Sunday, May 21, 2017

Memberikan Pengalaman Bermain Pada Masing-Masing Anak


-          Beri kesempatan pada anak-anak untuk mengorganisir dan merinci pengalaman permainan mereka
-          Kembangkan model komunikasi yang sesuai
-          Tingkatkan & perluas bahasa mereka
-          Tingkatkan sosialisasi dengan mendukung interaksi antar individu
-          Amati dan dokumentasikan pengembangan permainan anak-anak dan kemajuannya
Riset telah menunjukkan bahwa sebagian anak-anak tidak mengetahui bagaimana cara bermain dengan bahan/alat permainan yang ada dan bersama anak-anak lain. Anak-anak ini sering mempunyai kesukaran di dalam sekolah di kemudian hari sebab mereka tidak dapat mengembangkan pra-literasi dan kemampuan sosial/emosional dan pengetahuan yang mana didukung melalui berbagai bentuk permainan.
Para guru perlu mengamati dan menilai masing-masing pekerjaan anak (lihat daftar pengembangan pada bagian akhir bagian dua dan langkah-langkah permainan yang dramatis, menggambar, skala blok, embun/manik-manik, dan langkah-langkah memotong pada akhir bab 4, 5, dan 6) dan kemudian merencanakan pengalaman yang akan mendukung pengembangan total mereka. Ketika para guru memahami masing-masing pengembangan anak, mereka dapat merancang kegiatan pengembangan melalui tanya jawab, meningkatkan kosa kata, pemodelan, dan berkembang masing-masing pengalaman permainan.

Ketika pengamatan di dalam suatu kelas TK, anak usia empat tahun seorang anak laki-laki terlihat bermain di dalam area kerumah-tanggaan yang kecil yang disediakan di dalam kelas itu. Satu anak perempuan usia 4 tahun sedang melakukan kegiatan memasak di suatu tempat dan yang lain sedang memperebutkan suatu boneka. Anak laki-laki berlari di dalam, mendorong anak perempuan dan merenggut boneka dari anak perempuan di dalam kursi goyang itu. Salah satu guru bergerak cepat di dalam dan mengambilnya. Dia turun di atas tingkatannya dan menceritakan kepada dia bahwa ia  sedang menyela permainan mereka dan yang baik anak-anak lelaki itu tidak melakukannya. Dia kemudian mengambil tangannya dan duduk istirahat beberapa menit. Ketika telah menyelesaikan istirahatnya, ia kembali ke area kerumah-tanggaan dan membuang semua sepatu ke luar dari peti kayu di mana telah disimpan. Ia mulai untuk menendang sepatu, menyebarkannya di dalam area itu. Adalah anak ini halnya sekedar masalah perilaku, atau apakah itu mungkin ia benar-benar tidak mengetahui bagaimana cara bermain-main dengan anak-anak lain atau bahan permainan? Perilakunya menunjukkan dia sedang mencari-cari perhatian dari  anak-anak lainnya  dan sedang mulai lari, bermain petak-umpet. Ini menjadi perilaku yang kecil seperti melihat anak kecil yang baru belajar jalan. Waktu istirahat tidak memberi pelajaran bagi dia apapun dan ia kembali ke kelompok hanya untuk melanjutkan kelakuan buruk yang sama itu. orang dewasa/guru banyak mengetahui akan hal ini, kebutuhan yang harus ada di sediakan dalam upaya pengembangan anak sepanjang hari dan di sekolah ada beraneka pilihan permainan sesuai yang dia akan lakukan agar terjadi interaksi yang bagus.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive