Monday, March 13, 2017

hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad SAW

Sejak hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat selalu berdakwah kepada penduduk Madinah tanpa mengenal lelah dan putus asa. Mereka terus berusaha menyebarkan ajaran Islam kepada seluruh penduduk termasuk orang-orang Yahudi, Nasrani, dan kaum Pagan. Mayoritas penduduk Madinah, terutama suku Aus dan suku Khazraj, menyambut baik ajaran yang dibawa Nabi Muhammad dan menyatakan kesetiaannya kepada nabi serta bersedia membantu beliau untuk menyebarkan ajaran Islam. Padahal, sebelum menerima ajaran Islam, kedua suku ini selalu berperang. Akan tetapi, kini mereka bersatu dan rela berkorban demi syiar Islam. Hal itu menambah semangat nabi dan para sahabat dalam berdakwah.[1][9]
Dalam sejarah perjalanan Nabi Muhammad SAW, telah tercatat bahwa beliau adalah figur seorang pemimpin yang ideal. Di samping sebagai pemimpin agama, juga seorang negarawan, pemimpin politik, dan administrator yang cakap. Hanya dalam jangka waktu sebelas tahun, beliau mampu mendirikan kota Madinah yang makmur, maju, dan bermartabat. Selain itu di bawah kepemimpinannya, Islam mampu menakhlukkan seluruh jazirah Arab ke dalam kekuasaanya.[2][10]
Keberhasilan Rasulullah SAW dan para sahabat yang berhijrah dari Mekah ke Madinah dalam menegakkan dan menyebarkan syiar Islam telah menjadi bukti semangat dan kecintaan mereka terhadap agama Allah SWT. Dari Madinah lah bendera Islam berkibar, dan dari sana pulalah Islam menyebar ke seluruh penjuru dunia sebagai  rahmat Allah bagi hamba-hamba-Nya.
Teladan yang dapat kita petik dari apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabat di Madinah, di antaranya:
1.      Memiliki keyakinan yang kuat akan datangnya pertolongan Allah SWT.
Orang yang memiliki keyakinan teguh bahwa Allah akan memberikan pertolongan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, tidak akan pernah putus asa dalam berusaha menegakkan agama Allah. Keyakinan seperti itu penting kita tanamkan dalam diri kita. Ketika kita yakin dengan pertolongan Allah, usaha yang kita lakukan sehari-hari hanya disandarkan kepada Allah semata. Kita pun akan terus berusaha untuk dapat menggapainya meskipun halangan dan rintangan selalu ada.
2.      Tolong menolong dalam kebaikan dan kebenaran.
Tolong menolong adalah pesan Allah SWT yang amat penting kepada umat manusia. Karena manusia tidak mungkin bisa hidup tanpa saling tolong menolong satu dengan yang lain. Antara yang kaya dan yang miskin, yang berilmu dan yang awam, demikian juga antara yang kuat dan yang lemah.  Antara mereka tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan hidupnya masing-masing tanpa adanya tolong menolong.
3.      Kerja keras, cerdas, dan sungguh-sungguh dalam menggapai cita-cita.
Dalam menggapai suatu impian yang kita cita-citakan dalam hidup ini diperlukan kesungguhan dan kerja keras. Kita tidak mungkin akan mencapai apa yang kita inginkan hanya dengan bermalas-malasan. Kita pun dituntut untuk cerdas dalam mengambil langkah yang akan dilakukan.

Selain poin-poin tersebut di atas, ibrah yang dapat diambil dari perjuangan Nabi Muhammad dan para sahabat di Madinah dalam aspek kepemimpinan dan kenegaraan adalah sebagai berikut:[3][11]
1.      Seorang pemimpin harus cermat membaca situasi dan kondisi umatnya.
2.      Seorang pemimpin harus cerdas membuat skala prioritas pembangunan negerinya. Contohnya stabilitas nasional adalah prioritas utama sebagai modal pembangunan di berbagai bidang kenegaraan.
3.      Seorang pemimpin harus bisa terampil melihat peluang emas yang dapat menyejahterakan rakyatnya.
4.      Seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi dan mendorong rakyatnya mencapai kemajuan.
5.      Dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad dilakukan dengan cara bil hal (nabi turun langsung ke lapangan memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari).







No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive