-
Beri kesempatan pada anak-anak
untuk mengorganisir dan merinci pengalaman permainan mereka
-
Kembangkan model komunikasi yang
sesuai
-
Tingkatkan & perluas bahasa
mereka
-
Tingkatkan sosialisasi dengan mendukung
interaksi antar individu
-
Amati dan dokumentasikan
pengembangan permainan anak-anak dan kemajuannya
Riset telah menunjukkan bahwa sebagian anak-anak tidak mengetahui
bagaimana cara bermain dengan bahan/alat permainan yang ada dan bersama anak-anak
lain. Anak-anak ini sering mempunyai kesukaran di dalam sekolah di kemudian
hari sebab mereka tidak dapat mengembangkan pra-literasi dan kemampuan
sosial/emosional dan pengetahuan yang mana didukung melalui berbagai bentuk
permainan.
Para guru perlu mengamati dan menilai masing-masing pekerjaan anak
(lihat daftar pengembangan pada bagian akhir bagian dua dan langkah-langkah
permainan yang dramatis, menggambar, skala blok, embun/manik-manik, dan langkah-langkah
memotong pada akhir bab 4, 5, dan 6) dan kemudian merencanakan pengalaman yang
akan mendukung pengembangan total mereka. Ketika para guru memahami
masing-masing pengembangan anak, mereka dapat merancang kegiatan pengembangan
melalui tanya jawab, meningkatkan kosa kata, pemodelan, dan berkembang
masing-masing pengalaman permainan.
Ketika pengamatan di dalam suatu kelas TK, anak usia empat tahun
seorang anak laki-laki terlihat bermain di dalam area kerumah-tanggaan yang
kecil yang disediakan di dalam kelas itu. Satu anak perempuan usia 4 tahun
sedang melakukan kegiatan memasak di suatu tempat dan yang lain sedang memperebutkan
suatu boneka. Anak laki-laki berlari di dalam, mendorong anak perempuan dan
merenggut boneka dari anak perempuan di dalam kursi goyang itu. Salah satu guru
bergerak cepat di dalam dan mengambilnya. Dia turun di atas tingkatannya dan
menceritakan kepada dia bahwa ia sedang
menyela permainan mereka dan yang baik anak-anak lelaki itu tidak melakukannya.
Dia kemudian mengambil tangannya dan duduk istirahat beberapa menit. Ketika
telah menyelesaikan istirahatnya, ia kembali ke area kerumah-tanggaan dan
membuang semua sepatu ke luar dari peti kayu di mana telah disimpan. Ia mulai
untuk menendang sepatu, menyebarkannya di dalam area itu. Adalah anak ini
halnya sekedar masalah perilaku, atau apakah itu mungkin ia benar-benar tidak
mengetahui bagaimana cara bermain-main dengan anak-anak lain atau bahan
permainan? Perilakunya menunjukkan dia sedang mencari-cari perhatian dari anak-anak lainnya dan sedang mulai lari, bermain petak-umpet.
Ini menjadi perilaku yang kecil seperti melihat anak kecil yang baru belajar
jalan. Waktu istirahat tidak memberi pelajaran bagi dia apapun dan ia kembali
ke kelompok hanya untuk melanjutkan kelakuan buruk yang sama itu. orang dewasa/guru
banyak mengetahui akan hal ini, kebutuhan yang harus ada di sediakan dalam
upaya pengembangan anak sepanjang hari dan di sekolah ada beraneka pilihan
permainan sesuai yang dia akan lakukan agar terjadi interaksi yang bagus.
No comments:
Post a Comment