Hujan adalah peristiwa
jatuhnya butir-butir air dalam bentuk cair atau padat menuju bumi. Hampir
seluruh hujan di daerah tropis berbentuk cair, sedangkan di daerah kutub berupa
es atau salju. Salju terbentuk karena sublimasi uap air pada temperatur di
bawah titik beku, sedangkan es terbentuk karena butir-butir air terangkat
sampai di tempat yang temperaturnya di bawah titik beku.
a.
Hujan
Konveksi
Hujan konveksi terjadi
karena pemanasan radiasi matahari sehingga udara permukaan akan memuai dan naik
secara vertikal. Hujan konveksi disebut juga hujan tropik atau hujan zenital
karena terjadi di daerah ekuator (tropik)
saat Matahari berada di titik zenit. Jika massa uap air banyak maka akan
terbentuk awan kumulonimbus yang menjulang tinggi. Hal itu akan mengakibatkan
terjadinya hujan lebat (heavy shower),
tetapi tidak berlangsung lama dan hanya mencakup daerah sempit. Hujan konveksi
tidak efektif untuk pertumbuhan tanaman karena air hujan sebagian besar dalam
bentuk arus permukaan.
b.
Hujan
Orografis
Hujan orografis terjadi karena
udara yang mengandung uap air naik ke daerah pegunungan. Makin ke atas suhu
udara makin dingin sehingga terjadilah proses kondensasi dan kemudian terjadi
hujan di lereng pegunungan, sedangkan lereng di sebelahnya bertiup angin terjun
yang kering dan panas. Daerah tempat terjadinya angin terjun itu disebut daerah
bayangan hujan (rain shadow).
c.
Hujan
Frontal
Hujan frontal terjadi karena
pertemuan massa udara panas dan massa udara dingin. Daerah pertemuannya disebut
daerah front. Oleh karena massa udara panas kurang padat sehingga naik di atas
massa udara dingin, dan terjadi kondensasi, kemudian menjadi hujan.
No comments:
Post a Comment