Monday, March 6, 2017

Pribadi dan Sosial


            Ketika seorang anak lahir sampai usia kanak-kanak awal, ia belum mengenal siapa dirinya. Melalui proses sosialisasi yang diawali di lingkungan keluarganya, anak mulai mengenal siapa dirinya. Ia mulai mengenal tentang “aku” (self). Hal ini terus tumbuh berkembang sampai seseorang terbentuk kepribadiannya secara utuh. Kepribadian adalah keseluruhan perilaku pribadi yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fisikal yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental-psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan.
            Ketika manusia sudah besar atau sudah dewasa pun, seseorang tidak bisa mencukupi semua kebutuhan hidupnya oleh diri sendiri. Kebutuhannya akan makanan, pakaian, perumahan, pendidikan dan sebagainya tidak akan mungkin bisa dipenuhi oleh dirinya sendiri. Ia membutuhkan bantuan orang lain. Dengan kata lain, ada saling ketergantungan antara sesama manusia, ada saling hubungan dengan manusia lainnya. Di sinilah letak kedudukan manusia sebagai makhluk sosial. Jadi seorang manusia berkedudukan bukan hanya sebagai makhluk pribadi melainkan juga sebagai makhluk sosial.
            Sebagai makhluk sosial manusia hidup dalam suatu masyarakat, baik dalam lingkungan masyarakat kecil maupun masyarakat luas. Menurut Ralph Linton masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.
            Ciri-ciri masyarakat menurut Anderson dan Parker sebagai berikut :
  1. adanya sejumlah orang;
  2. 3
     
    tinggal dalam suatu daerah tertentu;
  3. mengadakan atau mempunyai hubungan yang tetap/teratur satu sama lain;
  4. sebagai akibat hubungan ini membentuk satu sistem hubungan antar manusia;
  5. mereka terlibat karena memiliki kepentingan bersama;
  6. mempunyai tujuan bersama dan bekerja bersama;
  7. mengadakan ikatan/kesatuan berdasarkan unsur-unsur sebelumnya;
  8. berdasarkan pengalaman ini, akhirnya mereka mempunyai perasaan solidaritas dan perasaan berbagi rasa;
  9. sadar akan saling ketergantungan satu sama lain;
  10. berdasarkan sistem yang terbentuk, dengan sendirinya membentuk norma-norma;
  11. berdasarkan unsur-unsur di atas akhirnya membentuk kebudayaan bersama melalui hubungan antarmanusia.
Hubungan antara pribadi dengan masyarakat sangat erat dan saling mempengaruhi serta saling tergantung. Masyarakat ada karena ada pribadi-pribadi yang membentuknya. Sebaliknya, pribadi tidak mungkin bisa hidup tanpa ada masyarakat yang mendukungnya. Pribadi berkembang pribadinya karena dipengaruhi oleh lingkungan sosial, yakni lingkungan masyarakatnya.
Paham Liberalisme memandang bahwa pribadi yang harus diutamakan atau didahulukan, karena setiap pribadi memiliki hak-hak asasi yang perlu dijunjung tinggi. Kepentingan bersama masyarakat tidak boleh mengganggu atau mengesampingkan hak-hak pribadi. Setiap pribadi diberikan kesempatan untuk melaksanakan hak-haknya  seluas-luasnya.
Paham Komunisme dan Sosialisme menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yang harus diutamakan, sedangkan kepentingan atau hak-hak pribadi bisa diabaikan. Dalam pandangan ini, masyarakat lah yang dianggap segala-galanya, sehingga pribadi-pribadi tidak begitu dianggap berarti, hanya sebagai alat saja dari mesin raksasa masyarakat.
Bangsa Indonesia menganut paham Pancasila yaitu memandang bahwa perlu ada keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dalam hubungan antara pribadi dan masyarakat. Kewajiban terhadap masyarakat memang patut didahulukan, namun tidak boleh sampai mengabaikan hak-hak pribadi. Hak-hak pribadi dijamin dan dihargai, tetapi tidak boleh sampai mengesampingkan kepentingan masyarakat.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive