1.
Pengertian Kalimat
Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep
pikiran dan perasaan. Kalimat dapat diartikan sebagai perkataan atau satuan
bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan
secara aktual/potensial terdiri atas klausa (Depdikbud, 1989:380).
Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua atau
lebih yang mengandung satu pengertian dan mempunyai pola intonasi akhir (Angga,
2004:81). Kalimat itu ada yang terdiri atas satu kata atau lebih. Sesungguhnya
yang menentukan satuan kalimat bukan banyaknya kata yang menjadi unsurnya,
melainkan intonasinya. Menurut Ramlan (1996) setiap satuan kalimat dibatasi
oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik (Ida, 2007:20).
Menurut Alwi, et. al. (1998) dan Kridalaksana (1985), wujud lisan, kalimat
diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri
dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya
perpaduan asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya. Dalam wujud
tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik,
tanda tanya, atau tanda seru (Ida, 2007:20).
Berdasarkan pengertian di muka, kalimat merupakan konstruksi
besar yang terdiri atas satu kata atau lebih yang berdiri sendiri untuk
mengungkapkan suatu konsep pikiran dan mempunyai pola.
2.
Struktur Kalimat
Kemampuan membuat kalimat Bahasa Indonesia sederhana adalah
kemampuan siswa dalam menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk kalimat. Membuat
kalimat perlu memperhatikan dua hal, yaitu substansi dari hasil tulisan itu
(ide yang diekspresikan) dan aturan struktur bahasa yang benar (gramatical
form and syntactic pattern).
Menurut Suparman (1988), minimal kalimat terdiri atas unsur
subyek dan perdikat. Kedua unsur kalimat itu merupakan unsur yang kehadirannya
selalu wajib (Ida, 2007:21). Kalimat menjadi kuat dan efektif jika ada hubungan
antara subyek dan predikatnya (Widyamartaya, 2006:21). Subyek dan predikat
kalimat hendaknya tidak terpisah terlalu jauh agar kesatuan gagasan tetap
terjamin.
Kalimat dasar identik dengan kalimat tunggal deklaratif
afirmatif yang urutan unsur-unsurnya paling lazim (Alwi, et. al, 1998; Robert
Burton, 1997; Chomsky, 1985; Valin dan Lapolla, 1997) mengatakan bahwa kalimat
dasar terdiri atas sebuah frase benda (sebagai subyek) dan frase verba (sebagai
predikat). Dalam Bahasa Indonesia terdapat lima struktur (pola) kalimat dasar,
yaitu: KB + KB (Kata Benda + Kata Benda); KB + KK (Kata Benda + Kata Kerja); KB
+ KS (Kata Benda + Kata Sifat); KB + KBil (Kata Benda + Kata Bilangan); dan KB
+ KDep. (Kata Benda + Kata Depan). Pada pola tersebut, kata benda pertama
menunjukkan subjek, sedangkan kata benda kedua, kata kerja, kata sifat, kata
bilangan, dan kata depan sebagai predikat kalimat (Ida, 2007:25).
Kalimat sederhana mengandung dua jabatan kata dalam kalimat,
yaitu subyek dan kata kerja (S + P); subyek, kata kerja dan obyek (S+P+O) atau
kalimat yang paling lengkap, yaitu: subyek, kata kerja, obyek, dan keterangan
(S+P+O+ Ket.). Keterangan harus ditempatkan setepat-tepatnya dan
seterang-terangnya dalam kalimat sehingga tidak mengganggu pemahaman.
Keterangan yang dimaksudkan disini mencakup atributif, aposisi, adverbial.
3.
Macam-macam Kalimat
Menurut Angga (2004:81-89), macam-macam kalimat sebagai
berikut:
a.
Kalimat Berita
Kalimat berita ialah bentuk kalimat yang menyatakan suatu
pernyataan berita, baik untuk diketahui diri sendiri atau orang lain.
Contoh:
1) Semalam hujan turun lebat.
2) Kemarin ayah
pulang dari Jakarta.
b.
Kalimat Tanya
Kalimat tanya ialah bentuk susunan kalimat yang masih belum
lengkap, karena kalimat tersebut masih membutuhkan suatu jawaban sebagai bagian
dari kalimat yang dimaksud.
Contoh:
1) Di mana kamu sekolah?
2) Berapa harga rambutan
1 Kg?
c.
Kalimat Ajakan
Kalimat ajakan ialah bentuk susunan kalimat yang sebenarnya
merupakan kalimat perintah yang diperluas dan berkaitan erat hubungan dengan
orang kedua.
Contoh:
1) Tolong, bawakan tas ini.
2) Ayo, kita belajar
bersama-sama.
d.
Kalimat Perintah
Kalimat perintah ialah bentuk susunan kalimat yang
menyatakan perintah atau suruhan yang dikerjakan oleh orang kedua serta punya
hubungan yang erat sekali.
Contoh:
1) pergilah segera!
2) Buanglah sampah
pada tempatnya!
e.
Kalimat Permintaan
Kalimat permintaan ialah bentuk kalimat ajakan yang
diperluas dan pada umumnya desebut juga kalimat permohonan.
Contoh:
1) Kumohon kamu mau menunggu selama 2 jam.
2) Kuharap para undangan berkenan memberikan
doa restu kepada mempelai berdua.
g.
Kalimat Aktif
Kalimat aktif ialah bentuk kalimat yang subyeknya melakukan
pekerjaan yang mengenai langsung kepada obyeknya.
Contoh:
1) Kakak membeli sepeda.
2) Ibu menggoreng
ikan.
h.
Kalimat Pasif
Kalimat pasif ialah bentuk kalimat yang mana subyeknya dari
kalimat tersebut menderita.
Contoh:
1) Tikus digigit kucing.
2) Tono terpeleset
jatuh.
n.
Kalimat Langsung
Kalimat langsung ialah kalimat yang langsung disampaikan
oleh sumbernya atau yang mengucapkan, serta kalimat yang menggunakan tanda
petik (“…..”).
Contoh:
1) “Berapa saudaramu semua?” tanya Dewi.
2) “Dimana kamu
sekolah?” tanya Yuda.
o.
Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung ialah kalimat yang tidak langsung
disampaikan oleh sumbernya.
Contoh:
1) Ibu mengatakan bahwa saya harus istirahat.
2) Ima mengatakan kepada temannya bahwa ia
tadi pagi dibelikan sepeda baru.
p.
Kalimat Inti
Kalimat inti ialah kalimat yang terdiri dari subyek dan inti
predikat.
Contoh:
1) Adik menyanyi.
2) Yuda merokok.
No comments:
Post a Comment