1.
Iklim
Matahari
Iklim matahari didasarkan
atas kedudukan Matahari terhadap tempat-tempat di permukaan bumi. Hal itu
berkaitan dengan pergeseran semu Matahari antara lintang 23,50LU dan
23,50LS. Pergeseran semu Matahari itu menyebabkan terjadinya
perbedaan suhu antar tempat yang satu dan tempat yang lain di permukaan bumi.
a.
Daerah
Tropika
Rata-rata temperatur setahun
di daerah tropika adalah antara 220C dan 280C, tetapi di
beberapa di tempat lebih dari 300C. Hal itu disebabkan kedudukan
Matahari selalu berada di daerah tropika yaitu antara 23,50LU dan
23,50LS.
b.
Daerah
Subtropika
Daerah subtropika terletak
antara 23,50LU/LS dan 300LU/LS. Daerah subtropika
merupakan daerah peralihan antara iklim tropika dan iklim sedang. Di daerah itu
suhu udara selama 4 – 11 bulan di atas 200C. Oleh karena itu, di
daerah itu curah hujan sangat sedikit dan terdapat gurun-gurun yang luas.
c.
Daerah
sedang
Daerah sedang terletak
antara 300LU/LS - 400LU/LS, antara lain wilayah Eropa,
Asia, Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika bagian selatan, dan Australia. Di
daerah itu suhu udara selama 4 – 12 bulan berkisar antara 100C – 120C.
d.
Daerah
dingin
Daerah dingin terletak
antara 400LU/LS dan 66,50LU/LS. Wilayahnya meliputi
Amerika Utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan Greenland, dan
pantai utara Siberia.
e.
Daerah
Kutub
Daerah kutub terletak antara
66,50LU/LS dan 900LU/LS. Wilayahnya meliputi Kutub Utara
(Greenland) dan Kutub Selatan (Antartika). Di daerah itu suhu udara rata-rata
sangat rendah, yaitu -10C. oleh karena itu, di daerah itu terdapat
salju abadi.
2.
Pembagian
Iklim Menurut W. Koppen
Klasifikasi iklim menurut
Koppen berdasarkan rata-rata curah hujan dan temperatur, baik bulanan maupun
tahunan.
a.
Iklim Hujan
Tropis (A)
Daerah yang termasuk iklim
hujan tropika adalah daerah yang mempunyai temperatur bulanan terdingin lebih
dari 80C atau 640F. Iklim itu dibagi menjadi tiga tipe
iklim, yiatu sebagai berikut :
1)
Hutan Hujan
Tropika (Af)
Daerah yang termasuk tipe
iklim ini adalah daerah yang pada bulan terkering, curah hujan rata-rata lebih
dari 60 mm. oleh karena itu, di daerah itu terdapat hutan-hutan yang lebat. Di
Indonesia tipe iklim itu terdapat di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Utara.
2)
Monsun
Tropika (Am)
Daerah yang termasuk tipe
iklim ini adalah daerah yang jumlah hujan pada bulan-bulan basah dapat
mengimbangi kekurangan hujan pada bulan-bulan kering. Di daerah itu masih
terdapat hutan yang cukup lebat. Di Indonesia tipe iklim ini meliputi wilayah
Jawa Tengah, Jawa Barat, sebagian Sulawesi Selatan, dan pantai selatan Papua.
3)
Savana (Aw)
Daerah yang termasuk tipe
iklim ini adalah daerah yang jumlah hujan pada bulan-bulan basah tidak dapat
mengimbangi kekurangan hujan pada bulan-bulan kering.
b.
Iklim
Kering (B)
Daerah yang termasuk iklim
kering adalah daerah yang mempunyai tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi
daripada curah hujan (presipitasi). Oleh karena itu, di daerah itu tidak ada
persediaan air yang cukup untuk mendukung kehidupan tanaman. Hanya
tanaman-tanaman tertentu yang dapat hidup di daerah yang beriklim kering,
contohnya kaktus. Iklim kering dibagi menjadi dua tipe iklim, yaitu stepa dan
padang pasir.
1)
Iklim Stepa
(BS)
Daerah yang termasuk iklim
stepa adalah daerah setengah kering (semi
arid) dengan curah hujan di lintang rendah antara 380-760 mm/tahun.
2)
Iklim
Padang Pasir (BW)
Daerah yang termasuk iklim
gurun, yaitu daerah kering (arid) yang mempunyai curah hujan kurang dari 250
mm/tahun.
c.
Iklim
Sedang (C)
Daerah yang mempunyai iklim
sedang adalah daerah yang suhu udara rata-rata bulan terdinginnya lebh besar
dari -30C, tetapi lebih kecil dari 180C. Adapun rata-rata
suhu udara bulanan terpanas lebih besar dari 100C. Iklim itu dibagi
menjadi tiga tipe iklim, yaitu sebagai berikut :
1)
Iklim sedang
dengan Musim Panas yang Kering (Cs)
Daerah yang termasuk iklim
itu ditandai adanya musim panas yang kering, yaitu apabila jumlah hujan
terkering pada musim panas lebih kecil dari sepertiga jumlah hujan bulan
terbasah pada musim dingin. Pada bulan terkering hujannya lebih kecil dari 30
mm.
2)
Iklim
sedang dengan Musin Dingin yang Kering (Cw)
Daerah yang termasuk iklim
itu ditandai adanya musim panas yang lembap dan musim dingin yang kering.
Dikatakan musim dingin yang kering
apabila jumlah hujan rata-rata pada musim dingin lebih kecil dari sepersepuluh
jumlah hujan bulan terbasah pada musim panas.
3)
Iklim
sedang yang lembap (Cf)
Daerah yang termasuk iklim
ini selalu lembap sepanjang tahun.
d.
Iklim
Dingin (D)
Daerah yang termasuk iklim
dingin mempunyai temperatur rata-rata bulan-bulan terdingin kurang dari -30C
dan rata-rata bulan terpanas lebih dari 100C. Iklim itu dibagi
menjadi dua tipe iklim yaitu sebagai berikut.
1)
Iklim dingin dengan musim dingin yang kering (Dw)
2)
Iklim dingin tanpa periode siang (Df)
e.
Iklim Kutub
(E)
Daerah yang termasuk iklim
kutub mempunyai rata-rata temperatur bulan terpanas kurang dari 100C.
Iklim itu dibagi menjadi dua tipe iklim, yaitu sebagai berikut.
1)
Iklim
Tundra (ET)
Pada daerah iklim tundra
rata-rata temperatur bulan terpanas lebih besar dari 00C, tetapi
lebih kecil dari 100C. Oleh karena itu, di daerah itu hanya terdapat
lumut.
2)
Iklim Es-Salju
Abadi (EF)
Pada daerah iklim es-salju
abadi rata-rata temperatur bulan terpanas lebih kecil dari 00C. Oleh
karena itu di daerah itu terdapat es-salju abadi.
No comments:
Post a Comment