Sunday, March 12, 2017

Konsep Esensial Geografi


Konsep adalah pengertian yang menunjuk pada sesuatu. Konsep esensial suatu bidang ilmu merupakan pengertian – pengertian untuk mengungkapkan atau menggambarkan corak abstrak fenomena esensial dari obyek material dari kajian suatu ilmu.
Selama ini di Indonesia mengenal sepuluh konsep dasar geografi yang dipakai dalam melakukan generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu. Sepuluh konsep esensial geografi itu dijelaskan sebagai berikut :
A.     Konsep Lokasi
Konsep lokasi atau letak merupakan konsep utama (sejak awal pertumbuhan geografi) yang telah menjadi ciri khusus ilmu atau pengetahuan geografi. Lokasi menjawab pertanyaan pertama yaitu di mana (where). Lokasi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
1.      Lokasi absolut menunjukkan letak yang tetap terhadap grid (jaring) atau sistem koordinat.  Lokasi absolut sering dikenal dengan sebutan letak astronomis.
2.      Lokasi relatif adalah lokasi yang dipengaruhi daerah sekitarnya. Lokasi relatif sering dikenal dengan sebutan letak geografi.

B.      Konsep Jarak
Konsep jarak merupakan konsep yang berkaitan dengan kehidupan sosial, ekonomi, dan pertahanan. Jarak merupakan faktor pembatas yang bersifat alami, meskipun arti pentingnya bersifat relatif, sejalan dengan kemajuan kehidupan, dan teknologi. Jarak terbagi atas :
1.      Jarak Absolut adalah jarak sesungguhnya, yang ditarik lurus antar dua titik.
2.      Jarak relatif adalah jarak yang didasarkan atas pertimbangan waktu, kemudahan transportasi dan sebagainya.

C.      Konsep Keterjangkauan
Konsep keterjangkauan (accesibility) merupakan konsep yang berkaitan dengan kemudahan atau ketersediaan sarana dan prasarana. Aksesibilitas dapat pula dipengaruhi oleh faktor budaya di suatu tempat. Faktor adat istiadat dan sikap masyarakat setempat yang sulit untuk menerima pengaruh dari luar, akan dapat menyebabkan suatu tempat menjadi sulit dijangkau. Contoh: transportasi, komunikasi, dan sebagainya.

D.     Konsep Pola
Konsep pola (dalam kajian geografi) dititikberatkan pada pola keruangan, baik fenomena yang bersifat alami (aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, dan curah hujan) maupun fenomena sosial budaya (permukiman, persebaran penduduk, mata pencaharian, dan jenis rumah tinggal).

E.      Konsep Morfologi
Konsep morfologi merupakan konsep yang menjelaskan bentuk-bentuk rupa bumi atau lahan yang ada kaitannya dengan proses pengikisan, pengendapan, pengangkatan dan penurunan lapisan muka bumi. Hal ini menyebabkan perubahan bentuk-bentuk rupa bumi seperti muka bumi yang berbentuk pulau-pulau, daratan luas yang memiliki pegunungan dengan lereng-lereng yang tererosi, lembah-lembah dan daratan aluvialnya.

F.       Konsep Aglomerasi
Konsep aglomerasi adalah konsep yang berusaha mengungkap kecenderungan persebaran gejala geografis yang mengelompok pada suatu tempat (pemusatan penduduk). Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor yang menguntungkan atau homogeny seperti penyediaan sarana pendidikan (sekolah), sarana kesehatan (rumah sakit) atau sarana ekonomi (pasar). Aglomerasi dapat menimbulkan efisiensi tinggi dalam pemasaran atau pelayanan umum.
Definisi aglomerasi yang lain :
·         Gabungan, kumpulan dua atau lebih pusat kegiatan; tempat pengelompokkan berbagai macam kegiatan dalam satu lokasi atau kawasan tertentu. Kawasan ini dapat berupa kawasan industri, permukiman, pedagangan, dan lain-lain (yang dapat saja tumbuh melewati batas administrasi kawasan masing-masing, sehingga membentuk wilayah baru yang tidak terencana secara sempurna).
·         Perkembangan beberapa kawasan permukiman di wilayah perbatasan kota-kota besar dalam beberapa tahun terakhir menjelang dan sesudah tahun 2000, yang akan tumbuh dan berkembang menjadi wilayah aglomerasi kawasan pemukiman.
·         Percampuran penduduk dengan latar belakang yang berbeda.
·         Kawasan perumahan pada umumnya menjadi pusat aglomerasi penduduk dengan latar belakang yang berbeda.

G.     Konsep Nilai Kegunaan
Nilai suatu tempat mempunyai nilai guna yang berbeda dilihat dari fungsinya. Jadi, nilai kegunaan bersifat relatif. Contoh Daerah dataran banjir, sebagai lokasi permukiman, memiliki nilai kegunaan yang rendah, tapi mempunyai nilai kegunaan yang tinggi bagi petani. Hal ini disebabkan karena daerah banjir memiki tingkat kesuburan yang relatif lebih tinggi untuk persawahan. Pantai dengan gelombang laut yang besar, memiliki nilai negatif bagi nelayan, karena tidak dapat digunakan untuk berlabuh atau menjala ikan. Sebaliknya pantai tersebut memiliki nilai kegunaan positif bagi wisatawan yang memiliki hobi berselancar.

H.     Konsep Interaksi dan interdepedensi
Konsep yang berkaitan dengan hubungan saling ketergantungan antar dua tempat. Contoh desa dengan kota.

I.        Konsep Deferensiasi area
Konsep yang mengintegrasikan fenomena menjadikan suatu tempat atau wilayah mempunyai corak tersendiri sebagai region yang berbeda dari tempat atau wilayah yang lain (diferensiasi area). Di setiap wilayah atau tempat, terwujud hasil integrasi berbagai unsur atau fenomena lingkungan, baik bersifat alam maupun kehidupan. Pembentukan karakteristik wilayah juga dipengaruhi oleh aspek waktu.

J.        Konsep Keterkaitan Keruangan

Konsep yang menunjukkan derajat keterkaitan antarwilayah, alam maupun sosial. Alang-alang (rumput liar) berada di tempat terbuka yang mendapat sinar matahari dan tidak ditanami tumbuhan. Sebaliknya lumut akan tumbuh di daerah yang kurang mendapat sinar matahari (teduh) dan mempunyai tingkat kelembaban tinggi. Contoh fauna yang hidup di wilayah beriklim dingin, misalnya beruang kutub memiliki bulu yang tebal.

No comments:

Post a Comment

Deskripsi Tinta Printer

 Deskripsi Umum Tinta Printer Tinta printer adalah cairan berwarna (atau hitam) yang digunakan dalam printer untuk membuat gambar atau teks ...

Blog Archive