Telah
kita catat bahwa telah terjadi perdebatan di antara para ilmuwan sosial dalam
hal menjelaskan perilaku sosial seseorang. Untuk menjelaskan perilaku sosial
seseorang dapat dikaji sebagai sesuatu
proses yang (1) instinktif, (2) karena kebiasaan, dan (3) juga yang bersumber dari proses mental. Mereka semua tertarik, dan dengan cara sebaik
mungkin lalu menguraikan hubungan antara masyarakat dengan individu. William
James dan John Dewey menekankan pada penjelasan kebiasaan individual, tetapi
mereka juga mencatat bahwa kebiasaan individu mencerminkan kebiasaan kelompok -
yaitu adat-istiadat masyarakat - atau strutur sosial.
Para
sosiolog yakin bahwa struktur sosial terdiri atas jalinan interaksi antar
manusia dengan cara yang relatif stabil. Kita mewarisi struktur sosial dalam
satu pola perilaku yang diturunkan oleh satu generasi ke generasi berikutnya,
melalui proses sosialisasi. Disebabkan oleh struktur sosial, kita mengalami
kehidupan sosial yang telah terpolakan. James menguraikan pentingnya dampak
struktur sosial atas "diri" (self)
- perasaan kita terhadap diri kita sendiri. Masyarakat mempengaruhi diri - self.
Sosiolog
lain Robert Park dari Universitas Chicago memandang bahwa masyarakat
mengorganisasikan, mengintegrasikan, dan mengarahkan kekuatan-kekuatan
individu- individu ke dalam berbagai
macam peran (roles). Melalui peran
inilah kita menjadi tahu siapa diri kita. Kita adalah seorang anak, orang tua,
guru, mahasiswa, laki-laki, perempuan, Islam, Kristen. Konsep kita tentang diri
kita tergantung pada peran yang kita lakukan dalam masyarakat. Beberapa teori
yang melandasi persektif strukturan adalah Teori Peran (Role Theory), Teori Pernyataan - Harapan (Expectation-States Theory), dan Posmodernisme (Postmodernism)
No comments:
Post a Comment