Friday, March 31, 2017

Makalah Psikologi Sosial "Altruisme"

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
            Manusia dengan segala keunikan dan keanekaragamannya dituntut untuk hidup dalam kebersamaan. Manusia tidak akan mampu hidup sendiri tanpa kebersamaan, karena pada dasarnya ia memiliki ketergantungan dengan orang lain. Ketergantungan inilah yang menjadikan manusia sebagai makhluk sosial. Selain itu juga, Rasulullah saw bersabda: "sebaik-baiknya manusia, manusia yang bermanfaat bagi orang lain." Oleh sebab itu, dapat dipahami bahwa kehidupan manusia bukan terletak pada "akunya", tetapi pada "kitanya" atau pada kebersamaannya. Salah satu bentuk dari kebersamaan dimaksud berupa kepedulian terhadap sesama; misalnya rela berkorban untuk orang lain dengan tanpa mengharapkan imbalan apapun.
Tindakan berkorban untuk orang lain tanpa mengharapkan apapun ini dalam terminologi psikologi sosial dikenal dengan istilah altruisme. Altruisme adalah kepedulian yang tidak mementingkan diri sendiri melainkan untuk kebaikan orang lain (Baron & Byrne 2005: 92). Sedangkan menurut Macaulay dan Berkowitz (1970 dalam http://psychemate. blogspot.com/), altruisme dapat juga didefinisikan sebagai tindakan memberi bantuan kepada orang lain tanpa adanya antisipasi akan reward atau hadiah dari orang yang ditolong. Atau dengan pengertian yang lebih sederhana, altruisme dapat disamakan dengan menolong orang lain tanpa mengharap imbalan apapun.
Altruisme dapat dibedakan dengan perasaan loyalitas dan kewajiban. Altruisme memusatkan perhatian pada motivasi untuk membantu orang lain dan keinginan untuk melakukan kebaikan tanpa memperhatikan ganjaran, sementara kewajiban memusatkan perhatian pada tuntutan moral dari individu tertentu (seperti Tuhan, raja), organisasi khusus (seperti pemerintah), atau konsep abstrak (seperti patriotisme, dsb). Beberapa orang dapat merasakan altruisme sekaligus kewajiban, sementara yang lainnya tidak. Altruisme murni memberi tanpa memperhatikan ganjaran atau keuntungan.
Dalam kehidupan di dunia ini, manusia telah dilengkapi berbagai fasilitas yang akan mengantarkan manusia menuju kepada kebahagiaan baik itu di dunia maupun di akhirat. Allah yang Maha Bijaksana telah mengutus Rasulnya yang pada dirinya adalah sumber tauladan bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini. ajaran yang dibawa oleh rasulullah tidak pernah bertentangan denga fitrah manusia yang selalu mendamba kebahagiaan. selain mengajarkan tata cara dalam hubunganya dengan Allah (ibadah) serta mengajarkan manusia bagaimana etika dan sikap yang seyogyanya manusia lakukan terhadap sesama.
Kehendak altruis berfokus pada motivasi untuk menolong sesama atau niat melakukan sesuatu tanpa pamrih, berupa ketetapan moral.3 Altruisme adalah perbuatan mengutamakan orang lain dibanding diri sendiri. perbuatan ini adalah sifat murni dalam banyak budaya, dan merupakan inti dalam banyak agama. Dalam budaya Inggris, konsep ini sering diperihalkan sebagai peraturan keemasan etika. Dalam Buddhisme, ia dianggap sebagai sifat asas bagi fitrah manusia. Perilaku altruistik tidak hanya berhenti pada perbuatan itu sendiri. sikap dan perilaku ini akan menjadi salah satu indikasi dari moralitas altruistik. Moralitas altruistik tidak sekadar mengandung kemurahan hati atau belas kasihan. Ia diresapi dan dijiwai oleh kesukaan memajukan sesama tanpa pamrih.

B. Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
  1. Apa definisi Altruisme ?
  2. Apa saja teori dalam altruisme ?
  3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi timbulnya altruisme ?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.    Untuk mengetahui definisi altruisme.
2.    Untuk mengetahui teori-teori altruisme.
3.    Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya altruisme.


BAB II
PEMBAHASAN


A. Defenisi Altruisme (Perilaku Menolong)
Altruisme adalah tindakan sukarela untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun atau disebut juga sebagai tindakan tanpa pamrih. Altruisme dapat juga didefinisikan tindakan memberi bantuan kepada orang lain tanpa adanya antisipasi akan reward atau hadiah dari orang yang ditolong (Macaulay dan Berkowitz, 1970). Definisi lain dari altruisme yaitu peduli dan membantu orang lain tanpa mengharap imbalan (Myers, 1993). Menurut Batson; 1991, altruisme adalah keadaan motivasional seseorang yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan orang lain.
Altruisme merupakan kehendak pengorbanan kepentingan pribadi. Tindakan ini seringkali disebut sebagai peniadaan diri atau pengosongan diri. Altruisme termasuk sebuah dorongan untuk berkorban demi sebuah nilai yang lebih tinggi, entah bersifat manusiawi atau ketuhanan. Tindakan altruis dapat berupa loyalitas. Kehendak altruis berfokus pada motivasi untuk menolong sesama atau niat melakukan sesuatu tanpa pamrih, berupa ketetapan moral terhadap sosok tertentu, terhadap organisasi tertentu, maupun terhadap sebuah konsep abstrak (Konsep Ketuhanan).
Menurut Walstern, dan Piliavin (Deaux, 1976). Perilaku altruistik adalah perilaku menolong yang timbul bukan karena adanya tekanan atau kewajiban, melainkan tindakan tersebut bersifat suka rela dan tidak berdasarkan norma–norma tertentu, tindakan tersebut juga merugikan penolong, karena meminta pengorbanan waktu, usaha,uang dan tidak ada imbalan atau pun reward dari semua pengorbanan.

 
Altruisme adalah tindakan suka rela yang dilakukan oleh seseorang atau pun kelompok orang untuk menolong orang lain tampa mengharapkan imbalan apa pun, kecuali mungkin perasaan telah melakukan perbuatan baik. Sears dkk (1994) Altruisme adalah tindakan sukarela untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun atau disebut juga sebagai tindakan tanpa pamrih. Altruisme dapat juga didefinisikan tindakan memberi bantuan kepada orang lain tanpa adanya antisipasi akan reward atau hadiah dari orang yang ditolong (Macaulay dan Berkowitz, 1970).
Altruisme adalah keadaan motivasional seseorang yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan orang lain (Batson, 1991). Menurut Baston (2002), altruisme adalah respon yang menimbulkan positive feeling, seperti empati. Seseorang yang altruis memiliki motivasi altruistic, keinginan untuk selalu menolong orang lain. Motivasi altuistik tersebut muncul karena ada alasan internal di dalam dirinya yang menimbulkan positive feeling sehingga dapat memunculkan tindakan untuk menolong orang lain.
Dua alasan internal tersebut tidak akan memunculkan egoistic motivation ( egocentrism ). Dalam artikel berjudul “ Altruisme dan Filantropis “ ( Borrong,2006), altruism diartikan sebagai kewajiban yang ditujukan pada kebaikan orang lain. Suatu tindakan altruistic adalah tindakan kasih yang dalam bahasa Yunani disebut Agape. Agape adalah tindakan mengasihi atau memperlakukan sesama dengan baik semata-mata untuk tujuan kebaikan orang itu dan tanpa dirasuki oleh kepentingan orang yang mengasihi. Maka, tindakan altruistik pastilah selalu bersifat konstruktif, membangun, memperkembangkan dan menumbuhkan kehidupan sesama. Suatu tindakan altruistik tidak berhenti pada perbuatan itu sendiri, tetapi keberlanjutan tindakan itu sebagai produknya dan bukan

B. Teori Altruisme (Perilaku Menolong)
Perilaku menolong dapat dijelaskan dibeberapa macam teori yang memandang dari mana timbulnya perilaku menolong itu.
a) Teori Psikoanalisis
Teori ini bersandar pada asumsi bahwa manusia pada dasarnya agresif dan selfish (egois) secara instingtif. Dengan demikian, beberapa tokoh psikoanalisis memandang altruisme sebagai pertahanan diri terhadap kecemasan dan konflik internal diri kita sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa altruisme lebih bersifat self-serving (melayani diri sendiri), bukan dimotivasi oleh kepedulian yang murni terhadap orang lain.
Meskipun diakui bahwa pengalaman sosialisasi yang positif dapat membuat kita tidak terlalu selfish (lebih selfless), para tokoh psikoanalisis tetap memandang pada dasarnya manusia bersifat selfish artinya manusia itu makhluk yang egois, perilaku menolong itu muncul hanya karena suatu defens mechanism untuk mempertahankan diri agar tetap eksis dan merasa aman.
b) Teori Belajar
Khususnya tokoh-tokoh aliran psikologi belajar yang menekankan reinforcement seperti B.F. Skinner beranggapan bahwa kita cenderung mengulangi atau memperkuat perilaku yang memiliki konsekuensi positif bagi diri kita. Mengenai altruisme, mereka berpendapat, bahwa di balik perilaku yang tampaknya altruisme sesungguhnya adalah egoisme atau kepentingan diri sendiri. Hampir sama dengan pandangan Psikoanalisa, Teori belajar juga mengganggap manusia adalah makhluk yang selfish (egois). Hanya saja, menurut teori belajar, sifat altrusitik ataupun selfish itu didapatkan dari lingkungan pembelajaran.
c) Teori norma sosial
Teori ini bersumber dari pola hubungan masyarakat yang dilihat dari beberapa aspek, diantaranya:
· Norma timbal balik, membalas pertolongan dengan pertolongan
· Norma tanggung jawab sosial, menolong orang lain tanpa mengharapkan balasan.
· Norma keseimbangan, bahwa manusia memiliki perilaku menolong karena untuk mempertahankan keseimbangan.
d) Altrusme dalam Islam
Islam memandang bahwa perilaku menolong adalah merupakan fitrah manusia yang dibawah sejak lahir, artinya manusia sudah mempunyai sifat-sifat itu dan merupakan sifat dasar dalam membangun relasi social nantinya. Dalam masyarakat Muslim pun, sangat mengajurkan perilaku ini, bahkan pada satu hadist disebutkan “tidak akan masuk syurga orang yang membiarkan tetangganya mati kelaparan”.
Perilaku menolong adalah salah satu perilaku prososial yang lahir karena adanya proses pembelajaran di lingkungan. Proses ini dimulai sejak anak mulai mengenal lingkungan. Menurut Cialdini (1982) anak adalah individu yang berusia antara 10-12 tahun, yang merupakan masa peralihan antara tahapan presosialization (tahap dimana anak tidak peduli pada orang lain, mereka hanya akan menolong apabila diminta atau ditawari sesuatu agar mau melakukannya, tapi menolong itu tidak membawa dampak positif bagi mereka), tahap awareness (tahap dimana anak belajar bahwa anggota masyarakat di lingkungan tempat tinggal mereka saling membantu, mengakibatkan mereka menjadi lebih sensitif terhadap norma sosial dan tingkah laku prososial), dan tahap internalization (15-16 tahun).
Pada tahap ini perilaku menolong bisa memberikan kepuasan secara intrinsik dan membuat orang merasa nyaman. Norma eksternal yang memotivasi menolong selama tahap kedua sudah diinternalisasi. Lingkungan yang tidak mendukung akan timbulnya perilaku altruism ini, kemungkinan besar hubungan antar anggota masyarakat lebih bersifat individual. Pada dasarnya, menurut pandangan Islam, perilaku menolong dan perilaku hidup prososial adalah merupakan fitrah manusia, artinya kecenderungan untuk melakukan perilaku menolong sudah ada dalam diri manusia, tinggal lingkungan memberikan support, apakah akan memunculkannya atau tidak.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Menolong
Menurut Wortman dkk. ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memberikan pertolongan kepada orang lain.
1. Suasana hati.
Jika suasana hati sedang enak, orang juga akan terdorong untuk memberikan pertolongan lebih banyak. Itu mengapa pada masa puasa, Idul Fitri atau menjelang Natal orang cenderung memberikan derma lebih banyak. Merasakan suasana yang enak itu orang cenderung ingin memperpanjangnya dengan perilaku yang positif. Riset menunjukkan bahwa menolong orang lain akan lebih disukai jika ganjarannya jelas. Semakin nyata ganjarannya, semakin mau orang menolong (Forgas & Bower).
Bagaimana dengan suasana hati yang buruk? Menurut penelitian Carlson & Miller, asalkan lingkungannya baik, keinginan untuk menolong meningkat pada orang yang tidak bahagia. Pada dasarnya orang yang tidak bahagia mencari cara untuk keluar dari keadaan itu, dan menolong orang lain merupakan pilihannya. Tapi pakar psikologi lain tidak meyakini peran suasana hati yang negatif itu dalam altruisme.


2. Empati.
Menolong orang lain membuat kita merasa enak. Tapi bisakah kita menolong orang lain tanpa dilatarbelakangi motivasi yang mementingkan diri sendiri (selfish)? Menurut Daniel Batson bisa, yaitu dengan empati (pengalaman menempatkan diri pada keadaan emosi orang lain seolah-olah mengalaminya sendiri). Empati inilah yang menurut Batson akan mendorong orang untuk melakukan pertolongan altruistis.
3. Meyakini Keadilan Dunia.
Faktor lain yang mendorong terjadinya altruisme adalah keyakinan akan adanya keadilan di dunia (just world), yaitu keyakinan bahwa dalam jangka panjang yang salah akan dihukum dan yang baik akan dapat ganjaran. Menurut teori Melvin Lerner, orang yang keyakinannya kuat terhadap keadilan dunia akan termotivasi untuk mencoba memperbaiki keadaan ketika mereka melihat orang yang tidak bersalah menderita. Maka tanpa pikir panjang mereka segera bertindak memberi pertolongan jika ada orang yang kemalangan.
4. Faktor Sosiobiologis.
Secara sepintas perilaku altruistis memberi kesan kontraproduktif, mengandung risiko tinggi termasuk terluka dan bahkan mati. Ketika orang yang ditolong bisa selamat, yang menolong mungkin malah tidak selamat. Perilaku seperti itu antara lain muncul karena ada proses adaptasi dengan lingkungan terdekat, dalam hal ini orangtua. Selain itu, meskipun minimal, ada pula peran kontribusi unsur genetik.
5. Faktor Situasional.
Apakah ada karakter tertentu yang membuat seseorang menjadi altruistis? Belum ada penelitian yang membuktikannya. Yang lebih diyakini adalah bahwa seseorang menjadi penolong lebih sebagai produk lingkungan daripada faktor yang ada pada dirinya.
6. Faktor Penghayatan Terhadap Agama
Agama manapun didunia ini semuanya menganjurkan perilaku menolong. Sehingga semakin tinggi tingkat penghayatan keagamaan seseorang, maka semakin tinggi pula perilaku menolongnya. Perilaku menolong didasari karena sikap berbakti kepada manusia sebagai wujud ketaatannya kepada Tuhan. Sebagai orang yang beriman pada Tuhan, tentu saja spiritualitas ini dikembangkan melalui persatuan dengan Tuhan, juga dengan sesama umat manusia dan alam semesta ciptaan-Nya. Dengan itu, prososial akan menjadi ciri khas yang melekat dalam diri seseorang karena orang lain disadari sebagai bagian dari hidupnya. Prososial bukan lagi berupa tindakan temporer yang disertai pamrih pribadi.



BAB III
PENUTUP


Kemunculan sikap Altruisme sangat dipengaruhi oleh lingkungan sebagai tempat sosialisasi pertama manusia, terutama anak yang masih dalam tahap perkembangan. Lingkungan yang mendukung timbulnya perilaku ini, kemungkinan besar akan menumbuhkan suatu sikap yang altruis dalam masyarakatnya. Begitupula sebaliknya, lingkungan yang masyarakatnya hidup individual dan menutup diri, akan menciptakan masyarakat yang tidak bersahabat, lebih mementingkan kepentingan sendiri tanpa sedikitpun memikirkan kepentingan orang lain.
Altruisme adalah perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri. Perilaku ini merupakan kebajikan yang ada dalam banyak budaya dan dianggap penting oleh beberapa agama. Gagasan ini sering digambarkan sebagai aturan emas etika. Beberapa aliran filsafat, seperti Objektivisme berpendapat bahwa altruisme adalah suatu keburukan. Altruisme adalah lawan dari sifat egois yang mementingkan diri sendiri.
Altruisme dapat dibedakan dengan perasaan loyalitas dan kewajiban. Altruisme memusatkan perhatian pada motivasi untuk membantu orang lain dan keinginan untuk melakukan kebaikan tanpa memperhatikan ganjaran, sementara kewajiban memusatkan perhatian pada tuntutan moral dari individu tertentu, seperti Tuhan, raja, organisasi khusus, seperti pemerintah, atau konsep abstrak, seperti patriotisme, dan sebagainya. Beberapa orang dapat merasakan altruisme sekaligus kewajiban, sementara yang lainnya tidak. Altruisme murni memberi tanpa memperhatikan ganjaran atau keuntungan.


 

DAFTAR  PUSTAKA






Faturochman.2006.Pengantar Psikologi Sosial.Yogyakarta: Penerbit Pinus

Gerungan W.A, (2010) Psikologi Sosial, Penerbit PT. Refika Aditama, Bandung.

Hall Calvin, dkk (1993). Teori-teori Psikodinamik (klinis). Kanisius : Yogyakarta

Robert A. Baron & Donn Byrne 2005. Psikologi Sosial (diterjemahkan oleh Ratna Djuwita). Edisi Kesepuluh. Jilid 2. Erlangga, Jakarta.

Santoso, S. (2010). Teori-Teori Psikologi Sosial. Penerbit PT. Refika Aditama, Bandung
Sarwono, Sarlito Wirawan.2005 Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka

Sarwono, Sarlito Wirawan.2006.Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada




10
 
 

Thursday, March 30, 2017

Kajian Puisi "Anak Laut"

“ ANAK LAUT “



Karya ASRUL SANI


Sekali ia pergi tiada bertopi
Kepantai landasan matahari
Dan bermimpi di tengah hari
Akan negeri dijauhan
                                    Pasir dan air sebikan
                                    Bercampur awan
Tiada menutup
Mata dan hatinya rindu
Melihat laut terbentang biru
                                    Sekali aku pergi
                                    Dengan perahu
                                    Ke negeri jauhan
                                    Dan menyanyi
Kekasih hati   
Lagu merindukan daku
Tenggelam Matahari
Ufuk sana tiada nyata
Bayang-bayang bergerak panahan
Aku kembali padanya
                                    Sekali ia :………. Tiada bertopi
Ke pantai landasan matahari
Dan bermimpi di tengah hari
Akan negeri di jauhan



I. Tokoh                      : Aku sebagai anak laut
II. Latar                       : Laut terbentang biru
III. Peristiwa               : Anak laut dengan perahu ke negeri jauhan dengan
                                      Merindukan kekasih hati
IV. Tema                     : Ketika anak laut pergi ke negeri lain dia senantiasa
                                      Merindukan kekasih hatinya
Latar belakang pengarang : Dia suka dengan alam terbuka dengan kecintaannya akan laut dimana negara kita dari pulau ke pulau lain dibatasi oleh laut.

V. Tujuan                    : Supaya kita juga mencintai laut dan dapat menikmati

                                      Keindahan alamnya.

Analisis kesalahan berbahasa

            Analisis kesalahan berbahasa yaitu ilmu bahasa yang berguna untuk mengoreksi kesalahan berbahasa pada penggunaan bahasa agar dapat menggunakan bahasa dengan baik dan benar.
          Adapun bahan bacaan yang akan dianalisis yaitu Judul artikel “Empat Bulan Tak Bergaji” yang diambil dari Surat Kabar Warta Kota No. 331 terbitan hari Jum’at tanggal 13 April 2007 ditulis oleh Dedy.
          Dalam satu makalah atau bacaan ini ada beberapa kata – kata yang harus dianalisis, adapun kata-kata tersebut adalah sebagai berikut :
1.     Judul bacaan
“ Empat Bulan Tak Bergaji “
Yang seharusnya :
“Empat Bulan Tidak diberi gaji”
atau mungkin juga dapat ditulis “Empat Bulan Tidak diberi Upah”
Hal ini dapat dikatakan kesalahan memilih bentuk kata (Morfologi)
2.     Bukan Cuma Saya
Yang seharusnya “Bukan hanya saya”.
Hal ini dapat dikatakan kesalahan transfer bahasa. Bahasa pertama dipelajari atau diterapkan pada bahasa yang dipelajari.
3.     Saya menyambi ngojek motor
Yang seharusnya “Saya menjadi Tukang Ojek”
Hal ini dapat dikatakan kesalahan transfer bahasa.
4.     Harus Utang
Yang seharusnya “Harus berhutang”
Hal ini dapat dikatakan kesalahan transfer bahasa.
5.     Bayangin saja
Yang seharusnya “Bayangkan saja”
Hal ini dapat dikatakan kesalahan Afik (Morfologi)
6.     Musti ngutang dulu
Yang seharusnya “Harus berhutang dulu”
Hal ini dapat dikatakan kesalahan transfer bahasa.
7.     Memilih Menyambi Kerja
Yang seharusnya “Memilih kerja sambilan”
Hal ini dapat dikatakan kesalahan transfer bahasa.
8.     Karena statusnya cuma pekerja
Yang seharusnya “Karena statusnya hanya pekerja”
Hal ini dapat dikatakan kesalahan transfer bahasa.
9.     Untuk nutupin utang-utang kami
Yang seharusnya “Untuk menutupi hutang-hutang kami”

Hal ini dapat dikatakan kesalahan transfer bahasa dan morfologi.

Solusi Kebiasaan-kebiasaan menyimak jelek

1. Kebiasaan-kebiasaan menyimak jelek :
A.     Kebiasaan menyimak terpatah-patah dan melompat-lompat (hipskip and jump listening)
B.      Menyimak dengan cara hanya mengambil fakta-faktanya saja
C.      Kebiasaan menyimak dengan cara hanya mau menyimak bagian-bagian tertentu, oleh karena desakan perasaan tertentu
D.     Kebiasaan menyimak dengan perasaan yang sangat mudah tersinggung.

Solusinya yaitu :
  1. 1. Kita dapat mempelajari lagi sendiri makalah dari seminar tersebut
2. Kita dapat menanyakan pada peserta lainnya hasil isi dari pembicaraan yang
    disampaikan.
3. Diusahakan memfokuskan pikiran/menyiapkan diri kita untuk mengkuti acara
    tersebut.
4. Menugaskan orang yang benar-benar siap untuk mengikuti acara tersebut.
5. Belajar untuk mengikuti setiap pembicaraan baik menarik atau tidak.

  1. 1. Belajar dalam segala sesuatu permasalahan yang dibicarakan jangan hanya
          berfokus pada faktanya, harus mengikuti dari awal sampai terakhir supaya lebih
          jelas dan tidak salah dalam mengambil hasil akhir dari pembicaraan.
2. Dapat dipertanyakan kembali pada beberapa orang untuk memastikan
    kebenaran mengenai fakta-fakta tersebut.
3. Belajar supaya tidak hanya puas/diam dengan fakta tetapi tidak mengetahui alur 
    yang sebenarnya/secara mendetail.

  1. 1. Belajar jangan hanya menyimak bagian-bagian tertentu karena akan
          menimbulkan pendapat yang berbeda dari tujuan pembicaraan tersebut.
2. Dibiasakan untuk menyimak semua pembicaraan karena semua yang
    dibicarakan itu sangat penting dan kita perlukan untuk saat ini atau untuk saat
    nantinya karena tidak mungkin sesuatu yang disampaikan bukan merupakan
    pengetahuan yang harus kita ketahui dan kita mengerti.

  1. 1. Kita harus belajar untuk menerima koreksi supaya kita menjadi lebih baik dan
          tidak hanya berputar di hal-hal itu saja supaya ada kemajuan.
2. Kita harus mau menyadari bahwa kalau kita tidak berubah akan mengalami
    kerugian sendiri.
3. Kita harus belajar bersyukur karena melalui orang lain kita dapat dikoreksi dan

    diubah menjadi lebih baik.

RESUME MAKHLUK HIDUP

MAKHLUK HIDUP

           
            Makhluk hidup merupakan makhluk yang diciptakan Sang Pencipta untuk tinggal di muka bumi ini. Ada dua syarat sesuatu dapat dikatakan sebagai makhluk hidup yaitu :
1.    Berkembangbiak
Proses perbanyakan untuk melestarikan jenisnya. Proses perkembangbiakan dibagi dua berdasarkan ada tidaknya peleburan sel kelamin, yaitu :
a)    Generatif memiliki ciri-ciri adanya peleburan sel kelamin, melibatkan dua induk, sifat keturunan bervariasi
b)   Vegetatif memiliki ciri-ciri tidak diawali peleburan sel kelamin, melibatkan satu induk, sifat keturunan sama dengan induknya
2.    Menyimpan informasi dalam bentuk molekul kimia yang disebut asam nukleat

Dengan memiliki kedua syarat tersebut, maka sesuatu dapat dikatakan sebagai makhluk hidup. Selain memiliki dua syarat tersebut, makhluk hidup memiliki ciri-ciri khas sehingga dapat diidentifikasi bahwa sesuatu tersebut merupakan makhluk hidup. Adapun ciri-ciri makhluk hidup adalah sebagai berikut :
1.    Nutrisi
Berdasarkan kebutuhan nutrisinya, makhluk hidup menjadi dua, yaitu :
a.    Autotrof (membuat makanan sendiri), contoh: tumbuhan dan alga
b.    Heterotrof (mengambil makanan dari organisme lain), contoh : hewan dan jamur
2.    Respirasi/bernapas
Tujuan utama respirasi adalah untuk merombak makanan menjadi energi yang bisa digunakan oleh tubuh. Berdasarkan kebutuhan oksigen, respirasi dibagi menjadi dua yaitu : respirasi aerob dan respirasi anaerob
3.    Tumbuh dan  berkembang
Pertumbuhan merupakan ciri makhluk hidup berupa pertambahan volume yang bersifat irreversible/tidak dapat balik kembali. Perkembangan merupakan proses menuju kesempurnaan bentuk/kedewasaan.

4.    Ekskresi
Ekskresi merupakan proses pembuangan limbah metabolisme (zat sisa yang bersifat racun di dalam tubuh)
5.    Iritabilitas
Iritabilitas merupakan respon makhluk hidup terhadap perubahan-perubahan lingkungan yang ada
6.    Gerak
Makhluk hidup pada umumnya melakukan perpindahan tempat. Pada tumbuhan walaupun tidak melakukan perpindahan tempat untuk melakukan gerak tetap melakukan gerak, seperti gerak pertumbuhan  batang ke arah datangnya sinar/cahaya
7.    Regulasi
Regulasi merupakan proses pengaturan terhadap sistem-sistem kehidupan suatu individu. Pada hewan sistem regulasi umumnya sistem saraf dan hormon sedangkan pada tumbuhan sistem hormon.

A.      MANUSIA
1.        Gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia melibatkan dua komponen, yaitu Tulang sebagai alat gerak pasif dan Otot sebagai alat gerak aktif
a.         Alat gerak pasif (Tulang atau kerangka) yang memiliki fungsi sebagai berikut :


1.        Alat gerak pasif yang digerakkan oleh otot
2.        Tempat pelekatan otot
3.        Menyokong dan menopang tubuh
4.        Memberi bentuk tubuh
5.        Melindungi organ tubuh bagian dalam yang lunak
6.        Tempat penimbunan mineral
7.        Tempat pembentukan sel darah


Tulang terdiri dari dua macam, yaitu :
-       Tulang rawan (kartilago) yang terdiri dari sel tulang rawan/kondriosit (yang dihasilkan oleh kondrioblast, condryon = tulang rawan dan blast = induk dan matrik tulang rawan (yang dihasilkan kondriosit)
-       Tulang keras/sejati yang tersusun oleh osteosit/sel tulang (yang dihasilkan osteoblast) yang dikelilingi oleh matriks yang terbuat dari protein kolagen dan senyawa zat kapur dan phospat.
-                                                           Sendi merupakan hubungan antar tulang.
b.        Alat gerak aktif
Otot merupakan jaringan yang berfungsi untuk menggerakkan beberapa bagian tubuh. Fungsi dari otot sebagai alat gerak aktif, karena kemampuan untuk berkontraksi dan berelaksasi. Kemampuan otot untuk berkontraksi dan berelaksasi diakibatkan otot memiliki protein kontraktil yang disebut myofibril.

2.        Sistem pencernaan
a.         Rongga mulut
Pencernaan manusia yang berlangsung di rongga mulut terjadi secara mekanik dan kimiawi. Pencernaan secara mekanik terjadi di rongga mulut dengan menggunakan gigi. Berdasarkan struktur dan fungsinya, gigi terbagi menjadi tiga macam, yaitu :
-       Gigi seri (insisivus), berfungsi memotong makanan
-       Gigi taring (canine), berfungsi mengoyak makanan, dan
-       Gigi geraham (molar), berfungsi mengunyah dan menggilas makanan
Pencernaan secara kimiawi di rongga mulut menggunakan enzim amylase (ptialin) yang terkandung di dalam air liur. Zat-zat yang terkandung di dalam air liur adalah Enzim amilase berfungsi mencerna amilum, Ion-ion organik berfungsi mengatur keasaman rongga mulut, Lisosin berfungsi untuk membunuh penyakit dan Air berfungsi sebagai pelarut. Air liur dihasilkan oleh kelenjar kelenjar parotis, kelenjar sublingualis (di bawah lidah), dan kelenjar submandibularis (rahang bawah)
b.    Lambung
Lambung manusia terbagi menjadi tiga yaitu Kardiak, berbatasan dengan esophagus ; Fundus, bagian tengah dan Pilorus, berbatasan dengan usus dua belas jari. Makanan di lambung dicerna secara kimiawi dengan menggunakan getah lambung. Getah lambung yang dihasilkan dinding lambung, terdiri dari : HCl (asam klorida), Pepsinogen dan Rennin 
c.    Usus halus
Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu : Usus dua belas jari (duodenum), Usus kosong (jejunum) dan Usus penyerap (ileum). Pencernaan di usus dua belas jari dan usus kosong berlangsung secara kimiawi dan dibantu oleh sekresi zat yang berasal dari hati dan pankreas. Hati akan mensekresikan empedu ke usus dua belas jari. Empedu berfungsi sebagai Pengemulsi (pelarut) lemak, agar lemak mudah dicerna oleh enzim dan untuk menetralkan keasaman bubur makanan yang berasal dari lambung 
Pangkreas akan mensekresikan enzim pencernaan dan ion bikarbonat ke usus dua belas jari. Fungsi ion bikarbonat ialah untuk menetralkan keasaman bubur makanan yang berasal dari lambung. Sari-sari makanan hasil pencernaan akan diserap di usus penyerapan. Usus penyerapan memiliki permukaan yang berjonjot unuk meningkatkan luas permukaan. Permukaan yang luas memungkinkan penyerapan berlangsung sempurna.
d.   Usus besar
Di usus besar terjadi proses penyerapan air, sehingga feses menjadi padat dan proses Fermentasi bubur makanan oleh berbagai mikroorganisme, terutama bakteri Escherecia coli.

3.    Sistem Pernapasan
Respirasi terjadi secara berurutan, yaitu pernapasan, respirasi eksternal, respirasi internal dan respirasi seluler. Pernapasan adalah proses pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) antara lingkungan dengan individu. Respirasi eksternal adalah proses pertukaran oksigen dan karbondioksida antara paru-paru tepatnya alveolus dengan kapiler darah. Respirasi internal adalah pertukaran oksigen dan karbondioksida antara kapiler darah dengan sel-sel tubuh. Respirasi seluler adalah berupa perombakan makanan (glukosa) menjadi energi yang berlangsung di dalam sel.
Organ yang berperan dalam proses respirasi harus memiliki syarat permukaan luas, lembab, dan banyak mengandung pembuluh darah pada manusia yaitu paru-paru. Sistem respirasi pada manusia terdiri dari Hidung, Tenggorokan (trakea), Laring dan Paru-paru (bronkus-bronkiolus-alveolus). Pernapasan terdiri dari dua tahap, yaitu inspirasi dan ekspirasi. Mekanisme pernapasan pada manusia terbagi menjadi dua yaitu Pernapasan dada yang melibatkan otot antar tulang rusuk dan tulang rusuk-tulang dada dan Pernapasan perut yang melibatkan otot dinding perut dan diafragma.

4.    Sistem transportasi
Sistem transportasi pada manusia terdiri dari dua bagian yaitu sistem peredaran limfe (getah bening) yang bersifat terbuka (cairan keluar dari pembuluh darah) serta berfungsi menggerakkan cairan adalah kontraksi otot rangka. Sistem peredaran darah yang bersifat tertutup (cairan selalu ada di dalam pembuluh) serta berfungsi menggerakkan cairan adalah jantung.

5.        Sistem ekskresi
Manusia mengenal tiga sistem pengeluaran (ekskresi), yaitu :
a.         Defekasi yaitu pengeluaran sisa-sisa pencernaan yang tidak bisa diserap oleh tubuh. Contoh : pengeluaran feses
b.        Sekresi yaitu pengeluaran zat yang diperlukan oleh tubuh. Contoh pengeluaran enzim-enzim pencernaan oleh pankreas ke saluran pencernaan.
c.         Ekskresi yaitu pengeluaran limbah metabolisme (reaksi kimia yang berlangsung di dalam tubuh), contoh : pengeluaran urea (yang dihasilkan oleh sel-sel hati) oleh ginjal dalam bentuk urine.

B.       HEWAN

1.        Jaringan
Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi sama (walau pada beberapa kasus ada jaringan yang memiliki struktur sel yang berbeda). Jaringan pada hewan terdiri dari :
a.    Epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan terluar suatu organ. Adapun fungsi jaringan epitel adalah sebagai pelindung, keluar masuk zat, sebagai reseptor (menangkap perubahan lingkungan) dan sebagai kelenjar
b.    Saraf
Jaringan yang berperan dalam mengatur koordinasi. Satu sel saraf terdiri dari :
-       Dendrite yang berfungsi menangkap sinyal dari reseptor atau sel saraf lainnya
-       Badan sel yang berfungsi mengatur aktivitas sel saraf
-       Akson yang berfungsi meneruskan sinyal saraf
-       Telodendrion yang berfungsi memindahkan sinyal saraf ke efektor atau sel saraf lainnya
-       Selubung myelin berfungsi sebagai pelindung akson
c.    Otot merupakan jaringan kontraktil yang diantaranya berperan dalam pergerakan.
d.   Penyokong merupakan jaringan yang memiliki senyawa mati (matriks) sekitar selnya.

2.    Sistem organ hewan
Organ pada hewan sangat beragam, misalkan Jantung untuk memompakan darah, Paru-paru untuk pertukaran oksigen dan karbondioksida, Telinga untuk mengubah gelombang suara menjadi sinyal saraf yang bisa dikirim ke otak dan Ginjal untuk mengatur kadar air dan mineral dalam tubuh.

3.    Sistem pencernaan
Lambung hewan ruminansia, contohnya sapi, kerbau, rusa dan kambing, terbagi menjadi empat bagian, yaitu :
a.    Rumen (perut besar), berfungsi sebagai tempat fermentasi bahan makanan yang mengandung selulosa oleh mikroorganisme selulotik
b.    Retikulum (perut jala), berfungsi sebagai tempat fermentasi bahan makanan yang mengandung selulosa oleh mikroorganisme selulotik
c.    Omasum (perut kitab), Tempat  terjadinya penyerapan mineral
d.   Abomasum (perut masam), Bagian yang sama dengan lambung manusia
Hewan herbivora non-ruminansia seperti kuda, dan kelinci mengalami proses pencernaan selulosa di sekum. Lambung pada burung pemakan biji terbagi menjadi dua yaitu lambung kelenjar yang berfungsi yang hampir sama dengan manusia dan lambung pengunyah, fungsi untuk mencerna biji-bijian secara mekanik. Di bagian ini sering ditemukan kerikil yang berfungsi untuk membantu pencernaan.

4.    Sistem transportasi
Sistem transportasi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a.    Sistem transportasi terbuka dimana cairan (darah) keluar dari pembuluh. Contoh hewan yang memiliki sistem transportasi terbuka adalah serangga dan udang.
b.    Sistem transportasi tertutup dimana cairan (darah) tetap berada di dalam pembuluh. Contoh hewan yang memiliki sistem transportasi tertutup adalah cacing tanah dan vertebrata.
Berdasarkan peredaran darahnya, sistem trsnsportasi tertutup dibagi menjadi dua, yaitu Peredaran darah tunggal, artinya darah melewati jantung satu kali, contohnya pada cacing tanah dan ikan serta Peredaran darah ganda, artinya darah melewati jantung dua kali, contohnya pada katak, reptil, burung dan manusia

C.      TUMBUHAN

1.        Sistem jaringan
Jaringan pada tumbuhan terdiri dari :
a.         Epidermis
Merupakan jaringan terluar tumbuhan berfungsi sebagai pelindung dan tempat keluar masuk zat. Ciri dari jaringan ini, hanya terdiri dari selapis sel yang tersusun secara rapat.
b.        Pembuluh/pengangkut
Jaringan ini berperan dalam sistem pengangkutan pada tumbuhan berpembuluh. Jaringan ini terdiri dari dua, yaitu  Xylem (pembuluh kayu) berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun dan Floem (tapis) berfungsi untuk mengedarkan hasil fotosintesis.
c.         Parenkim
Disebut juga jaringan dasar, karena bisa termodifikasi menjadi berbagai macam bentuk dan fungsi yang berbeda. Yang termasuk jaringan dasar adalah :
-       Palisade/tiang: tempat fotosintesis di daun
-       Spons/bunga karang: tempat fotosintesis di daun
-       Korteks: tempat pengangkutan di luar jaringan pembuluh dan tempat cadangan makanan
-       Endodermis: berfungsi untuk mengatur masuknya air dari korteks ke silinder pusat
d.        Penyokong/penguat
Jaringan yang berfungsi untuk menopang tumbuhan, sehingga bisa tegak. Jaringan penyokong terdiri dari sklerenkim dan sklereid

2.        Sistem organ
Organ merupakan kumpulan berbagai macam jaringan yang bekerja untuk melakukan tugas tertentu. Organ pada tumbuhan terdiri dari :

a.    Akar
Pada tumbuhan terdapat dua macam akar yaitu :
-       Sistem akar serabut (ditemukan pada monokotil dan tumbuhan paku)
-       Sistem akar tunggang (ditemukan pada biji terbuka dan dikotil)
Struktur akar secara melintang dari luar ke dalam terdiri dari Epidermis akar, Korteks, Endodermis dan Silinder pusat/stele (jaringan pembuluh yang dikelilingi perisikel). Struktur akar secara membujur dari bawah ke atas terdiri dari :


