2.1 Fungsi Menyimak
Menyimak
pada hakikatnya adalah mendengarkan atau memahami bahan simakan. Karena itu,
dapatlah disimpulkan bahwa tujuan utama menyimak adalah menangkap, memahami
atau menghayati pesan, ide, gagasan, yang tersirat dalam bahan simakan.
(Tarigan, 2008).
Secara
praktis menyimak berfungsi antara lain :
a.
Untuk memperoleh informasi yang ada hubungan atau
sangkut-pautnya dengan pekerjaan atau profesi.
b.
Agar saya menjadi lebih efektif dalam
hubungan-hubungan antarpribadi dalam kehidupan sehari-hari di rumah, di tempat
kerja, dan dalam kehidupan bermasyarakat.
c.
Untuk mengumpulkan data agar saya dapat membuat
keputusan-keputusan yang masuk akal.
d.
Agar dapat memberikan responsi yang tepat terhadap
segala sesuatu yang saya dengar. (Hunt dalam Tarigan, 2008)
Menurut
Sutari (Tarigan, 2008) tujuan menyimak adalah :
(1)
Mendapatkan fakta
Banyak
cara yang dapat ditempuh oleh seseorang untuk memperoleh fakta. Cara yang
pertama adalah dengan mengadakan eksperimen, penelitian, membaca buku, surat
kabar, majalah dan sebagainya. Cara yang kedua adalah dengan mendengarkan
radio, melihat televisi, berdiskusi, menghadiri seminar dan sebagainya.
(2)
Menganalisis fakta
Proses
menganalisis fakta adalah proses menaksir kata-kata atau informasi sampai pada
tingkat unsur-unsurnya dan menaksir sebab akibat yang terkandung dalam
fakta-fakta tersebut.
(3)
Mengevaluasi fakta
Setelah
menganalisis fakta, dalam benak penyimak yang kritis akan muncul beberapa
pertanyaan sehubungan dengan hasil analisisnya terhadap suatu bahan simakan.
Dalam mengevaluasi fakta, penyimak perlu mempertimbangkan bahan simakan dengan
menggunakan segala pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya.
(4)
Mendapatkan inspirasi
Dalam
kehidupan sehari-hari, manusia sering dihadapkan pada beberapa masalah dalam
hidup mereka. Kadang-kadang kegiatan menyimak dapat dilakukan untuk
menyelesaikan masalah-masalah tersebut dengan cara mencari insprasi. Kegiatan
menyimak yang dapat menimbulkan inspirasi adalah seperti menyimak pengajian
seminar dan sebagainya.
(5)
Mendapatkan hiburan
Pada
dasarnya manusia dalam hidup ini memerlukan hiburan. Hiburan dapat diperoleh melalui
berbagai kegiatan, salah satunya adalah kegiatan menyimak. Manusia jaman
sekarang sering menyimak radio, televisi, film, dan sebagainya untuk memperoleh
hiburan.
(6)
Memperbaiki kemampuan berbicara
Dengan
menyimak pembicaraan yang terpilih kita dapat memperbaiki kemampuan berbicara.
Hal ini sering digunakan dalam pengajaran bahasa asing karena dengan menyimak
penutur asing, maka penyimak akan dapat memperbaiki kesalahan-kesalahannya
dalam pengucapan kata-kata asing.
Di
samping tujuan umum itu terdapat pula berbagai tujuan khusus yang menyebabkan
adanya aneka ragam menyimak, yaitu :
1.
Menyimak ekstensif
Menyimak
ekstensif adalah sejenis kegiatan menyimak mengenai hal-hal yang lebih umum dan
lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu dibawah bimbingan langsung dari
seorang guru. Penggunaan paling dasar adalah untuk menangkap atau mengingat
kembali bahan yang telah dikenal atau diketahui dalam suatu lingkungan baru
dengan cara baru. Menyimak ekstensif
terdiri atas menyimak sosial, menyimak sekunder, menyimak estetik, dan menyimak
pasif.
2.
Menyimak intensif
Menyimak
intensif diarahkan pada suatu kegiatan yang jauh lebih diawasi, dikontrol
terhadap satu hal tertentu. Dalam kegiatan ini diperlukan pengarahan dari guru.
Salah satu cara sederhana untuk melatih menyimak seperti ini adalah menyuruh
siswa menyimak tanpa memberi teks tertulis sekali atau dua kali. Menyimak intensif yang terdiri atas menyimak
kritis, menyimak konsentratif, menyimak kreatif, menyimak eksploratif, menyimak
interogatif dan menyimak selektif.
Ciri-ciri
menyimak intensif adalah sebagai berikut :
a.
Menyimak intensif adalah menyimak pemahaman.
Pemahaman
adalah suatu aspek pikiran tentang suatu objek. Pemahaman merupakan hasil dari
proses memahami terhadap suatu bahan simakan. Siswa dapat dikatakan memahami
suatu objek jika ia telah menguasai seluruh objek tersebut.
b.
Menyimak intensif memerlukan konsentrasi tinggi
Konsentrasi
adalah memusatkan semua perhatian baik pikiran, perasaan, ingatan dan
sebagainya kepada satu objek. Dalam menyimak intensif diperlukan pemusatan
pikiran terhadap bahan yang disimak. Agar dalam menyimak dapat melakukan
konsentrasi yang tinggi, maka perlu dilakukan beberapa cara antara lain : (a)
menjaga pikiran agar tidak terpecah, (b) perasaan tenang dan tidak bergolak,
(c) perhatian terpusat pada objek yang sedang disimak, (d) penyimak harus mampu
menghindari berbagai hal-hal yang dapat mengganggu kegiatan menyimak, baik
internal maupun eksternal.
c.
Menyimak intensif adalah memahami bahasa formal
Bahasa
formal adalah bahasa yang digunakan dalam situasi formal (resmi) misalnya
ceramah, diskusi, temu ilmiah, seminar, dan sebagainya. Bahasa yang digunakan
pada kegiatan tersebut adalah bahasa resmi atau bahasa baku yang lebih
menekankan makna.
d.
Menyimak intensif diakhiri dengan reproduksi simakan
Reproduksi
dilakukan setelah menyimak. Fungsi reproduksi antara lain: (a) mengukur
kemampuan integratif antara menyimak dengan berbicara, (b) untuk mengukur
kemampuan integratif antara menyimak dengan berbicara, (c) mengetahui kemampuan
daya serap siswa dan (d) untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang bahan
yang telah disimak.
2.2 Metode/Teknik Pengajaran Menyimak
Pengajaran
menyimak dapat dilaksanakan dengan berbagai cara. Metode yang dipilih sangat
bergantung kepada pengajar dengan mempertimbangkan tujuan, bahan dan
keterampilan proses yang ingin dikembangkan. Pengajaran menmyimak yang
bervariasi sangat enunjang minat dan gairah belajar. Proses belajar yang
dilandasi oleh minat dan gairah dapat diharapkan akan berhasil.
Pemilihan
dan penerapan metode pengajaran menyimak yang tepat akan dapat menanggulangi
berbagai masalah seperti :
a. Jumlah
yang belajar terlalu banyak
b. Perbedaan
kemampuan individu
c. Materi
pelajaran yang kurang menarik
d. Lingkungan
belajar yang kurang menarik
Pengajar yang
memiliki pengetahuan dan keterampilan menggunakan berbagai teknik pengajaran
menyimak akan tampil lebih meyakinkan, percaya diri dan menarik. Pemilihan
metode pengajaran menyimak yang tepat akan menumbuhkan suasana belajar-mengajar
yang baik.
Pemilihan dan
penerapan metode pengajaran menyimak yang lebih tepat lebih menjamin tercapainya
tujuan pengajaran. Ini berarti pengajaran pun akan berhasil dengan baik. Pada
hakikatnya tidak ada metode yang baik atau buruk. Metode itu sifatnya netral,
karena baik buruknya suatu metode tergantung dari pengajar itu sendiri yang
memakai.
Namun dalam
praktek pengajaran kita kenal juga istilah metode yang baik. Sesuatu metode
pengajaran yang baik dapat dikenal dari ciri-cirinya seperti :
1) Menantang
atau merangsang siswa untuk belajar
2) Mengaktifkan
siswa dalam belajar
3) Mengembangkan
kreativitas siswa, penampilan siswa secara individu atau kelompok.
4) Memudahkan
siswa memahami materi pelajaran.
5) Mengarahkan
aktivitas belajar siswa ke arah tujuan pengajaran
6) Mudah
dipraktekkan
Ada beberapa
metode pengajaran bahasa yang digunakan dalam metode pengajaran menyimak.
Berikut ini disajikan sejumlah metode pengajaran menyimak.
1) Dengar
– ulang ucap
Metode ini
biasanya digunakan dalam memperkenalkan bunyi bahasa dengan cara
mengucapkannya. Guru sebagai model mengucapkan atau memutar rekaman bahasa
tertentu seperti fonem, kata, kalimat, ungkapan, semboyan, kata-kata mutiara
dengan pelan-pelan, jelas, dan intonasi yang tepat. Siswa meniru ucapan guru.
Teknik ini dapat dilakukan secara individual, kelompok, dan klasikal.
2) Dengar
– kerjakan
Model ucapan
guru berisi kalimat perintah. Siswa mereaksi atas perintah guru. Reaksi siswa
itu berbentuk perbuatan.
3) Dengar
– terka
Guru
mempersiapkan deskripsi sesuatu benda tanpa menyebut nama bendanya. Deskripsi
itu disampaikan secara lisan kepada siswa. Kemudian siswa diminta menerka nama
benda itu.
4) Dengar
– tulis
Dengar-tulis
mirip dengan dengar ulang ucap. Model ucapan yang didengar dalam ulang ucap
dapat digunakan dalam dengar tulis. Dengar ulang ucap menuntut reaksi bersifat
lisan, dengar tulis menuntut reaksi bersifat tulisan.
5) Memperluas
kalimat
Guru
menyebutkan sebuah kalimat, siswa mengucapkan kembali kalimat tersebut. Kembali
guru mengulangi kalimat tadi, kemudian guru mengucapkan kata atau kelompok lain
siswa melengkapi kalimat tadi dengan kelompok kata yang disebut terakhir oleh
guru. Hasilnya adalah kalimat yang diperluas.
No comments:
Post a Comment