Sejak hijrah
ke Madinah, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat selalu berdakwah kepada penduduk
Madinah tanpa mengenal lelah dan putus asa. Mereka terus berusaha menyebarkan
ajaran Islam kepada seluruh penduduk termasuk orang-orang Yahudi, Nasrani, dan
kaum Pagan. Mayoritas penduduk Madinah, terutama suku Aus dan suku Khazraj,
menyambut baik ajaran yang dibawa Nabi Muhammad dan menyatakan kesetiaannya
kepada nabi serta bersedia membantu beliau untuk menyebarkan ajaran Islam.
Padahal, sebelum menerima ajaran Islam, kedua suku ini selalu berperang. Akan
tetapi, kini mereka bersatu dan rela berkorban demi syiar Islam. Hal itu
menambah semangat nabi dan para sahabat dalam berdakwah.[1][9]
Dalam sejarah perjalanan Nabi Muhammad SAW, telah
tercatat bahwa beliau adalah figur seorang pemimpin yang ideal. Di samping
sebagai pemimpin agama, juga seorang negarawan, pemimpin politik, dan
administrator yang cakap. Hanya dalam jangka waktu sebelas tahun, beliau mampu
mendirikan kota Madinah yang makmur, maju, dan bermartabat. Selain itu di bawah
kepemimpinannya, Islam mampu menakhlukkan seluruh jazirah Arab ke dalam
kekuasaanya.[2][10]
Keberhasilan Rasulullah SAW dan para sahabat yang
berhijrah dari Mekah ke Madinah dalam menegakkan dan menyebarkan syiar Islam
telah menjadi bukti semangat dan kecintaan mereka terhadap agama Allah SWT.
Dari Madinah lah bendera Islam berkibar, dan dari sana pulalah Islam menyebar
ke seluruh penjuru dunia sebagai rahmat
Allah bagi hamba-hamba-Nya.
Teladan yang dapat kita petik dari apa yang telah dilakukan
oleh Rasulullah dan para sahabat di Madinah, di antaranya:
1. Memiliki
keyakinan yang kuat akan datangnya pertolongan Allah SWT.
Orang yang memiliki keyakinan teguh bahwa Allah akan
memberikan pertolongan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, tidak akan pernah
putus asa dalam berusaha menegakkan agama Allah. Keyakinan seperti itu penting
kita tanamkan dalam diri kita. Ketika kita yakin dengan pertolongan Allah,
usaha yang kita lakukan sehari-hari hanya disandarkan kepada Allah semata. Kita
pun akan terus berusaha untuk dapat menggapainya meskipun halangan dan
rintangan selalu ada.
2. Tolong
menolong dalam kebaikan dan kebenaran.
Tolong menolong adalah pesan Allah SWT yang amat
penting kepada umat manusia. Karena manusia tidak mungkin bisa hidup tanpa
saling tolong menolong satu dengan yang lain. Antara yang kaya dan yang miskin,
yang berilmu dan yang awam, demikian juga antara yang kuat dan yang lemah. Antara mereka tidak mungkin dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya masing-masing tanpa adanya tolong menolong.
3. Kerja keras,
cerdas, dan sungguh-sungguh dalam menggapai cita-cita.
Dalam menggapai suatu impian yang kita cita-citakan
dalam hidup ini diperlukan kesungguhan dan kerja keras. Kita tidak mungkin akan
mencapai apa yang kita inginkan hanya dengan bermalas-malasan. Kita pun
dituntut untuk cerdas dalam mengambil langkah yang akan dilakukan.
Selain poin-poin tersebut di atas, ibrah yang
dapat diambil dari perjuangan Nabi Muhammad dan para sahabat di Madinah dalam
aspek kepemimpinan dan kenegaraan adalah sebagai berikut:[3][11]
1. Seorang
pemimpin harus cermat membaca situasi dan kondisi umatnya.
2. Seorang
pemimpin harus cerdas membuat skala prioritas pembangunan negerinya. Contohnya
stabilitas nasional adalah prioritas utama sebagai modal pembangunan di
berbagai bidang kenegaraan.
3. Seorang
pemimpin harus bisa terampil melihat peluang emas yang dapat menyejahterakan
rakyatnya.
4. Seorang
pemimpin harus mampu mempengaruhi dan mendorong rakyatnya mencapai kemajuan.
5. Dakwah yang
dilakukan Nabi Muhammad dilakukan dengan cara bil hal (nabi turun
langsung ke lapangan memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari).
No comments:
Post a Comment