-       Tudung akar
-       Jaringan meristem/aktif membelah
-       Daerah pemanjangan
-       Daerah diferensiasi
-       Daerah dewasa


Fungsi utama akar adalah :
-        mengokohkan tumbuhan
-        menyerap air dan unsur hara
-       Tempat menyimpan cadangan makanan (contoh singkong)
b.    Batang
Dilihat dari pola penyebaran pembuluhnya, secara umum pada tumbuhan berbiji ada dua sistem batang yaitu Pola pembuluh yang menyebar ditemukan pada tumbuhan monokotil dan Pola pembuluh yang tersusun secara melingkar ditemukan pada biji terbuka dan dikotil
Fungsi utama batang adalah :
-        menyokong bagian tumbuhan yang berada di bagian atas tanah yaitu daun, bunga dan buah
-       Sebagai alat pengangkutan
-       Tempat menyimpan cadangan makanan (contoh sagu dan tebu)
c.    Daun
Secara umum daun terdiri dari :
-            Epidermis
-            Mesofil (lapisan tengah daun) terdiri dari : palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang)
-            Berkas pembuluh yang dibungkus selundang pembuluh
Fungsi utama daun adalah  melakukan fotosintesis

d.   Bunga
Bunga adalah modifikasi dari daun dan batang yang berkembang menjadi alat reproduksi pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Bunga terdiri dari dasar bunga dan Perhiasan bunga yang terdiri dari Kelopak/sepal dan Mahkota/corolla.
Alat kelamin pada bunga terdiri dari Benangsari/stamen meliputi tangkai benang sari & kepala sari serta Putik/pistullum meliputi bakal buah (ovarium), tangkai putik (stylus), dan kepala putik (stigma)
Berdasarkan kelengkapannya dikenal Bunga lengkap, yaitu bunga yang memiliki perhiasan bunga (kelopak dan mahkota) dan alat kelamin (benang sari dan putik) serta Bunga tidak lengkap, yaitu bunga yang tidak memiliki salah satu dari perhiasan bunga atau alat-alat kelamin. Berdasarkan kepemilikian alat kelamin, dikenal Bunga sempurna, yaitu bunga yang memiliki benang sari dan putik serta Bunga tidak sempurna, yaitu bunga yang hanya memiliki putik saja (bunga betina) atau benang sari saja (bunga jantan)
e.    Buah
Buah adalah bakal buah yang berkembang dan mengandung biji. Ada dua macam kelompok buah, yaitu Buah sejati ialah buah yang berkembang dari bakal buah contoh mangga, rambutan, dan durian serta Buah semu ialah buah yang berkembang selain dari bakal buah contoh: nenas dan jambu monyet. Buah sejati terdiri dari tiga lapisan yaitu Ektokarp (lapisan luar), Mesokarp (lapisan tengah) dan Endokarp (lapisan dalam)
f.     Biji
Biji adalah struktur yang berperan sebagai bakal individu baru pada kelompok tumbuhan spermatophyte (tumbuhan berbiji). Biji terdiri dari tiga bagian, yaitu :
-       Lembaga (embrio) yang merupakan bakal individu baru yang akan berkembang menjadi :  - tunas embrionik               - akar embrionik                      - kotiledon
-       Jaringan yang berisi cadangan makanan (endosperm)
-       Kulit biji yang menyelubungi lembaga dan jaringan cadangan makanan

3.    Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses perubahan senyawa anorganik (karbondioksida dan air) menjadi senyawa organik (glukosa) dan oksigen yang memerlukan energi cahaya. Secara umum reaksi kimia fotosintesis dapat disederhanakan menjadi sebagai berikut :
Karbondioksida + air à glukosa + oksigen
Fotosintesis terjadi di jaringan tumbuhan yang sel-selnya mengandung kloroplast (plastisida yang mengandung klorofil/zat hijau daun).
 
4.    Sistem gerak
Berdasarkan sumber rangsangannya, gerak pada tumbuhan dibagi menjadi :
a.    Endonom/autonom (endo = dalam) adalah gerak spontan yang tidak dipengaruhi oleh rangsangan dari luar. Contoh berputarnya kloroplas pada sel daun tumbuhan Hydrilia dan gerak berputarnya sulur tanaman labu dan markisa
b.    Higrokopis adalah gerak yang diakibatkan bagian tumbuhan kehilangan air secara mendadak. Contoh gerak higrokopis adalah membukanya polongan tanaman kacang yang sudah tua dan menggulungnya gigi peristom yang mengakibatkan sporangium tumbuhan lumut terbuka
c.    Ektionom adalah gerak yang diakibatkan rangsangan dari luar. Berdasarkan bagian yang bergerak dan arah geraknya, dibagi menjadi tiga, yaitu
1.        Nasti adalah gerak sebagian tubuh yang arah geraknya tidak dipengaruhi arah rangsangan. Contoh gerak nasti adalah terkatupnya daun putri malu (Mimosa pudica) pada saat disentuh.
2.        Tropis adalah gerak sebagian tubuh yang arah gerakannya dipengaruhi arah rangsangan. Contoh gerak tropis adalah pertumbuhan batang menuju arah datangnya cahaya

3.        Taksis adalah gerak seluruh tubuh yang arah geraknya dipengaruhi arah rangsangan. Contoh gerak taksis adalah gerak Euglena mendekati sumber cahaya.

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive