yang jauh lebih diawasi, dikontrol terhadap satu hal tertentu. Dalam kegiatan ini diperlukan pengarahan dari guru. Salah satu cara sederhana untuk melatih menyimak seperti ini adalah menyuruh siswa menyimak tanpa memberi teks tertulis sekali atau dua kali.  Menyimak intensif yang terdiri atas menyimak kritis, menyimak konsentratif, menyimak kreatif, menyimak eksploratif, menyimak interogatif dan menyimak selektif.
Ciri-ciri menyimak intensif adalah sebagai berikut :
a.         Menyimak intensif adalah menyimak pemahaman.
Pemahaman adalah suatu aspek pikiran tentang suatu objek. Pemahaman merupakan hasil dari proses memahami terhadap suatu bahan simakan. Siswa dapat dikatakan memahami suatu objek jika ia telah menguasai seluruh objek tersebut.
b.        Menyimak intensif memerlukan konsentrasi tinggi
Konsentrasi adalah memusatkan semua perhatian baik pikiran, perasaan, ingatan dan sebagainya kepada satu objek. Dalam menyimak intensif diperlukan pemusatan pikiran terhadap bahan yang disimak. Agar dalam menyimak dapat melakukan konsentrasi yang tinggi, maka perlu dilakukan beberapa cara antara lain : (a) menjaga pikiran agar tidak terpecah, (b) perasaan tenang dan tidak bergolak, (c) perhatian terpusat pada objek yang sedang disimak, (d) penyimak harus mampu menghindari berbagai hal-hal yang dapat mengganggu kegiatan menyimak, baik internal maupun eksternal.
c.         Menyimak intensif adalah memahami bahasa formal
Bahasa formal adalah bahasa yang digunakan dalam situasi formal (resmi) misalnya ceramah, diskusi, temu ilmiah, seminar, dan sebagainya. Bahasa yang digunakan pada kegiatan tersebut adalah bahasa resmi atau bahasa baku yang lebih menekankan makna.
d.        Menyimak intensif diakhiri dengan reproduksi simakan
Reproduksi dilakukan setelah menyimak. Fungsi reproduksi antara lain: (a) mengukur kemampuan integratif antara menyimak dengan berbicara, (b) untuk mengukur kemampuan integratif antara menyimak dengan berbicara, (c) mengetahui kemampuan daya serap siswa dan (d) untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang bahan yang telah disimak.

2.2 Metode/Teknik Pengajaran Menyimak
            Pengajaran menyimak dapat dilaksanakan dengan berbagai cara. Metode yang dipilih sangat bergantung kepada pengajar dengan mempertimbangkan tujuan, bahan dan keterampilan proses yang ingin dikembangkan. Pengajaran menmyimak yang bervariasi sangat enunjang minat dan gairah belajar. Proses belajar yang dilandasi oleh minat dan gairah dapat diharapkan akan berhasil.
            Pemilihan dan penerapan metode pengajaran menyimak yang tepat akan dapat menanggulangi berbagai masalah seperti :
a.       Jumlah yang belajar terlalu banyak
b.      Perbedaan kemampuan individu
c.       Materi pelajaran yang kurang menarik
d.      Lingkungan belajar yang kurang menarik
Pengajar yang memiliki pengetahuan dan keterampilan menggunakan berbagai teknik pengajaran menyimak akan tampil lebih meyakinkan, percaya diri dan menarik. Pemilihan metode pengajaran menyimak yang tepat akan menumbuhkan suasana belajar-mengajar yang baik.
Pemilihan dan penerapan metode pengajaran menyimak yang lebih tepat lebih menjamin tercapainya tujuan pengajaran. Ini berarti pengajaran pun akan berhasil dengan baik. Pada hakikatnya tidak ada metode yang baik atau buruk. Metode itu sifatnya netral, karena baik buruknya suatu metode tergantung dari pengajar itu sendiri yang memakai.
Namun dalam praktek pengajaran kita kenal juga istilah metode yang baik. Sesuatu metode pengajaran yang baik dapat dikenal dari ciri-cirinya seperti :
1)      Menantang atau merangsang siswa untuk belajar
2)      Mengaktifkan siswa dalam belajar
3)      Mengembangkan kreativitas siswa, penampilan siswa secara individu atau kelompok.
4)      Memudahkan siswa memahami materi pelajaran.
5)      Mengarahkan aktivitas belajar siswa ke arah tujuan pengajaran
6)      Mudah dipraktekkan
Ada beberapa metode pengajaran bahasa yang digunakan dalam metode pengajaran menyimak. Berikut ini disajikan sejumlah metode pengajaran menyimak.
1)      Dengar – ulang ucap
Metode ini biasanya digunakan dalam memperkenalkan bunyi bahasa dengan cara mengucapkannya. Guru sebagai model mengucapkan atau memutar rekaman bahasa tertentu seperti fonem, kata, kalimat, ungkapan, semboyan, kata-kata mutiara dengan pelan-pelan, jelas, dan intonasi yang tepat. Siswa meniru ucapan guru. Teknik ini dapat dilakukan secara individual, kelompok, dan klasikal.
2)      Dengar – kerjakan
Model ucapan guru berisi kalimat perintah. Siswa mereaksi atas perintah guru. Reaksi siswa itu berbentuk perbuatan.
3)      Dengar – terka
Guru mempersiapkan deskripsi sesuatu benda tanpa menyebut nama bendanya. Deskripsi itu disampaikan secara lisan kepada siswa. Kemudian siswa diminta menerka nama benda itu.
4)      Dengar – tulis
Dengar-tulis mirip dengan dengar ulang ucap. Model ucapan yang didengar dalam ulang ucap dapat digunakan dalam dengar tulis. Dengar ulang ucap menuntut reaksi bersifat lisan, dengar tulis menuntut reaksi bersifat tulisan.
5)      Memperluas kalimat
Guru menyebutkan sebuah kalimat, siswa mengucapkan kembali kalimat tersebut. Kembali guru mengulangi kalimat tadi, kemudian guru mengucapkan kata atau kelompok lain siswa melengkapi kalimat tadi dengan kelompok kata yang disebut terakhir oleh guru. Hasilnya adalah kalimat yang diperluas.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive