Pendidikan jasmani merupakan bagian
integral dari pendidikan keseluruhan melalui berbagai aktivitas jasmani yang
bertujuan mengembangkan individu secara organic,neuromuskuler, intelektual dan
emosional. Aktivitas jasmani dalam pendidikan jasmani telah mendapatkan
sentuhan dedaktik metodik sehingga dapat diarahkan pada usaha pencapaian tujuan
pembelajaran dan dalam pelaksanaannya, aktivitas fisik akan tampak dalam
aktivitas gerak siswa saat mereka melakukan tugas-tugas gerak dalam proses
pembelajarannya.
A. Macam-macam
Gerak
Belajar gerak dapat diartikan suatu
rangkaian proses pembelajaran gerak yang dilakukan secara terencana, sistematik
untuk mencapai tujuan pembelajaran seperti yang direncanakan dalam proses
pembelajaran gerak, materi pembelajarannya adalah berbagai bentuk keterampilan
gerak baik yang dikemas dalam bentuk permainan dan latihan ketangkasan maupun
gerak yang sederhana atau gerak yang kompleks-multikompleks. Dalam proses
pembelajarannya akan ditemui tahapan-tahapan belajar yang terdiri dari tahap
kognisi, tahap fiksasi dan tahap otomatisasi.
Tahap kognisi merupakan tahap dimana
peserta didik sedang mendapatkan informasi tentang bentuk keterampilan gerak
yang akan dilakukan. Gerakan tersebut akan dapat segera diterima dalam
memori anak bila disajikan dengan jelas dan sederhana. makin sederhana bentuk
gerak maka akan semakin cepat terbentuk dalam memori anak. Tahap fiksasi adalah dimana peserta didik sedang
merealisasikan pola gerak yang telah terbentuk dalam memorinya, agar menjadi
sebuah gerakan permanen, berikan kesempatan kepada pst didik untuk
mengulang-ulang dengan umpan balik yang bermakna agar pst didik dapat segera
menguasainya.Pengulangan gerakan umpan balik akan menjadi dasar dari
terciptanya otomatisasi gerak, yang dicirikan dengan makin
sempurnanya koordinasi gerak yang dapat dilakukan oleh seseorang maka
penggunaan energy semakin efisien dan efektif.
Banyak ahli pendidikan jasmani yang
mencoba membuat pengelompokan gerakan manusia, salah satunya adalah Anita
Harrow. Menurut toksonomi yang dikatakan bahwa gerakan manusia dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1.
gerakan reflek: gerakan atau tindakan
manusia yang timbul sebagai reaksi terhadap suatu stimulus tanpa keterlibatan
kesadaran, umumnnya terjadi tanpa kemauan kita dan merupakan gerak dasar dari
perilaku manusia. Gerak ini telah dimiliki sejak manusia dilahirkan dan
berkembang hingga dewasa
2.
Gerakan fundamental, gerakan yang
menjadi dasar untuk ketangkasan gerak yang lebih komplek. Gerakan ini terjadi
atas dasar gerakan reflex yang berhubungan dengan badannya. Merupakan bawaaan
sejak lahir dan terjadi tanpa melalui latihan.
3.
Kemampuan
perceptual, yang tidak dapat terpisahkan dengan fungsi gerak. Kemampuan
ini membantu seseorang menafsirkan stimuli secara tepat sehingga ia mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan dapat menghasilkan perilaku yang
efektif dan efisien.
4.
Kemampuan fisik, diperlukan untuk
mempelajari gerak agar hasil yang dicapai cukup efisien. Dalam kenyataannya,
kemampuan fisik diperlukan sebagai dasar untuk mengembangkan gerakan-gerakan
ketangkasan
B.
Perilaku Gerak
Pendidikan jasmani bukan saja pendidikan terhadap badan, atau merupakan
pendidikan tentang problem tubuh, akan tetapi merupakan pendidikan tentang
problem manusia dan kehidupannya (lihat tujuan dan fungsi pengembangan fisik
motorik di TK). Tujuan pendidikan
jasmani yang terdiri dari 4 ranah (seperti
gambar pert. 1), merupakan tujuan sementara ,pelengkap dan penguat dari tujuan
pendidikan.
Berdasarkan pada 4 ranah di atas, guru pendidikan jasmani juga harus
mampu merencanakan gerakan yang akan diberikan kepada peserta didik sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Khusus mengenai tahapan unjuk kerja
motorik (motor behavior) dan terminal (umur anak) sebagai berikut:
Terminal
|
Tahapan
gerak
|
Aktivitas
karakteristik
|
0-2
th, masa kanak-kanak
2-7
th, masa anak-anak awal
8-12
tahun, masa anak-anak
12-dewasa,
masa remaja dan masa dewasa
|
Gerak
tak sempurna
Gerak
dasar dan pemahaman efisien
Khusus
(khas)
Spesialisasi
|
Berguling,
duduk, merayap, merangkak, berdiri,berjalan dan memegang
Kesadaran
gerak lokomotor, nirlokomotor /non lokomotor dan manipulasi
Penghalusan
ketrampilan dan penyadaran gerak. Menggunakan gerak dasar, dalam tari,
permainan/olahraga, senam dan kegiatan olahraga air
Bersifat
kompetisi dan rekreasi
|
Berdasarkan pada tabel di atas, usia Pra
sekolah (0 – 7) tahun memiliki berbagai kemampuan gerak yang dapat dibagi
menjadi 3 kategori yang merupakan focus utama dari spesialisasi pengembangan
motorik:
1. Kemampuan
stabilisasi, adalah pengembangan pola gerak yang memungkinkan anak-anak memperoleh dan mempertahankan titik
pangkal eksplorasi yang mereka buat dalam rugang gerak , gerakan yang tidak
menyebabkan pelakunya berpindah tempat
atau kadang-kadang disebut gerakan nonlokomotor karena menyangkut aktivitas
stasioner, seperti membungkuk, memegang, menarik, memutar, mengayun dll., juga
menyangkut pada pertahanan keseimbangan seperti pengubahan penyangga atau
gerakan berguling.
2. Gerak
lokomotor, adalah gerakan yang menyebabkan terjadinya perpindahan tempat atau
keterampilan yang digunakan memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat
lainknya. Aktivitasnya seperti: lari, loncat, lompat dan berjingkat.
3. Gerak
manipulasi, adalah usaha mengalihkan kekuatan terhadap objek-objek, deperti
melempat, memukul, mendorong dan menarik benda dan menerima dari kekuatan
objek-objek seperti menangkap, menahan,
dan memegang benda. Gerakan ini memerlukan koordinasi antara mata-tangan dan
mata-kaki.
Namun demikian, dalam tiap unit proses
pembelajaran pendidik jasmani harus pula memikirkan dan memperhitungkan dampak
pengiring yang akan dicapainya. Dampak pengiring adalah dampak sampingan
yang dapat dicapai setelah siswa menguasai keterampilan-keterampilan seperti
yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Dampak inilah merupakan
pelengkap dari tujuan pembelajaran yang kelak dapat dicapai. Setelah peserta
didik memiliki keterampilan bermain lari estafet misalnya, maka dampak
pengiring yang dapat menyertainya adalah peserta didik memiliki kemampuan membangun dan mengembangkan
kerjasama antarindividu dalam tim, kemampuan
menempatkan diri sebagai anggota kelompok, memiliki kepercayan diri dan
kemenangan bersama dll.
No comments:
Post a Comment