Tuesday, May 9, 2017

Pengertian, struktur dan macam-macam Kalimat


1. Pengertian Kalimat
Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan. Kalimat dapat diartikan sebagai perkataan atau satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual/potensial terdiri atas klausa (Depdikbud, 1989:380).
Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua atau lebih yang mengandung satu pengertian dan mempunyai pola intonasi akhir (Angga, 2004:81). Kalimat itu ada yang terdiri atas satu kata atau lebih. Sesungguhnya yang menentukan satuan kalimat bukan banyaknya kata yang menjadi unsurnya, melainkan intonasinya. Menurut Ramlan (1996) setiap satuan kalimat dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik (Ida, 2007:20). Menurut Alwi, et. al. (1998) dan Kridalaksana (1985), wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru (Ida, 2007:20).
Berdasarkan pengertian di muka, kalimat merupakan konstruksi besar yang terdiri atas satu kata atau lebih yang berdiri sendiri untuk mengungkapkan suatu konsep pikiran dan mempunyai pola.

2. Struktur Kalimat
Kemampuan membuat kalimat Bahasa Indonesia sederhana adalah kemampuan siswa dalam menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk kalimat. Membuat kalimat perlu memperhatikan dua hal, yaitu substansi dari hasil tulisan itu (ide yang diekspresikan) dan aturan struktur bahasa yang benar (gramatical form and syntactic pattern).
Menurut Suparman (1988), minimal kalimat terdiri atas unsur subyek dan perdikat. Kedua unsur kalimat itu merupakan unsur yang kehadirannya selalu wajib (Ida, 2007:21). Kalimat menjadi kuat dan efektif jika ada hubungan antara subyek dan predikatnya (Widyamartaya, 2006:21). Subyek dan predikat kalimat hendaknya tidak terpisah terlalu jauh agar kesatuan gagasan tetap terjamin.
Kalimat dasar identik dengan kalimat tunggal deklaratif afirmatif yang urutan unsur-unsurnya paling lazim (Alwi, et. al, 1998; Robert Burton, 1997; Chomsky, 1985; Valin dan Lapolla, 1997) mengatakan bahwa kalimat dasar terdiri atas sebuah frase benda (sebagai subyek) dan frase verba (sebagai predikat). Dalam Bahasa Indonesia terdapat lima struktur (pola) kalimat dasar, yaitu: KB + KB (Kata Benda + Kata Benda); KB + KK (Kata Benda + Kata Kerja); KB + KS (Kata Benda + Kata Sifat); KB + KBil (Kata Benda + Kata Bilangan); dan KB + KDep. (Kata Benda + Kata Depan). Pada pola tersebut, kata benda pertama menunjukkan subjek, sedangkan kata benda kedua, kata kerja, kata sifat, kata bilangan, dan kata depan sebagai predikat kalimat (Ida, 2007:25).
Kalimat sederhana mengandung dua jabatan kata dalam kalimat, yaitu subyek dan kata kerja (S + P); subyek, kata kerja dan obyek (S+P+O) atau kalimat yang paling lengkap, yaitu: subyek, kata kerja, obyek, dan keterangan (S+P+O+ Ket.). Keterangan harus ditempatkan setepat-tepatnya dan seterang-terangnya dalam kalimat sehingga tidak mengganggu pemahaman. Keterangan yang dimaksudkan disini mencakup atributif, aposisi, adverbial.

3. Macam-macam Kalimat
Menurut Angga (2004:81-89), macam-macam kalimat sebagai berikut:
a. Kalimat Berita
Kalimat berita ialah bentuk kalimat yang menyatakan suatu pernyataan berita, baik untuk diketahui diri sendiri atau orang lain.
Contoh: 1) Semalam hujan turun lebat.
  2) Kemarin ayah pulang dari Jakarta.

b. Kalimat Tanya
Kalimat tanya ialah bentuk susunan kalimat yang masih belum lengkap, karena kalimat tersebut masih membutuhkan suatu jawaban sebagai bagian dari kalimat yang dimaksud.
Contoh: 1) Di mana kamu sekolah?
  2) Berapa harga rambutan 1 Kg?
c. Kalimat Ajakan
Kalimat ajakan ialah bentuk susunan kalimat yang sebenarnya merupakan kalimat perintah yang diperluas dan berkaitan erat hubungan dengan orang kedua.
Contoh: 1) Tolong, bawakan tas ini.
  2) Ayo, kita belajar bersama-sama.
d. Kalimat Perintah
Kalimat perintah ialah bentuk susunan kalimat yang menyatakan perintah atau suruhan yang dikerjakan oleh orang kedua serta punya hubungan yang erat sekali.
Contoh: 1) pergilah segera!
  2) Buanglah sampah pada tempatnya!
e. Kalimat Permintaan
Kalimat permintaan ialah bentuk kalimat ajakan yang diperluas dan pada umumnya desebut juga kalimat permohonan.
Contoh: 1) Kumohon kamu mau menunggu selama 2 jam.
  2) Kuharap para undangan berkenan memberikan doa restu kepada  mempelai berdua.
g. Kalimat Aktif
Kalimat aktif ialah bentuk kalimat yang subyeknya melakukan pekerjaan yang mengenai langsung kepada obyeknya.
Contoh: 1) Kakak membeli sepeda.
  2) Ibu menggoreng ikan.
h. Kalimat Pasif
Kalimat pasif ialah bentuk kalimat yang mana subyeknya dari kalimat tersebut menderita.
Contoh: 1) Tikus digigit kucing.
  2) Tono terpeleset jatuh.
n. Kalimat Langsung
Kalimat langsung ialah kalimat yang langsung disampaikan oleh sumbernya atau yang mengucapkan, serta kalimat yang menggunakan tanda petik (“…..”).

Contoh: 1) “Berapa saudaramu semua?” tanya Dewi.
  2) “Dimana kamu sekolah?” tanya Yuda.
o. Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung ialah kalimat yang tidak langsung disampaikan oleh sumbernya.
Contoh: 1) Ibu mengatakan bahwa saya harus istirahat.
  2) Ima mengatakan kepada temannya bahwa ia tadi pagi dibelikan sepeda baru.
p. Kalimat Inti
Kalimat inti ialah kalimat yang terdiri dari subyek dan inti predikat.
Contoh: 1) Adik menyanyi.

  2) Yuda merokok.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive