a)
Pengertian Metode Pembelajaran
Menurut Seels and Richey (1994 : 32)
metode pembelajaran adalah spesifikasi untuk menyeleksi dan mengurutkan
peristiwa atau langkah-langkah dalam sebuah pembelajaran. Snelbecker (1982 :
115) mengemukakan metode pembelajaran adalah suatu cara yang dilakukan oleh
guru untuk melaksanakan suatu proses pembelajaran dengan memahami perbedaan
karakteristik dan kemampuan siswa, sehingga diharapkan guru dapat membantu
kesulitan belajar siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Dengan memahami perbedaan
karakteristik siswa, dalam proses pembelajaran, oleh guru dapat menentukan dan
memilih metode pembelajaran yang sesuai, guru dapat memberikan suatu perlakuan,
dan penilaian, serta keputusan yang tepat kepada siswa, sehingga siswa merasa
dirinya dihargai dan diperhatikan dalam proses pembelajaran tersebut. Proses
pembelajaran merupakan sistem yang terdiri atas beberapa komponen seperti
siswa, guru, dan metode, serta materi pembelajaran yang saling berinteraksi
datam mencapai tujuan. Dalam menyajikan materi pembelajaran guru perlu
menentukan dan memilih metode pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Metode pembelajaran yang tepat adalah metode yang mampu membangkitkan
motivasi belajar siswa.
Menurut Syah (1995 : 190) metode
pembelajaran adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai
suatu tujuan. Semakin baik metode pembelajaran maka semakin efektif pula
pencapaian tujuan. Untuk menetapkan lebih dahulu apakah suatu metode
pembelajaran disebut baik, diperlukan ketentuan yang bersumber dari beberapa
faktor. Adapun faktor utama yang menentukan adalah tujuan yang akan dicapai.
Metode pembelajaran di dalam kelas selain faktor tujuan, juga faktor murid,
faktor situasi, dan faktor guru ikut menentukan efektif tidaknya suatu metode
pembelajaran.
Menurut Soemanto (1998 : 102) metode
pembelajaran merupakan salah satu cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan
komunikasi dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran. Oleh karena itu,
peranan metode pembelajaran sebagai alat untuk menciptakan proses pembelajaran.
Dengan metode pembelajaran diharapkan terciptalah interaksi edukatif. Dalam
interaksi ini guru harus dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa, serta
menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi.
b.
Metode Drama
Drama adalah karya sastra yang
menggambarkan kehidupan dan aktivitas manusia melalui akting dan dialog antar
pelaku dan didesain untuk ditampilkan di panggung. Metode drama ini dapat
diterapkan juga untuk mendidik anak sekaligus mengajari mereka konsep-konsep
materi pelajaran. (Anggoro, 1998 : 15)
Melalui metode drama anak diajak
untuk mengekspresikan pikiran, penjiwaan karakter dan bergerak sesuai dengan
peran yang diperoleh. Bahkan, anak dapat menentukan musik atau jenis tarian
tertentu untuk dipadukan dalam sebuah drama. Dalam metode ini anak masuk dalam
situasi yang dipilih berdasarkan pengetahuan yang sedang dipelajari atau
kurikulum. Siswa menyukai metode pembelajaran dengan drama karena siswa dapat
belajar sekaligus bermain dengan peran yang diperolehnya sehingga pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran semakin meningkat dan prestasi belajar yang
tinggipun dapat tercapai.
Adapun langkah-langkah pembelajaran
metode pembelajaran dengan drama menurut Anggoro (1998:16) adalah sebagai
berikut :
1) Persiapan
a. Menyiapkan ruang
b. Menyiapkan materi drama yang sesuai
dengan materi pelajaran
c. Menyiapkan siswa sebagai pemeran
drama
d. Berlatih melaksanakan drama
e. Pengantar pembelajaran
2) Pengantar Pembelajaran
a. Informasi materi
b. Pembentukan kelompok (bila
diperlukan)
c. Arahan kerja sama yang harus
dilakukan siswa
3) Penyampaian Materi Inti
a. Pemanasan
b. Latihan gerakan disertai latihan vokal
c. Kerja kelompok memilih permainan
yang disukai
d. Berlatih secara berkelompok
(dibimbing guru)
e. Uji coba peran
4) Pelaksanaan
a. Siswa melaksanakan drama di depan
kelas
b. Guru mengatur jalannya drama
5) Penutup
a. Siswa mendiskusikan sifat dan
karakter tokoh dalam drama
b. Siswa mengambil kesimpulan yang
diambil dalam drama
c. Evaluasi
Penggunaan metode drama pada proses belajar mengajar akan
meningkatkan perhatian anak dalam belajar. Perhatian tersebut timbul karena
metode drama mampu menghasilkan ikatan emosional antara penonton dengan
pemainnya. Ikatan emosional itu terbentuk karena penonton memahami
karakter-karakter yang ada pada cerita. Anak menjadi terdorong untuk selalu
memperhatikan penjelasan guru atau orang tua dan mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan, sehingga prestasi yang diperoleh anak meningkat.
No comments:
Post a Comment