Monday, March 6, 2017

Struktur, Pranata dan Proses Sosial-Budaya


1.   Pranata Sosial
            Pranata sosial berasal dari istilah Inggris social institution. Menurut Koentjaraningrat pranata sosial adalah satu sistem tata kelakuan & hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompelsk kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
            Pranata sosial pada dasarnya bermula dari adanya kebutuhan-kebutuhan manusia yang perlu dipenuhi. Pemenuhan-pemenuhan tersebut perlu dalam keteraturan, sehingga akhirnya diperlukan adanya norma-norma ang menjamin keterautuan tersebut. Norma-norma tersebut akhirnya berkembang menjadi pranata sosial, yang pada dasarnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia itu.
            Kebutuhan manusia sangat beraneka ragam, sehingga pranata sosial yang mendukungnyapun beraneka ragam. Misalnya, manusia mempunyai kebutuhan untuk berkembang biak atau mengembangkan keturunan. Oleh karena itu, manusia itu membentuk pranata keluarga. Manusia juga memiliki kebutuhan untuk berhubungan dengan Tuhannya, maka lahirlah pranata agama. Kebutuhan manusia lainnnya misalnya di bidang pendidikan, maka melahirkan pranata pendidikan. Kebutuhan manusia untuk mendapatkan & mendistribusikan barang merupakan dasar lahirnya pranata ekonomi. Kebutuhan di bidang politik akan melahirkan pranata politik. Oleh karena itu semakin banyak kebutuhannya, maka semakin banyak pula pranata sosialnya.
            Pranata sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Segala kegiatan manusia yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan selalu berkaitan dengan pranata sebagai pengaturannya dan asosiasi sebagai kumpulan orang-orangnya.
  2. Suatu pranata adalah suatu organisasi dari pola-pola pemikiran & pola-pola perikelakuan yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas sosial & hasil-hasilnya.
  3. Pranata sosial memiliki tingkat kekekalan tertentu.
  4. Pranata sosial mempunyai satu/beberapa tujuan tertentu.
Suatu pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok dari manusia pada dasarnya mempunyai beberapa fungsi. Fungsi tersebut sebagai berikut :
  1. Memberikan pedoman kepada anggota-anggota masyarakat tertentu bagaimana mereka harus bersikap atau berperilaku di dalam menghadapi masalah-masalah di dalam masyarakat yang terutama menyangkut kebutuhan dari yang bersangkutan.
  2. Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan
  3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial yang maksudnya mengadakan sistem pengawasan dari masyarakat terhadap perilaku anggotanya.
Sifat dari pranata sosial tidaklah statis, artinya setiap saat bisa mengalami perubahan. Hal ini cenderung terjadi apabila pranata sosial sudah tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan atau tidak dapat menjamin kelangsungan hidup masyarakat. Perubahan pranata sosial tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi hanya tidak dapat diubah melalui proses interaksi dalam masyarakat.

2.  Proses Sosial Budaya
            Proses-proses sosial merupakan cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menenukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada. Atau dengan kata lain, proses-proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara pelbagai segi kehidupan bersama.
            Menurut Gillin dan Gillin ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial yaitu :
1.      Proses yang asosiatif  yang terbagi ke dalam tiga bentuk khusus lagi, yakni :
a.       akomodasi
b.      asimilasi dan akulturasi
2.      Proses disosiatif yang mencakup :
a.       persaingan
b.      persaingan yang meliputi “contravention” dan pertentangan atau pertikaian (conflict).
Sedangkan menurut Kimball Young bentuk-bentuk proses sosial adalah :
1.      oposisi yang mencakup persaingan, dan pertentangan atau pertikaian
2.      kerja sama yang menghasilkan akomodasi
3.      differentiation yang merupakan suatu proses dimana orang perorangan di dalam masyarakat memperoleh hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang berbeda dengan orang-orang lain dalam masyarakat atas dasar perbedan usia,sex, dan pekerjaan. Differentiation tersebut menghasilkan sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.
Kebudayaan merupakan seluruh total dari pikiran, karya, dan hasil karya manusia yang tidak berakar kepada nalurinya, dan yang karena itu hanya bisa dicetuskan oleh manusia sesudah suatu proses belajar.
Karena demikian luasnya maka kebudayaan dibagi menjadi unsur-unsur yang disebut unsur-unsur unversal artinya unsur-unsur ini dapat ditemukan di semua kebudaaan dunia, baik yang hidup di dalam masyarakat pedesaan yang kecil terpencil maupun dalam masyarakat perkotaan yang besar dan kompleks. Unsur-unsur kebudayaan itu sebagai berikut :
1. Sistem religi dan upacara keagamaan;
2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan;
3. Sistem pengetahuan;
4. Bahasa;
5. Kesenian;
6. Sistem mata pencaharian hidup;
7. Sistem teknologi dan peralatan.

            Berdasarkan unsur-unsur kebudayaan tersebut, proses sosial yang terjadi juga merupakan proses budaya yang berlangsung dalam kehidupan pribadi dalam lingkungan masyarakat. Proses sosial budaya yang terjadi merupakan salah satu dinamika dalam kehidupan manusia sebagai makhluk pribadi maupun sebagai makhluk sosial.

2 comments:

  1. terima kasih atas perhatiannya.
    Daftar Pustakanya nanti akan kami upload pada artikel berikutnya

    ReplyDelete

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive